Auni Fawaz Travel

  • Home
  • Auni Fawaz Travel

Auni Fawaz Travel MEMBANTU PERJALANAN ANDA KE TANAH SUCI DAN MENGELILINGI DUNIA

Amalan untuk dimudahkan Ibadah Haji/Umroh
21/04/2019

Amalan untuk dimudahkan Ibadah Haji/Umroh

Suatu hari di tahun 1990-an, KH M Sya’roni Ahmadi mengadu kepada gurunya, KH Bisri Musthofa,

sakura mekar akihabara (pusat elektronik)mitsui (belanja)
08/04/2019

sakura mekar
akihabara (pusat elektronik)
mitsui (belanja)

harajuku - tokyo
07/04/2019

harajuku - tokyo

shibuya - Tokyo
07/04/2019

shibuya - Tokyo

masjid cami - Tokyo
07/04/2019

masjid cami - Tokyo

sensoji temple - Asakusa
07/04/2019

sensoji temple - Asakusa

07/04/2019
Alhamdulillah 'alaa kulli haalin wa ni'matin
07/04/2019

Alhamdulillah 'alaa kulli haalin wa ni'matin

Alhamdulillah, Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan tempat ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada di da...
06/04/2019

Alhamdulillah, Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan tempat ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan yang ada di dalamnya.

Ya Allah, Kami tawakkal kepadaMU, tiada daya dan upaya melainkan pertolonganMU.mudahkanlah kami dalam berpergian ini, da...
05/04/2019

Ya Allah, Kami tawakkal kepadaMU, tiada daya dan upaya melainkan pertolonganMU.
mudahkanlah kami dalam berpergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah Engkaulah yang menemani dalam berpergian ini, dan Engkau p**a yang melindungi keluarga kami. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

Baitul Maqdis - Al AqshaMaha suci Allah Azza wa Jalla yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil...
03/04/2019

Baitul Maqdis - Al Aqsha

Maha suci Allah Azza wa Jalla yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami barakahi sekelilingnya.” (Q.S. Al Israa’: 1).

MATA dunia kini tertuju pada sebuah wilayah yang jadi sengketa antara Palestina dan Israel. Wilayah itu bernama Yerusalem.

Disana berdiri sebuah bangunan masjid yang pernah menjadi kiblat umat Islam pada masa Nabi. Masjid itu dinamai Al Aqsha. Dalam sejarah Islam, masjid itu dikenal dengan nama Baitul Maqdis. Nama ini diberikan Rasulullah SAW dan dikenal dalam riwayat perjalanan Isra’ mi’raj-nya.
Ketika Isra’mi’raj, Rasulullah diperjalankan oleh Allah menuju sidratul muntaha atau langit ke tujuh untuk bertemu langsung dengan Allah. Rasulullah bertolak dari Masjidil Haram di Mekkah ke masjidil Aqsha di Palestina. Dari sanalah Rasulullah berangkat ke sidratul muntaha dan mendapatkan perintah sholat.

Sebenarnya apa yang dimaksudkan dengan baitul maqdis itu? Apakah Baitul Maqdis itu masjid Al-Aqsha?

Abdullah bin Umar, seorang ahli hadits dan hukum fiqih mengatakan, “Baitul Maqdis adalah tempat para Nabi dan berkumpulnya mereka untuk beribadah. Tidak ada sejengkal pun tanah di tempat itu yang tidak dipakai untuk sembahyang oleh para Nabi atau para Malaikat”.

Dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 1 disebutkan bahwa Baitul Maqdis merupakan nama wilayah yang diberkahi oleh Allah. Wilayah yang dimaksud itu meliputi Masjidil Aqsha dan wilayah di sekelilingnya. Jadi, Baitul Maqdis memiliki arti yang lebih luas dari sekedar bangunan masjid yang hanya seluas 14.4 Hektar itu.

Ayo saudara-saudaraku dimanapun berada, kita berdoa dan berbuat bersama sebisa apa yang kita bisa lakukan, semoga Allah selalu menjaga saudara-saudara kita di Palestina dan tentunya Baitul Maqdis serta kuatkan niat semoga Allah takdirkan kita bisa sholat di masjidil Aqsa.
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُSobat AF, berikut masa tunggu jamaah calon haji per-provinsi, terc...
01/04/2019

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sobat AF, berikut masa tunggu jamaah calon haji per-provinsi, tercepat 11 tahun dan yg paling lama ada yang menunggu sampai dengan 39 tahun.

JABAL RAHMAHJika Anda melakukan serangkaian Ibadah Umroh tentunya akan berkunjung ke tempat yang satu ini yaitu Jabal Ra...
31/03/2019

JABAL RAHMAH
Jika Anda melakukan serangkaian Ibadah Umroh tentunya akan berkunjung ke tempat yang satu ini yaitu Jabal Rahmah atau yang biasa orang sebut Bukit Cinta Adam dan Hawa. Tempat ini salah satu tempat yang bersejarah Karena di tempat inilah Adam dan Hawa dipertemukan kembali di bumi, setelah masing-masing terpisah setelah diturunkan dari Surga.
Jabal Rahmah – terletak di tepi padang Arafah yang merupakan daerah yang di pinggiran timur Mekkah. Tempat legendaris ini tidak pernah sepi oleh Jemaah Haji maupun Umroh terutama Jemaah umroh asal Indonesia. Konon sejarah Jabal Rahmah merupakan titik pertemuan antara nabi Adam dan Hawa setelah masing-masing terpisah. Di titik itulah kini berdiri monumen putih tanda pertemuan kedua manusia pertama tersebut.
Terdapat banyak tempat-tempat yang menyimpan cerita dan sejarah para nabi di Tanah Suci Mekkah, seperti Arafah, Mina, gua Hira, Hudaibiyah, dan Jabal Rahmah dsb. Jamaah Haji dan Umroh sering melakukan ziarah ke tempat-tempat tersebut. Salah satu tempat paling bersejarah adalah Jabal Rahmah. Melihat Timur Tengah Lebih Dekat.
Selama bertahun-tahun Nabi Adam dan Siti Hawa setelah melakukan kesalahan memakan buah khuldi yang terlarang diturunkan oleh Allah SWT ke dunia. Berdasar kan kajian para Ulama, dikutip dari ‘Haji dari Masa ke Masa’, kemungkinan Nabi Adam diturunkan di negeri India, sedangkan Hawa di turunkan di Irak.
Jabal rahmah juga merupakan tempat wahyu terakhir Nabi Muhammad Saw tatkala melakukan Wukuf. Wahyu tersebut termuat dalam Al-Quran surah Al-Maidah ayat 3
“… Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”.
Jabal Rahmah tidak jauh dari Padang Arafah, dimana jamaah Haji menunaikan salah satu Rukun Haji yaitu Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Dari asal kata nya, rahmah berarti kasih sayang. Sebuah nama yang diambil dari kisah masyhur di kalangan umat Islam, kisah pertemuan antara Adam dan Hawa setelah sekian lama tak berjumpa. Ketika Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, mereka ditempatkan secara terpisah.
Sebagai pengingat moment pertemuan itu, di atas Jabal Rahmah ada sebuah monumen yang terbuat dari beton persegi panjang dengan lebar 1,8 meter dan tinggi 8 meter. Masyarakat setempat percaya, lokasi pertemuan Adam dan Hawa adalah persis di titik bangunan monumen putih itu.
Jabal Rahmah sendiri merupakan bukit batu. Tinggi nya hanya sekitar 70 meter dan bisa dinaiki melewati batu-batuan terjal. Perjalanan dari bawah kaki bukit hingga sampai ke monumen Adam dan Hawa biasa nya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja.
Kini, Bukit Jabal Rahmah, dimana bukit yang menjadi saksi pertemuan dua manusia yang saling mencintai ini menjadi salah satu objek wisata sejarah dan relligi yang menarik yang harus dikunjungi jika berada di Mekkah atau sedang melakukan Ibadah Umroh. Pemerintah Arab Saudi juga membuat sebuah tugu beton segi empat dengan tinggi sekitar delapan meter di tengah puncak bukit bersejarah tersebut, sebagai penanda tempat bertemunya dua manusia yang pertama saling jatuh cinta.
Sampai di puncak Jabal Rahmah kita akan disuguhi pemandangan indah Padang Arafah, tempat jemaah haji melakukan wukuf. Bukit ini memang tidak terlalu tinggi, namun kita dapat menyaksikan indahnya Padang Arafah yang sudah mulai menghijau setelah pemerintah Arab Saudi melakukan penanaman pohon di sepanjang Padang Arafah.
Sebelumnya Padang Arafah ini hanya berupa padang pasir luas yang tandus dan gersang. Sekarang Padang Arafah terlihat lumayan hijau dengan banyaknya jumlah pepohonan. Kabarnya, dulu Presiden Indonesia, Soekarno mengusulkan untuk menghijaukan Padang Arafah. Soekarno bahkan mengirim ribuan bibit pohon yang cocok ditanam di lahan gersang berpasir seperti Arafah.
Di Penuhi Coretan
Selain untuk berdoa, ada sebagian Jemaah yang jahil melakukan aksi corat-coret di bukit yang didominasi bongkahan batu besar ini. Saat Jemaah mulai mendaki, tampak seorang Jemaah yang berparas kan melayu di atas salah satu bongkahan batu sedang di tegur petugas. Namun Jemaah tersebut seolah tidak peduli saat sang petugas sedang menegurnya.
Ada sebagian jomblowan/jomblowati, yang mempercayai bahwa jika menuliskan nama mereka di bukit tersebut, maka akan membuat mereka mudah menemukan jodoh. Sebagaian juga ada yang menuliskan nama mereka beserta pasangannya dengan maksud agar hubungan mereka langgeng sampai akhir hayat.
Meski Ulama Saudi sendiri sudah menegaskan bahwa berziarah ke Jabal Rahmah bukanlah hal yang disunnahkan apalagi diwajibkan, nyatanya banyak peziarah berdatangan dan berdoa menengadahkan tangan di sana saat wukuf.
Lebih-lebih jamaah Indonesia, mereka memadati bukit ini saat wukuf tanggal 9 Dzulhijjah. Tidak heran jika kita dapati coretan-coretan nama-nama orang Indonesia di tugu monumen putih tersebut.
Kabarnya, jika kita berdoa meminta jodoh, keharmonisan dan keabadian hubungan asmara akan mudah dikabulkan jika berdoa di Jabal Rahmah ini. Banyak yang percaya, mereka yang masih sendiri akan mudah menemukan pasangan hidupnya, walaupun itu mungkin membutuhkan waktu ratusan tahun seperti kisah Adam menemukan Siti Hawa di bukit ini.
Banyak yang percaya, jika berdoa minta jodoh di Jabal Rahmah maka akan cepat terkabul permintaan tersebut. Hal ini juga yang menjadi daya tarik jamaah. Namun kita sebagai umat muslim harus meyakini bahwa tempat tersebut adalah memang sebagai salah satu tempat yang mustajab (yang dikabulkan) jika berdoa, namun bukan karna tempat tersebut kita mendapat jodoh, karena Jodoh, Rejeki, Maut hanya Allah SWT lah yang tahu dan yang menentukan. Wallohu’alam Bisshowaab..
Terlepas apapun maksud dan tujuan mereka. Mencoret-coret tempat umum terlebih tempat bersejarah seperti Jabal Rahmah ini merupakan tindakan tidak terpuji dan merusak. Tindakan merusak seperti ini sangat tidak pantas dilakukan orang-orang berniat melakukan perjalanan ibadah ke tanah suci. Dan sudah menjadi kewajiban bersama untuk seharus nya menjaga tempat ini agar tetap menjadi objek wisata religi dan saksi sejarah Islam yang menarik untuk di kunjungi.
Semoga kita semua bisa mengunjungi Jabal Rahmah saat Umroh maupun Haji saat berwukuf nanti.
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

29/03/2019
Alhamdulillah Visa Jepang sdh ready, insya Allah berangkat, tinggal menghitung hari.آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
28/03/2019

Alhamdulillah Visa Jepang sdh ready, insya Allah berangkat, tinggal menghitung hari.
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

26/03/2019

Hijir Ismail, Pintu Angin Surga Pernah Berhembus ke Dunia
Jemaah haji atau umrah yang ingin masuk ke dalam Kakbah tidak perlu menunggu rombongan raja atau pejabat negara, sebab ada bagian dalam Kakbah yang saat ini berada di luar bangunan Kakbah, yaitu Hijir Ismail. Berada di Hijir Ismail statusnya sudah berada di dalam Kakbah. Shalat atau dzikir di area Hijir Ismail sama dengan shalat di dalam Kakbah. Tidak hanya menjadi bagian dalam Kakbah, bahkan dari Hijir Ismail inilah Allah pernah membuka pintu hingga angin surga berhembus ke dunia.

Untuk mengetahui Hijir Ismail memang tidak sulit karena menempel dengan Kakbah. Tidak jauh dari pintu Kakbah ada Makam Ibrahim (bukan qubur), yaitu batu pijakan Nabi Ibrahim ketika meninggikan Kakbah bersama Ismail yang masih remaja. Sederet setelah itu ada area yang diberi pembatas khusus sepanjang 8,5 meter. Dalam banyak riwayat disebut demikian karena itu adalah bekas kamar Ismail bersama Siti Hajar, ibunya.

Pada saat Nabi Ibrahim membangun Hijir sebagai tempat berteduh Ismail kecil dan Siti Hajar, keadaanya hanya berupa pondasi dari batu dengan atap dedaunan. Waktu terus berjalan, Kakbah dan sumur zam-zam di sebelahnya menjadi daya tarik kafilah dari waktu ke waktu hingga menjadi pemukiman baru, lalu lahir suku-suku pembentuk bangsa Arab. Kakbah juga tetap kokoh berdiri bersebelahan dengan Hijir Ismail.

Lalu pada suatu ketika, Kakbah dipugar oleh suku Quraisy pada tahun 606 M (ketika Nabi Muhammad berusia sekitar 35 tahun). Pembangunan atas biaya swadaya masyarakat Mekkah dengan cara hati-hati dan bersih sehingga donasi dari pelacur, hasil judi dan yang haram-haram tidak diterima. Meski saat itu kehabisan dana yang halal, mereka memilih mengurangi panjang tembok sisi barat dan sisi timur serta di bagian utara kurang lebih tiga meter. Itulah sebabnya luas Kakbah menjadi berkurang sedang luas Hijir Ismail menjadi bertambah. Semula Hijr Ismail hanya 5,5 meter lalu bertambah luas setelah ditambah bagian dalam Kakbah 3 meter. Tiga meter dari dinding Kakbah itulah yang disebut bagian dalam Kakbah.

Hal ini berdasarkan catatan sejarah dan riwayat dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tahukah engkau bahwa ketika kaummu membangun Kakbah, mereka telah mengurangi dasar-dasar yang dibangun Nabi Ibrahim.” Jabir RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW melakukan tawaf di sekeliling Kakbah, dan menunaikan shalat di Maqam Ibrahim, kemudian melakukan shalat witir di hijr, lalu mendatangi Zamzam dan minum dari situ, serta mengguyur kepala dan wajahnya. Nabi tawaf di luar Hijir Ismail karena itu bagian dalam Kakbah.

Sejak terpisahnya dari dari Kakbah, Hijir Ismail mengalami perbaikan dari waktu ke waktu dan orang yang pertama kali memperbaiki Hijir Ismail dengan memasang marmer pada pilar Hijir adalah Abu Ja’far Manshur, khalifah Bani Abbasiah, pada tahun 140 H. Demikian seterusnya Hijir Ismail mengalami pembaharuan dari tahun ke tahun sampai tampak pada masa Raja Salman tahun 2019 ini. Adapun keadaan Hijir Ismail adalah sebagai berikut:

Keterangan

Ukuran Tinggi dinding tembok Hijr Ismail
1,32 m
Tebal dinding
1,5 m
Jarak antara dua pintu Hijir
8,77 m
Jarak antara dinding Kakbah dan dinding Hijir
8,5 m
Panjang lingkaran dinding
21,5 m

Sunnah Shalat Sunnah

Ibadah yang dapat dilakukan di dalam Hijir Ismail ialah melakukan shalat sunnah, berdoa dan berzikir. Keutamaan shalat di Hijir Ismail itu sama dengan shalat di dalam Kakbah. Berdasarkan sabda Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, sebagian dari Hijir Ismail itu termasuk dalam Kakbah. Dalam riwayat Abu Daud dari Sayyidah Aisyah. “Aku sangat ingin memasuki Kakbah untuk melakukan salat di dalamnya. Rasulullah s.a.w. membawa Siti ‘Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata ” Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin shalat di dalam Kakbah, karena ini termasuk sebagian dari Kakbah."

Shalat di Hijir Ismail adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan ibadah haji atau ibadah umrah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Wahai Abu Hurairah, di pintu Hijr Ismail ada malaikat yang selalu mengatakan kepada setiap orang yang masuk dan salat dua rakaat di Hijr Ismail; kamu telah diampuni dosa-dosamu. Maka mulailah dengan amalanmu yang baru."

Salat di Hijir Ismail adalah sunnah, arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan ibadah Haji atau ibadah Umrah. Kini Hijir Ismail ini setiap saat dipenuhi hamba-hamba Allah, terutama ketika musim haji. Ditempat ini jemaah shalat, berdoa dan sebagainya. Tempat ini sama mulianya dengan di dalam Kakbah

Pintu Angin Surga

Hijir Ismail memiliki keistimewaan tersendiri karena disebut Nabi sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Dalam kitab Fi Rihaabil Baitil Haram dikisahkan, pada suatu hari ketika Nabi Ismail menyampaikan keluhan kepada Allah SWT tentang panasnya lembah Mekkah, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ismail AS. “Sekarang Aku buka Hijirmu salah satu pintu surga yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat nanti.” Itu merupakan AC permanen yang dapat dirasakan orang-orang tertentu yang dipilih.

Oleh karena itulah dalam Hijir Ismail yang kecil orang berebutan masuk, shalat dan berdoa meminta apa saja sesuai dengan hajat masing-masing. Diseb utkan, doa yang paling mustajab di Hijir Ismail dilakukan di bawah talang air yang jatuh tepat di tengah-tengah Hijir Ismail.

Kini Hijir Ismail ini setiap saat dipenuhi jemaah haji dan umrah yang makin banyak dari segala penjuru dunia, terutama dari Indonesia. Tempat istimewa ini selalu penuh.

Keutamaan Hijir Ismail :

1. Hijir Ismail merupakan bagian dari Kakbah, siapa saja yang sholat didalamnya sama dengan shalat didalam Kakbah.

2. Tidak sah tawaf seseorang kecuali sekaligus mengitari seluruh Hijir Ismail.

3. Hijir Ismail adalah tempat mustajabah, terutama berdoa di bawah Talang Emas.

4. Salah satu pintu surga yang mengeluarkan hawa dingin sampai hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruntung, ia akan merasakan angin surga sewaktu bertawaf melintasi Hijir Ismail.

5. Pintu masuk ke Hijir Ismail selalu dijaga Malaikat yang selalu mendoakan ampunan dan kebaikan bagi siapa saja yang melakukan shalat sunnah mutlak di dalamnya.

Hijir Ismail seperti tampak saat ini adalah berbentuk bangunan tembok rendah dan terbuka setengah lingkaran yang disebut Al-Hatim, artinya terpotong, atau tembok tidak sampai satu lingkaran penuh. Di tempat ini ada pintu tempat berhembusnya angin surga. Semoga pembaca AF Travel merasakan angin surga sesungguhnya yang keluar dari Hijir Ismail sebagaimana dulu pernah dirasakan Nabi Ismail, bi idznillah. Aamiin.

25/03/2019

سُبْحَانَ اللّٰهِ وَبِحَمْدِهِ, سُبْحَانَ اللّٰهِ العَظِيْمِ

Sesuatu dari Surga yaitu Hajar Aswad, semoga kita bisa melihat dan mencium langsung ketika kita berhaji/umroh.

آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

"yang like, share dan mengatakan Aamiin, Insya Allah dimampukan oleh Allah SWT untuk berangkat ke tanah suci"

24/03/2019

Payung di Masjid Nabawi berukuran tinggi 20 meter dgn lebar 25 meter.
Terdapat 235 payung di Masjid Nabawi termasuk 12 unit yang terdapat di dalam sebagai sirkulasi udara.
Payung ini dikendalikan otomatis, membuka dan menutup sesuai waktu yang telah ditentukan.
Jadwalnya setelah shalat Subuh dan sebelum shalat Magrib.
Proses terbuka dan tertutupnya payung di Masjid Nabawi memakan waktu 3 menit. Payung ini dibuat di perusahaan Liebherr Jerman dan Taiyo Kogyo, Jepang.
Uniknya, pita biru yang terdapat di pinggiran payung dapat menurunkan suhu di bawah payung hingga 8° Celsius.

Semoga kita semua bisa melihat langsung dan bisa sholat berjamaah di Masjid Rosulullah SAW...

آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
sumber : Kemenag RI

Inilah Keutamaan Kota Madinah, Semoga Kita Bisa MengunjunginyaBegitu banyak peninggalan-peninggalan bersejarah dengan ni...
23/03/2019

Inilah Keutamaan Kota Madinah, Semoga Kita Bisa Mengunjunginya
Begitu banyak peninggalan-peninggalan bersejarah dengan nilai-nilai keimanan tinggi terkumpul di Madinah. Keutamaan dan kemuliaan kota Madinah menghiasi pendengaran dan penglihatan.
Allah 'Azza wa Jalla menjadikan kota Madinah sebaik-baik tempat setelah Makkah Al Mukarramah. Tempat diturunkannya wahyu dan tempat bertemunya antara Muhajirin dan Anshor, dan di dalamnya ditegakkan bendera jihad fi sabilillah dan tersebarnya Al Islam keseluruh penjuru alam. Banyak hadist Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan sisi-sisi keutamaan kota Madinah. Diantaranya adalah:
1. Madinah Sebagai Kota Suci
Madinah oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dijadikan sebagai kota suci. Di sinilah Islam tumbuh, berkembang, dan menyebar luas, sehingga semesta yang pada waktu itu tertutup oleh kegelapan jahiliyah menjadi terang benderang oleh cahaya Islam.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid bin `Ashim Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لِأَهْلِهَا وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ وَإِنِّي دَعَوْتُ فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا بِمِثْلَيْ مَا دَعَا بِهِ إِبْرَاهِيمُ لِأَهْلِ مَكَّةَ
"Sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan Makkah dan mendoakan penduduknya dan sesungguhnya aku mengharamkan Madinah sebagaimana Ibrahim telah mengharamkan Makkah. Dan sesungguhnya aku juga berdoa agar setiap sha` dan mudnya diberkahi dua kali lipat dari yang didoakan Ibrahim untuk penduduk Makkah." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dari Jabir Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ إِبْرَاهِيْمَ حَرَّمَ مَكَّةَ. وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِيْنَةَ مَا بَيْنَ لاَبَتَيْهَا. لاَ يُقْطَعُ عِضَاهُهَا وَلاَ يُصَادُ صَيْدُها
"Sesungguhnya Ibrahim menjadikan Makkah Tanah Suci dan aku menjadikan Madinah Tanah Suci di antara tepinya. Tidak boleh ditebang kayu berdurinya dan tidak boleh diburu binatang buruannya." (HR. Al-Bukhari)
Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah menjelaskan batasan-batasan tanah haram di Madinah. Wilayah haram membentang dari Gunung Tsaur (yang merupakan perbatasan sebelah utara) hingga Gunung I'er (yang merupakan perbatasan sebelah selatan). Dan dari Harroh Waqim (yang merupakan perbatasan sebelah timur) hingga Harroh Wabroh (yang merupakan perbatasan sebelah barat).
2. Jaminan Syafaat Bagi Orang yang Menanggung Kesusahan di Madinah dan Meninggal di Dalamnya
Ini merupakan sebuah kehormatan bagi penduduk Madinah atau yang menziarahinya apabila meninggal di dalamnya. Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menganjurkan umatnya agar menutup usia di Kota tersebut. Beliau bersabda,
“Siapa yang mampu menutup usia di Madinah, maka hendaklah dia meninggal di sana, karena aku memberi Safa`at pada orang yang meninggal di sana.”( HR. Tirmizi dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Sa'id maula Al-Mahri, dia datang kepada Abu Sa'id Al Khudri Radhiyallahu 'Anhu di malam peristiwa Al-Harrah meminta nasehatnya untuk keluar dari Madinah, seraya mengeluhkan harga barang-barang yang tinggi dan ia mempunyai banyak tanggungan. Dia menyampaikan, sudah tidak mampu lagi menanggung cobaan dan kesulitan hidup Madinah. Lalu Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu menjawab, “Celakalah engkau! Aku tidak merestuimu untuk melakukan hal itu, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
لَا يَصْبِرُ أَحَدٌ عَلَى لَأْوَائِهَا فَيَمُوتَ إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا أَوْ شَهِيدًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا كَانَ مُسْلِمًا
"Tidaklah seseorang yang tetap tinggal (di Madinah), bersabar dengan cobaan dan kesukarannya lalu meninggal di sana, melainkan aku akan memberi Safa'at dan menjadi saksinya pada hari kiamat, jika ia seorang muslim.”(HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma, ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ صَبَرَ عَلَى لَأْوَائِهَا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا أَوْ شَهِيدًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Siapa bersabar dengan kesukaran di Madinah, maka aku akan memberi syafa'at atau menjadi saksi untuknya pada hari Kiamat." (HR. Muslim)
Dalam sabdanya yang lain,
مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَفْعَلْ فَإِنِّي أَشْهَدُ لِمَنْ مَاتَ بِهَا
Siapa di antara kalian yang bisa meninggal di Madinah, hendaklah dia berusaha ke arah itu. Karena sesungguhnya Aku menjadi saksi bagi siapa yang meninggal di sana." (HR. Muslim dari Ibnu Umar)
Amirul Mukminin, Umar bin Khathab Radhiyallahu 'Anhu pernah berkeinginan meninggal di kota Madinah, beliau berdoa,
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي شَهَادَةً فِي سَبِيلِكَ وَاجْعَلْ مَوْتِي فِي بَلَدِ رَسُولِكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Ya Allah, karuniakanlah aku syahid di jalan-Mu dan jadikan kematianku di negeri Rasul-Mu Shallallahu 'Alaihi Wasallam (Madinah)." (HR. Bukhari)
3. Tempat Kembalinya Keimanan
Tidak diragukan lagi, Madinah adalah ibukota pertama umat Islam dan darinya tersebar Islam keseluruh penjuru alam. Dan setiap muslim menyimpan rasa rindu untuk menziarahinya dan karena kecintaannya kepada Rasulullah Shalallahu A'laihi Wasallam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
“Sesungguhnya keimanan akan kembali ke Madinah seperti kembalinya seekor ular ke dalam lubangnya.”( HR. Bukhari dan Muslim)
4. Bebas dari Thaun dan Dajjal
Salah satu keutamaan kota Madinah lainnya adalah ia dijaga oleh para Malaikat sehingga tha’un—yaitu wabah penyakit menular yang bisa memusnahkan semua penduduk suatu negeri— dan Dajjal tidak bisa memasukinya. Banyak hadits-hadits shahih yang menjelaskan tentangnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Di pintu-pintu masuk Madinah terdapat para malaikat sehingga wabah tha’un dan Dajjal tidak bisa memasukinya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain, diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidaklah setiap negri melainkan Dajjal akan menginjakkan kakinya di sana kecuali Makkah dan Madinah. Dan tidaklah setiap pintu masuk kota tersebut melainkan ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Lalu Dajjal singgah di Sapha, kemudian Madinah berguncang tiga kali dan melemparkan setiap orang kafir dan munafik dari dalamnya menuju ke tempat Dajjal." (HR. Bukhari dan Muslim, redaksinya berasal dari Muslim)
5. Madinah Adalah Tempat Yang Penuh Barakah Dan Kebaikan
Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda tentang kota Madinah,
إِنَّهَا طَيْبَةُ يَعْنِي الْمَدِينَةَ وَإِنَّهَا تَنْفِي الْخَبَثَ كَمَا تَنْفِي النَّارُ خَبَثَ الْفِضَّةِ
"Ia Thaibah, yaiut Madinah. Ia menghilangkan segala keburukan sebagaimana api yang menghilangkan kotoran pada perak." (HR. Muslim)
Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata, "Kami tiba di Madinah ketika kota tersebut dilanda wabah penyakit sehingga Abu Bakar dan Bilal mengeluhkan keadaan itu. Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyaksikan keluhan para sahabatnya, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَمَا حَبَّبْتَ مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ وَصَحِّحْهَا وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا وَحَوِّلْ حُمَّاهَا إِلَى الْجُحْفَةِ
" Ya Allah, jadikanlah kami cinta kepada Madinah sebagaimana Engkau membuat kami mencintai Makkah bahkan lebih besar lagi, bersihkanlah lingkungannya, berkatilah untuk kami dalam setiap sha` serta mudnya (sukatan) dan alihkanlah wabah penyakit (Madinah) ke daerah Juhfah." (HR. Muslim)
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لِأَهْلِهَا وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ وَإِنِّي دَعَوْتُ فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا بِمِثْلَيْ مَا دَعَا بِهِ إِبْرَاهِيمُ لِأَهْلِ مَكَّةَ
"Sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan Makkah dan mendoakan penduduknya dan sesungguhnya aku mengharamkan Madinah sebagaimana Ibrahim telah mengharamkan Makkah. Dan sesungguhnya aku juga berdoa agar setiap sha` dan mudnya diberkahi dua kali lipat dari yang didoakan Ibrahim untuk penduduk Makkah." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
6. Memiliki Beberapa Nama yang Mulia
Madinah memiliki nama banyak yang menunjukkan akan kedudukannya yang tinggi. Tetapi hanya ada enam nama yang tersebutkan dalam hadits-hadits shahih, yaitu:
a. Yatsrib, ini adalah nama Madinah di zaman jahiliah. Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menggantinya karena maknanya yang buruk dan melarang menggunakan nama ini setelah Islam.
b. Al-Madinah, merupakan nama yang terkenal setelah hijrah. Telah datang banyak penyebutannya dalam Al Quran dan As Sunnah shahihah.
c. Thobah & Thoibah, kedua nama ini diberikan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
d. Ad Daar wal Iman, datang penyebutan kedua nama ini dalam Al-Quran Al-Karim pada firman Allah 'Azza wa Jalla,
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Ad Daar wal Iman(yaitu kota Madinah) sebelum mereka." (QS. 59:9)
Masih banyak hadits-hadits lain yang menjelaskan keutamaan kota Madinah. Semoga ada niat besar dalam diri kita untuk menziarahinya, karena Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إلَّا إلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ : الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ ، وَمَسْجِدِي هَذَا ، وَالْمَسْجِدُ الْأَقْصَى
"Janganlah memaksakan bersafar (ke tempat tertentu karena keutamaan tempat tersebut) kecuali untuk pergi ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha." (Muttafaq 'Alaih). Wallahu a’lam bishowaab.

Berikut definisi Miqot dan Ihram, serta niat Umroh
22/03/2019

Berikut definisi Miqot dan Ihram, serta niat Umroh

Calon Tamu yang dimuliakan Allah, berikut Fadhilah Umroh, Syarat, rukun dan Wajib Umroh, semoga kita semua dapat diberan...
21/03/2019

Calon Tamu yang dimuliakan Allah, berikut Fadhilah Umroh, Syarat, rukun dan Wajib Umroh, semoga kita semua dapat diberangkatkan oleh Allah SWT ke tanah suci dengan segera.
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

20/03/2019

SEJARAH HAJI ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW
1. Dari segi sejarah, ibadah haji seperti yang sekarang ini merupakan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai langkah memperbaharui dan menyambung ajaran Nabi Allah Ibrahim as. Ibadah haji mulanya diwajibkan atas umat Islam pada tahun ke-6 Hijrah, mengikuti turunnya QS Ali-Imran 97, artinya : “ ..... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” .
Pada tahun tersebut, Rasulullah SAW bersama-sama lebih kurang 1500 orang berangkat ke Makkah untuk menunaikan fardhu haji tetapi tidak dapat mengerjakannya karena dihalangi oleh kaum kafir Quraisy sehingga melahirkan satu perjanjian yang dinamakan Perjanjian Hudaibiah. Perjanjian itu membuka jalan bagi perkembangan Islam di mana pada tahun berikutnya ( tahun ke-7 Hijrah ), Rasulullah telah mengerjakan Umrah bersama-sama 2000 orang umat Islam. Pada tahun ke-9 Hijrah, barulah ibadah Haji dapat dikerjakan dimana Rasulullah SAW menyerahkan kepada Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk memimpin 300 orang umat Islam mengerjakan haji.
2. Rasulullah SAW mengerjakan haji
Nabi Muhammad SAW telah menunaikan fardhu haji sekali saja dan umroh 4 kali semasa hayatnya. Haji itu dinamakan Hijjatul Wada/ Hijjatul Balagh/ Hijjatul Islam atau Hijjatuttamam Wal Kamal karena selepas haji itu tidak berapa lama kemudian beliau pun wafat. Beliau berangkat dari Madinatul Munawwarah pada hari Sabtu, 25 Zulqo’dah tahun 10 Hijrah bersama isteri dan sahabat-sahabatnya bersama kurang lebih 90.000 orang Islam. Setelah menginap satu malam di Zulhulaifah, sekarang dikenali dengan nama Bir Ali, 10 km dari Madinah, esoknya Nabi mengenakan pakaian ihram diikuti seluruh anggota rombongan. Mereka berjalan bersama-sama dengan pakaian putih yang sederhana, perlambang kesederhanaan dan persamaan yang amat jelas. Dengan seluruh kalbu Muhammad SAW menengadahkan wajahnya kepada Tuhan sembari mengucapkan talbiyah sebagai tanda syukur atas nikmat karunia-Nya diikuti kaum Muslimin di belakangnya: "Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaika laa syarikka laka labbaik, Innal haamda wanni'mata laka wal mulk Laa syariika laka “, artinya : "Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Nya, Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kebesaran untuk-Mu semata-mata. Segenap kerajaan untuk-Mu. Tidak ada sekutu bagi- Mu”. Di bawah sengatan matahari gurun, di padang pasir yang tidak dikenal banyak umat, bergerak arus manusia dan kafilah menuju satu titik. Mereka menyambut panggilan Nabi Ibrahim as beberapa abad silam. Tidak ada peristiwa yang membedakan seseorang dengan lainnya. Tidak p**a perbedaan ras, bangsa atau warna kulit. Sesungguhnya, inilah pemandangan paling indah tentang asas persamaan bahwa semua makhluk sama di depan Tuhan. Yang membedakan, hanya kadar iman dan takwa seseorang. Mereka memenuhi seruan Nabi untuk saling mengenal, merajut kasih sayang, keikhlasan hati dan semangat ukhuwah islamiah. Dengan penuh kesabaran p**a mereka menanti tibanya Haji Akbar, dan rasa rindu bertemu Baitullah, dengan jantung berdegup keras.
Pada tanggal 4 Dzulhijjah rombongan masuk Makkah, selanjutnya Nabi menuju Ka‟bah, melakukan thawaf dan mencium Hajar Aswad. Sesudah tawaf, Nabi shalat dua rakaat di Maqam Ibrahim, lalu mencium Hajar Aswad untuk kedua kalinya. Kemudian menghadapkan wajahnya ke arah bukit Shafa, lalu lari-lari kecil antara bukit Shafa dan bukit Marwah. Di situ dimaklumatkan barangsiapa yang tidak membawa hadyu (ternak kurban untuk disembelih) hendaknya mengakhiri ihramnya (tahallul) dan menjadikan ibadah itu sebagai umrah. Awalnya maklumat itu dilaksanakan tanpa sepenuh hati. Nabi marah, sampai-sampai beliau kembali ke kemahnya. "Bagaimana aku tidak marah, aku menyuruh mereka melakukan sesuatu, tapi mereka tidak menaatiku," jawab Nabi atas pertanyaan Aisyah. Namun akhirnya seluruh rombongan menyesali perbuatannya. Mereka segera ber-tahallul seperti yang dilakukan Fathimah putri Nabi, dan semua istrinya.
Hari ke-8 Zulhijjah yaitu Hari Tarwiyah, beliau pergi ke Mina bersama rombongannya. Selama satu hari melakukan shalat dan tinggal bersama kaumnya. Malamnya di saat sang fajar menyembul setelah Shalat Subuh, dengan menunggang untanya al- Qashwa‟, tatkala matahari mulai tampak, beliau menuju Padang Arafah. Dalam perjalanan yang diikuti ribuan muslim yang mengucapkan talbiyah dan bertakbir, Nabi mendengarkan dan membiarkan mereka dalam kekhusyu‟an. Pada tanggal 09 Zulhijjah yang jatuh pada hari Jum'at, Rasulullah SAW melakukan wukuf di Arafah. Ketika berada di perut wadi di bilangan Urana, masih di atas unta, Nabi berdiri dan berkhutbah di depan lebih 90.000 orang yang mengelilinginya. Itulah peristiwa bersejarah yang dikenal dengan julukan “Al - Hijjatul Wada” atau “Haji Perpisahan‟. Peristiwa yang begitu mengesankan dan indah, serta merupakan khulasha (kesimp**an) ajaran Islam dan sunnahnya yang ia wariskan kepada masyarakat Islam. Khutbah berlangsung di bawah panas matahari yang mampu membakar ubun-ubun, dan didengarkan dengan khidmat. Kepada Umayyah bin Rabi‟ah bin Khalaf diminta mengulang keras setiap kalimat yang beliau sampaikan, agar didengar di tempat yang jauh. Sore harinya, rombongan Rasulullah SAW bergerak ke arah Muzdalifah untuk bermalam di sana. Menjelang fajar, rombongan menuju ke Mina untuk melakukan pelemparan jumroh kubro (Aqabah), menyembelih ternak kurban. Kemudian menuju Baitullah untuk melaksanakan thawaf Ifadhah‟ dan kembali lagi ke Mina untuk melanjutkan pelemparan jumroh.
Catatan : melempar jumrah berawal dari mimpi Nabi Ibrahim as yang diperintah untuk menyembelih putranya Ismail as, dimana pada awalnya beliau tidak percaya akan mimpi itu, namun karena selalu datang berturut-turut, karena yakin akan kebenaran mimpi itu Ibrahim as melaksanakan perintah itu dengan membawa Ismail as melewati tiga tempat dimana beliau diganggu agar mengurungkan niatnya, namun atas petunjuk Allah diketahui bahwa mereka yang mengganggu adalah syetan, sampai Ibrahim as melempar batu di tiga tempat itu. Dalam rangkaian ibadah haji dikenal denganJumrah Ula, Wustha dan Aqabah. Rasulullah SAW telah menyempurnakan semua rukun dan wajib haji hingga tanggal 13 Zulhijjah. Dan pada tanggal 14 Zulhijjah, Rasulullah SAW berangkat meninggalkan PERISTIWA PADA MASA HIJJATUL WADA' Di masa wukuf terdapat beberapa peristiwa penting yang bisa dijadikan pegangan dan panduan umat Islam terhadap suatu masalah, di antaranya adalah :
a. Rasulullah SAW minum susu di atas unta supaya dilihat oleh orang ramai bahwa pada hari Arafah itu beliau tidak berpuasa, namun membolehkan umat Islam berpuasa sunat.
b. Seorang sahabat jatuh dari binatang tunganggannya lalu mati, Rasulullah SAW menyuruh supaya mayat itu dikafankan dengan 2 kain ihram dan tidak membenarkan kepalanya ditutup atau diwangikan jasad dan kafannya. Sabda beliau pada ketika itu bahwa " Sahabat itu akan dibangkitkan pada hari kiamat di dalam keadaan berihram dan bertalbiyah ".
c. Rasulullah SAW menjawab pertanyaan seorang ahli Najdi: " Apakah Haji itu ?". Beliau menjawab, artinya : " Haji itu berhenti di Arafah ". Siapa tiba di Arafah sebelum naik fajar 10 Zulhijjah maka ia telah melaksanakan haji.
d. Turunnya ayat suci Al-Quranul Karim surat Al-Maaidah ayat 3 : “ Al yauma akmaltu lakum diinakum, wa atmamtu ‘alaikum ni’matii wa radhiitu lakumul Islaama diinan…”, yang artinya : " Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan aku telah ridha Islam itu menjadi agamamu… . “ . (Ayat ini turun ketika Rasulullah SAW masih berada di atas onta beliau di kaki Jabal Rahmah, suatu bukit di padang Arafah).

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Auni Fawaz Travel posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Auni Fawaz Travel:

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Travel Agency?

Share