amisyatours.com

  • Home
  • amisyatours.com

amisyatours.com * travel bandung

PAKET UMROH PLUS CITY TOUR DOHA, PAKET 9 HARI
07/10/2014

PAKET UMROH PLUS CITY TOUR DOHA, PAKET 9 HARI

07/10/2014

MAU UMROH SAMBIL CITY TOUR ke DOHA, QATAR?
Amisya Tours and Travel Mengadakan paket umroh sambil jalan-jalan ke Doha, info lebih lengkap 081320478247

07/10/2014

Biografi AL-Imam Asy-Syafi’i Rahimamullah
Sesungguhnya diantara tanda Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya adalah Allah menjadikannya cinta dengan ilmu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya maka Allah akan menjadikannya faqih/faham tentang agama” (HR Al-Bukhari)
Dan diantara keagungan agama ini Allah telah menjadikan adanya para imam yang memikul ilmu agama, yang menjelaskan kepada umat tentang urusan agama. Merekalah cahaya yang menerangi jalan menuju kebaikan…merekalah yang sangat dibutuhkan oleh orang yang menghadapi kebingungan dalam urusan agama mereka…, merekalah penyejuk hati bagi orang yang menghadapi problematika kehidupan dan berusaha mencari solusi agamis…, merekalah para pejuang yang memerangi jalan-jalan kesesatan yang selalu siap menyimpangkan umat ini…, merekalah yang Allah perintahkan umat agar bertanya kepada mereka dalam firmanNya :
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan/ilmu jika kamu tidak mengetahui” (QS An-Nahl : 43)
Banyak para imam umat ini yang kita banggakan, akan tetapi diantara mereka ada 4 imam yang tersohor, yaitu para pendiri 4 madzhab. Mereka itu adalah Al-Imam Abu Hanifah, Al-Imam Malik bin Anas, Al-Imam Asy-Syaf’i dan Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumullah.
Meskipun ada madzhab-madzhab fikih yang lain akan tetapi keempat madzhab inilah yang diterima secara luas dalam dunia Islam hingga saat ini. Bahkan sebagian negeri dikenal dengan madzhab tertentu. Madzhab Syafi’i banyak tersebar di negara-negara Asia tenggara, madzhab Maliki banyak tersebar di negeri-negeri Afrika, madzhab Hanafi banyak tersebar di India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan, dan juga di China, adapun madzhab Hanbali banyak tersebar di negeri-negeri Arab, khususnya Arab Saudi.
Diantara keempat imam tersebut yang sangat cemerlang adalah Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah, beliaulah pendiri dan pemrakasa madzhab Syafi’i yang merupakan madzhab yang banyak dianut di bumi pertiwi nusantara ini.
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Idris bin Al-‘Abbas bin ‘Utsman bin Syaafi’ bin As-Saaib bin ‘Ubaid bin ‘Abd Yaziid bin Haasyim bin Al-Muthollib bin ‘Abdi Manaaf, sehingga nasab beliau bermuara kepada Abdu Manaaf kakek buyut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al-Muthollib adalah saudaranya Hasyim ayahnya Abdul Muthholib kakek Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan kepada Syafi’ bin As-Saaib pen*sbatan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah (lihat Siyar A’laam An-Nubalaa 10/5-6 dan Tobaqoot Asy-Syaafi’iyah Al-Kubro 2/71-72)
Meskipun nenek moyang beliau suku Quraisy di Mekah akan tetapi beliau tidak lahir di Mekah, karena ayah beliau Idris merantau di Palestina. Sehingga beliau dilahirkan di Ghozza (Palestina) dan ada yang mengatakan bahwa beliau lahir di ‘Asqolan pada tahun 150 Hijriah, tahun dimana wafatnya Al-Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsaabit Al-Kuufi rahimahullah, bahkan ada pendapat yang menyatakan di hari wafatnya Al-Imam Abu Hanifah.
Ayah beliau Idris meninggal dalam keadaan masih muda, hingga akhirnya Imam Asy-Syafi’i dipelihara oleh ibunya dalam kondisi yatim. Karena khawatir terhadap anaknya maka sang ibu membawa beliau –yang masih berumur 2 tahun- ke kampung halaman aslinya yaitu Mekah, sehingga beliau tumbuh berkembang di Mekah dalam kondisi yatim. Beliau menghafal Al-Qur’an tatkala berusia 7 tahun, dan menghafal kitab Al-Muwattho’ karya Imam Malik tatkala umur beliau 10 tahun. Ini menunjukkan betapa cerdasnya Al-Imam Asy-Syafi’i.
Beliaupun belajar dari para ulama Mekah, diantaranya Muslim bin Kholid Az-Zanji Al-Makky yang telah memberi ijazah kepada Al-Imam Asy-Syafi’i untuk boleh berfatwa padahal umur beliau masih 15 tahun. Lalu setelah itu beliau bersafar ke Madinah dan berguru bertahun-tahun kepada Al-Imam Malik bin Anas rahimahullah.
Pada tahun 195 H beliau pergi ke Baghdad, dan beliau mengajar di sana sehingga banyak ulama yang berputar haluan dari madzhab ahli ro’yu menuju madzhab Syafi’i. di Baghdad beliau banyak menulis buku-buku lama beliau, setelah itu beliaupun kembali ke Mekah. Pada tahun 198 beliau kembali lagi ke Baghdad dan menetap di sana selama sebulan lalu beliau pergi ke Mesir dan menetap di sana meneruskan dakwah beliau hingga akhirnya beliau sakit bawasir yang menyebabkan beliau meninggal dunia pada tahu 204 Hijriyah, rahimahullah rahmatan waasi’ah.
Imam Syafi’i adalah seorang sosok yang memiliki banyak keistimewaan, diantaranya :
PERTAMA : Al-Imam Asy-Syafi’i adalah imam dalam lugoh (bahasa). Beliau telah banyak tinggal bersama Qobilah Hudzal dan menghafalkan banyak qoshidah (bait-bait sya’ir) mereka, sehingga hal ini sangat mempengaruhi kekuatan bahasa Arab beliau. Karenanya tidak pernah ditemukan kesalahan bahasa dari beliau sebagaimana ditemukan dari para ulama yang lain. Ibnu Hisyaam (penulis siroh Nabi) berkata الشَّافِعِيُّ حُجَّةٌ فِي اللُّغَةِ “Asy-Syafi’i hujjah dalam bahasa Arab” (Al-Waafi bil Wafaayaat 19/143).
Adapun kritikan terhadap Al-Imam Asy-Syafi’i dalam masalah bahasa maka tidak mematahkan keimaman beliau dalam bahasa Arab. Diantara kritikan tersebut :
– Beliau dikritik karena menyatakan bahwa huruf jar baa’ (الباء) memberikan faedah التَّبْعِيْض “sebagian/parsial”. Karenanya beliau menyatakan bolehnya mengusap sebagian kepala tatkala berwudu karena Allah berfirman (وَامْسَحُوا بِـرُؤُوْسِكُمْ). Maka beliaupun diingkari oleh sebagian ulama, mereka menyatakan bahwa huruf baa’ tidak mengandung makna “parsial”, dan ini tidak dikenal dalam bahasa Arab, dan tidak ada ahli bahasa yang menyebutkan bahwa diantara makna-makna yang dikandung huruf baa’ adalah untuk parsial. Akan tetapi kenyataannya ternyata banyak ahli bahasa yang menetapkan makna ini (huruf baa’ memberi makna faedah parsial) diantaranya adalah Al-Ashma’i dan ulama Kufiyiin (lihat Al-Bahr Al-Muhiith fi Ushuul Al-Fiqh li Az-Zarkasyi 2/15-16).
Ternyata juga setelah diamati ada bukti yang tegas bahwasanya Al-Imam Asy-Syafi’i menyatakan bahwa huruf baa’ memberi faedah “parsial”. Dan pen*sbatan hal ini kepada Al-Imam Asy-Syafi’i merupakan kekeliruan sebagaimana dijelaskan oleh Az-Zarkasy (Al-Bahrul Al-Muhiith (2/15). Bahkan jika kita kembali kepada kitab Al-Umm kita akan dapati bahwasanya Asy-Syafi’i berkata :
وَدَلَّتْ السُّنَّةُ على أَنْ ليس على الْمَرْءِ مَسْحُ الرَّأْسِ كُلِّهِ وإذا دَلَّتْ السُّنَّةُ على ذلك فَمَعْنَى الْآيَةِ أَنَّ مَن مَسَحَ شيئا من رَأْسِهِ أَجْزَأَهُ
“Sunnah menunjukkan bahwasanya tidak wajib bagi seseorang untuk mengusap seluruh kepalanya, dan jika sunnah telah menunjukkan demikian maka makna ayat adalah barang siapa yang mengusap sesuatupun dari kepalanya maka sudah cukup/sah) (lihat Al-Umm 1/26)
Yang dimaksud dengan sunnah oleh Al-Imam Asy-Syafi’i di sini adalah hadits tentang Nabi yang berwudu dengan mengusap ubun-ubun beliau saja tatkala beliau memakai sorban.
– Beliau dikritik karena menafsirkan kata “الْعَوْلُ” dalam firman Allah
ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا (٣)
“Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” (QS An-Nisaa :3).
Beliau tafsirkan dengan “كَثْرَةُ الْعِيَالِ” (banyaknya anak).
Tafsiran Asy-Syafi’i ini diingkari dengan keras oleh Ibnul ‘Arobi yang bermadzhab Maliki, dan menyatakan bahwa tidak ada ahli bahasa yang berpendapat dengan pendapat Asy-Syafi’i (lihat Ahkaamul Qur’an li Ibnil ‘Arobi 1/411). Akan tetapi perkataan Ibnul ‘Arobi ini telah dibantah oleh para ulama. Makna tersebut ternyata telah disebutkan oleh Al-Kisaai dan Al-Farroo’ (lihat Al-Haawi fi Fiqh Asy-Syaafi’i 11/415 dan Al-Majmuu’ Syarh Al-Muhadzab 16/125). Bahkan Al-Qurthubi yang juga bermadzhab Malikiyah telah membantah perkataan Ibnul ‘Arobi dengan menjelaskan bahwa tafsiran Asy-Syafi’i bukanlah tafsiran yang baru, telah mendahului beliau dua imam besar yaitu Zaid bin Aslam dan Jaabir bin Zaid (lihat Tafsiir Al-Qurthubi 5/21-22)
KEDUA : Sya’ir-sya’ir beliau yang istimewa
Al-Imam Asy-Syafi’i tidak banyak menulis sya’ir-sya’ir, akan tetapi sya’ir-sya’ir beliau sederhana mudah dipahami dan mengandung makna yang sangat dalam. Meskipun ada sya’ir-sya’ir para ulama bahasa yang lain yang lebih nampak ketinggian bahasanya dalam sya’ir-sya’ir mereka akan tetapi ternyata kesohoran sya’ir-sya’ir Asy-Syafi’i lebih besar karena kandungan makna yang dalam dengan penggunaan kata-kata yang sederhana.
Diantara sya’ir-sya’ir beliau ;
أمَتُّ مَطَامِعي فأرحْتُ نَفْسي ** فإنَّ النَّفسَ ما طَمعَتْ تهونُ
Aku bunuh sifat tamak yang ada pada diriku, maka akupun menenangkan diriku
Karena jiwa kapan ia tamak maka rendahlah jiwa tersebut
وَأَحْيَيْتُ القُنُوع وَكَانَ مَيْتاً ** ففي إحيائهِ عرضٌ مصونُ
Dan aku hidupkan sifat qona’ah pada diriku yang tadinya telah mati….
Maka dengan mengidupkannya harga dirikupun terjaga…
إذا طمعٌ يحلُ بقلبِ عبدٍ ** عَلَتْهُ مَهَانَةٌ وَعَلاَهُ هُونُ
Jika sifat tamak telah menetap di hati seorang hamba….maka ia akan didominasi oleh kehinaan dan dikuasai kerendahan
Beliau berkata :
نَعِيبُ زمانَنا والعيبُ فِيْنا *** وَما لِزَمانِنا عَيْبٌ سِوانا
“Kita mencela zaman kita, padahal celaan itu ada pada diri kita sendiri…
Dan zaman kita tidaklah memiliki aib/celaan kecuali kita sendiri”
Beliau berkata :
لَمَّا عَفَوْتُ وَلَمْ أحْقِدْ عَلَى أحَدٍ ** أَرَحْتُ نَفْسِي مِنْ هَمَّ الْعَدَاوَاتِ
Tatkala aku memaafkan maka akupun tidak membenci seorangpun…
Akupun merilekskan diriku dari kesedihan dan kegelisahan (yang timbul akibat) permusuhan
إنِّي أُحَيِّي عَدُوِّي عنْدَ رُؤْيَتِهِ ** لِأَدْفَعَ الشَّرَّ عَنِّي بِالتَّحِيَّاتِ
Aku memberi salam kepada musuhku tatkala bertemu dengannya…untuk menolak keburukan dariku dengan memberi salam
وأُظْهِرُ الْبِشْرَ لِلإِنْسَانِ أُبْغِضهُ ** كَمَا إنْ قدْ حَشَى قَلْبي مَحَبَّاتِ
Aku menampakkan senyum kepada orang yang aku benci… sebagaimana jika hatiku telah dipenuhi dengan kecintaan
النَّاسُ داءٌ وَدَاءُ النَّاسِ قُرْبُهُمُ ** وَفِي اعْتِزَالِهِمُ قَطْعُ الْمَوَدَّاتِ
Orang-orang adalah penyakit, dan obat mereka adalah dengan mendekati mereka… dan sikap menjauhi mereka adalah memutuskan tali cinta kasih
Beliau berkata :
بقَدْرِ الكدِّ تُكتَسَبُ المَعَــالي ….ومَنْ طَلبَ العُلا سَهِـرَ اللّيالي
Ketinggian diraih berdasarkan ukuran kerja keras…
Barang siapa yang ingin meraih puncak maka dia akan begadang
ومَنْ رامَ العُلى مِن ْغَيرِ كَـدٍّ …..أضَاعَ العُمرَ في طَـلَبِ المُحَالِ
Barang siapa yang mengharapkan ketinggian/kemuliaan tanpa rasa letih…
Maka sesungguhnya ia hanya menghabiskan usianya untuk meraih sesuatu yang mustahil…
تَرُومُ العِزَّ ثم تَنامُ لَيـلاً …..يَغُوصُ البَحْرَ مَن طَلَبَ اللآلي
Engkau mengharapkan kejayaan lantas di malam hari hanya tidur aja??
Orang yang yang mencari mutiara harus menyelam di lautan…
Beliau berkata :
إِذَا أَصْبَحْتُ عِنْدِي قُوْتُ يَوْمٍ … فَخَلِّ الْهَمَّ عَنِّي يَا سَعِيْدُ
Jika di pagi hari dan aku telah memiliki makanan untuk hari ini…
Maka hilangkanlah kegelisahan dariku wahai yang berbahagia
وَلاَ هُتَخْطُرْ مُوْمُ غَدٍ بِبَالِي … فَإِنَّ غَدًا لَهُ رِزْقٌ جَدِيْدُ
Dan tidaklah keresahan esok hari terbetik di benakku….
Karena sesungguhnya esok hari ada rizki baru yang lain
أُسَلِّمُ إِنْ أَرَادَ اللهُ أَمْراً … فَأَتْرُكُ مَا أُرِيْدُ لِمَا يُرِيْدُ
Aku pasrah jika Allah menghendaki suatu perkara…
Maka aku biarkan kehendakku menuju kehendakNya
KETIGA : Tegar Di Atas Sunnah dan Memerangi Bid’ah
Al-Imam Asy-Syafi’i digelari dengan نَاصِرُ الْحَدِيْثِ “Penolong hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”. Pengagungan beliau terhadap sunnah-sunnah Nabi sangatlah nampak. Karenanya beliau sering berdebat dengan ahlul bid’ah dan mematahkan hujjah-hujjah mereka. Demikian juga di Baghdad adanya sikap mendahulukan ro’yu (pendapat) dari pada sunnah-sunnah Nabi, sehingga sunnah-sunnah Nabi ditolak dengan berbagai metode. Al-Imam Asy-Syafi’i datang dan membantah dan mematahkan pemikiran yang menyimpang tersebut. Akan datang penjelasan yang lebih dalam tentang bantahan Al-Imam Asy-Syafi’i terhadap ahlul bid’ah.
KEEMPAT : Kharismatik Al-Imam Asy-Syafi’i
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah memiliki kharismatik dan daya tarik yang luar biasa, hingga ulama-ulama besar yang ada di Baghdad tertarik dengan beliau dan belajar kepada beliau. Seperti Al-Imam Ahmad bin Hanbal dan Abu Tsaur yang masing-masing ternyata memiliki madzhab tersendiri, akan tetapi mereka belajar kepada Al-Imam Asy-Syafi’i dan sangat mencintai dan mengagungkan Al-Imam Asy-Syafi’i. Abu Tsaur pernah ditanya :
“Manakah yang lebih faqih, Asy-Syafi’i ataukah Muhammad bin Al-Hasan?”. Dan Muhammad bin Al-Hasan adalah guru Al-Imam Asy-Syafi’i, beliau menimba ilmu darinya tatkala beliau menetap di Baghdad.
Akan tetapi apa jawaban Abu Tsaur??. Beliau berkata :
الشافعي أفقه من محمد، وأبي يوسف، وأبي حنيفة، وحماد، وإبراهيم، وعلقمة، والأسود
“Asy-Syafi’i lebih faqih dari pada Muhammad bin Al-Hasan dan juga Abu Yusuf (Muhamamad bin Al-Hasan dan Abu Yusuf adalah murid senior Abu Hanifah-pen), dan lebih faqih dari Abu Hanifah, dan juga lebih faqih dari Hammad (gurunya Abu Hanifah-pen), dan lebih faqih dari Ibrahim (gurunya Hammad-pen), dan lebih faqih daripada ‘Alqomah (gurunya Ibrahim-pen), dan lebih faqih daripada Al-Aswad (gurunya ‘Alqomah)” (Mukhtashor Taarikh Dimasyq 6/434)
Padahal Abu Tsaur dahulunya mengikuti madzhab Ahlu Ro’yi di Baghdad sebelum datangnya Al-Imam Asy-Syafi’i. Jawaban Abu Tsaur ini menunjukkan kecintaan yang sangat dalam kepada Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah.
Lihatlah bagaimana cintanya Al-Imam Ahmad kepada gurunya Asy-Syafi’i, sehingga beliau pernah berkata :
سِتَّةٌ أَدْعُوا لَهُمْ سَحراً، أَحَدُهُمْ الشَّافِعِيُّ
“Enam orang yang aku mendoaakan mereka di waktu sahur (sebelum subuh), salah satunya adalah Asy-Syafi’i” (Taariikh Al-Islaam li Adz-Dzhabi 14/312)
Al-Imam Ahmad bin Hanbal terlalu sering mendoakan Asy-Syafi’i, sampai-sampai anak beliau Abdullah bertanya kepada beliau :
يَا أَبَةِ، أَيُّ رَجُلٍ كَانَ الشَّافِعِيُّ فَإِنِّي سَمِعْتُكَ تُكْثِرُ مِنَ الدُّعَاءِ لَهُ
“Wahai ayahanda, siapakah Asy-Syafi’i itu, aku mendengarmu banyak mendoakannya?”.
Al-Imam Ahmad menjawab :
يَا بُنَيَّ، كَانَ الشَّافِعِيُّ كَالشَّمْسِ لِلدُّنْيَا، وَكَالْعَافِيَةِ لِلنَّاسِ، فَهَل لِهَذَيْنِ مِنْ خَلَفٍ؟
“Wahai putraku, Asy-Syafi’i seperti matahari bagi dunia, seperti keselamatan bagi manusia, maka apakah ada pengganti bagi kedua kenikamatan ini?” (Taarikh Al-Islaam 14/312)
Karena ilmu dan dakwah Al-Imam Asy-Syafi’i diterima oleh masyarakat dan para ulama secara luas maka munculah orang-orang yang tidak s**a kepada beliau. Diantara mereka adalah salah seorang ulama bermadzhab Maliki yang bernama Asyhub. Tatkala Al-Imam Asy-Syafi’i datang ke Mesir beliau tidak bertemu dengan murid-murid Imam Malik kecuali dua orang yaitu Muhammad bin Abdillah bin Abdil Hakim dan Asyhub.
Muhammad bin Abdillah bin Abdil Hakim berkata :
سَمِعْتُ أَشْهُبَ فِي سُجُوْدِهِ يَدْعُو عَلَى الشَّافِعِي بِالْمَوْتِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلشَّافِعِي
“Aku mendengar Asyhub dalam sujudnya mendoakan agar Asy-Syafi’i meninggal. Maka akupun menyebutkan hal tersebut kepada Asy-Syafi’i”
Dalam riwayat yang lain Asyhub berdoa :
اللَّهُمَّ أَمِتِ الشَّافِعِيَّ فَإِنَّكَ إِنْ أَبْقَيْتَهُ اِنْدَرَسَ مَذْهَبُ مَالِكٍ
“Ya Allah matikanlah Asy-Syafi’i, karena kalau Engkau membiarkannya hidup maka akan punah madzhab Imam Malik”
Maka Al-Imam Asy-Syafi’i heran dengan hal ini, lalu ia berkata dengan menyebut sya’ir :
تَمَنَّى رِجَالٌ أَنْ أَمُوْتَ وَإِنْ أَمُتْ فَتِلْكَ سَبِيْلٌ لَسْتُ فِيْهَا بَأَوْحَدِ
Beberapa lelaki berangan-angan kematianku, dan jika akupun mati….
Maka (kematian) itu adalah jalan yang tidak ditempuh oleh aku sendirian…
فَقُلْ لِلَّذِي يَبْغِي خِلاَفَ الَّذِي مَضَى تَزَوَّدْ لِأُخْرَى مِثْلِهَا فَكَأَنْ قَدِ
Maka katakanlah kepada orang yang menginginkan berbedanya apa yang telah berlalu…
Hendaknya engkau berbekal untuk menghadapi kematian yang semisalnya maka seakan-akan ia telah datang…
Maka setelah itu Al-Imam Asy-Syafi’i pun meninggal, dan tidak lama kemudian sekita 18 hari atau sebulan Asyhub pun meninggal dunia.
(lihat : Taarikh Dimasyq 51/428, Siyar A’laam An-Nubalaa 10/72, Al-Waafi bil Wafayaat 9/165)
KELIMA : Inovasi Spektakuler
Diantara keistimewaan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah beliau telah menyusun sebuah kitab istimewa yang berjudul Ar-Risaalah, yang kitab ini merupakan kitab pertama yang ditulis tentang kaidah-kaidah ushul fiqh. Beliau menulis buku tersebut atas permintaan Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah. Beliau menulis surat kepada Asy-Syafi’i –dan tatkala itu Asy-Syafi’i masih muda belia- agar Asy-Syafi’i membuat sebuah buku yang mencakup makna-makna Al-Qur’an dan mencakup ilmu-ilmu hadits, hujjahnya ijmak, serta nasihk dan mansukh dari Al-Qur’an dan hadits. Maka Al-Imam Asy-Syafi’i lalu menyusun kitab Ar-Risaalah. Maka Abdurrahman bin Mahdi berkata :
مَا أُصَلِّي صَلاَةً إِلاَّ وَأَنَا أَدْعُو لِلشَّافِعِي فِيْهَا
“Tidaklah aku sholat kecuali aku mendoakan Asy-Syafi’i dalam sholatku tersebut” (Tariikh Baghdaad 2/64-65)
Demikian p**a halnya dengan kitab Al-Umm yang disusun oleh Al-Imam Asy-Syafi’i sebagai kitab fikih yang disusun dengan penyusunan bab-bab fikih yang luar biasa, sehingga memudahkan para murid beliau untuk belajar dengan baik. Dengan demikian Al-Imam Asy-Syafi’i telah menyusun kitab tentang ushul fikih dan juga menyusun kitab tentang penerapan ushul fikih tersebut dalam kitab fikih beliau yaitu Al-Umm.
Diantara keistimewaan beliau juga adalah beliau telah belajar dari dua madrosah, madrosah Hadits (yang dalam hal ini diwakili oleh Imam Malik yang merupakan guru beliau) dan madrosah Ar-Ro’yu (yang dalam hal ini diwakili oleh Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibaani yang juga merupakan guru beliau). Maka Al-Imam Asy-Syafi’i menggabungkan kebaikan dari dua madrosah ini sehingga jadilah madzhab beliau madzhab yang kokoh.
Sumber:
Abu Abdil Muhsin Firanda

10/09/2014

TIMELINE KEGIATAN UMROH BULAN JANUARI 2015 PT AMISYA MUBAROKAH DAULY

HARI 01 ( RABU 21 JAN 2015) :
JAKARTA – COLOMBO (PENERBANGAN 14:30 ------- 17:30)

Dengan mengucap Bismillahi Tawakkaltu ‘Alaihi wala haula wala quwata illa billah, kita meninggalkan rumah menuju kantor AMISYA TOURS AND TRAVEL di Komp.Ruko Pasar modern Batununggal RD 35 dan harus sampai di Kantor Amisya pada pukul 06.00 WIB karena akan diisi dengan sedikit pengarahan dan doa sebelum perjalanan , setelah itu dilanjutkan dengan perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta untuk terbang ke Colombo . Pesawat akan terbang pada pukul 14:30 dan Insya Alloh sampai di Colombo pada pukul 17:30 waktu setempat.

HARI 02 ( KAMIS 22 JAN 2015 ) :
COLOMBO – JEDDAH (PENERBANGAN JAM 14:05 --- 20:00) -- MADINAH

Setelah istirahat sejenak , perjalanan dilanjutkan dari bandara COLOMBO menuji JEDDAH , pesawat terbang pada pukul 14:05 dan tiba di JEDDAH pada pukul 20:00 waktu setempet. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan naik bus menuju Madinah dan Check In Hotel untuk beristirahat.

HARI 03 ( JUMAT 23 JAN 2015 ) :
MADINAH

Setelah shalat Tahajjud,Taubat,Hajat dan Shubuh serta Dhuha di Masjid Nabawi ,kembali Ke Hotel untuk sarapan pagi di Restaurant Hotel dilanjutkan dengan perkenalan Masjid Nabawi dan sekitarnya. Menjelang siang , persiapan untuk sholat Jumat. Selesai sholat Jumat berangkat menuju Raudah dilanjutkan dengan ziarah ke Makam Rasulullah SAW, Abu Bakar Shiddiq dan Umar Bin Khattab serta pemakaman para sahabat Rasulullah SAW dan keluarga beliau di Baqi Al Gharqod

HARI 04 ( SABTU 24 JAN 2015 ) :
MADINAH

Setelah shalat Tahajjud,Taubat,Hajat dan Shubuh serta tausiyah subuh di pelataran masjid nabawi dilanjutkan dengan sholat Dhuha di Masjid Nabawi dan persiapan melaksanakan sholat dhuhur, kemudian kembali ke Hotel untuk makan siang di Restaurant Hotel . Acara selanjutnya adalah City Tour/ Ziarah Kota Madinah dengan mengunjungi : Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid Qiblatein dan Masjid Sab’ah (Khandaq). Acara ziarah ini diakhiri dengan berbelanja oleh-oleh di Perkebunan/ladang kurma. dan selepas Ashar mendengarkan tausyiah Dinul Islam pentingnya Agama,Iman dan Amal Sholeh. Dan malam hari jamaah mengikuti program dakwah Nabi dengan mengunjungi Kebon Jeruk Madinah, dilanjutkan dengan mengikuti Jejak Da’wah Nabi Muhammad Saw di Madinah.

HARI 05 ( AHAD 25 JAN 2015 )
MADINAH

Setelah shalat Tahajjud,Taubat,Hajat dan Shubuh serta tausiyah subuh di pelataran masjid nabawi dilanjutkan dengan sholat Dhuha di Masjid Nabawi dan diteruskan untuk melaksanakan sholat Dhuhur. Kemudian acara bebas sambil memperbanyak ibadah dan shalat sunnah di Masjidil Nabawi dan selepas Ashar ada Manasik Ibadah Umroh sekaligus pengarahan perjalanan ke mekkah.

HARI 06 ( SENIN 26 JAN 2015 )
MADINAH -- MAKKAH
Setelah shalat Tahajjud,Taubat,Hajat dan Shubuh serta Dhuha kemudian kemudian dilanjutkan dengan persiapan perjalanan menuju Makkah dengan Bus AC dan mengambil Miqat Umrah di Bir Alie . Diperkirakan tiba di Makkah pukul 20.15. setiba di Makkah jamaah diantar ke Hotel Makkah. Setelah makan malam dilanjutkan dengan melaksanakanTawaf, Sa’i dan Tahallul Umrah di Masjidil Haram.

HARI 07 ( SELASA 27 JAN 2015 )
MAKKAH

Acara bebas sambil memperbanyak ibadah Tawaf dan shalat sunnah di Masjidil Haram , Setelah itu dilanjutkan dengan persiapan Sholat Jumat di masjidil Haram. Selepas Ashar mendengarkan tausyiah Dinul Islam pentingnya Agama,Iman dan Amal Sholeh.

HARI 08 ( RABU 28 JAN 2015 )
MAKKAH

Setelah shalat Tahajjud,Taubat,Hajat dan Shubuh serta Dhuha di Masjidil Haram ,kembali Ke Hotel untuk Sarapan Jam 07.00 waktu setempat kemudian dilanjutkan City Tour / Ziarah dalam Kota Makkah tempat-tempat bersejarah (Napak Tilas Haji) di Kota Makkah, diantaranya : Jabal tsur, Padang Arafah, (Masjid Namirah, Jabal Rahmah), Muzdalifah, Mina (tempat jamaah haji melontar jumroh), Jabal nur. Kemudian sore hari dilanjutkan program napak tilas dakwah Nabi di kota Mekkah

HARI 09 ( KAMIS 29 JAN 2015 )
MAKKAH - JEDDAH – COLOMBO ( Penerbangan 20:00 – 04:50 )

Setelah shalat Tahajjud,Taubat,Hajat dan Shubuh , kemudian melaksanakan thawaf wadha. Acara dilanjutkan berangkat menuju Jeddah untuk melaksanakan City Tour dan berbelanja di Cournes, Toko Ali Murah dan Mesjid Terapung di Laut Merah. Terakhir dilanjutkan perjalanan ke Bandara International Jeddah untuk penerbangan ke COLOMBO. Pesawat terbang pada pukul 20:00 dan sampai COLOMBO pada pukul 04:50 waktu setempat.

HARI 10 ( JUMAT 30 JAN 2015 )
COLOMBO – JAKARTA

Setelah istirahat sejenak dilanjutkan dengan perjalanan dari COLOMBO ke INDONESIA , pesawat terbang pada pukul 07:15 dan Insya Allah sampai bandara Cengkareng, Indonesia pada pukul 13:35 WIB. Dilanjutkan perjalanan ke Bandung bertemu lagi dengan keluarga tercinta, tetangga dan kaum kerabat. Semoga perjalanan suci ini diterima Allah SWT. Semoga Umroh yang dijalankan mampu menjadikan syi'ar untuk mensucikan dan membesarkan nama Allah. Dan semoga dengan umroh ini kita tersucikan dari dosa-dosa yang telah lalu sebagaimana sabda Rosulullah SAW :
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih).

brosur terbaru :
21/08/2014

brosur terbaru :

Brosur 2015
17/07/2014

Brosur 2015

12/07/2014

Alhamdulillah umroh untuk paket ramadhan berjalan dengan baik :)

10/07/2014
style pak Dadi :D
10/07/2014

style pak Dadi :D

Alhamdulillah umroh untuk paket ramadhan berjalan dengan baik :)
10/07/2014

Alhamdulillah umroh untuk paket ramadhan berjalan dengan baik :)

Kisah Uwais Al Qarni, Menggendong ibunya untuk melaksanakan Haji.Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qar...
08/07/2014

Kisah Uwais Al Qarni, Menggendong ibunya untuk melaksanakan Haji.
Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

"Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji," pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. "Uwais gila.. Uwais gila..." kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka'bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka'bah, ibu dan anak itu berdoa. "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu," kata Uwais. "Bagaimana dengan dosamu?" tanya ibunya heran. Uwais menjawab, "Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga."

Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Ka'bah karena Rasullah SAW berpesan "Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua."

"Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian p**a memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)." (HR. Bukhari dan Muslim)

PROMO UMROH 2015 PAKET 18JUTA !!! MASIH SISA 38 KURSI LAGI
07/07/2014

PROMO UMROH 2015 PAKET 18JUTA !!! MASIH SISA 38 KURSI LAGI

PROMO UMROH 2015 PAKET 18JUTA !!!  MASIH SISA 38 KURSI LAGI  http://amisyatours.com/berita/detail/2014/07/07/paket-umroh...
07/07/2014

PROMO UMROH 2015 PAKET 18JUTA !!! MASIH SISA 38 KURSI LAGI http://amisyatours.com/berita/detail/2014/07/07/paket-umroh-murah-2015-hanya-18-juta/18/

Alhamdulillah, inshaa Allah di awal tahun 2015 (januari februari maret), Amisya Tours and Travel akan mengadakan pemberangkatan Umroh dengan harga yang sangat terjangkau. Bagi Anda yang ingin melakukan ibadah umroh bersama kami, bisa daftar dari sekarang, karena sisa kursi tinggal 38 seat lagi. Unt…

21/05/2014

PROMO UMROH RAMADHAN
FADHILAH UMROH BULAN RAMADHAN

Bulan ramadhan merupakan bulan suci penuh berkah dan amal ibadah kita akan dilipatgandakan sehingga membuat para umat muslim mengerjakan ibadah umroh pada bulan tersebut. Banyaknya p**a amalan lain yang bisa di lakukan di kota suci diluar kegiatan-kagiatn umroh wajib seperti membaca al qur’an berzakat dan sedekah yang amalnya akan dilipatgandakan tentu membuat banyak para muslim berbondong-bondong untuk mengerjakan ibadah umroh di bulan ini. Apabila Anda melaksanakan ibadah umroh di bulan ramadhan maka akan banyak dijumpai di masjidil Haram dan Nabawi pada sore hari begitu berlimpah makanan untuk berbuka puasa. Pada saat itu kerajaan Saudi Arabia beserta orang-orang kaya saling-berlomba-lomba menyeiakan makanan berbuka puasa agar memperoleh pahala yang besar.Suasana yang begitu istimewa dan mengharukan terbebut begitu terasa bedanya disbanding suasana umroh di bulan lainnya.Maka dari itu, sangat tepat apabila banyak orang memilih paket paket umroh ramadhan.

Itulah gambaran mengenai paket umroh untuk bulan ramadhan di Indonesia.Dengan informasi kisaran biaya paket umroh ramadhan dan suasana yang anda dapatkan apabila anda memilih paket umroh ramadhan ini, anda tidak perlu ragu lagi untuk memilih paket umroh tersebut

INFORMASI PENDAFTARAN UMROH DAN HAJI HUB :

IRWAN AL FARIZI (UMROH AND TICKETING DEPARTMENT AMISYA TOURS AND TRAVEL)

MOBILE : 081320478247

FIXED TELP : (022) 8752 6751

EMAIL : [email protected]

Alamat Kantor : Komplek Pasmod Batununggal Blok RD 35, Bandung

- See more at: http://amisyatours.com/berita/detail/2014/05/16/paket-umroh-ramadhan-mubarokah/17/ .2eurJePl.dpuf

Bulan ramadhan merupakan bulan suci penuh berkah dan amal ibadah kita akan dilipatgandakan sehingga membuat para umat muslim mengerjakan ibadah umroh pada bulan tersebut. Banyaknya p**a amalan lain yang bisa di lakukan di kota suci diluar kegiatan-kagiatn umroh wajib seperti membaca al qur’an berzak…

Address

Blok Road 35 Komplek Modern Market Batununggal, Batununggal
Bandung

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when amisyatours.com posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to amisyatours.com:

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Travel Agency?

Share