Keraton Yogyakarta Hadiningrat

Keraton Yogyakarta Hadiningrat Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Tour Agency, keraton yogyakarta, Yogyakarta City.
(7)

17/07/2015

ADMIN HALAMAN KERATON YOGYAKARTA HADININGRAT MENGUCAPKAN -SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 H- MOHON MAAF LAHIR BATIN

30/05/2015

Yth. Para followers halaman Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Perlu saya tegaskan sekali lagi. Kami selaku pengurus halaman ini tidak bisa memberikan jawaban pasti mengenai hal yang berkaitan dengan gelar kerajaan, ataupun silsilah. Kami disini hanya sebagai masyarakat yang cinta budaya dan sejarah daerahnya. Dan kami disini swadaya dan bukan termasuk orang dalam Keraton Yogyakarta. Tujuan kami adalah memperkenalkan dan melestarikan budaya daerah agar senantiasa lestari dan tetap hidup. Jadi jika Anda memiliki pertanyaan mengenai hal diatas bisa ditanyakan kepada orang dalam Keraton sendiri, yang memang tahu persis mengenai hal tsb. Selamat malam, kami ucapkan salam hangat dari Kota Yogyakarta.

10/05/2015

YOGYAKARTA - Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DI Yogyakarta masih menunggu apa sebenarnya yang terjadi dalam isi sabda raja Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Kita masih menunggu perkembangannya dan minta penjelasannya (Sultan)," kata Slamet anggota DPRD DIY Fraksi Golkar saat ditemui di Yogyakarta, Kamis (7/5/2015).

Mantan Ketua Pansus Raperdais ini mengatakan, pihaknya tetap menghormati apa yang keputusan Raja Keraton Yogyakarta tersebut. Selain itu pihaknya tidak akan mencampuri urusan internal Keraton Yogyakarta.

"Itu urusan internal Keraton, kami tidak bisa berbicara atau mencampuri urusan di dalam internal," ucapnya.

Disinggung mengenai jika benar Raja Keraton Yogyakarta mengganti nama dari Buwono menjadi Bawono, apakah akan menimbulkan permasalahan dalam nomenklatur dalam UU Keistimewaan DIY.

Slamet mengatakan pihaknya belum bisa berspekulasi. Namun jika ada perubahan nama itu kewenangan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

"Itu wewenang pusat, dan kita tunggu saja proses internal Keraton," katanya.

Slamet berharap, meski ada polemik di dalam tubuh Keraton Yogyakarta, diharapkan tidak sampai muncul perpecahan, seperti yang dikhawatirkan beberapa kalangan.

"Yang pasti kita berharap penyelesaian di internal Keraton segera diselesaikan dan tidak muncul perpecahan," pungkasnya.

(MSR)

sumber: detik.com

10/05/2015

Yogyakarta, - Sri Sultan Hamengkubuwono X membacakan kembali Sabda Raja dan Dhawuh Raja. Sultan juga menyampaikan alasan mengapa di keduanya tidak menggunakan salam Assalamualaikum.

"Sabda Raja ini tidak pakai Assalamualaikum, bukan berarti di Keraton tidak boleh pakai Assalamualaikum. Ini dhawuh Gusti Allah, saya sampaikan titah Allah kepada orang lain, masa pakai Assalamualaikum," ujar Sultan.

Hal ini disampaikan Sultan sebelum menyampaikan penjelasan mengenai Sabda Raja dan Dhawuh Raja di Ndalem Wironegaran, Keraton, Yogyakarta yang juga merupakan kediaman GKR Mangkubumi, Jumat (8/5/2015).

Sultan kembali membacakan Sabda Raja yang sudah disampaikan pada Kamis (30/5).

"Gusti Allah Gusti Agung Kuasa cipta paringana sira kabeh adiningsun sederek dalem sentolo dalem lan Abdi dalem."

"Nampa welinge dhawuh Gusti Allah Gusti Agung Kuasa Cipta lan rama ningsun eyang eyang ingsun, para leluhur Mataram Wiwit waktu iki ingsun Nampa dhawuh kanugrahan Dhawuh Gusti Allah Gusti agung, Kuasa Cipta Asma kelenggahan Ingsun Ngarso Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya Ning Mataram Senopati ing Ngalaga Langgenging Bawono langgeng ing tata Panatagama."

"Sabda Raja iki perlu dimengerteni diugemi lan ditindake yo mengkono."

sumber: detik.com

10/05/2015

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Keraton Yogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubawono X juga membacakan lagi Sabda Raja dan Dawuh Raja yang dibacakan pada 30 April 2015 dan 5 Mei 2015. Sultan mengaku sengaja menyampaikan untuk meluruskan pemahaman yang selama ini terjadi. "Pener ning ora bener" kata Sultan di Ndalem Wironegaran, kediaman GKR Mangkubumi, Jumat 8 Mei 2015.

Sabda Raja, yang disampaikan pada Kamis 30 April 2015. Berikut isinya.

"Gusti Allah Gusti Agung Kuasa cipta paringana sira kabeh adiningsun sederek dalem sentolo dalem lan Abdi dalem."

"Nampa welinge dhawuh Gusti Allah Gusti Agung Kuasa Cipta lan rama ningsun eyang eyang ingsun, para leluhur Mataram Wiwit waktu iki ingsun Nampa dhawuh kanugrahan Dhawuh Gusti Allah Gusti agung, Kuasa Cipta Asma kelenggahan Ingsun Ngarso Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya Ning Mataram Senopati ing Ngalaga Langgenging Bawono langgeng ing tata Panatagama."

"Sabda Raja iki perlu dimengerteni diugemi lan ditindake yo mengkono."

Dalam bahasa Indonesia, Sabda Raja tersebut artinya:

"Allah, Tuhan yang Agung, Maha Pencipta, ketahuilah para adik-adik, saudara, keluarga di Keraton dan abdi dalem, saya menerima perintah dari Allah, ayah saya, nenek moyang saya dan para leluhur Mataram, mulai saat ini saya bernama Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengkubawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo. Sabda Raja ini perlu dimengerti, dihayati dan dilaksanakan seperti itu sabda saya."

Berikut isi Dawuh Raja yang dikeluarkan Sultan pada 5 Mei 2015 lalu:

Siro adi ingsun, sekseono ingsun Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo Kadawuhan netepake Putri Ingsun Gusti Kanjeng Ratu Pembayun tak tetepake Gusti Kanjeng Ratu GKR Mangkubumi. Mangertenono yo mengkono dawuh ingsun.

PITO RUSDIANA | ANTARA

10/05/2015

TEMPO.CO, Yogyakarta - Spanduk itu terpasang antara lain di kawasan Titik Nol Kilometer, Jalan Ibu Ruswo, Jalan Kauman, Pasar Ngasem, dan Simpang Gondomanan.

Identitas pada spanduk itu hanya tertulis: Warga Kauman. Kauman merupakan kampung yang dihuni warga Muhammadiyah di Yogyakarta yang terletak berdekatan dengan Keraton Yogya.

Koordinator pemasang spanduk itu, Muhammad Muslih, 32 tahun, kepada Tempo mengaku spanduk itu sebagai protes terhadap Raja Keraton Yogyakarta yang dianggap menyalahi adat-istiadat keraton.

"Raja yang menghapus khalifatullah dalam gelarnya seperti menurunkan wibawanya sendiri," ujar Muslih, yang berprofesi sebagai koordinator paguyuban parkir di area Alun-alun Utara itu.

Sultan Hamengku Buwono X mengubah nama dan gelarnya. Hal itu dia umumkan di Keraton Yogyakarta pada Kamis, 30 April 2015, salah satunya dengan menghilangkan kata khalifatullah.

Muslih mengaku setidaknya berhasil mencetak 200 spanduk sejenis untuk melawan dan memprotes Sabda Raja itu. "Kami pasang di seluruh kabupaten dan kota DIY biar warga tak cuma diam, tapi gumregah saat ada masalah seperti ini," ujarnya.

Muslih mengakui dana untuk membikin seluruh spanduk itu adalah dari patungan masyarakat, terutama kampungnya di Kauman. Ada yang menyumbang Rp 20 ribu sampai Rp 1 juta. "Ini inisiatif kami sebagai warga yang peduli nasib keraton sebagai sumbu budaya Yogya. Raja juga manusia yang bisa salah, harus diingatkan," ujarnya.

Muslih menuturkan gerakan melawan Sabda Raja Sultan ini akan terus digencarkan dalam aksi lebih besar ke depan. "Kami sadar Sabda Raja tak mungkin dicabut, tapi tak boleh juga terlaksana," ujarnya.

Awal pekan ini Muslih akan mengumpulkan perwakilan dari 60 pondok pesantren di DIY untuk menggelar aksi menolak Sabda Raja. "Kami tak setuju sama sekali lima poin Sabda Raja itu. Semua menyalahi paugeran keraton, termasuk wacana raja perempuan," ujarnya.

Informasi Tempo, pada Ahad, 10 Mei 2015 mulai pukul 09.00 WIB sejumlah elemen masyarakat akan menggelar Pisowanan Agung di komplek Pagelaran Keraton Yogya. Massa terdiri atas perwakilan masing-masing kabupaten-kota DIY yang berjumlah sekitar 100 orang.

Dalam selebaran pesan yang diterima sejumlah awak media, aksi pisowanan itu dipimpin kerabat keraton, Kanjeng Raden Tumenggung Jatiningrat atau Romo Tirun. Tujuan aksi adalah mendesak Raja agar tak mengubah paugeran.

PRIBADI WICAKSONO

10/05/2015

GBPH Yudhaningrat mengaku tidak khawatir dengan adanya ancaman risiko buruk akibat menentang dan tidak melaksanakan Sabda Raja.

28/10/2014

Bangun pemudi pemuda Indonesia,
Lengan bajumu singsingkan untuk negara,
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap Nusa,
Menjadi tanggunganmu terhadap Nusa

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA KE-86
SAATNYA BANGKIT PEMUDA INDONESIA !
JADILAH PELOPOR PEMBANGUNAN NEGARA

24/10/2014

Malam 1 Muharam/Suro di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dirayakan dengan laku bisu mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta.

05/10/2014

Selamat hari Minggu dari Kota Yogyakarta.... :-)

05/10/2014

Selamat Hari Raya Idul Adha 1435 H

01/10/2014

HUT Kota Yogyakarta ke-258
7 Oktober 2014

27/07/2014

ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, LAA ILAA HA ILLA ALLAHU WA ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WA LILLAAHILHAMD

Allah Maha besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan( yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah...

Address

Keraton Yogyakarta
Yogyakarta City
5525

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Keraton Yogyakarta Hadiningrat posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category


Other Tour Agencies in Yogyakarta City

Show All

You may also like