Kupas manado

Kupas manado Membahas tempat dan jalan yang ada di manado setiap hari secara update

17/02/2024
02/02/2024

Cak imin bersabda

05/05/2023

Jalan Andalan mo ka winangun 1 saat jalan besar macet,
Kalu ngoni pe alasan lewat sini apa??

15/02/2023

1.6 tahun
Salah satu cara mengembalikan kepercayaan masyarakat 👍

CAP TIKUS MENJADI KOMODITAS HASIL PERTANIAN YANG LEGALPendahuluanIndonesia merupakan salah satu negara dengan keanekarag...
19/09/2021

CAP TIKUS MENJADI KOMODITAS HASIL PERTANIAN YANG LEGAL

Pendahuluan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman suku bangsa terbesar di dunia. Terdapat setidaknya 400 kelompok etnis yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Corak yang berbeda-beda dan keanekaragaman kebudayaan yang ada di Indonesia tercermin pada semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu: “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Bukan hanya kaya akan kebudayaan tetapi Indonesia juga negara yang kaya akan sumberdaya alamnya baik di sektor pertanian, ladang, maupun hasil lautnya. Dari hasil sumberdaya alam yang melimpah di setiap kebudayaan di Indonesia mempunyai hasil kebudayaan yang kompleks begitupun dengan pengrajinnya. Hasil kerajinan yang dihasilkan itu biasanya bisa berupa barang-barang kebudayaan (artefak) seperti senjata-senjata perang, baju adat, juga benda kebudayaan lainnya. Bukan hanya barang-barang serbaguna tersebut, ada juga yang memodifikasi sumber-sumber alam di sekitarnya sebagai bahan makanan atau lauk-pauk sehingga menjadi sebuah benda hasil kebudayaan yang dapat di konsumsi. Salah satunya adalah Cap Tikus minuman tradisonal khas Sulawesi Utara yang sampai saat ini masih dikonsumsi.
Di Sulawesi Utara Cap Tikus merupakan minuman berakohol hasil karya tangan manusia yang berbahan baku nira pohon enau yang disadap, pada awalnya Cap Tikus merupakan minuman lasim diminum bagi para petani sebelum pergi berkebun, yang berfungsi utuk mengahangatkan badan Ketika dalam perjalanan, dan hanya ada di Sulawesi Utara. Seiring perkembangan jaman dan penyebaran masyarakat Sulawesi Utara ke pelosok daerah yang ada di Indonesia Cap Tikus sudah menjadi minuman yang dapat dikonsumsi sampai ke tanah Papaua. Ditunjang dengan teknologi Cap Tikus mempunyai peran penting bagi para Industri minuman berakhol yang ada di Sulawesi Utara dengan menjadi bahan baku pembuatan minuman keras. Walaun pun bermunculan minuman berakohol lainya di Sulawesi Utara, akan tetapi tidak menurunkan eksistensi Cap Tikus dikalangan masyarakat. Dengan menjamurnya warung-warung kecil menjual minuman Cap Tikus yang merupakan minuman primadona bagi masyarakat Sulawesi Utara. Hal ini dapat dilihat dari pengkonsumsian Cap Tikus bagi masyarakat Sulawesi Utara di setiap kesempatan baik itu acara pernikahan, ucapan syukur, kedukaan dan lain sebagainya. Pengrajin Cap Tikus yang ada di Sulawesi Utara melihat peluang yang lumayan besar khususnya para pengrajin yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan yang notabenenya sebagai kabupaten penghasil olahan Cap Tikus terbesar di Sulawesi Utara, untuk dijadikan usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pengrajin Cap Tikus yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan adalah masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang masih rendah, dan hanya mempunyai lahan tanam yang kecil, serta teknologi atau peralatan yang digunakan masih sederhana, akan tetapi hal tersebut bukan alasan bagi mereka untuk berhenti berkarya menggeluti profesinya sebagai pengrajin dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Inilah yang mendorong para pengrajin untuk mencukupi kebutuhan hidup dan keluarganya, dengan keterbatasan mereka membuat pengrajin minuman khas ini di Kabupaten Minahasa Selatan sangat tergantung pada lingkungan sekitar untuk memproduksi Cap Tikus mulai dari proses penyadapan nira aren sampai pada pemasakan nira aren sehingga pengrajin tidak membutuhkan modal yang besar, sehingga pengrajin Cap Tikus dapat memenuhi dan membiayai sekolah anak mereka.

Cap Tikus Sebagai Hasil Dan Bagian Dari Proses Kebudayaan.

Suatu kebudayaan merupakan alat manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan kebudayaan manusia mampu menciptakan suatu lingkungan yang sesuai dengan keinginannya. Adaptasi manusia yaitu mengendalikan dan mengarahkan bentuk-bentuk kehidupan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidupnya (Montagu, 1968).
Kebudayaan merupakan kerangka acuan (frame of reference) manusia dalam menanggapi lingkungan hidupnya. Dengan kata lain kebudayaan merupakan refleksi manusia dalam menanggapi lingkungan dan perubahan-perubahan di sekitarnya. Dengan kebudayaan manusia dapat memanfaatkan aneka ragam sumber daya lingkungan guna menunjang hidupnya, seperti dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi sumber daya di lingkungannya (Spradley, 1972).
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa Cap Tikus merupakan hasil kebudayaan yang di miliki oleh pengrajin yang ada di Sulawesi Utara karena pengetahuan yang didapati secara turun temurun dari orang tua mereka. Pengrajin dapat memanfaatkan lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan. Pohon enau yang tumbuh di sekitarnya dijadikan minuman Cap Tikus yang dapat dijual dengan hasil yang lumayan, bahkan peralatan yang digunakan sangat sederhana.
Cap Tikus menjadi minuman tradisonal di Sulawesi Utara sudah sejak lama. Cap Tikus terbuat dari sari pohon aren dan produksinya tersebar luas diseluruh daerah Minahasa sendiri. Pohon aren hanya dapat tumbuh dalam daratan tinggi. Menurut (Hatta Sunanto 1983:17) Pada abat ke-18 minuman Cap Tikus ini sangat berperan penting bagi masyarakat Minahasa. Van Vallenhoven (Adatrechtbundles 1919:79) ,mengatakan minuman keras tradisional ini telah menyelamatkan orang Minahasa dari ketergantungan Candu dan O***m di abad 18. Karena orang Minahasa sangat mencintai minuman Saguer dan Cap Tikus, maka orang Minahasa sudah tidak tertarik lagi dengan candu dan o***m, walaupun harganya cukup murah.

Rumusan Masalah:
Tidak sedikit masyarakat terlebih khusus di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan yang telah berhasil membawa putra dan putri mereka menjadi berhasil dengan hasil dari olahan minuman tradisional Cap Tikus sebagai salah satu penunjang ekonomi terbesar di Minahasa Selatan, namun kendalah yang dihadapi Sebagian besar petani cap tikus ini adalah dengan adanya proses penyitaan bahkan pemusnahan besar-besaran yang menyebabkan keputus asaan para petani yang ada. Sehingga perlu adanya penetapan Perda mengenai legalitas minuman adat Cap Tikus ini.

Kesimpulan
Petani Aren terlebih khusus pengrajin Cap Tikus Sangat berharap pada hasil dari pohon aren/seho sebagai penopang ekonomi rumah tangga daripada hasil hortikultura hanya sebagai sampingan dalam kebutuhan sehari-hari. Sehingga perlu adanya penekanan bahwa Cap Tikus sebagai komoditas pertanian dan juga produk kearifan local yang harus dapat diterima menjadi bagian dari komoditas yang legal dan dapat diperjual belikan, yang kemudian bahwa polemic soal eksistensi dan dampak sosialnya sudah diatur dalam Undang-undang dan aturan formal yang kemudian juga harus dapat ditegakkan.

Fb: valen sumendap

28/08/2021

Pelabuhan manado 28 Agustus 2021

26/08/2021

Jalan bailang - jalan loreng

13/03/2021

View manado dari jln Lestari, Malalayang

Address

Manado

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kupas manado posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share


Other Manado travel agencies

Show All