30/08/2020
Tidur pagi memang terasa mengenakkan, usai subuh kepala seperti terasa berat dan hati pun seolah mendesak agar badan segera rebah kembali secepat mungkin memejamkan mata.
Padahal, doa merupakan awal yang baik untuk membuka hari di waktu pagi, lho. Bahkan Rasulullah SAW setiap pagi hari memanjatkan doa untuk umatnya.
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.” (HR. Tirmidzi).
Hal ini berarti pagi bukan saatnya untuk berleyeh-leyeh, apalagi kembali pulas mendengkur. Yuk, lakukan kebiasaan-kebiasaan dan doa pagi hari Islam yang baik!
Jangan sampai setiap pagi hari kita terlena dengan tidur hingga lupa waktu, betapa meruginya.
Dilansir dari laman Abu Hurairah RA meriwayatkan sejumlah doa pagi hari Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana dikutip oleh Imam An-Nawawi,
“Allahumma bika ashbahna, wa bika amsaina, wa bika nahya, wa bika namutu, wa ilaikan nusyuru.” Artinya yaitu, “Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya pada-Mu (kami) kembali,” (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).
Selain doa singkat tersebut, Imam An-Nawawi juga mengutip doa pagi Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Mas‘ud dalam Sahih Muslim berikut:
“Ashbahna wa ashbahal mulku lillahi wal hamdu lillahi, la ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai‘in qadir. Rabbi, as’aluka khaira ma fī hadzihil lailata wa khaira ma ba‘daha, wa a‘udzu bika min syarri ma fī hadzihil lailata wa khaira ma ba‘daha. Rabbi, a‘udzu bika minal kasli wa su’il kibari. A‘udzu bika min ‘adzabin fin nari wa ‘adzabin dil qabri.”
Artinya yaitu, “Kami dan kuasa Allah berpagi hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar)