25/03/2020
Kota Cirebon Menjadi Zona Merah Covid-19, Dinkes: Harus Siapkan Kemungkinan Terburuk
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edi Sugiarto, menyebut Kota Cirebon merupakan zona merah Covid-19.
Hal tersebut terlihat dari jumlah orang dalam pengawasan (ODP) yang meningkat tajam.
Pada Jumat (20/3/2020) jumlah ODP Covid-19 di Kota Cirebon hanyalah 13 orang, namun perhari ini menjadi 41 orang.
Karenanya, Edi menilai harus disiapkan kemungkinan terburuk dalam menanggulangi wabah virus corona di Kota Cirebon.
"Saat ini, RSD Gunung Jati dijadikan pusat untuk menangani pasien dalam pengawasa (PDP) Covid-19," ujar Edi Sugiarto saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Selasa (24/3/2020).
Ia mengatakan, skema khusus juga telah disiapkan untuk kondisi darurat terutama saat jumlah PDP melonjak.
Yakni, pasien umum akan dipindahkan ke rumah sakit lain sehingga RSD Gunung Jati hanya menangani pasien Covid-19.
Namun, pihaknya berharap kondisi semacam itu tidak akan terjadi di Kota Cirebon.
"Tentu kami juga tidak ingin hal itu terjadi, tapi yang terpenting sudah disiapkan upaya-upayanya," kata Edi Sugiarto.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan jumlah ODP Covid-19 nantinya akan bertambah.
Sebab, banyaknya orang yang berdatangan ke Kota Cirebon setiap harinya merupakan salah satu pemicunya.
Terlebih saat inipun ada sejumlah ODP di Kota Cirebon yang berasal dari luar daerah.
"Kalau setiap hari diserbu seperti itu, nanti akan habis orang sehat di Kota Cirebon karena terpapar virus yang dibawa pendatang," ujar Edi Sugiarto.
Naik 50 Persen Per Hari
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edi Sugiarto, mengakui jumlah orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19 meningkat hampir 50 persen perhari.
Pada Jumat (20/3/2020) jumlah ODP Covid-19 di Kota Cirebon hanyalah 13 orang.
Namun, menurut Edi, perhari ini jumlah ODP tersebut sudah mencapai 41 orang.
"Setiap hari ODP bertambah lima hingga enam orang, kata Edi Sugiarto saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Selasa (24/3/2020).
Ia mengatakan, jika didasarkan pada jumlah awal maka kenaikan jumlah ODP di Kota Cirebon hampir mencapai 50 persen.
Selain itu, menurut dia, sebagian besar di antaranya berasal dari luar daerah.
Bahkan, ada 11 ODP baru yang berasal dari Bandung, Depok, dan Jakarta.
"Mereka baru ditetapkan sebagai ODP sejak kemarin," ujar Edi Sugiarto.
Edi mengatakan, bertambahnya jumlah ODP disebabkan banyaknya orang yang berdatangan ke Kota Cirebon setiap harinya.
Mereka datang ke Kota Cirebon untuk mencicipi kelezatan aneka kulinernya dan mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada.
Penyebab Meningkatnya ODP
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Kota Cirebon meningkat tajam.
Pekan lalu ODP hanya 13 orang, namun perhari ini jumlah menjadi mencapai 41 orang.
Dari jumlah tersebut lima di antaranya telah selesai menjalani masa pemantauan sehingga tersisa 36 orang lagi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edi Sugiarto, mengatakan, meningkatnya jumlah ODP dikarenakan banyaknya orang yang datang ke Cirebon.
Misalnya, penumpang kereta api yang turun di sejumlah stasiun di wilayah Cirebon setiap harinya mencapai 5000-an orang.
"Itu baru jalur darat via kereta api, belum jalur udara dan laut," ujar Edi Sugiarto saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Selasa (24/3/2020).
Ia mengatakan, banyaknya kuliner dan destinasi wisata membuat banyak orang berkunjung ke Cirebon.
Namun, hal tersebut justru harus diwaspadai terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Pasalnya, tidak menutup kemungkinan orang-orang yang berdatangan ke Kota Udang itu membawa virus corona.
"Maka hal ini perlunya kewaspadaan dari semua pihak, karena mengancam Kota Cirebon," kata Edi Sugiarto.
Sumber : https://cirebon.tribunnews.com/2020/03/24/kota-cirebon-menjadi-zona-merah-covid-19-dinkes-harus-siapkan-kemungkinan-terburuk