Band-E Sharda. Danau di provinsi Paktika, Afghanistan. Danau luas dan indah yang masih sangat alami. Tidak ada pedagan, toko, hotel dan pengunjung.
Monggo Pinarak
Untuk teman-teman semua yang kiranya mau traveling ke Banyuwangi - Jawa Timur selama periode 17 Januari 2023 sampai 12 Februari 2023 (di luar tanggal ini saya nggak di rumah). Silahkan mampir ke rumah saya, menginap juga boleh. Gratis.
Kalau menginap (cewek) harus datang setidaknya dengan satu teman (cowok atau cewek nggak masalah) jangan sendiri. Hidup di kampung, biar nggak jadi omongan😅 Soalnya saya di rumah sendiri. Saya bisa mengakomodasi paling banyak 3 orang. Soal makan, masak bareng2, makan bareng2 juga. Dapurnya belum kelar, jadi nggak saya tunjukkan di video. ☺️
Tapi rumah saya tidak berlokasi di Banyuwangi kota lo ya. Jauh dari sana, kurang lebih 50 kilometer sebelum Banyuwangi kota kalau dari arah Jember/Barat. Tepatnya di Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Kalau mau ngecek di Google Map klik saja Pondok Pesantren Darussalam Blokagung. Itu dekat dah dengan rumah saya.
Objek wisata terdekat ada Pulau Merah sekitar 30 menit naik motor, begitupun Hutan Jawatan.
Jadi kalau anda datang dari arah barat. Instead of going directly to Banyuwangi city. Ke sini saja dulu dan ekplorasi objek wisata terdekat dari sini. Setelah itu lanjut ke Banyuwangi kota. Supaya nggak muter kejauhan. Karena kalau anda ke Banyuwangi kota lalu melakukan kunjungan ke daerah selatan Banyuwangi seperti Pulau Merah dan sekitarnya, akan kejauhan, lebih dekat dari lokasi saya.
Halaman depan rumah bisa untuk parkir satu mobil. Kalau bawa motor, di belakang rumah ada gudang untuk parkir dua motor sekaligus.
So….. silahkan mampir dan kontak saya terlebih dahulu setidaknya seminggu sebelum datang atau saat sudah punya rencana. Saya akan dengan senang hati menyambutmu.
Billy Backpacker
Musim Gugur di Hoper Valley.
Provinsi Gilgit-Baltistan. Pakistan.
Mumpung masih di Pakistan (masih murah) ngeCHAI dulu. Karena di resto2 Pakistan/India di Indonesia, teh susu seperti ini satu cangkir harganya 25-35 ribuan. Di sini cuma 50 rupee.
Baru sempat posting sekarang.
Video ini adalah salah satu kenangan dari Open Trip Pakistan Autumn 2022. Tidak semua peserta ada di video karena ada yang sakit dan memilih untuk istirahat di hotel.
Open Trip telah selesai semalam. Para peserta sudah mendarat di tanah air hari ini.
Sampai jumpa lagi. Dan terima kasih untuk semua peserta yang telah percaya kepada saya untuk memimpin perjalanannya ke Pakistan. Untuk para asisten dan sopir yang telah banyak membantu kelancaran Open Trip ini.
Foto-foto dan cerita akan saya posting kalau tenaga sudah pulih. Busyet guysss, capek banget☺️😀🙏🏼
See you again soon.
Billy Backpacker
Macet macet.
Macet di sepanjang jalan dari Mansehra menuju Babusar Top setelah musim panas usai bukanlah macet karena kendaraan turis yang sedang berwisata tapi barisan kambing yang bokongnya megal megol aduhai. Senang saja melihat mereka😂
Naran, Pakistan.
Lokasi Danau Seosar ini berada di ketinggian 4142 meter di atas permukaan laut dan masuk dalam kawasan Deosai National Park, Skardu.
Menuju ke sini perlu waktu empat jam perjalanan menggunakan mobil jeep. Padahal jaraknya hanya 83 kilometer dari Skardu. Jalannya yang aduhai, coy! Yang aspal hanya beberapa kilometer pertama, setelah itu ‘nggronjal-nggronjal’ sampek enthek!
Setiba di lokasi saat keluar dari jeep saya sudah pusing duluan, efek campuran dari capek, bosan sepanjang perjalanan yang lama nggak nyampek-nyampek dan dingin.
Sepanjang perjalanan pemandangannya indah tapi bukan yang luar biasa sampai membuat saya terkagum-kagum hingga melongo😲 tapi indah yang ‘biasa saja’. Danau nya juga biasa saja.
Tapi destinasi ini selalu menjadi destinasi wajib di setiap itinerary turis domestik, dan dari ekspresi mereka saat di sana, mereka bahagia dan menikmati. Maklum juga sih, karena kebanyakan turis berasal dari Karachi atau Lahore yang keseharian mereka hanya melihat bangunan kota dan polusi. Mungkin juga ini pertama kalinya bagi kebanyakan dari mereka melihat alam luas hijau dan danau yang airnya bening. Kayaknya waktu itu cuma saya saja yang pengen cepat-cepat pulang.
Deosai National Park di mata orang Indonesia, kesannya akan biasa saja. 8 jam perjalanan PP, ditambah 2 jam waktu kunjungan, total 10 jam ini nggak setimpal dengan apa yang disuguhkan. Istimewanya hanya lokasinya yang anggap sebagai dataran tinggi kedua tertinggi di dunia yang orang Pakistan menyebutnya sebagai ‘The rooftop of the world’.
Sebagai Tour Leader sebenarnya bisa saja ‘manut’ dengan itineary yang diberikan oleh Tour Operator yang diajak kerjasama. Tapi itu bukan cara saya, saya lebih yakin dengan mengeceknya sendiri meski harus keluar dana yang lumayan. Karena saya yakin apa yang menarik bagi orang Pakistan belum tentu menarik bagi orang Indonesia.
Setelah mengalami perjalanannya, melihat kondisi jalan, mempertimbangkan waktu, ketersediaan fasilitas di sepanjan
Adzan Maghrib di Masjid Badshahi, Lahore.
Pakistan.
#adzan #adzanmaghrib #badshahimosque #mosque #lahore #pakistan #backpackernakal
It hasn’t been easy to meet Tahseen since he married 4 years ago. And that was the last time I met him, just few months after his marriage.
Setiap kali saya ke Pakistan, Tahseen agak sulit dihubungi karena kesibukannya membagi waktu untuk anak dan istri, kuliah dan kesibukan lain dalam keluarganya yang (sepertinya) tidak ringan, karena dia anak tertua yang harus memegang kendali/tanggung jawab karena Ayahnya bekerja di Dubai.
Now he has got 2 daughters. Dan baru kali ini dia bisa menyempatkan waktu menemui saya saat saya menginap di rumah Ilyas di Charsadda beberapa hari yang lalu. Dia datang setelah waktu dzuhur dan saya tahan sampai pukul sembilan malam supaya kami punya waktu yang cukup untuk berbincang-bincang. Lagipula sebulan lagi dia akan meninggalkan Pakistan ke Saudi Arabia, rencananya akan bekerja di sana selama tiga tahun. Itu artinya kami tidak akan bertemu lagi dalam waktu yang dekat setelah ini.
Sedangkan Ilyas. Ini dia nih yang paling menggemaskan😁 baik sudut pandangnya, cara ngomongnya bahkan kadang sikapnya😄 Sekarang kalau ngomong, kata-katanya sering banget sok filosofis😅 mungkin sebentar lagi juga dia akan mencoba meraih cita-citanya dengan bekerja di luar negeri. Semangatnya sudah menggebu-gebu, “Pokoknya aku ingin meraih mimpiku tanpa bantuan finansial dari orangtuaku.” Tapi impian/goal nya dirahasiakan, dia tidak akan mengatakannya kepada siapapun sampai itu berhasil dia raih.
Kalau kami bertiga sudah ngumpul seperti ini, kami bernostalgia masa-masa kami tinggal sekamar di Zahid Hostel di Hashtnagri - Peshawar. Meskipun hanya sebulan, waktu sesingkat itu telah merangkai suka duka, kepercayaan, kenyamanan yang tumbuh menjadi pertemanan yang berlangsung hingga saat ini.
☺️
No matter where you and your old friends are placed in life, sometimes you want to be with your old friends and relive the past.
🌷
Salam dari Lahore
Billy
#pakistan #pathan #friendship #backpackernakal #kpk #travelblogger #travelwriter
Dapat salam dari Ilyas
Untuk buku Journey Through Pakistan yang didistribusikan secara nasional itu, saya melakukan perubahan pada covernya supaya memiliki penampilan baru yang lebih menarik dari cetakan sebelumnya. Foto harus tetap ada empat yang merepresentasikan Pakistan; alam, budaya, seorang laki-laki dari sebuah suku terbesar di negri ini, Pashtun, muka laki-laki harus memiliki karakter Pashtunnya dan seorang gadis/perempuan.
Beberapa foto saya ganti. Saya mengontak teman saya, Imran yang seorang fotographer dari Chitral untuk mengizinkan saya menggunakan salah satu hasil jepretannya, sebuah truk dengan riasan lengkap khas Pakistan yang sedang berhenti di Lowari Pass dengan background bukit bersalju, dia dengan senang hati memberikan kepada saya file aslinya. Foto seorang gadis asal Mansehra hasil jepretan Faisal yang tetap saya pertahankan sejak cetakan pertama, dan dua foto lainnya hasil jepretan saya sendiri; foto perahu saat musim dingin di Danau Saiful Muluk dan foto Ilyas, teman saya seorang pemuda Pashtun
Foto Ilyas ini adalah foto terakhir yang saya dapat setelah beberapa waktu saya melihat koleksi di hard disc tapi nggak ada yang cocok.
Kok ndelalah suatu sore, sewaktu saya stay di Peshawar, Ilyas datang dari kampungnya ke Peshawar dengan mengenakan pakaian nasional (shalwar kameez) lengkap dengan rompi tanpa lengan. Saat itu dia hendak menjemput saudara sepupunya yang datang dari Saudi Arabia di bandara Pehsawar. Sebelum ke airport di hari berikutnya dia menginap ke hostel tempat saya tinggal. Lalu saya kepikiran soal cover buku itu, saat melihat Ilyas, karakter Pashtun di mukanya sih kurang kuat, tapi keimutan dan kemanisan senyumnya sudah cukup merepresentasikan Pashtun, lagian toh dia juga asli Pashtun. Lalu saya ambil topi pakool berhias bulu merak yang saya miliki dan meminta dia mengenakannya. Jreng! Cocok!
Saya tersenyum lebar 😁😁😁😁 dan langsung meminta dia ikut saya ke terminal bus Haji Camp, di sana tempat bus bus khas Pa
Aku lebih memilih buah-buahan ini daripada kamu. Mereka segar dan memiliki banyak sekali kandungan vitamin dan serat yang diperlukan oleh tubuhku.
Lah kamu Yang, boro-boro berserat😂 seger saja enggak😂 aku pengen ketawa kalau menyebutnya….🤣🤣🤣🤣🤣
Salam…..dari Pakistan.
Daun Singkong di Lembah Hoper😃
Penduduk di Lembah Hoper sama sekali tidak tertarik untuk memanfaatkan Daun Singkong ini untuk dijadikan produk nge-fly. Mereka hanya akan memotong bunganya dari pohon, mengumpulkannya dan mengambil biji yang terdapat pada bunganya. Setelah diambil bunganya, secara bersamaan pohon ditebang dan bakar, ada pula yang memanfaatkan untuk makanan ternak.
Biji tersebut akan disuling untuk diambil minyaknya. Minyak berwarna hitam pekat itu bermanfaat untuk menyembuhkan batuk-batuk dan asma dengan mengoleskan ke bagian dada.
Selain disuling dan diambil minyaknya. Biji-bijian dari bunga Daun Singkong ini juga dimanfaatkan sebagai salah satu campuran makanan (semacam granola), yang dicampur dengan biji-bijian lain dan dimakan dengan yogurt.
Sebuah toko hasil pertanian di Karimabad - Hunza menjual berbagai macam produk hasil tanam sendiri desa-desa di Lembah Hunza. Salah duanya dua produk yang saya sebut tadi, sebotol minyak ukuran 50 ml harganya 1100 rupee sedangkan bijinya dikemas dengan ukuran 250 gram dengan harga 800 rupee. Ada juga teh hijau, safron, buah yang sudah dikeringkan dan lain-lain.
Jika ingin menyaksikan penduduk Lembah Hoper memanen bunga Daun Singkong, silahkan datang ke sini pada akhir musim panas, sekitar minggu terakhir bulan September.
See you
#hopervalley #gilgitbaltistan #pakistan
Bagi saya (seorang Indonesia) melihat air terjun di negara lain itu kesannya biasa saja, karena di Indonesia ada ratusan dan mungkin ribuan air terjun yang bentuk dan ukurannya lebih panjang, lebih unik, lebih besar bahkan lebih indah.
Tapi baiknya, melihat air terjun di negara lain itu kayak melihat kamu, meskipun ada kalanya sangat biasa saja dan membosankan tapi tetap asyik untuk dilihat, meskipun suaranya ‘gemberebek’ tapi bisa menenangkan. Ya sudah, ngoceh saja terus😂😂😂
Salam dingin-dingin menyegarkan dari Skardu.
~ Mas Billy ~
#khamoshwaterfall #skardu #gilgitbaltistan #pakistan #backpackernakal
Selamat menikmati hidup Pemirsa. Salam cinta tiada batas dari ujung utara Pakistan, SKARDU.
Air danau ini dingin menyegarkan saat musim panas seperti sekarang. Banyak pengunjung pada menceburkan diri menikmati kesejukan dan kesegarannya.
Aku sedang berada di sini, ngebayangin ada kamu di sini, lalu kepalamu tak jambak dan aku masukkan ke danau, aku angkat lalu aku masukkan lagi, aku angkat lagi dan aku ceburin lagi sampai kamu ‘menggeh-menggeh’. 😂😂😂😂
Saya baru tiba di Abbotabad sore tadi. Sudah tiga tahun saya tidak ke sini. Biasanya kalau pas ada open trip cuma numpang lewat saja tapi nggak pernah mampir, soalnya di sini memang nggak ada yang istimewa untuk dikunjungi bagi turis.
Teman lama saya Shahab langsung menemui saya di hotel dan mengajak saya jalan-jalan ke pasar. Masih ingat saja dia kalau saya sangat suka eksplorasi pasar. Dulu saat saya stay di Abbotabad hampir setiap hari dia menemani saya jalan-jalan ke pasar. Kami kenal sejak pertama kali ke Pakistan tahun 2016, dulu dia masih awal masa remaja yang masih kecil banget, sekarang lah kok sudah tinggi sekali badannya.
Di Pakistan sedang musim buah mangga, di seluruh kota, di pasar, di pinggir jalan, di mana-mana lah pokoknya, penuh dengan pemandangan buah kebanggaan orang Pakistan, mangga yang mereka bilang buah kesukaan ratu Elizabeth. Ada yang bilang begitu kepada saya,☺️
Jus mangga dijual dengan harga 100 Rupee tapi kalau di kota besar seperti Lahore dan Islamabad harganya segelas 150 rupee.
Alhamdulillah bisa ke sini lagi.
Badshahi Masjid..
Lahore, Pakistan.
Wazir Khan Mosque.
Lahore.
Pakistan.
Hujra dalam budaya Pashtun.
Peshawari Green Tea.
Teh hijau dengan cita rasa terbaik di Pakistan.
Deta Sweet House.
Specialist for Gajar Ka Halwa in Peshawar.
Pakistan.
Karkhano Bazaar.
Peshawar, Pakistan.
Gajar Ka Halwa
Manisan traditional Pakistan
Ngobras-ngobras tentang traveling.
Kuliner Pakistan : Manchay+jalebi+milk
SOEKARNO SQUARE, Peshawar - Pakistan.
From Taftan To Dalbadin
From Taftan to Dalbadin
(The Road to Quetta, Part 2 )
A huge Pakistan flag flaunted in front of the immigration office, the dust and the heat of this country burnt my face as a welcome back. I carried my bag and walked about 50 meters to the huge brown gate in front of which, from the distance, I could see some armed guards standing in front of it, some of them are sitting on the chairs under the shade.
“WELCOME TO PAKISTAN” was written on that huge gate on the left side while on the right side the same was written in Urdu. One of the army invited me to join them sitting on chair and shook my hand.
“Welcome to Pakistan”.
“Thank you”. I said.
They asked my passport and wrote down the information on their book, filled a form and asked me some questions about my plan during my stay in Pakistan.
Then, one of Army take me to the Levies station not far from the gate. A covered wall building and quite big area with a lot of rubbish everywhere. The front courtyard was used as a parking area for a bunch of a broken cars while the inner courtyard which accommodated about 8 broken cars had several rooms and cells on the right and left sides. Abdul, one of the Levies told me that some of those cars were taken from the terrorist.
When I arrived, 3 Levies in their black Shalwar uniform were repairing a motorbike. They welcomed me and one of them took me to the office, showed my passport, wrote down in their book, and took me then to an office next door. There was a green carpet on the floor and a dusty table with 3 chairs. There was a brown cupboard in a corner that has so many stickers mostly from European travellers who had been staying here overnight. Of course, I put mine as well. The room next to it was used as a gathering room, as well as a kitchen and bedroom ( no bed ) for the Levies and myself tonight. Some part of the wall painting was already peeled off and replaced by the colour of spit of the gutka that they spit on the wall over and over again
Their spellbinding worship service, the Mevlevi sema, has dervishes in long white dresses whirling ecstatically for a quarter hour at a time to the drone of ancient Islamic hymns.
The sema (seh-MAH) is derived from Rumî's habit of occasionally whirling in ecstatic joy in the streets of Konya, capital of the Seljuk Turkish Sultanate of Rum, and his home for the greater part of his life. It is perhaps the most familiar aspect of Sufism (Islamic mysticism).
@ Mevlana Cultural Cetre.
Konya, Turkey.
#konya #turkey #semadance #rumi #mevlana #sufism #islam #culture
The beauty of the world lies in the diversity of its people.
"Bhineka Tunggal Ika".
Marilah kita semua menjaga ke Bhinekaan Indonesia.
Salam damai dari Pulau Dewata.
》Di video ini umat Hindu di daerah Canggu - Bali sedang menuju Pura dalam rangka upacara Mepeed, sore hari ini《
Dusun Kuning Waterfall.
Bangli, Bali.
Indonesia.