05/10/2024
Idhthibaa’ adalah menjadikan bagian tengah rida’ (selendangnya) di bawah bagian kanan ketiaknya, lalu ujungnya dijadikan pada pundak kiri.
Idhthibaa’ dilakukan hanya pada thawaf qudum saja, yaitu thawaf ketika datang ke kota Makkah (termasuk thawaf umrah).
Hendaklah idhtibaa’ dilakukan ketika mau memulai thawaf hingga thawaf selesai. Idhthibaa’ bukanlah dilakukan dari awal ihram hingga melepas kain ihram, seperti yang dilakukan oleh orang awam. Ibnu ‘Abidin mengatakan, “Yang disunnahkan adalah idhthibaa’ dilakukan mendekati thawaf dimulai hingga selesai dari thawaf, tidak keadaan lainnya.” (Hasyiyah Ibni ‘Abidin, 2:512)
Hikmah dari idhthibaa’ adalah agar menolong lebih mempercepat dalam berjalan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya melakukannya ketika umrah qadha’. Idhthibaa’ ini dilakukan agar menolong dalam melakukan raml. Raml ini dilakukan agar orang-orang musyrik lihat bagaimana kuatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu hal ini menjadi suatu yang disunnahkan.
Boleh berihram dengan kain berwarna hijau, juga warna lainnya. Namun, berihram dengan warna putih lebih afdal.
*) Sumber artikel: www.rumaysho.com
Salam,
Layanan Haji dan Umroh
Jl. D.I. Panjaitan
Komplek Ruko Bintan Center
Blok E No.4-5, Tanjungpinang
Telp./WA: 0812-7064-387
www.umrohberkah.co.id