Billy Backpacker

  • Home
  • Billy Backpacker

Billy Backpacker Indonesian Traveler. Tour Leader. Penulis buku JOURNEY THROUGH PAKISTAN. Open Trip ke Pakistan Billy Backpacker has been traveling to 35 countries in the world.

This page is created to publish and share pictures that have been taken by Billy Backpacker during his trip. For those who haven't travel anywhere, this page will show you how's the world out there. For those who plan for the next trip, this page might give you some ideas where to go next. For those who do not intent to travel but want to see the world, this page is always good idea to see the world outside. And for anyone of you on the road, stay safe, enjoy the present and make the most of it.

Bagi saya secara personal, selain sejarah peradabannya yang sangat kaya dan kebudayaan yang menarik. Iran adalah destina...
14/12/2024

Bagi saya secara personal, selain sejarah peradabannya yang sangat kaya dan kebudayaan yang menarik. Iran adalah destinasi TOP untuk mengosongkan kantong atau dompet. Karena produk-produk di negara ini, baik fashion (yang selalu update) handicraft, souvenirs yang bermacam-macam sampai peralatan rumah tangga pun kualitasnya bagus-bagus dan harganya terjangkau.

S**a parfum dari brand2 terkenal dunia? Tinggal bilang brand nya apa. Di Iran, mereka bisa meracik sama persis. S**a KARPET?? Ehem! Kalau ke Iran JANGAN beli yang pabrikan, sayang. Karpet merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Persia sejak ribuan tahun yang lalu. Karpet buatan tangan dari sini merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Karpet dengan motif-motif rumit sarat makna tersedia di seluruh penjuru negeri, mulai dari bahan wool sampai sutera, dengan harga bervariasi p**a. Ingin menghabiskan dana ratusan juta untuk selembar sajadah sutera pun, gampang di sini😉

OPEN TRIP IRAN yang saya adakan pada tahun 2025 terdapat tiga jadwal yang bisa dipilih sesuai dengan hari liburmu.

Jika ingin sekalian menyaksikan event tahunan; upacara berkabung tewasnya Imam Hussain pada bulan muharram. Maka jangan lupa daftar yang bulan Juli. Meskipun suhu agak gerah, tapi di bulan ini bermacam buah-buahan dan minuman segar khas Iran sedang tersedia semua. Selama bukan bulan Agustus, bagi orang Indonesia, musim panas di Iran masih kuat untuk dihandle.

BIAYA $1480/pax

INCLUDED
👉🏼 Hotel
👉🏼 Makan 3x
👉🏼 Air Mineral
👉🏼 Visa (free visa 15 days for Indonesian)
👉🏼 Travel Insurance
👉🏼 Tipping
👉🏼 Simcard Lokal + 10 GB data
👉🏼 Tour Guide, Tour Leader
👉🏼 Transportasi selama Tour
👉🏼 Tiket Wisata.

EXCLUDED
👉🏼 Tiket pesawat PP dari Indonesia ke Iran
👉🏼 Yang tidak disebutkan.

FLIGHT
👉🏼 Tiket Penerbangan bisa dibeli sendiri atau titip dibelikan oleh TL dengan membayar biayanya terlebih dahulu.

REGISTRASI
👉🏼 Bayar DP $500 tiga bulan sebelum keberangkatan.
👉🏼 Sisa pembayaran satu bulan sebelum keberangkatan dan atau dibayarkan setiba di Iran.

Booking & info: WA 0811354002

Salam
Billy Backpacker

Di daerah pegunungan Pakistan Utara yang agak pedalaman, banyak sekali anak-anak. Mereka kebanyakan ‘rembes-rembes’ (bhs...
12/11/2024

Di daerah pegunungan Pakistan Utara yang agak pedalaman, banyak sekali anak-anak. Mereka kebanyakan ‘rembes-rembes’ (bhs. Jawanya) jarang mandi (mungkin karena suhu yang dingin dan fasilitas terbatas) baunya lumayan menghibur hidung dan mereka tidak sekolah.

Kalau s**a ngasih sesuatu kepada anak-anak gunung, maka biskuit kemasan atau minuman bersoda, atau apapun yang diproduksi oleh pabrik akan dis**ainya, karena mereka tidak menemukannya di gunung. Kalau dikasih buah-buahan mereka sudah bosan, karena konsumsi sahari-hari mereka sudah tidak kekurangan sesuatu yang alami.

Orangtua mereka (Bapaknya) biasanya akan ke desa terdekat seminggu atau dua minggu sekali untuk membeli kebutuhan pokok dengan menempuh perjalanan 2-3 jam jalan kaki bersama seekor donkey yang akan membawa belanjaannya. Itupun belum tentu ada jajan untuk anak-anak dalam kantong belanjaan. Kehidupan dan finansial yang sulit membuat para orangtua membeli apa yang penting terlebih dahulu untuk semua anggota keluarga.

Jadi, kalau ke Pakistan dan destinasinya kebetulan di pedalaman. Bawalah sesuatu untuk mereka. Mereka nggak meminta, tapi membuat mereka bahagia akan membuatmu bahagia juga.

📍Lembah Gasho
Gilgit Baltistan, Pakistan.

OPEN TRIP HIKING PAKISTAN 2025Open trip Hiking ini KHUSUS untuk yang s**a jalan kaki, s**a naik gunung, penggila keindah...
11/11/2024

OPEN TRIP HIKING PAKISTAN 2025

Open trip Hiking ini KHUSUS untuk yang s**a jalan kaki, s**a naik gunung, penggila keindahan alam dan atau s**a petualangan.

Jadwal Hiking trip sudah saya pilih, saat temperatur di Pakistan Utara sedang asyik-asyiknya. Dingin enggak, panas juga enggak.

Destinasi yang saya pilih sudah melalui survey pribadi. Dari keindahan destinasi itu sendiri dan juga medan jalannya, dari ringan, sedang dan berat (tapi nggak berat-berat amat). Masih mampu untuk kaki-kaki Indonesia yang fisiknya terlatih. Bagi yang ingin menurunkan berat badan, bisa ikutan trip Hiking ini☺️ serius.

📷Photographers yang hobi motret alam pasti akan s**a dengan destinasi-destinasi yang ada di itinerary. Kalian bisa bergabung dengan trip hiking ini dengan beberapa syarat dan ketentuan yang akan saya berlakukan. Karena ‘kebutuhan’ kalian berbeda.

Biaya Open Trip Hiking sebesar 💵 $1350 untuk 12 malam 13 hari. Mohon dibaca/diketahui/dipahami apa yang INCLUDED dan EXCLUDED kalau ada yang kurang jelas bisa langsung inbox di WhatsApp.

INCLUDED ✅
▶️ Tiket pesawat domestik PP dari Islamabad - Skardu.
▶️ Hotel sekamar berdua (bertiga jika peserta ganjil)
▶️ Transportasi darat
▶️ Tiket wisata
▶️ Simcard lokal + 10 GB internet
▶️ Makan 3x sehari
▶️ Daily mineral water & Tea break
▶️ Visa
▶️ Tipping
▶️ Tour Leader
▶️ Guide

EXCLUDED ❌
▶️ Tiket pesawat PP Dari Indonesia ke Pakistan.
▶️ Yang tidak disebutkan

PENDAFTARAN📖
▶️Membayar DP sebesar $500 paling lambat tiga bulan sebelum keberangkatan.
▶️ Sisa pembayaran dilakukan paling lambat sebulan sebelum keberangkatan atau bisa dibayar secara tunai saat di Pakistan.

👉🏼Untuk yang ingin ikutan trip hiburan/hore2 mohon join yang Spring & Autumn. Jangan sampai salah pilih 👈

BOOKING & INFO 📱
▶️ Billy Backpacker : WA 0811354002

Ditunggu kabar baiknya.
🌹🌹🌹

Zubair berasal dari daerah yang di kelilingi banyak destinasi alam indah di Pakistan Utara, tapi  tidak memiliki basic t...
10/11/2024

Zubair berasal dari daerah yang di kelilingi banyak destinasi alam indah di Pakistan Utara, tapi tidak memiliki basic tourism sama sekali. Dia kerja sebagai Tukang bangunan yang kadang ada proyek kadang juga tidak.

Saya mengajarinya tentang dunia pariwisata dengan mengajaknya membantu saya dalam pelaksanaan tour. Tahun ini, sudah kali kedua baginya.

Pada autumn tour tahun ini saya ingin dia mempraktikkan semua yang sudah saya ajarkan. Supaya skill nya terasah & tidak hanya menunggu perintah. Mulai dari check-in kan tamu di hotel, ngecek kamar, memesan makanan, mengatur keuangan & mencatatnya dsb.

Saya bilang sama Ali, yang lebih senior, “Jangan dibantu mengerjakan tanggung jawabnya, cukup memberi petunjuknya saja. Biarkan dia membuat kesalahan. That’s ok for me.” Kami mengajari Zubair pelan-pelan dengan mengamati, mendampingi & memberi mas**an.

Suatu siang di Khaplu, setelah membayar bill makan, dia duduk dengan muka cemberut. Saya tahu masalahnya, dari kuantitas ikan segar yang dipesan. Saat saya menanyakan dugaan saya, dia mengangguk. Saya tersenyum saja sambil bilang, “It’s ok.”

Saat berhenti di Ghawari Village kami berjalan berdua & mengungkit soal over budget tadi. Dia mengira saya akan marah setelah saya mengetahui nominal nya.

“It’s ok.” Jawab saya
“Bener tidak apa-apa?” Tanyanya
“Iya.” Jawab saya.

Saya mencoba untuk membuatnya berpikir. Most of the participants sudah kali kedua ikut tour sama saya, mereka sudah keluarga bagi saya. Tiga orang baru pun setelah beberapa hari sudah menyatu dengan kami semua. Kita anggap lah ini tour keluarga.

Semua anggota keluarga (termasuk team) makan ikan bakar segar setelah beberapa hari kebosanan makan kuliner Pakistan yang itu-itu saja.) Ikan di mana-mana memang mahal. Apalagi ini musim gugur, jarang ada ikan. Semua ikan yang dipesan toh habis. Semua orang kenyang, puas dan bahagia.

“Jadi, berapa orang yang bahagia ? Bandingkan dengan uang over budget itu. Mana yang lebih mahal, bahagianya atau uangnya?” Tanya saya.

Zubair tersenyum, dan saya tahu artinya.

“Tapi jangan setiap hari, ya (over budget nya).” Canda saya.
😁😁😁

PS : If money can buy you happiness. Spend it.

Salam
Billy Backpacker

Karena saya percaya apa yang saya tawarkan itu “worth the price” Jadi ketahuilah terlebih dahulu apa yang INCLUDED dan a...
10/11/2024

Karena saya percaya apa yang saya tawarkan itu “worth the price” Jadi ketahuilah terlebih dahulu apa yang INCLUDED dan apa yang EXCLUDED.

Biaya $1300 itu untuk tour Musim Semi dan Musim Gugur selama 12 malam 13 hari. Biaya tersebut berlaku untuk peserta minimal 8 orang. Jika kurang dari angka tersebut maka ada tambahan biaya, tergantung berapa pesertanya.

✅INCLUDED
👉🏼Tiket pesawat domestik PP Islamabad- Skardu (Tour sekarang naik pesawat. Mohon diingat Pulang Pergi)
👉🏼 Hotel (sekamar berdua / bertiga jika peserta ganjil)
👉🏼 Makan 3x sehari
👉🏼 Daily Mineral Water & Tea Break.
👉🏼 Tiket Wisata
👉🏼 Transportasi darat selama tour & Jeep.
👉🏼 Visa
👉🏼 Tipping
👉🏼 Tour Leader
👉🏼 Simcard lokal + 10 GB internet.

❌EXCLUDED
👉🏼 Tiket Pesawat Thai Airways PP dari Indonesia ke Pakistan.
👉🏼 Pembelian tiket bisa dilakukan sendiri atau titip kepada saya. Senyaman kamu lah pokoknya.

🏩Ini BUKAN Tour ⭐️5
👉🏼 Bagi yang ingin customized tour/private tour dengan fasilitas hotel bintang lima. Biayanya berbeda. Silahkan dibicarakan dengan saya melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut.

📖DAFTAR
👉🏼 Membayar DP sebesar $500 paling lambat 3 bulan sebelum tanggal keberangkatan.
👉🏼 Sisa pembayaran dilakukan paling lambat sebulan sebelum keberangkatan.

🚶Saya hanya seorang traveler yang keseringan bolak balik ke Pakistan untuk silaturahmi kepada kawan & eksplorasi ke destinasi-destinasi alam di Pakistan Utara. Sangking seringnya ke sini, pemerintah India sampai menolak memberikan visa kepada saya 😂

Open Trip ini adalah cara saya untuk membantu pariwisata di Pakistan tumbuh, mengajari rekan2 lokal yang tidak ngerti pariwisata jadi paham pariwisata, sekaligus (bagi saya sendiri) juga kerjaan lepas dan saya sangat menikmatinya.

Itinerary yang saya bikin adalah hasil dari survey & seleksi yang saya lakukan sendiri selama blus**an. Baik destinasinya, restoran, penginapan & lain2. Saya ingin orang yang saya bawa ke sini bisa merasakan bahagia yang saya rasakan saat saya melihat keindahan alam di Pakistan.

👢 Untuk Trekking Trip. Mohon ditunggu postingan nya segera.

Booking & Info : WA 081-135-4002

After the tour…Badanku selalu butuh 4 malam 5 hari untuk memulihkan stamina. Aku tidak akan ke mana -mana dan atau melak...
05/11/2024

After the tour…

Badanku selalu butuh 4 malam 5 hari untuk memulihkan stamina. Aku tidak akan ke mana -mana dan atau melakukan aktifitas berat yang menguras energi atau pikiran. Jadi selama waktu itu aku hanya bersantai di sebuah hotel yang aku sewa di kota Lahore sambil memanjakan diri dengan belanja; apa yang aku butuhkan dan inginkan akan aku beli, makan di resto-resto atau ngopi di Cafe-Cafe cantik tanpa melihat harga. Aku akan menawari pada diriku sendiri “What do you need? What do you want? Lets buy it!” Sebagai hadiah dari kerja keras. Selain itu aku juga akan bertemu teman-teman lokal untuk makan (baik diundang maupun ngundang). Jika kebetulan aku yang ngundang, maka aku akan menawari mereka untuk memilih tempatnya, terserah di mana pun tapi bukan di pasar. Pokoknya selama lima hari ini aku bukan ‘backpacker’ 😂 > Songong ada batas hari nya < 😉

And today is the 5th day. Im ready to move, yay🚶Hari ini aku akan pergi ke Islamabad untuk beberapa hari, ada saja orang yang ingin bertemu, ngundang ini ngundang itu, maklum sudah ‘beken’ di sini😏😅 Lalu aku akan ke Peshawar selama beberapa hari untuk silaturahmi dan ngurusisn pesanan karpet kemudian lanjut kunjungan ke beberapa desa di sekitaran untuk menyalurkan bantuan (titipan orang dermawan dari Jakarta) kepada warga lokal yang kurang mampu.

Selanjutnya…
Aku akan backpackeran lagi ke Afghanistan. Ini akan menjadi kali ke tiga ke sana. Aku belum puas dengan kunjunganku sebelum-sebelumnya karena terbatasnya waktu. Jadi masih banyak destinasi yang belum aku kunjungi. Selain itu, teman-teman baruku di negeri yang baru selesai perang itu semakin banyak, baik yang aku kenal saat mereka ngungsi di Iran atau di Pakistan dan mengundangku untuk bertandang ke rumahnya.

Agendaku untuk kembali ke Eropa batal lagi dan lagi hanya untuk mengutamakan Afghanistan. Menghabiskan uang di sana berbarengan dengan kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi di sepanjang perjalanan, bagiku lebih worth it dan menantang daripada menikmati kenyamanan yang ditawarkan oleh benua Biru. Selain itu, mulai tahun depan, inshaAllah, aku akan membawa peserta open trip ke sana. Dan menjadi TL berbekal pengalaman pribadi lebih membuatku percaya diri dan mampu memiliki banyak inisiatif dan ide daripada apa-apanya hanya ‘terserah’ pada Tour Guide lokal untuk mengantur itinerary dan lain-lain.

So, mungkin itu dulu catatanku hari ini.
Salam.
Billy Backpacker

Pic : Barah Valley View Point & Khaplu.
Gilgit Baltistan, Pakistan

Trip Silaturahmi. Saya menyebutnya begitu karena kebanyakan dari peserta Open Trip Pakistan musim gugur kali ini, adalah...
27/10/2024

Trip Silaturahmi.

Saya menyebutnya begitu karena kebanyakan dari peserta Open Trip Pakistan musim gugur kali ini, adalah mereka yang sudah pernah ikutan trip sama saya, baik yang ke Iran maupun ke Pakistan. Bagi yang ke Pakistan (lagi) tentu ini kedua kalinya.

Karena kami sudah pada kenal. Open trip kali ini berasa seperti liburan keluarga. Jadi asyiknya dobel☺️

Hari ini adalah hari ke 9 dan kami baru tiba di Karimabad, Hunza, dan akan menginap selama dua malam sebelum kembali ke Skardu lalu terbang ke Islamabad.

Saya masih sangat sibuk dan belum sempat mendesign iklan untuk jadwal Open Trip 2025 yang nantinya terdiri dari tiga negara: Pakistan, Iran dan Afghanistan. Untuk yang nunggu jadwal, mohon kesabarannya.

Terima kasih banyak kepada Bu dan Pak Jaelani, yang (keluarganya) sudah langganan ke Pakistan bareng saya. Juga kepada Mas sekeluarga yang sering banget bawakan saya oleh2 dari Kota Malang. Teristimewa kepada Bu Bu Yeti dan Mbak Fika untuk keriangan selama perjalanan sampai detik ini dan salam kenal juga☺️.

Salam dari Pakistan Utara, pemirsa…..
Billy Backpacker

Siapa yang tidak jatuh cinta dengan Fairy Meadows di Pakistan Utara?Sebenarnya, sudah sejak dulu saya ingin ke sini tapi...
19/10/2024

Siapa yang tidak jatuh cinta dengan Fairy Meadows di Pakistan Utara?

Sebenarnya, sudah sejak dulu saya ingin ke sini tapi baru terealisasi tahun ini. Alasannya, karena saya selalu traveling solo. Dan untuk ke sana tuh tidak begitu mudah dan terjangkau untuk kantong saya.

Pertama, harus menuju titik temu di Jembatan Raikot di mana jeep pada mangkal. Dari Raikot menuju Desa Tattu naik jeep selama 2 jam dengan medan jalan yang luarrrr biasa bikin jantung berdetak kencang dan membuat saya terus-terusan ingat Tuhan (nanti aku share videonya). Dari Tattu lalu trekking selama 2-3 jam (tergantung kemampuan).

Nah, tarif jeep nya mahal, kalau mau murah harus share dengan orang lain. Ini harus nyari dulu. Dan agak repotnya, kalau sharing maka semua penumpang satu jeep itu harus punya jadwal kembali dalam waktu yang sama. Karena, tarif jeep nya untuk pergi p**ang, dan akan dijemput lagi oleh jeep dan sopir yang sama. Jadi kalau rencana nginep di Fairy Meadows selama dua malam, harus nyari barengan yang juga punya rencana sama. Pulangnya juga gitu, di Jembatan Raikot itu tidak ada transportasi umum. Jadi kalau mau lanjut ke Gilgit atau kota lain, harus pesan taxi, itupun keberadaan taxi susah2 gampang. Kadang ada kadang nggak. Karena itu yang sering ke sini pasti group group tur yang sudah bawa kendaraan sendiri dan durasi menginap nya sama.

Tarif makan di sana juga mahal. Tapi maklum juga, karena hampir semua bahan makanan didatangkan dari Chilas, lanjut ke Raikot, lalu dibawa jeep sampai ke Tattu, kemudian lanjut pakai kuda atau donkey ke Fairy Meadows. Sedangkan akomodasinya (selama nggak musim panas) tarifnya masih lumayan terjangkau. Jadi kalau ingin ke sini dengan opsi terjangkau memang diusahakan ada barengan, biar bisa sharing (jeep, akomodasi dan makan).
~~~

Fairy Meadows tuh menenangkan; Kesunyianya, hawa dinginnya. Asyik saja, hanya duduk di depan kamar atau leyeh2 nggak ngapa-ngapain, sambil melihat pemandangan, pikiran bisa tenang dengan sendirinya. Ini adalah salah satu tempat yang bikin siapapun malas untuk p**ang.

Selama dua malam di sana, saya juga nggak bosan-bosannya ngelihatin Gunung Nanga Parbat. Si pembunuh itu bisa dilihat dari manapun di sini, dekat sekali, bahkan sembunyi pun dia akan melihatmu.

Sampai jumpa tahun depan, Fairy Meadows.

Billy Backpacker

Yang jadi latar belakang foto saya itu adalah Danau Satrangi. Mau pakai baju warna apapun, warna danau ini selalu cocok ...
16/10/2024

Yang jadi latar belakang foto saya itu adalah Danau Satrangi. Mau pakai baju warna apapun, warna danau ini selalu cocok digunakan sebagai background foto.

Akses menuju ke sini lancar selama musim panas. Selama musim gugur, kadang ada jeep kadang juga enggak, tergantung apakah jalan off-road nya sudah tertutup salju apa belum. Karena kalau sudah tertutup salju, jeep nggak bisa beroperasi dan mereka kebanyakan sudah meliburkan diri. Maka opsi ke sana hanya jalan kaki.

Danau-danau yang pernah saya kunjungi di Pakistan kebanyakan sekedar untuk boating dan dinikmati pemandangannya saja. Saya belum pernah melihat danau di Pakistan yang direnangi orang kecuali Danau Upper Kachura di Skardu. Itupun waktu musim panas saat temperatur airnya normal.

Wes ngono ae disek. Mung pengen pamer kegantengan ae kok😂

Billy Backpacker.

Dari Fairy Meadows trekking ke lokasi saya rebahan (kalau nggak salah namanya Jerman Base Camp) ini memakan waktu 3 jam,...
15/10/2024

Dari Fairy Meadows trekking ke lokasi saya rebahan (kalau nggak salah namanya Jerman Base Camp) ini memakan waktu 3 jam, dan medannya mix; dari ringan sedang sampai yang parah. Satu jam terakhir saya memutuskan untuk memotong jalan, dengan menaiki gunung, karena kalau mengambil jalur yang seharusnya di lereng pegunungan, kelamaan. Saya sudah nggak sabar ingin cepat sampai karena sudah lama banget jalan. Alhasil, dari puncak gunung yang saya daki itu saya ‘menggeh-mengeh’ keringetan. Sampai (rasanya) saya pengen telanjang. Geraahhhhh pol. Setelah telanjang dada beberapa menit langsung bbbrrrrrrrrr dingin🥶

Pada latar belakang itu adalah Nanga Parbat. Gunung dengan peringkat 9 tertinggi di dunia. Dengan ketinggian 8126 mdpl. Nanga Parbat dikenal karena pendakiannya yang sangat sulit sampai mendapat julukan sebagai Gunung Pembunuh karena tingginya jumlah kematian pendaki.

Biasanya kalau bawa Tour, saya hanya melihat Nanga Parbat dari kejauhan di salah satu view point di Karakoram Highway. Tapi melihat dari sini, sedekat ini, luar biasa puasnya. Selama treking dari Fairy Meadows pun perjalanannya asyik, lumayan banyak orang. Yang saya agak heran, di sini tuh banyak bule Jerman. Padahal di destinasi2 wisata di Pakistan, jarang banget ada bule.

Selama treking, pemandangannya indah banget; melewati hutan cemara, sungai, warung-warung tempat para pejalan bisa istirahat untuk ngeteh. Treking tiga jam itu nggak kerasa. Dan kemanapun mata memandang, puncak Nanga Parbat itu selalu terlihat, yang s**a treking, s**a gunung dan keindahan alam pasti akan demen banget berada di sini. Saya yang mengalami sendiri, dan kenyamanan di sana tuh bikin ‘nagih’. Saya akan kembali, itu pasti.

Slide 3 dst; jalur yang saya lewati selama treking menuju Slide 1-2.

Billy Backpacker

Provinsi Gilgit Baltistan di bagian Utara Pakistan memang tidak pernah berhenti memesona saya, terutama alamnya. Slide 1...
12/10/2024

Provinsi Gilgit Baltistan di bagian Utara Pakistan memang tidak pernah berhenti memesona saya, terutama alamnya. Slide 1-3 adalah tiga danau yang berbeda yang terletak di salah satu Lembah di Provinsi ini. Untuk treking menuju ke sana, saya menginap semalam terlebih dahulu di desa terdekat dan memulai perjalanan pukul 8 pagi keesokan harinya.

Saya dipandu oleh Arjun, pemuda lokal yang saya kenal sejak musim gugur tahun lalu. Berkali-kali dia menanyakan kepada saya, apakah saya beneran mau jalan kaki? Nggak sewa jeep saja? Jauh soalnya. Dia nggak yakin saya kuat jalan☺️ Belum tahu dia☺️

“Aku perlu mengalami perjalanannya, merasakan atmosfer sepanjang perjalanan sekaligus ngecek durasi perjalanan dari sini ke danau-danau itu berapa jam. Dari situ, aku nanti bisa merangkai itinerari dengan baik.” Setelah saya jelaskan Arjun paham dan segera menyiapkan bekal kami, kemudian kami berangkat.

Trekking kali ini medannya sangat mudah bagi saya, cenderung datar tapi laaaaaama😁dari awal mulai sampai tiba di danau pertama yang kami kunjungi (slide 3) memakan waktu 3 jam. Kemudian trekking danau selanjutnya (slide 1) hanya perlu waktu kurang dari 30 menit dan menuju danau paling ujung, sekitar 40 menit dengan medan treking agak parah karena harus manjat batu-batu tajam tapi setelahnya pemandangannya luarrrr biasa.

Saya s**a banget treking sambil menikmati pemandangan alam yang menakjubkan seperti ini. Asyik gitu, meskipun lelah tapi worth it; sehat dapat, senang dapat, cuci mata dapat.

Slide 4 dan seterusnya adalah medan sepanjang perjalanan dan pemandangannya.

Destinasi ini, asyik banget untuk tujuan trekking…😍 Yang sudah pernah ke Pakistan, jadi bisa mengagendakan untuk kembali lagi nih, dengan tujuan yang berbeda tentunya, yaitu trekking. Yang tertarik untuk trekking ke destinasi-destinasi tersebut bisa ikutan trip saya tahun depan yang jadwalnya akan saya tetapkan pada bulan Juni dan September.

Salam
Billy Backpacker

Saya menginap beberapa hari di rumah teman saya, Zubair di kota Juglot, jaraknya 40 menit dari Kota Gilgit. Kota kecil i...
11/10/2024

Saya menginap beberapa hari di rumah teman saya, Zubair di kota Juglot, jaraknya 40 menit dari Kota Gilgit. Kota kecil ini sering saya jadikan lokasi istirahat dan Lunch setiap kali bawa group tour Pakistan.

Zubair mengajak saya seharian penuh jalan-jalan ke Lembah Bargin yang berjarak satu jam dari Juglot untuk sambang ke kampung halamannya dan nyekar ke makam Ayahnya (slide 2).

Makam ayah Zubair terletak di atas sebuah bukit yang berada di belakang permukiman penduduk & akses ke sana itu lumayan sulit. Saya jadi ngebayangin, dulu waktu acara pemakaman pasti sulit membawa jenazah nya sampai setinggi ini☺️

Zubair bilang, lokasi tersebut dipilih oleh keluarganya supaya kuburannya aman dari banjir. Di daerah lembah pegunungan seperti ini kalau musim panas banyak gletser mencair dan sering banjir.

Setelah nyekar ke makam, kami trekking selama 1.5 jam menyusuri sungai di sepanjang lembah. Saya senang sekali dengan suasana desa seperti ini; suara gemericik air sungai, cuitan burung, kambing-kambing gembala yang ngembak-ngembek dengan udara segar dan dingin semriwing yang menenangkan. Damaiiii gitu. Jalan berjam-jam pun dengan medan naik turun jadi tidak berasa capek.

Kami baru berhenti di kaki pegunungan paling jauh, di sebuah ladang di pinggiran sungai. Lalu seorang Bapak dengan anaknya yang melihat kami, mengundang kami untuk makan bersama (slide 9). Mereka berdua masih berada di sini karena menunggu panen jagung, baru setelahnya akan turun lembah.

Sudah lama rasanya saya tidak traveling dan eksplorasi sendirian di Pakistan seperti ini. Sering ke Pakistan tapi bawa group tour alias nyari duit. Jadi eksplorasi kali ini sebagai pengobat rindu serta silaturahmi ke teman2 lokal.

Kami jalan kembali ke desa menjelang gelap dan esoknya saya melanjutkan perjalanan ke Lembah Naltar.

Salam
Billy Backpacker

❤️

Dari Chilas, setelah bersilaturahmi semalam bersama Nakash, saya melanjutkan perjalanan ke Gilgit. Saya minta kepada tem...
09/10/2024

Dari Chilas, setelah bersilaturahmi semalam bersama Nakash, saya melanjutkan perjalanan ke Gilgit.

Saya minta kepada teman lokal saya untuk ditunjukkan tempat yang jauh, terserah di mana, pokoknya ada jalur trek yang melewati lembah, sungai, desa dan ada danaunya.

Mulai tahun depan, saya berencana akan buka trip Pakistan untuk tujuan trekking, dengan destinasi ke beberapa lokasi. Tapi saya inginnya salah satu destinasinya jarang didatangi turis, yang masih alami. Seperti biasa, saya ingin cek lokasi dulu sebelum memutuskan untuk memasukkan destinasi tersebut ke dalam itinerary.

Esok pagi nya, kami berangkat ke lokasi pukul 10.30 dengan menggunakan motor. Setengah jam pertama masih jalan aspal, setelahnya sampai akhir, jalannya tanah dan berbatu melewati desa-desa dan lembah, lereng-lereng pegunungan yang salah satu sisinya sungai curam berarus deras.

Perjalanan motor ini memakan waktu 2 jam dari rumah teman saya hingga tiba di sebuah lembah yang tengahnya sungai, tempat kami memarkir motor di dan memulai trekking yang akan memakan waktu 1,5 jam menyusuri pinggiran sungai dengan pemandangan gunung-gunung. Jalurnya oke, masih lumayan ringan. Sepanjang jalur trekking tidak ada kampung sama sekali, hanya beberapa rumah penggembala dengan keluarganya.

Saat tiba di danau, saya terpesona dengan ketenangan suasananya. Bentuk danau ini memanjang memenuhi lembah yang diapit pegunungan. Gemercik suara air di ujung danau yang mengalir ke sungai sangat menenangkan. Di sini tuh bersih nggak ada sampah dan hanya ada beberapa orang dari desa desa terdekat yang sedang berkemah untuk mancing.

Kami stay selama 2 jam; leyeh2, makan bekal, ngobrol dengan kakek2 penggembala dan anak-anak yang tinggal (musiman) di dekat danau. Menjelang maghrib kami baru p**ang.

So, apakah danau ini Akan saya masukkan ke itinerary trekking? Masih harus dibandingkan dengan yang lain dulu. Masih ada 2 tempat lagi yang akan saya survei. Mungkin semuanya akan saya masukkan ke itinerary atau satu-dua saja. I Will see.

Itu saja dulu.
Salam dari Gilgit Baltistan.
Pakistan.

Pic :
1-2 the beautiful lake.
3-4-5 : jalur trekking
6 : Bersama kakek dan anak-anak yang tinggal di sekitaran danau.
7 : lahan yang biasa di gunakan kemah di dekat danau.
8 : aku bersama teman-teman lokal.
9 : rest before leaving.

Dari Naran saya melanjutkan perjalanan ke Chilas. Sebuah kota kecil berdebu yang dilewati Jalan Raya Karakoram di pinggi...
28/09/2024

Dari Naran saya melanjutkan perjalanan ke Chilas. Sebuah kota kecil berdebu yang dilewati Jalan Raya Karakoram di pinggiran Sungai Indus. Kota peristirahatan bagi yang telah melakukan perjalanan panjang dari Islamabad menuju Gilgit atau sebaliknya.

Saya punya seorang teman lama di kota ini, namanya Nakash. Kami bertemu 8 tahun lalu, saat sama-sama semobil dalam perjalanan dari Gilgit menuju Chilas. Sekian tahun tidak pernah bertemu, dia kaget melihat badan saya yang katanya nggak tumbuh, masih sependek ini, sekurus ini. Dan yang paling saya s**a saat dia bilang, “You are still very fit.” Membandingkan dengan dirinya yang kelihatan semakin tua padahal umurnya jauh lebih muda dari saya.

Semalaman suntuk kami bercerita tentang apa yang terjadi dengan hidup kami masing-masing selama 7 tahun terakhir.

Esok harinya setelah sarapan saya meminta tolong padanya untuk mengantarkan saya ke lokasi di mana ada batu-batu berinskripsi kuno. Pernah ada peserta tour yang menanyakan kepada saya mengenai hal ini. Saat tahu lokasinya di sekitaran Chilas, saya ingin sekalian mengunjunginya. Mumpung di sini.

Nakash bilang, ada banyak lokasi batu batu berinskripsi itu di Chilas, tapi dia hanya tahu 2 tempat dan gambarnya kecil-kecil. Sedangkan yang saya tunjukkan di HP saya gambarnya besar-besar dan banyak, dia nggak tahu lokasinya.

Siang hari setelah Dhuhur. Panasnya Chilas sedang membara. Mobil Nakash sampai harus didinginkan terlebih dahulu untuk bisa dikendarai, iPhone saya sampai nggak bisa dipakai sangking panasnya🤣

Ternyata batu-batu itu terletak di pinggiran Jalan Raya Karakoram di atas tebing Sungai Indus nggak jauh dari Chilas. Saya nggak tahu cerita dan sejarahnya apa tentang gambar-gambar yang diukir di batu ini. Tapi ada yang bilang kalau dulu penyebaran agama Buddha pernah melewati sepanjang Jalur Sutra.

Kondisi inskripsinya banyak yang tidak jelas, dimakan umur, pengaruh cuaca dan memang di Pakistan hal-hal seperti ini tidak begitu dipedulikan oleh pemerintah. Sayang, tapi ya begitulah di Pakistan.

Salam
Billy Backpacker

Saya sedang berada di Naran. Destinasi favorit orang Pakistan untuk wisata musim panas. Karena nggak betah dengan panas ...
24/09/2024

Saya sedang berada di Naran. Destinasi favorit orang Pakistan untuk wisata musim panas. Karena nggak betah dengan panas dan gerahnya Peshawar dan Islamabad. Saya memutuskan untuk ‘ngadem’ di sini selama dua hari.

Saat jalan-jalan bazaar, saya mampir di toko sepatu bekas milik Mohabbat Khan. Sepatu bekas lumayan tinggi peminatnya di Pakistan. Hampir di setiap kota di negeri ini pasti ada pasar khusus barang bekas dan bagian sepatu selalu ramai. Sepatu-sepatu itu didatangkan dari negara-negara Eropa. Di toko Mohabbat sendiri, dia khusus menjual sepatu bekas bermerek terkenal; Nike, Asics, Puma, Adidas etc, you named it. Semua yang dipajang sudah dipilih/disortir kualitasnya. Jadi sepatu bekas yang dia jual kondisinya masih sangat amat bagus.

Mohabbat jualan di Naran sepanjang musim panas sampai saat ramai-ramainya turis lokal hingga akhir Oktober saat Naran sudah tutup. Setelah itu dia melanjutkan buka toko di Mansehra.

Dia belajar bisnis ini dari kakaknya sampai dia paham pasarnya. Orang-orang yang datang ke tokonya kebanyakan adalah orang yang sadar “merek” dan kualitas. Orang yang lebih memilih beli sepatu bekas tapi original dan kualitasnya terjamin, dan mereka tidak keberatan membayar mahal. Karena bagaimanapun harga yang dia tawarkan jauh lebih murah daripada beli sepatu baru dengan kondisi yang tidak jauh-jauh amat.

“Orang yang tidak tahu brand, kalau ke sini aku kasih harga 7000 rupee untuk sepasang Nike pun akan kemahalan bagi mereka. Pikir mereka, sepatu bekas saja kok mahal banget. Karena dengan nilai segitu mereka bisa mendapatkan sepatu baru merek lokal.” Ujarnya.

Saya ngecek-ngecek deretan sepatu jualannya yang dipajang di dinding. Memang semua masih bagus dan dirawat. Jadi memang punya nilai jual.

Saya memutuskan membeli sepatu merk Asics Nimbus 24 yang kondisinya masih 95% dengan harga final 8000 rupee atau 450 ribu. Kalau beli yang baru di Indonesia harganya kurang lebih 1,4 juta. Lumayan ngirit😀

Adakah di sini yang juga s**a memakai barang2 yang sudah terpakai seperti saya? You are one of millions who care for the environment. Keep it up

Salam dari Lembah Naran di Pakistan.

Billy Backpacker

Sudah 2 tahun terakhir saya rekanan dengan Abdul Wahid untuk jualan karpet Afghan. Dia etnis Tajik dari Afghanistan yang...
19/09/2024

Sudah 2 tahun terakhir saya rekanan dengan Abdul Wahid untuk jualan karpet Afghan. Dia etnis Tajik dari Afghanistan yang sudah puluhan tahun tinggal di Peshawar, Pakistan. Setiap kali ke Peshawar saya selalu menyempatkan diri untuk mampir ke tokonya yang khusus jual beli karpet 2nd hand.

Di dalam ruangan berukuran 4x5 meter itu ada ratusan karpet dari Afghanistan yang ditumpuk rapi di setiap sisi ruangan, sampai ada yang hampir mencapai plafon. Jumlah keseluruhan karpet di sini, lebih dari 500 lembar dengan berbagai macam ukuran.

Kemarin, saat kami memilah-milah karpet berwarna merah untuk dipotret. Saya tanya padanya, dari mana & bagaimana dia mendapatkan karpet2 yang sudah terpakai ini.

Abdul Wahid bilang kalau karpet2 ini banyak didapatkan dari Ibu-Ibu Afghan. Jadi di Afghanistan saat seorang anak gadis menikah, Ibunya akan ngasih sebuah karpet (yang bahkan dibikin sendiri) untuk kenang-kenangan & dibawa ke rumah suaminya. Biasanya saat nggak punya duit, karpetnya dijual. Ayah Abdul Wahid p**ang ke Afghanistan setiap beberapa bulan sekali untuk mengambil karpet-karpet ini.

Banyak dari karpet2 ini masih dalam kondisi yang sangat bagus meski umurnya sudah puluhan tahun, karena jarang dipakai dan hanya disimpan saja. Ada p**a yang diterima dalam kondisi sobek, dan Abdul Wahid memperbaikinya dengan teliti dan rapi hingga layak dijual lagi. Dari tokonya dia sudah banyak memasok toko-toko karpet di berbagai kota di Pakistan hingga menerima pesanan dari Amerika. Sekarang nambah lagi, sampai Indonesia🇮🇩 melalui saya tentunya😉.

Jadi kalau kalian lagi butuh hiasan lantai buatan tangan dari Afghanistan, silahkan intip di barangkali ada yang dis**a, tinggal bayar DP, sisanya saat barang tiba. Tapi nerima barangnya ya harus sabar, nunggu aku p**ang ke Indonesia. Kalau ada permintaan khusus (size, design dll) bisa dicarikan selama saya masih di Pakistan.

Salam
Billy Backpacker

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Billy Backpacker posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Billy Backpacker:

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Travel Agency?

Share