29/08/2018
Ayo PATI.....
https://www.facebook.com/SeniBudayaPariwisataElivenia/photos/a.1802065340009227/2105313699684388/?type=3
Tambang Emas Yang Dapat Berubah Warna Di Pati.
HARI KOPI NASIONAL
Menteri Pertanian, Adi Amran Sulaiman menetapkan hari kopi nasional pada tanggal 11 Maret. Ini bisa menjadi sebuah upaya baik dan menarik untuk menumbuhkan, menggerakkan dan membangkitkan kesadaran tentang salah satu sumber daya terbarukan yang Indonesia miliki dan bisa mendunia. Momentum ini harus segera ditangkap untuk dijadikan monumental kopi Indonesia di dunia.
MENGAPA KOPI?
Jika membicarakan hasil pertanian seperti anggur, coklat, apel, dan lain-lain yang bertujuan untuk dipasarkan kedunia, maka Indonesia akan mendapat tandingan berat di kancah dunia. Indonesia akan berhadapan dengan negara-negara yang telah memiliki nama besar dan pengalaman panjang dalam sejarah anggur, coklat atau apel, Indonesia sangat memungkinkan untuk menjadi pengolah dan penghasil kopi dunia.
NAMA BESAR.
Tapi, didunia kopi, setidaknya Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini telah menoreh nama besar. Nama Java kopi sudah sejak lama muncul di permukaan. Disusul kemudian, kopi luwak yang dijuluki kopi termahal didunia dengan pangsa pasar kelas premium, yang semakin menambah pamor kopi Indonesia didunia.
HARGA SELANGIT.
Betapa tidak, meski dijual dipinggir jalan diluar negeri, harganya selangit. Nilainya tidak ditentukan oleh tempat dimana ia dijual. Bisa bayangkan harganya, jika ia dikemas dan dijual ditempat yang mewah.
SUKAR DITANDINGI.
Kopi luwak sukar untuk mendapatkan tandingannya. Meski teknologi negara maju mampu untuk merekayasa fermentasi kopi tersebut dan mencoba mengolahnya dalam jumlah besar untuk dieksport, tapi fermentasi yang dihasilkan oleh luwak secara alami dapat dipandang tetap lebih unggul, disamping nilai sensasi dan eksotisnya. Dan yang semakin memperkuat kedudukan Indonesia yaitu, luwak adalah hewan yang hidup di alam tropis. Sehingga kopi luwak yang diolah secara alami akan sangat sukar untuk diolah oleh negara diluar tropis..
SEJARAH INDUSTRI KOPI TERBESAR DI INDONESIA.
Indonesia juga telah memiliki sejarah besar dan panjang di dunia kopi. Sudah sejak dulu, kopi Indonesia telah mendunia dan diolah dalam jumlah besar disebuah pabrik kopi tertua di Indonesia. Dan pabrik tersebut masih melayani eksport kebeberapa negara hingga kini. Meski namanya tidak begitu dikenal di Indonesia, namun warga dunia mengakuinya hingga kini.
TERSELUBUNG, TIDAK BANYAK DIKETAHUI.
Keberadaannya mungkin tidak terlalu mendapat perhatian dari berbagai media. Kemungkinan besar pakar dan kelompok penggemar kopi juga belum begitu banyak yang akrab dengannya. Nama besarnya tertutup oleh ketenaran kopi yang menguasai media utama, yang sering beriklan di tv nasional.
MELAMPAUI WAKTU, RUANG, STRATA DAN SELERA,
Sejarahnya telah sangat tua, lebih tua dari usia ulang tahun negara Indonesia. Gores sejarahnya telah teruji waktu, melampaui berbagai wilayah, dinikmati beragam manusia dengan bermacam selera dan keahlian di banyak negara.
TERTUA DAN PERTAMA.
Sejak tahun 1895, ditempat terpencil dinegeri ini, di sebuah wilayah kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, desa Siti Luhur, di sebuah dusun, didusun Jollong telah dikelola kebun kopi dan hotikultura dengan luas yang luar biasa besar untuk ukuran saat itu maupun sekarang, yaitu 527,27 Ha. Pabrik pengolahannya juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan pesanan yang sangat besar dari berbagai negara.
INDUSTRI BESAR.
Perkebunan ini telah beberapa kali beralih kepemilikan, dari Belanda (N.W. LANBOUW MY “GOENOENG ROWO”, dengan direksinya dinegeri Belanda), kemudian dikuasai Jepang (dipimpin oleh MATYUKAWA dan BANONHARJO AMIDOYO), lalu dikuasai Indonesia (saat kemerdekaan RI 1945, dengan nama Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia PPRI dari 1945-1949), kemudian kembali lagi dipegang oleh Belanda (19 Desember 1949, N.W. LANBOUW MY “GOENOENG ROWO”, yang berkantor pusat di Surabaya), dan terakhir dipgeang oleh Indonesia lagi hingga kini (dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara-PPN). Besar kemungkinan, ini menjadi penopang dana yang besar pada saat itu, bahkan mungkin hingga sekarang.
LEGENDA LANGKA YANG MASIH TETAP BERTAHAN.
Usianya sudah lebih dari 100 tahun dan masih ada hingga kini dapat menjadi suatu kebanggan Indonesia dalam dunia kopi. Jollong dapat bangga dan menyatakan diri sebagai daerah penghasil kopi tertua dan terbaik dalam skala industri dan mendunia yang pernah ada di Nusantara. Ini adalah sumber daya yang dapat diperbaharui dan dikembangkan. Ini dapat melebihi harta karun. Ini dapat menjadi tambang emas yang dapat berubah warna (dari merah menjadi hitam).
SUDAH TERBUKTI.
Siapapun dapat membuat kopi, mematenkan apa yang dibuatnya dan menyatakan keismewaan segala hal yang telah dibuatnya. Tapi apakah yang dibuatnya dapat bertahan dan akan tetap ada dimasa yang akan datang? Berapa lama yang dibuatnya akan diakui? Dapatkah diakui oleh berbagai orang dari berbagai bangsa melampaui waktu, wilayah dan selera? Berbagai pakar akan muncul silih berganti dari jaman ke jaman. Kopi Jollong sudah terbukti melampaui semua hal itu. meskipun setiap zaman dan tempat dapat menciptakan pakarnya sendiri, namun kopi Jollong telah menggores sejarah kopi dalam waktu yang panjang menembus keberbagai tempat.
SEJARAH TAK TERULANG DAN TAK DAPAT DIBELI.
Disamping itu, siapapun dan negara manapun bisa membuat kebun kopi yang luas, pabrik dan indusri olahan kopi yang besar dan melibatkan berbagai pakar. Tapi, sejarah tidak dapat dibeli. Kopi Jollong mungkin adalah kopi yang memiliki sejarah kopi tertua yang diolah secara besar-besaran, dengan pangsa pasar yang luas, mendunia, diakui oleh berbagai negara, yang pernah menjadi salah satu kekuatan sumber dana bagi negara dan pernah memiliki masa keemasan yang gemilang, yang ada di Indonesia. Sejarah ini adalah hak istimewa bagi Pati, yang tidak dapat dibuat lagi. Hak ini dapat membuat Pati yang paling layak untuk dinobatkan atau menyatakan diri sebagai kota Kopi di Indonesia, bahkan mungkin di dunia. Dan pernyataan tersebut bukanlah dilahirkan dari seorang pakar, disebuah warung kopi yang laris, yang hanya melayani segelintir pelanggannya saja. Karena, jika itu keadannya yang menjadi sebab dan alasan, maka semua kota dapat menyatakan diri sebagai kota kopi.
KEKAYAAN KOPI NUSANTARA.
Hanya ada dua jenis kopi didunia, arabika dan robusta. Tapi tanah Indonesia yang kaya, subur dan berbeda keadaan, membuat kedua kopi tersebut berkembang menjadi beragam kopi yang berbeda rasa dan nama dengan ciri khas masing-masing sesuai dimana kopi tersebut ditanam. Kekayaan rasa ini dihasilkan dari perbedaan keadaan tanah diseluruh Indonesia. Hal ini mungkin dapat membuat kopi Indonesia menjadi unggul dengan berbagai tawaran ragam rasa yang kaya. Berbagai nama yang khas juga dapat menjadi kekuatan dan daya tarik tersendiri.
PELANGGAN YANG MENGGIURKAN.
Dari sisi daya jual, kebutuhan dan pemakaian kopi menyaingi makan dan rokok. Kopi dapat diminum lebih dari sekali dalam sehari. Kopi, teh, susu dan berbagai minuman dapat dinikmati setiap hari, menjadi teman sejati bagi makanan. Makanan dan minuman tidak terpisahkan. Berdasarkan kebiasaan dan pandangan para perokok, kopi dianggap lebih cocok untuk diminum saat merokok. Nikotin dalam darah dapat dipompa dengan baik oleh jantung yang berdetak kencang karena kafein yang ada didalam kopi. Maka hal ini dapat menjadikan para perokok menjadi pelanggan tetap kopi. Perokok atau tidak, kopi memiliki kegunaan tertentu dalam tubuh.
PERNAK PERNIK DUNIA KOPI.
Kopi menjadi kebiasaan dan budaya diberbagai tempat dan waktu. Belakangan ini, kopi hadir menjadi sebuah gaya hidup, bukan hanya bagi perokok. Penyajian kopi berkembang menambah semarak dan memperkaya dunia kopi. Penyajian kopi ala Indonesia yang sederhana juga patut semakin dimasyarakatkan, tidak dilupakan dan dikembangkan. Gaya penyajiannya yang sederhana adalah cerminan masyarakat Indonesia yang sejatinya akrab dan lentur pada berbagai keragaman. Cara pengolahan dan penyajian kopi ala nusantara yang dikembangkan juga dapat memiliki nilai jual yang menjanjikan. Kopi pancong di Kalimantan, kopi sarangan di Pati adalah contoh yang sudah memiliki pangsa pasar.
DUNIA KOPI PATI.
Dengan semua hal ini, maka Pati, dapat segera menyiapkan dan mendandan diri sesiap mungkin untuk membangkitkan momentum yang pernah ada dan dijadikan monumental. Segala cindera mata yang beraroma kopi dapat disajikan. Bahkan, daya cipta kerajinan dan ketrampilan tangan berciri kopi dapat dibuat untuk menambah semarak kebaradaan kopi. Gantungan kunci, jambangan, gerabah bahkan perabot berlapis kopi yang diwarnai dan diberi berbagai pola (batik, bunga, dsb) dapat dibuat.
PATI MINA TANI.
Mungkin hal ini memang sudah menjadi maktubnya. Pati memiliki jiwa dan semangat yang telah ditetapkan melalui kata-kata Pati Mina Tani. Sudah sejak lama, bandeng Juwana telah berhasil mematri hati banyak orang sebagai makanan khas kearifan setempat. Dan kini telah memiliki perkembangan menjadi berbagai olahan seperti baso, nuget dan sebagainya. Ini mina dari Pati. Sambel dan terasi juga menambah marak panganan ini. Namun sayang, tidak banyak yang mengetahui bahwa penghasil bandeng adalah Pati, bukan Semarang. Juwana adalah tempat penghasil bandeng di Pati yang dipasarkan di Semarang. Dan kini, sebagai sandingan sepadannya yang tak dapat dipisahkan, sebagai makanan dan minuman, kopi adalah tani dari Pati. Keduanya sejoli.
KOPI PATI YANG CELALU DIHATYI.
Akhir kata, maka sangatlah layak, jika kopi Jollong menjadi salah satu kopi dunia, yang mungkin dapat menjadi sejarah industri kopi tertua. Jika benar, maka Indonesia dapat menyatakan diri sebagai penghasil kopi tertua dan terbaik didunia. Kabupaten Pati dapat dinobatkan sebagai kota kopi di Indonesia. Pati dapat menjadi muara, dari berbagai kekayaan keragaman kopi di Indonesia untuk dipasarkan dan dikenal keseluruh dunia. Indonesia dapat menjadi raja kopi, bahkan mungkin tanpa tanding di dunia dengan segala keragaman dan kekayaannya. Semoga, Amin