Ubud Story Walks

  • Home
  • Ubud Story Walks

Ubud Story Walks Story Walks organizes walking tours for curious travelers in Ubud, Bali.

We’re passionate about charting out genuine experiences inspired by Bali’s unique history!

☔ Pawang hujan, or rain shamans, are a fascinating aspect of Balinese culture, particularly during the rainy season from...
09/01/2025

☔ Pawang hujan, or rain shamans, are a fascinating aspect of Balinese culture, particularly during the rainy season from December to February. These spiritual practitioners, known for their ability to control or divert rainfall, play a significant role in both traditional and modern events in Indonesia. In Bali, this practice is called "nerang" or rain repelling, derived from the word "terang" meaning bright.

Far from opposing nature, nerang represents local wisdom aimed at maintaining harmony between humans and the environment through spiritual means. This ancient practice is documented in palm leaf manuscripts, detailing specific procedures, mantras, offerings, and sacred scripts. Only select individuals, often from families with generational knowledge, are entrusted with this responsibility.

The practice gained widespread attention during the 2022 Mandalika MotoGP in Lombok, where a female rain shaman, Raden Rara Isti Wulandari, showcased this intriguing cultural phenomenon on a global stage (pictured above!)
_________

☔ Pawang hujan, atau shaman hujan, adalah aspek menarik dari budaya Bali, khususnya selama musim hujan dari Desember hingga Februari. Praktisi spiritual ini, yang dikenal karena kemampuannya untuk mengendalikan atau mengalihkan hujan, memainkan peran penting dalam acara tradisional maupun modern di Indonesia. Di Bali, praktik ini disebut "nerang" atau pawang hujan, yang berasal dari kata "terang" yang berarti cerah.

Meskipun terkesan menentang alam, namun nerang mewakili kearifan lokal yang bertujuan menjaga keharmonisan antara manusia dan lingkungan melalui cara spiritual. Praktik kuno ini tercatat dalam manuskrip daun lontar, yang menjelaskan prosedur, mantra, sesajen, dan tulisan suci tertentu. Hanya individu terpilih, yang biasanya berasal dari keluarga dengan pengetahuan turun-temurun, yang diberi tanggung jawab ini.

Praktik ini mendapatkan perhatian luas selama MotoGP Mandalika 2022 di Lombok, di mana seorang pawang hujan perempuan, Raden Rara Isti Wulandari, memperlihatkan fenomena budaya menarik ini di panggung global (terlihat pada gambar di atas!)

What are Pasar Senggol markets all about? These lively gathering spaces, named for the Indonesian word "senggol" (to bum...
27/12/2024

What are Pasar Senggol markets all about? These lively gathering spaces, named for the Indonesian word "senggol" (to bump), embody Bali's night market tradition. Originating in the early 20th century with the advent of electricity, Pasar Senggol evolved from temporary pop-up markets into established evening venues.

These markets primarily serve as food hubs, offering a variety of Balinese snacks and traditional dishes. They also provide affordable shopping for accessories and clothing. Operating from early evening until night, Pasar Senggol allows visitors to experience Bali's nightlife while sampling local cuisine.

Over time, these markets have transformed from narrow, chaotic spaces into more organized venues. Today, most Balinese cities and regencies host their own Pasar Senggol, making this cultural experience widely accessible to both locals and tourists eager to explore Balinese night life and cuisine.
_________

Pasar Senggol adalah istilah untuk pasar malam di Bali, dinamai karena suasananya yang ramai hingga pengunjung sering bersenggolan. Pasar senggol atau pasar malam merupakan kelanjutan dari pasar kaget, yang semakin populer setelah ditemukan listrik pada awal abad ke-20.

Pasar senggol dikenal sebagai pusat kuliner, menyediakan berbagai jajanan dan hidangan tradisional Bali. Selain makanan, pasar senggol juga menjual aksesoris dan pakaian dengan harga terjangkau. Beroperasi dari sore hingga malam, pasar senggol menyediakan ruang bagi pengunjung untuk menikmati suasana malam Bali sambil mencicipi kuliner lokal.

Seiring waktu, pasar senggol mengalami perubahan, dari kawasan sempit dan semrawut, menjadi lebih rapi dan teratur. Saat ini, sebagian besar kota dan kabupaten di Bali memiliki pasar senggol, sehingga lebih mudah diakses oleh penduduk lokal maupun wisatawan yang ingin menikmati suasana malam dan kuliner Bali.

How did Dutch colonial intervention shape Bali's cultural landscape through the controversial Baliseering policy? This s...
15/12/2024

How did Dutch colonial intervention shape Bali's cultural landscape through the controversial Baliseering policy?

This strategy, aimed at preserving Balinese traditions from external influences, became a double-edged sword in the hands of the colonial government. While it contributed to the enduring popularity of Balinese culture, Baliseering also served hidden political and economic agendas.

The Dutch molded Bali's image as an exotic "Island of Paradise," using this carefully constructed narrative to maintain colonial social stability. As a result, Balinese traditions persevered, but not without bearing the subtle imprints of colonial manipulation. Understanding Baliseering is important for understanding the nuanced history of Bali and the lasting impact of colonial interventions on its cultural identity.
_________

Bagaimana kolonial belanda membentuk Bali lewat kebijakan kontroversial Baliseering?

Kebijakan Baliseering yang bertujuan melestarikan tradisi Bali dari pengaruh luar, menjadi pedang bermata dua di tangan pemerintah kolonial. Di satu sisi, Baliseering berkontribusi pada popularitas budaya Bali yang bertahan hingga kini, namun di sisi lain, kebijakan ini juga dimanfaatkan untuk menyelubungi kepentingan politik dan ekonomi tersembunyi.

Belanda membentuk citra Bali sebagai "Pulau Surga" yang eksotis, melalui narasi yang dirancang dengan cermat demi menjaga stabilitas sosial kolonial. Meski tradisi Bali tetap lestari, bayang-bayang manipulasi kolonial secara halus masih terasa. Memahami Baliseering merupakan salah satu cara untuk mengungkap sejarah Bali yang kompleks, serta dampaknya terhadap identitas budaya Bali yang bertahan hingga kini.

Pura Melanting are temples dedicated to Dewi Melanting, the deity of prosperity and fertility in Balinese culture. These...
11/12/2024

Pura Melanting are temples dedicated to Dewi Melanting, the deity of prosperity and fertility in Balinese culture. These temples are commonly found in markets throughout Bali representing the intersection of spirituality and commerce. According to local lore Dewi Melanting was originally known as Dewi Mayasih, a name signifying the bestowal of material wealth. She received her title from Bhatara Rambut Sedana, the god of abundance.

In Ubud, a notable Pura Melanting is located within the Art Market opposite the palace. On auspicious days like Rambut Sedana, local business owners present offerings and seek blessings here. The temple still features traditional Balinese architecture with intricate stone carvings and meru towers.

Fun fact: it remained untouched during the Ubud Art Market renovation during the pandemic, preserving its original location. This temple plays an important role for local businesses, highlighting the link between religious practices and commerce in Ubud.
_________

Pura Melanting adalah pura yang didedikasikan untuk Dewi Melanting, dewi kemakmuran dan kesuburan dalam budaya Bali. Pura-pura ini umumnya ditemukan di pasar-pasar di seluruh Bali, melambangkan pertemuan antara spiritualitas dan perdagangan. Menurut cerita rakyat setempat, Dewi Melanting awalnya dikenal sebagai Dewi Mayasih, sebuah nama yang melambangkan pemberian kekayaan materi. Gelar tersebut diberikan kepadanya oleh Bhatara Rambut Sedana, dewa keberlimpahan.

Di Ubud, salah satu Pura Melanting yang terkenal terletak di dalam Pasar Seni, tepat di seberang Puri Ubud. Pada hari-hari suci seperti Rambut Sedana, para pemilik usaha lokal membawa persembahan dan memohon berkah di pura ini. Pura tersebut masih mempertahankan arsitektur tradisional Bali dengan ukiran batu yang rumit dan menara meru.

Fakta menarik: pura ini tidak mengalami perubahan selama renovasi Pasar Seni Ubud di masa pandemi, sehingga lokasi aslinya tetap terjaga. Pura ini memegang peran penting bagi para pelaku usaha lokal, menyoroti hubungan antara praktik keagamaan dan perdagangan di Ubud.

 , the bombing of Pearl Harbor on December 7, 1941, was part of a coordinated Japanese offensive across the Pacific. Whi...
07/12/2024

, the bombing of Pearl Harbor on December 7, 1941, was part of a coordinated Japanese offensive across the Pacific. While President Roosevelt highlighted attacks on various U.S. territories, he omitted the invasion of Thailand, which had begun hours earlier.

Thailand quickly capitulated, forming an alliance with Japan and joining the Axis powers. This alliance dashed British hopes for Thai support and allowed Japan to use Thailand as a base for invading Malaya and Singapore. The Japanese offensive rapidly expanded, occupying six main Southeast Asian countries by May 1942, including Indonesia.

This occupation gave Japan control over a vast territory of 1.7 million square miles, nearly doubling its size. The conquest of Southeast Asia was crucial for Japan's war effort, providing essential resources to fuel its Pacific campaign.
_________

, pengeboman Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 merupakan bagian dari serangan terkoordinasi Jepang di seluruh Pasifik. Meskipun Presiden Roosevelt menyoroti serangan terhadap berbagai wilayah AS, ia tidak menyebutkan invasi Thailand, yang dimulai beberapa jam sebelumnya.

Thailand dengan cepat menyerah, membentuk aliansi dengan Jepang, dan bergabung dengan kekuatan Poros. Aliansi ini memupus harapan Inggris untuk dukungan dari Thailand dan memungkinkan Jepang menggunakan Thailand sebagai basis untuk menyerang Malaya dan Singapura. Serangan Jepang dengan cepat meluas, menduduki enam negara utama di Asia Tenggara pada Mei 1942, termasuk Indonesia.

Pendudukan ini memberi Jepang kendali atas wilayah luas seluas 1,7 juta mil persegi, hampir menggandakan ukurannya. Penaklukan Asia Tenggara sangat penting bagi upaya perang Jepang, menyediakan sumber daya penting untuk mendukung kampanye Pasifik mereka.

What’s your next movie night pick? 🍿🇮🇩_________Jadi, malam ini mau nonton film apa? 🍿🇮🇩
01/12/2024

What’s your next movie night pick? 🍿🇮🇩
_________

Jadi, malam ini mau nonton film apa? 🍿🇮🇩

Did you know that Indonesia has a variety of unique dining traditions? For Indonesians, traditional dining practices are...
22/11/2024

Did you know that Indonesia has a variety of unique dining traditions? For Indonesians, traditional dining practices are not only about satisfying hunger but also serve as a way to strengthen community bonds and honor cultural heritage. Additionally, Indonesians believe that following these dining customs enhances the flavors of the food. Here are some dining traditions that enrich the taste of dishes and provide a unique culinary experience 🇮🇩
_________

Tahukah kamu bahwa Indonesia memiliki beragam tradisi kuliner yang unik? Bagi masyarakat Indonesia, praktik kuliner tradisional tidak hanya untuk memuaskan rasa lapar, tetapi juga berfungsi sebagai cara untuk mempererat hubungan antar masyarakat dan menghormati warisan budaya. Selain itu, menurut masyarakat Indonesia mengikuti kebiasaan tradisi kuliner ini dapat meningkatkan cita rasa makanan. Berikut ini beberapa tradisi kuliner yang memperkaya cita rasa hidangan dan memberikan pengalaman kuliner yang unik 🇮🇩

Chinese influence on Balinese architecture is a product of centuries-old cultural exchange, dating back to the Tang dyna...
20/11/2024

Chinese influence on Balinese architecture is a product of centuries-old cultural exchange, dating back to the Tang dynasty (618-908 AD) through trade and friendly relations. Balinese architecture, deeply rooted in Hindu philosophy and the principles of harmony, selectively adopted Chinese elements while preserving its unique identity. This blend can be seen in features like the angkul-angkul, traditional Balinese gateways that mirror the welcoming arches of Chinese paifang gates, and the meru, tiered shrines resembling Chinese pagodas. While these Chinese-inspired forms subtly enrich Balinese structures with their elegance, they are seamlessly integrated, enhancing the traditional aesthetic without diminishing Bali’s cultural essence.
_________

Pengaruh Tiongkok pada arsitektur Bali adalah hasil dari pertukaran budaya yang telah berlangsung berabad-abad, sejak masa Dinasti Tang (618-908 M) melalui perdagangan dan hubungan persahabatan. Arsitektur Bali, yang berakar kuat pada filosofi Hindu dan prinsip harmoni, secara selektif mengadopsi elemen-elemen dari Tiongkok sambil tetap mempertahankan identitas uniknya. Perpaduan ini dapat dilihat pada angkul-angkul, gerbang tradisional Bali yang mencerminkan lengkungan penyambutan gerbang paifang Tiongkok, serta meru, bangunan suci bertingkat yang menyerupai pagoda Tiongkok. Meskipun unsur-unsur Tiongkok ini memperkaya struktur Bali dengan sentuhan keanggunan, mereka terintegrasi dengan halus, memperkuat estetika tradisional tanpa mengurangi esensi budaya Bali.

The United States of Indonesia (RIS) marks a brief but significant chapter in Indonesian history. Established on Decembe...
15/11/2024

The United States of Indonesia (RIS) marks a brief but significant chapter in Indonesian history. Established on December 27, 1949, following the Round Table Conference in The Hague, RIS was a federal state comprising several constituent states and autonomous regions. This structure was a Dutch strategy to maintain influence over Indonesia post-independence.

Under RIS, Soekarno served as Head of State, with Mohammad Hatta as Prime Minister. The federation operated under the RIS Constitution, while the 1945 Constitution applied only to the Republic of Indonesia state within RIS.

However, the arrangement came with heavy consequences. The Netherlands retained control over West Irian (now West Papua), and RIS inherited the Dutch East Indies' debt. These factors, among others, led the constituent states to favor a return to a unitary republic. Consequently, RIS was dissolved on August 17, 1950, Indonesia's 5th independence anniversary, marking the country's transition back to a unified republic.
_______

Republik Indonesia Serikat (RIS) menandai babak singkat namun penting dalam sejarah Indonesia. Didirikan pada 27 Desember 1949, setelah Konferensi Meja Bundar di Den Haag, RIS adalah negara federal yang terdiri dari beberapa negara bagian dan wilayah otonom. Struktur ini merupakan strategi Belanda untuk mempertahankan pengaruh atas Indonesia setelah kemerdekaan.

Di bawah RIS, Soekarno menjabat sebagai Kepala Negara, dengan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri. Federasi ini beroperasi di bawah Konstitusi RIS, sementara UUD 1945 hanya berlaku untuk negara bagian Republik Indonesia dalam RIS.

Namun, pengaturan ini membawa konsekuensi yang berat. Belanda tetap menguasai Irian Barat (sekarang Papua Barat), dan RIS mewarisi utang Hindia Belanda. Faktor-faktor ini, di antara lainnya, membuat negara-negara bagian lebih memilih kembali ke bentuk republik kesatuan. Akibatnya, RIS dibubarkan pada 17 Agustus 1950, bertepatan dengan peringatan lima tahun kemerdekaan Indonesia, yang menandai kembalinya negara ke bentuk republik yang bersatu.

We are excited to be part of Ibah's upcoming Unveiling Bali festival! For this event, we’re offering an exclusive tour, ...
11/11/2024

We are excited to be part of Ibah's upcoming Unveiling Bali festival! For this event, we’re offering an exclusive tour, "Ibah & Beyond” for festival attendees. This 90-minute experience will take guests on a journey through Ibah’s history, from its establishment to its modernization as one of the pioneering hospitality venues in the Campuhan area.

The tour will highlight iconic landmarks around the area, including the famous Campuhan Bridge, the sacred Pura Gunung Lebah temple, and the Museum Puri Lukisan. "Ibah & Beyond" will be available on the weekend of 15-17 November 2024.
_______

Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari festival Unveiling Bali yang akan diselenggarakan oleh Ibah! Untuk acara ini, kami menawarkan tur eksklusif, "Ibah & Beyond," khusus bagi para pengunjung festival. Pengalaman berdurasi 90 menit ini akan membawa tamu menjelajahi sejarah Ibah, mulai dari pendiriannya hingga modernisasi sebagai salah satu tempat perintis perhotelan di kawasan Campuhan.

Tur ini akan menyoroti landmark ikonik di sekitar area, termasuk Jembatan Campuhan yang terkenal, pura suci Pura Gunung Lebah, dan Museum Puri Lukisan. "Ibah & Beyond" akan tersedia pada akhir pekan 15-17 November 2024.

The masatia (or mesatya) was a Balinese ritual similar to the Indian Sati, where a widow would burn herself on her husba...
20/10/2024

The masatia (or mesatya) was a Balinese ritual similar to the Indian Sati, where a widow would burn herself on her husband’s funeral pyre to show loyalty. It was mainly practiced by Balinese royalty and has been recorded by explorers and traders since the early 15th century.

In 1903, after King I Gusti Ngurah Agung of Tabanan died, two of his elderly widows planned to follow him in masatia. The Dutch colonial government, which had long tried to stop the practice, attempted to prevent it. However, the new king resisted, arguing that the widows' wishes should be honored and that the Dutch had previously agreed not to interfere in local traditions (adat). Despite Dutch efforts, the masatia took place on October 20, 1903, during the king's cremation. It was the last masatia in Bali, as the Dutch forced Balinese rulers to ban it in 1904.

Source: Helms, Ludvig Verner (1882). Pioneering in the Far East and Journeys to California in 1849 and to the White Sea in 1878. London, England: W. H. Allen & Co.
_________

Masatia (atau mesatya) adalah ritual di Bali yang mirip dengan Sati di India, dimana seorang janda akan membakar dirinya di atas api pembakaran jenazah suaminya untuk menunjukkan kesetiaan. Ritual ini sebagian besar dipraktikkan oleh bangsawan Bali dan telah dicatat oleh para penjelajah dan pedagang sejak awal abad ke-15.

Pada tahun 1903, setelah Raja I Gusti Ngurah Agung dari Tabanan meninggal, dua jandanya yang sudah tua berencana untuk mengikutinya dalam masatia. Pemerintah kolonial Belanda, yang telah lama berusaha menghentikan praktik tersebut, berupaya mencegahnya. Namun, raja yang baru menolak, dengan alasan bahwa keinginan para janda harus dihormati dan bahwa Belanda sebelumnya telah setuju untuk tidak mencampuri tradisi lokal (adat). Meskipun ada upaya Belanda, masatia tetap dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 1903, saat kremasi raja. Itu adalah masatia terakhir di Bali, karena Belanda memaksa para penguasa Bali untuk melarangnya pada tahun 1904.

Sumber: Helms, Ludvig Verner (1882). Pelopor di Timur Jauh dan Perjalanan ke California pada tahun 1849 dan ke Laut Putih pada tahun 1878. London, Inggris: W. H. Allen & Co.

Just a stone’s throw away from Ubud lies the historic village of Pejeng, home to a series of incredible ancient artifact...
16/10/2024

Just a stone’s throw away from Ubud lies the historic village of Pejeng, home to a series of incredible ancient artifacts from the island's earliest kingdoms, predating the Majapahit. Join us to uncover insights into early Balinese civilization, explore the cultural roots of modern Bali, and learn about local myths surrounding these ancient relics.

Tour highlights include an introduction by , historian and Lontar Museum curator, who will discuss two key palm manuscripts from Usana Bali.

𝐓𝐡𝐞 𝐌𝐲𝐭𝐡 𝐨𝐟 𝐏𝐞𝐣𝐞𝐧𝐠 𝐓𝐨𝐮𝐫
🗓️ Saturday, 26 October 2024
🕗 From 7:30 am to 12:00 am
🧍 Led by certified Balinese tour guides
🎤 Guest Speakers: Kelly Kluvers and Sugi Lanus

🎟️ Register now at the Ubud Writer’s Readers Festival website
_________

Kami sangat bersemangat mengumumkan bahwa kami akan mengadakan tur Myth of Pejeng, eksklusif selama festival pada tanggal 26 Oktober.

Hanya beberapa menit dari Ubud, terdapat desa bersejarah, Pejeng, rumah bagi serangkaian artefak dan prasasti kuno dari kerajaan-kerajaanpertama di Bali, sebelum kedatangan Majapahit. Bergabunglah dengan kami untuk mengungkap wawasan tentang peradaban awal di Bali, menjelajahi akar budaya Bali modern, dan mempelajari mitos-mitos lokal seputar peninggalan kuno ini.

Pada tur kali ini akan ada tamu spesial, , sejarawan dan kurator Museum Lontar, yang akan pemberikan pengantar dan membahas dua manuskrip lontar Usana Bali.

𝐌𝐢𝐭𝐨𝐬 𝐏𝐞𝐣𝐞𝐧𝐠
🗓️ Sabtu, 26 Oktober 2024
🕗 pukul 07.30 hingga 12.00
🧍 Dipandu oleh pemandu wisata bersertifikat
🎤 Pembicara Tamu: Kelly Kluvers dan Sugi Lanus

🎟️ Daftar sekarang di situs web Ubud Writer’s Readers Festival

On October 12, 2002, the world was shaken by the Bali Bombings, a tragic event that forever changed the island's peacefu...
12/10/2024

On October 12, 2002, the world was shaken by the Bali Bombings, a tragic event that forever changed the island's peaceful landscape. Three explosions rocked the tourist district of Kuta, with the most devastating impacts at Paddy's Bar and the Sari Club. The attacks claimed 202 lives and injured over 200 people from 21 different countries, with Australians, Indonesians, and British nationals among the most affected.

This act of terrorism, attributed to the extremist group Jemaah Islamiyah, marked a turning point in Indonesia's history and global counter-terrorism efforts. The international community united in grief and resolve, leading to collaborative investigations and enhanced security measures worldwide.

As we commemorate this solemn day, we remember the victims, honor the survivors, and recognize the resilience of communities affected.
_________

Pada tanggal 12 Oktober 2002, dunia diguncang oleh Bom Bali, sebuah peristiwa tragis yang mengubah lanskap damai pulau Bali selamanya. Tiga ledakan mengguncang kawasan wisata Kuta, dengan dampak paling dahsyat di Paddy's Bar dan Sari Club. Serangan tersebut menewaskan 202 orang dan melukai lebih dari 200 orang dari 21 negara berbeda, dengan warga negara Australia, Indonesia, dan Inggris termasuk yang paling terdampak.

Tindakan terorisme ini, yang dikaitkan dengan kelompok ekstremis Jemaah Islamiyah, menandai titik balik dalam sejarah Indonesia dan upaya kontraterorisme global. Komunitas internasional bersatu dalam kesedihan dan tekad, yang mengarah pada investigasi kolaboratif dan peningkatan langkah-langkah keamanan di seluruh dunia.

Saat kita memperingati hari yang khidmat ini, kita mengenang para korban, menghormati para penyintas, dan mengakui ketangguhan masyarakat yang terdampak.

Happy National Batik Day!In celebration, we delve into a rare Balinese kain prada or 'gilded cloth'. This exquisite text...
02/10/2024

Happy National Batik Day!

In celebration, we delve into a rare Balinese kain prada or 'gilded cloth'. This exquisite textile combines intricate batik and gold leaf techniques, featuring an indigo-colored cotton foundation with a subtle geometric pattern reminiscent of the truntum motif. The elaborate gold leaf design, known as prada, depicts male and female cili-like figures nestled between the mythical Balinese dragons Basuki and Anantaboga, framed by ornamental leaf patterns called patra.

This opulent piece, likely used as a selendang or kamben, exemplifies the textiles associated with early 20th century Balinese royal courts. Crafted by skilled palace artists, the gold leaf application involved hand-drawing the design and carefully adhering thin gold leaf using glue. While modern versions use silkscreen techniques and plastic gold foil, this rare example stands as a testament to traditional Balinese textile artistry, showcasing the rich cultural heritage celebrated on National Batik Day.
_________

Selamat Hari Batik Nasional!

Dalam rangka merayakannya, kami akan membahas kain prada khas Bali yang langka. Kain yang sangat indah ini memadukan teknik batik dan lapisan emas, yang menampilkan dasar katun berwarna indigo dengan pola geometris halus yang mengingatkan pada motif truntum. Desain lapisan emas yang rumit, yang dikenal sebagai prada, menggambarkan figur-figur seperti cili laki-laki dan perempuan, yang terletak di antara naga mitologi Bali, Basuki dan Anantaboga, yang dibingkai oleh pola daun hias yang disebut patra.

Karya yang mewah ini kemungkinan digunakan sebagai selendang atau kamben, merupakan contoh kain yang diasosiasikan dengan istana kerajaan Bali awal abad ke-20. Dibuat oleh seniman istana yang terampil, menggambar desain secara manual dan menempelkan lapisan emas tipis dengan hati-hati menggunakan lem. Sementara versi modern menggunakan teknik sablon dan lapisan emas plastik, contoh langka ini menjadi bukti seni kain tradisional Bali, yang memamerkan warisan budaya yang kaya sebagai perayaan pada Hari Batik Nasional.

During the vibrant Galungan-Kuningan celebrations in Bali, you’ll see beautiful woven-palm decorations called lamak and ...
27/09/2024

During the vibrant Galungan-Kuningan celebrations in Bali, you’ll see beautiful woven-palm decorations called lamak and ceniga hanging in front of homes, shrines and penjor. These intricate decorations invite deities, ancestors, and spirits to offerings with their unique patterns and motifs.

A special type of lamak to look out for is the lamak nganten or wedding lamak. These are displayed in front of houses where a wedding has taken place in the previous year, inviting well wishes from neighbors and friends!
_________

Selama perayaan Galungan-Kuningan yang meriah di Bali, kita akan melihat hiasan dari daun enau yang disebut lamak dengan cenigan tergantung di depan rumah, pura, dan penjor. Dengan pola dan hiasannya yang rumit namun indah ini, merupakan persembahan untuk mengundang para dewa, leluhur, dan roh.

Salah satu jenis lamak yang dipajang pada perayaan ini adalah lamak nganten atau lamak pernikahan. Lamak ini dipajang di depan rumah tempat pernikahan berlangsung di tahun sebelumnya, mengundang ucapan selamat dan doa dari tetangga ataupun teman.

Address


Opening Hours

Wednesday 09:00 - 16:00
Thursday 09:00 - 16:00
Friday 09:00 - 16:00
Saturday 09:00 - 16:00
Sunday 09:00 - 16:00

Telephone

+6281338754442

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ubud Story Walks posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Ubud Story Walks:

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Opening Hours
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Travel Agency?

Share