07/02/2024
KHALID BIN WALID SANG "PEDANG ALLAH" YANG TERHUNUS DENGAN PENUH KEZHALIMAN!!!
Tahukah anda bahwa Khalid bin Walid telah membunuh Malik bin Nuwairah salah seorang sahabat besar Nabi SAW lantas malamnya Khalid memperkosa isterinya, Laila. Kisah sejarah kelam yang bersumber juga di kitab - kitab ahlussunnah ini seharusnya banyak diketahui umat islam!
Semasa kekhalifahannya Abu Bakar, Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Walid untuk memaksa orang - orang membayar zakat. Khalid tiba di Buthah, orang-orang ketakutan berlarian dan tidak ingin melawan.
Terjadi keributan dan kegaduhan. Sahabat besar nabi SAW bernama Malik bin Nuwairah keluar rumah ingin mengetahui apa yang sedang terjadi. Malik datang dan berusaha membujuk orang - orang, hingga akhirnya mereka mau memberikan zakat atas himbauannya.
Al-Ya’qubi [1] berkata, “Lalu Malik bin Nuwairah datang mengawasi Khalid. Dia datang bersama istrinya. Saat Khalid melihat istri Malik, dia langsung s**a dan birahi. Khalid berkata: 'Demi Allah, aku tidak akan memperoleh apa yang kamu miliki hingga aku membunuhmu.’“
Kecantikan istri Malik, yaitu Laila binti al-Minhal Ummu Tamim, yang menjadikan birahi Khalid digambarkan oleh al-Aqqad [2] dalam kata-katanya:
“Diceritakan bahwa Khalid belum pernah melihat perempuan yang mata dan betisnya lebih cantik dari istri Malik.” Inilah penyebab mengapa Khalid bisa kehilangan kendali.
Khalid lalu membunuh dengan cara memenggal kepala Malik bin Nuwairah. Penggalan kepala Malik dijadikannya sebagai kayu bakar. Setelah membunuh Malik bin Nuwairah, malam harinya Khalid bin Walid memperkosa Laila binti al-Minhal Ummu Tamim [5].
SIAPAKAH MALIK BIN NUWAIRAH?
Malik bin Nuwairah bukanlah seorang sahabat nabi SAW yang sembarangan, dia termasuk salah seorang yang dipercaya Rasulullah SAW semasa hidupnya karena kebenaran ucapannya.
Malik bin Nuwairah adalah seorang yang menyatakan janji setia kepada Rasulullah SAW dan juga kaumnya, bani Yarbu.
Matammim bin Nuwairah saudara Malik, seusai menyalati jenazah Malik, dia meratapi kepergian Malik di hadapan para utusan Abu Bakar dengan melantunkan sebuah puisi:
"Wahai Ibnu Azwar sebaik - baik pembunuh adalah ketika kamu membunuh angin bertiup kencang di belakang rumah.
Apakah kamu akan mendoakannya lalu kamu meninggalkannya, jika dia meminta unta kepadamu, dia tak akan meninggalkanmu."
LALU BAGAIMANAKAH SIKAP KHALIFAH ABI BAKAR?
Ibnu al-Atsir [4] menceriterakan bahwa ketika Umar mengetahui perilaku Khalid yang membunuh Malik, Umar melaporkan pada Abu Bakar: “Sungguh pedang Khalid penuh dengan kezhaliman.”
Abu Bakar berkata, “Hai Umar, anggapanmu itu keliru. Sampaikan sendiri ucapanmu kepada Khalid. Sungguh aku tidak akan menghunuskan pedang yang diarahkan Allah kepada orang-orang kafir.”
Tampak jelas Abu Bakar membela Khalid bin Walid, meski Khalid telah melakukan pembunuhan terhadap seorang muslim yang tak bersalah.
Beginilah perilaku seorang sahabat bernama Khalid bin Walid. Dan faktanya sahabat Nabi saw sang Khalifah Abu Bakar membela sahabatnya Khalid bin Walid, yang telah membunuh sahabat Nabu saw yang tidak bersalah!
NB: Gelar pedang Allah (Saifullah) sebenarnya adalah gelar yang diberikan Rasulullah SAW kepada imam Ali bin Abi Thalib as, begitupun dengan gelar ash-Shiddiq, untuk dalilnya silahkan anda cari dipostingan saya sebelumnya.
Rujukan :
[1] Al-Ya’qubi, Tarikh al-Yaqubi, jiid II, hlm. 131.
[2] ‘Abbas al-Aqqad, ‘Abqariyyah Khalid.
[3] Idris al-Husaini, Al-Intiqal al-Sha’ab fi al-Madzhab wa al-Mu’taqad.
[4] Ibnu al-Atsir, at-Tarikh al-Kamil.
[5] Ibnu Khalkan, Wafiyatul