07/11/2020
Dalam suatu meeting sering kita menemukan seseorang yang mendominasi pembicaraan, seolah-olah dialah yang paling paham dengan persoalan yang dibahas, dan terkadang mengabaikan pendapat, usulan, mas**an dari orang lain.
Kita mempunyai dua telinga dan satu mulut agar dapat mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara.
Konon untuk menjadi bijaksana adalah dengan diam dan kemudian mendengarkan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa orang pandai banyak mendengarkan, orang bodoh banyak berkata-kata.
Hadis Rasulullah :
''Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia mengucapkan perkataan yang benar atau (lebih baik) diam.'' (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam kitabnyaย Ihya Ulumiddin,ย Imam Al-Ghazali, mengemukakan ada 14 macam bahaya lidah yang harus diperhatikan manusia, enam
di antaranya :
Pertama,
perkataan yang tidak bermanfaat yang bisa membuat hati kasar.ย
Kedua, mereka yang banyak omong, maka ia banyak bohong.
Ketiga, omong kosong. Padahal ciri-ciri orang beriman (QS 23:3) adalah mereka yang senantiasa menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Keempat, menyebabkan pertengkaran dan dendam kesumat.
Kelima, banyak bicara akan menimbulkan permusuhan antarkelompok dan golongan.
Keenam, mereka yang berbohong dengan mengaku sebagai pakar suatu bidang
CMIIW