16/08/2024
Bupati Pemalang Ketiga Dari Kalangan Pesantren: Ditembak Mati Belanda Karena Tak Mau Diajak Kompromi
Profil Kyai Mas Makmur Pemalang
Melansir dari laman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Pemalang, Kyai Makmur dilahirkan di Desa Pelutan (sekarang menjadi Keluarahan Pelutan) Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang pada tahun 1906.
Kyai Makmur Merupakan anak pertama dari sebelas bersaudara dari pasangan suami istri KH Nawawi dan Hj Rubae’ah, sebagai cucu dan anak Seorang ulama.
KH Nawawi merupakan seorang penghulu dan imam masjid agung Pemalang yang berasal dari Karanganyar Kabupaten Tegal.
Semasa kecil, sebelum berusia tujuh tahun, kyai Makmur di perkenalkan dan diajari huruf arab dan membaca kitab suci Al-qur’an.
Pelajaran tersebut diperoleh dari lingkungan keluarga dan pada usia tujuh tahun ia dimasukan ke sekolah Gouverment (Pemerintah) yaitu Hollandsch-Irlandschc School (HIS) Pemalang bersama kakak sepupunya yaitu Komar zen.
Kyai Makmur tamat dari HIS dan memperoleh ijazah pada tahun 1920.
Pada tahun 1921 Kyai Makmur dimasukan ke pesantren grobogan dan kemudian pindah ke Pesantren Godong di Purwodadi, tidak diketahui sebabya setelah kurang lebih satu tahun ia keluar dan kembali ke pemalang.
Tahun berkutnya 1922 Makmurremaja bersama kakak sepupunya Komar zen memasuki pesantren Jamsaren Solo Yang dipimpin KH Idris.
Setelah Mengenyam tiga tahun di pesantren tersebut dan tahun 1925 Makmur dewasa kembali ke Pemalang.
Tidak lama berada dirumah pada tahun itu juga ia untuk ketiga kalinya bersama komar zen masuk ke pesantren Tebu ireng Jombang yang di pimpin oleh KH Hasyim Asy’ari.
Beliau belajar selama 6 tahun di pesantren Tebu ireng Tahun 1932 dan kembali ke Pemalang dan Pemuda Makmur menuruti dan Melaksanakan yang diharapkan oleh KH. Hasyim Asy’ari.
Tak lama kemudian Makmur Menikah dengan Samnah anak mantan penghulu Kecamatan Taman yang berasal dari Tegal.
Setelah menikah ia pindah ke Taman dan tinggal bersama mertuanya, dari pernikahanya ia dikaruniani empat orang anak yaitu tiga orang laki-laki dan satu perempuan.
Rumah yang dulu ditempati beliau kini ditempati Ahmad Bakrin (kemenakan Kiai Makmur). Rumah tersebut persis berada di sebelah selatan Masjid Jami’ Kauman Taman.
Untuk mengenang jasa-jasa almarhum, sejak 1961 masjid tersebut kemudian dinamakan Masjid Baitul Makmur.
Keempat anaknya itu adalah; Drs. Abdul Hamid ( Meninggal tahun 1997 ), Azah, Abdul Haq dan Abdul Halim (Meninggal pada usia satu setengah tahun).
Selain sebagai ulama, kyai Makmur tercatat sebagai Bupati Pemalang yang ketiga, tepatnya pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia (1947).
Kyai Mas Makmur, Bupati Pemalang ketiga (foto: Dok. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Pemalang).