03/07/2019
Perjanjian Hudaibiyah Membuka Lembaran Awal Ibadah Umroh
Setiap bulannya jutaan umat muslim berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umroh. Mereka rela berkorban tenaga, pikiran dan finansial untuk bisa bersujud di Baitullah.
Namun, pernahkah Anda berpikir Seperti apa awal perjalanan suci ini? Kapan ibadah umroh pertama kali dilaksanakan? Berikut ini penjelasannya (Bagian Pertama):
1. Perjalanan Ibadah Umroh Diawali pada 6 Hijriah Silam
Pada tahun 6 Hijriah, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersama dengan sekitar 1400 Muslim berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah umroh dengan membawa hewan Qurban. Namun, perjalanan suci ini yang pertama kali itu tidak bisa terlaksana karena saat itu kaum Quraisy menghalangi mereka.
Sebagai upaya menghindari peperangan di kota suci Mekkah, Rasulullah mengadakan perundingan dengan kaum Quraisy. Hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Hudaibiyah.
2. Perjanjian Hudaibiyah
Perjanjian Hudaibiyah dilaksanakan di wilayah Hudaibiyah, 22 KM arah Barat dari Mekkah menuju Jeddah, Arab Saudi. Isi perjanjian tersebut secara garis besar yakni:
"Dengan nama Tuhan. Ini perjanjian antara Muhammad dan Suhail bin 'Amru, perwakilan Quraisy. Tidak ada peperangan dalam jangka waktu sepuluh tahun. Siapapun yang ingin mengikuti Muhammad, diperbolehkan secara bebas. Dan siapapun yang ingin mengikuti Quraisy, diperbolehkan secara bebas. Seorang pemuda, yang masih berayah atau berpenjaga, jika mengikuti Muhammad tanpa izin, maka akan dikembalikan lagi ke ayahnya dan penjaganya. Bila seorang mengikuti Quraisy, maka ia tidak akan dikembalikan. Tahun ini Muhammad akan kembali ke Madinah. Tapi tahun depan, mereka dapat masuk ke Mekkah, untuk melakukan tawaf disana selama tiga hari. Selama tiga hari itu, penduduk Quraisy akan mundur ke bukit-bukit. Mereka haruslah tidak bersenjata saat memasuki Mekkah"