Nias Adventure

  • Home
  • Nias Adventure

Nias Adventure We create tailor-made trip for you to experience South Nias

17/04/2022

Syalom...
Selamat hari kebangkitan Yesus Kristus

Kami menemukan seorang janda yang sedang menderita penyakit" yang masih belum bisa kami pastikan apa diagnosanya, sebab ia tidak memiliki rupiah untuk berobat.

Mohon doa dan uluran tangan jika berkenan

Nama : Ina Sri
Alamat : Desa Lagundri
Tempat tinggal : Lagundri(Dekat SMP Nimarwati)
Call : 085374931189

Galatia 6:2

bertolong tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.

Kami mohon untuk bisa dibagikan postingan ini, sebab itu sudah menjadi berkat buat kami.

Terberkatilah siapapun yang membaca !!!!

17/04/2022

Syalom

29/03/2020

Ya'ahowu

02/04/2019

This little guys name is Natalius Manao. He is 8 years old. He was born without legs and half a right arm. His left hand has only three fingers. He has 1 sister and 2 brothers. Despite his disability he is always smiling and has great enthusiasm. His dream is to become a soldier. Iwan (our staff member in Nias) tried to register him for a regular elementary school in the village, but the teachers would not accept him. Their reason was that Natalius would only be a distraction to the other students. He currently lives with his grandmother. She often goes to work in the rice field and leaves him at home while the other children are learning and playing like kids should do. His parents live in another city making bricks. They sometimes send money for his care but not regularly. This is an example of the kind of kids we want to help. Pray for Grace Wave and our outreach to people like Natalius.

01/04/2019
Asu Island(West Nias)
28/03/2019

Asu Island(West Nias)

The best right hander in world surfing is here. Sorake Beach. YA Ya HEEEE.....
02/08/2018

The best right hander in world surfing is here. Sorake Beach. YA Ya HEEEE.....

Nias’ rich history gets richer

27/07/2018

Not just a pretty barrel with a nice palm tree backdrop

Di kampung kami, anak-anak lebih s**a menonton televisi dibandingkan membaca buku. Mungkin karena buku sulit didapat, ap...
26/10/2017

Di kampung kami, anak-anak lebih s**a menonton televisi dibandingkan membaca buku. Mungkin karena buku sulit didapat, apalagi yang menarik minat membaca. Taman bacaan Ya'ahowu di Desa Bawonohono, yang dirintis oleh kawan kami Agustinus Sihura dan istrinya Elizabeth Roswita Sarumaha berusaha mendorong anak-anak untuk memiliki kebiasaan membaca sejak kecil.

Nias Adventure mengajak kawan-kawan untuk ikut memperkaya kazanah bacaan adik-adik kami ini dengan menyumbangkan buku-buku bacaan yang bermanfaat supaya taman bacaan Ya'ahowu bisa berkembang menjadi perpustakaan desa yang juga dimanfaatkan oleh kalangan yang lebih tua dalam mencari informasi atau mengembangkan pengetahuan.

Taman Bacaan Ya'ahowu
Desa Bahonahono, Fanayama, Nias Selatan
Hp: 0822 7676 1255 / 0822 74858203
Email: [email protected]

08/09/2017

10 Tata Urutan Pernikahan Adat Pulau NIAS secara umum.
Yuk, Belajar tata urutan pernikahan adat di Kepulauan kita tercinta, agar kita semakin memahami betapa istimewanya menjadi ONO NIHA.
1. Mencari Jodoh
Pemuda yang ingin mencari jodoh memilih secara diam-diam si gadis, karena adat melarang untuk berhadapan atau berbicara secara langsung dengan si gadis
• Istilah Mencari Jodoh ini disebut Famaigi Niha (Nias Barat, Laraga, Nias Tengah)
• Famakha Bale (Hilinawalo, Nias Selatan)
• Lobi-Lobi (Hilisimaetano, Bawomataluo, Aramo, Siwalawa)
Tahap mencari jodoh ini juga memakai cara :
a.Manandra Fangifi (Daerah Tuhegewo, Amandraya, Aramo) artinya melihat jodoh baik atau tidak dari mimpi si laki laki calon mempelai,atau
b.Famaigi todo manu (Lolowa’u) artinya melihat jodoh baik atau tidak dari pemeriksaan jantung ayam
Jika laki-laki telah menemukan jodohnya, maka melalui perantara istilahnya:
• Si’o (Telangkai)
• Balondrela
• Samatua’li
• Si’ila (Daerah To’ene/NISEL) menanyakan status gadis kepada HIWA (keluarga dekat si gadis) apakah sigadis belum terikat dan bersedia menerima pinangan lamaran.
2. Famatua
FAMATUA (Pertunangan)
Pihak laki laki menyampaikan lamaran secara resmi kepada pihak perempuan,tanda jadi peminangan diserahkan Afo si Sara, yakni :
* Tawuo = sirih
* Betua = kapur sirih
* Gambe= gambir
* Fino = pinang
* Bajo = tembakau
BOLA AFO
Semua bahan bahan ini dibungkus dengan baik,sebanyak 100 lembar sirih disusun berdempet. Inti acara ini adalah pertunangan secara resmi yang berlangsung di rumah pihak perempuan.Pertunangan tahap ini masih longgar yang istilahnya fohu-fohu bulu ladari (Diikat dengan dun ladari). Bisa batal tanpa resiko apapun.
• Istilah pertunangan ini disebut Famatua
• Famaigi bowo (Daerah Moro’o)
• Fame Laeduru yaitu tukar cincin (Daerah Laraga,Tuhegewo/
Amandraya, Aramo, Daro-Daro Balaeka)
Acara Famaigi Bowo dipandu oleh Satua Famaigi bowo (Pembawa acara) meliputi ::
- Penyerahan babi jantan hidup-hidup ukuran 7 alisi (50 kg)
- Penyerahan Afo si Sara (sirih) kira-kira 100 lembar,gambir 25 biji , tembakau 1 ons,pinang 20 biji,kapur sirih 1 ons, dibungkus dengan baik, dalam bungkusan diselipkan cincin belah rotan (suasa) untuk bahan tukar cincin, jika dipakai cincin emas dianggap menantang pihak perempuan tentang jujuran.
- Kepada pihak perempuan disampaikan maksud dan tujuan kedatangan,kemudian disambut oleh ketua adat pihak perempuan,setelah selesai lalu dilanjutkan makan bersama
3. Fangoro
FANGORO (Kunjungan Kerumah Mertua)
Kunjungan calon penganten Pria kerumah calon mertua. Satu hari setelah Famigi bowo calon penganten laki datang ke rumah si perempuan membawa nasi dan lauk seekor anak babi yang telah dimasak, serta membawa seperangkat sirih.Penganten laki ditemani adiknya laki-laki.Dirumah si perempuan calon penganten pria disambut dengan seekor anak babi yang dipotong, sebagian dibungkus dibawa pulang untuk oleh-oleh.kepada orang tua laki-laki.
4. Fanema Bola
FANEMA BOLA (Penentuan Jujuran)
Kunjungan pihak perempuan ke rumah pihak lelaki tanpa disertai penganten perempuan, hanya disertai saudara laki-laki si perempuan .Kedatangan pihak perempuan disambut dengan menambatkan 2 ekor babi besar (@50 kg) untuk dimakan bersama, babi dibelah sama rata.
Acara penghitungan jujuran ini disebut femanga bawi nisila hulu (artinya: seekor babi dibelah dua dari kepala sampai ekor; separoh untuk perempuan dan separohnya untuk lelaki, sebagai simbol kesepakatan,mempersatukan dua keluarga, tanda pertunangan tidak dapat dibatalkan lagi. Jika batal perempuan harus mengembalikan jujuran lipat ganda atau pihak pria tidak menerima jujuran jika batal sepihak oleh pria.
Acara ini disebut :
• Fanunu manu sebua (Daerah Laraga)
• Famorudu nomo (Moro’o)
• Fangerai bowo (Daerah Aramo,To’ene)
• Fanofu bowo (Bawomataluo)
• Mamalua angeraito bowo
Besarnya jujuran yang harus dibayar oleh pihak laki-laki berbeda menurut derajat sosial dan wilayah adatnya
Derajat sosial di daerah NIAS SELATAN terbagi atas :
1. Si’ulu (Kaum Bangsawan)
2. Si’ila (Kaum Cerdik Pandai)
3. Sato (Masyarakat Awam)
Derajat sosial di NIAS UTARA, TENGAH, BARAT terbagi atas:
1. Bosi si Siwa
2. Bosi si Walu
3. Bosi si Fitu
5. FAMEKOLA
FAMEKOLA (Pembayaran Uang Mahar)
Keluarga pria datang ke pihak perempuan untuk membayar mahar dengan membawa seperangkat sirih dan 10 gram emas.
Pihak perempuan menyambut dengan menyediakan 3 ekor babi, untuk :
1. Satu ekor untuk rombongan yang datang
2. Satu ekor untuk ibu pengantin pria
3. Satu ekor lagi dibawa pulang hidup-hidup
6. FANU'A BAWI
FANU'A BAWI (Melihat Babi Adat)
Pihak perempuan datang melihat kedua ekor babi pernikahan, cocok atau tidak menurut persyaratan : Kedua ekor babi yang melambangkan kedua pihak keluarga ,dipelihara secara khusus sejak kecil hingga besarnya sekitar 100 Kg atau lebih,Babi tidak boleh cacat,ekornya mesti panjang,dan warna bulunya harus sama ,tidak boleh berwarna belang atau merah, warnya harus satu hitam atau putih.Babinya berwibawa ( terlihat dari taringnya,ekornya ,bulu tengkuknya ) Pada saat FANU’A BAWI Pihak pria menyediakan dua ekor babi untuk dimakan bersama dan saat pihak perempuan pulang diserahkan lagi 10 gram emas dan sebagian daging babi tadi.
Materi acara dalam Fanu’a Bawi adalah:
• Menentukan hari dan tanggal pernikahan (Falowa)
• Persiapan sehubungan perlengkapan pernikahan
• Menghitung/mengingatkan jumlah mahar yang masih belum dibayarkan
• Besar bowo (Mahar) ditentukan oleh tinggi rendahnya kedudukan dalam adat
Penerimaan Bowo adalah sebagai berikut:
a. Tolambowo (Orang tua kandung) menerima 100 gram emas
b. Bulimbowo (Famili terdekat) menerima 20 gram emas dan dibagi rata
c. Pelaksanaan penerimaan bowo ini dilakukan pada waktu pesta pernikahan.
7. FANGA'I MBOWO
FANGA’I BOWO (Mengambil Beras Bantuan)
Pihak perempuan datang mengambil beras bantuan ke pihak pria untuk mengambil beras bantuan pada pesta kimpoi,tanda waktu pelaksanaan tidak berobah lagi.
Jumlah beras yang diambil adalah sebanyak = 4 Zoe + 2 Lauru
*Catatan :
1 Zoe = 14 Kaleng
1 Zoe = 10 Lauru
1 Lauru = 24 takaran
Takaran beras, gabah dan kacang. Dianyam dari batang tumbuhan jalar ‘Tutura atau Tura-tura. Volumenya: 7500 gram beras. Tinggi 24,2 cm dengan diameter lingkaran 28,1 cm.
Jenis Takaran:
1. Takaran/Tetehösi, Idanögawo Volumenya: 1500 gram beras, Tinggi 15,5 cm, diameter 16,7 cm.
2. Takaran/Ambukha, Nias Tengah Volumenya: 375 gram beras, Tinggi 9,8 cm, diameter 9,7 cm.
3. Takaran/Ambukha, Nias Tengah Volumenya: 500 gram beras, Tinggi 10,4 cm dan diameter 10,85 cm.
4. Takaran/Lölö’ana’a, Nias Tengah Volumenya: 750 gram beras, Tinggi 16,8 cm dengan diameter 11 cm.
8. FAME'E
FAME’E (Nasehat Untuk Calon Mempelai)
3 Hari sebelum pernikahan dilakukan upacara fame’e (tuntunan cara hidup untuk berumah tangga). Calon pengantin pria ditemani teman-temannya (Ortu tidak ikut) datang ke rumah perempuan membawa seperangkat sirih. Para ibu-ibu pihak keluarga perempuan menasehati sang gadis, biasanya si gadis menangis (Fame’e = menangisi sigadis, karena akan pisah dengan keluarga). Mulai saat fame’e dibunyikanlah gong (Aramba) dan gendang (Gondra) terus menerus, sampai hari pesta dilaksanakan. Sang gadis pun dipingit, untuk menjaga kesehatan dan kecantikannya.
Dalam adat NIAS, peran Paman sangat dihormati (Paman = Sibaya/Saudara laki - laki ibu si gadis) sebelum pernikahan dilangsungkan, maka pihak perempuan melaksanakan Fogauni Uwu (Mohon doa restu Paman untuk pelaksanaan pernikahan mendatang).
9. FOLAU MBAWI
FOLAU BAWI (Mengantar Babi Adat)
Sehari sebelum pernikahan, pihak laki-laki mengantar kedua ekor babi pernikahan dan seekor pengiringnya ke rumah keluarga perempuan. Ke-2 Babi Adat ini diberangkatkan dari rumah keluarga laki-laki dengan upacara tertentu, dan disambut oleh pihak perempuan juga dengan upacara tertentu dengan syair yang berbalas-balasan.Kedatangan rombongan pihak laki-laki disambut dengan memotong dua ekor babi yang dimakan bersama juga untuk dibawa pulang.
Acara ini disebut Fondroni Bawi, dengan rincian pembagian Babi Adat adalah sebagai berikut :
- Babi yang pertama: yang paling besar untuk keluarga perempuan (So’ono) dan pihak paman si gadis (Uwu)
- Babi yang kedua, diperuntukkan bagi warga kampung keluarga si gadis (Banua) dan pihak laki-laki (Tome)
Menguliti dan memotong-motong babi ternyata tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Babi yang paling besar jatuh pada keluarga yang paling dihormati oleh keluarga yang menyelenggarakan pesta, demikian seterusnya hingga babi yang paling kecil.. Yang paling sulit adalah melepas rahang (simbi), karena simbi tidak boleh rusak. Simbi adalah bagian paling berharga dari babi.Cara memotong-motong daging babi di Nias dipotong secara teratur dan mengikuti pola yang nampaknya sudah lazim di sana.
1. Pertama, melepas bagian simbi.
2. Kedua, membelah babi dari mulai ujung hidung, sebelah telinga, hingga ekor yang disebut söri.
3. Ketiga, membagi bagian perut dari söri dengan menyertakan sedikit telinga yang disebut sinese.
4. Keempat, membagi rahang atas menjadi dua, yang mereka sebut bole-bole.
5. Kelima, memotong kaki belakang, disebut faha.
6. Keenam, memotong kaki depan yang disebut taio. Semua babi dikuliti dan dipotong-potong dengan cara yang sama, lalu dibagikan kepada hadirin, kerabat, dan tetangga sesuai stratanya masing-masing.
- Simbi adalah haknya ketua adat atau orang yang paling dihormati.
- Söri adalah haknya ketua adat, para paman, mertua, dan ketua rumpun keluarga.
- Sinese adalah haknya ketua adat, adik atau kakak laki-laki, tokoh agama, dan tokoh pemerintah.
- Bole-bole adalah haknya ketua adat, ketua rumpun keluarga, dan salawa.
- Faha adalah haknya keponakan dan anak perempuan.
- Taio diberikan khusus untuk para pemotong.
Menurut adat, pihak FADONO (Saudara wanita dari penganten perempuan) berhak menerima salah satu Ta’io (Kaki depan) yang dipotong dalam upacara itu.
10. FALOWA
FALOWA (Pesta Pernikahan)
Acaranya :
• Pada hari pernikahan Paman datang dan disambut dengan memotong dua ekor babi penghormatan
• Rombongan penganten Pria datang:membawa keperluan Pesta
• Menyerahkan sirih tanda penghormatan
• Penyelesaian bowo untuk . Tolambowo ( orang tua kandung ) menerima 100 gram emas dan Bulimbowo
• Famili terdekat menerima 20 gram emas dan dibagi rata ke semua.
• Demikian juga io naya nuwu (Mahar untuk Paman) juga turut dibayarkan.
• Puncak acara dilaksanakan FANIKA GERA’ERA (MEMBUKA PIKIRAN) yaitu perhitungan kembali semua mahar (Jujuran/bowo atau disebut juga boli gana’a *Boli : Harga - ana’a ; emas) baik yang sudah maupun yang belum dilunasi,oleh pihak keluarga laki-laki. Arti bowo adalah: Budi Baik.
Biasanya selalu ada sebagian dari jujuran itu yang belum dilunasi,sering dihiasi dengan pepatah: ”Hono mbowo no awai, hono mbowo lo sawai” (Artinya Ribuan jujuran sudah dilunasi,ribuan jujuran belum terlunasi) Oleh Ketua adat pihak perempuan, nasehat diberi kepada penganten pria , antara lain diberitahukan tentang hutang adat yang harus dipenuhi ,nasehat kewajiban suami kepada isteri,nasehat sebagai menantu kepada mertua,sebagai anggota suku.Selesai diucapkan nasehat itu, punggungnya diketuk (Pelan ) (1x) sekali.
Demikianlah dilakukan berulang-ulang,selesai upacara ucapan nasehat.Jika nasehat ini tidak dihiraukan ( penganten laki dalam posisi duduk di lantai ) , maka ia diwajibkan melunasi dulu jujuran yang belum terlunasi, dan jika penyelesaian pembicaraan fanika gera’era tidak selesai , maka pesta bisa ditunda atau dibatalkan sama sekali.
Selesai acara diatas, dilanjutkan dengan acara pemotongan Babi Adat, yang dipotong dengan cara :
BABI DIBELAH DARI KEPALA SAMPAI EKOR ATAS 2 BAGIAN , untuk :
1 bagian orang tua si gadis dan keluarga si gadis (So’ono)
1 bagian untuk teman sekampung si gadis (Banua)
1 bagian untuk orang tua laki laki dan rombongan (Tome)
1 bagian untuk Paman si gadis (Uwu)
Menguliti dan memotong-motong babi ternyata tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Babi yang paling besar jatuh pada keluarga yang paling dihormati oleh keluarga yang menyelenggarakan pesta, demikian seterusnya hingga babi yang paling kecil. Yang paling sulit adalah melepas rahang (Simbi), karena simbi tidak boleh rusak. Simbi adalah bagian paling berharga dari babi.Cara memotong-motong daging babi di Nias dipotong secara teratur dan mengikuti pola yang nampaknya sudah lazim di sana.
1. Pertama, melepas bagian simbi.
2. Kedua, membelah babi dari mulai ujung hidung, sebelah telinga, hingga ekor yang disebut söri.
3. Ketiga, membagi bagian perut dari söri dengan menyertakan sedikit telinga yang disebut sinese.
4. Keempat, membagi rahang atas menjadi dua, yang mereka sebut bole-bole.
5. Kelima, memotong kaki belakang disebut faha.
6. Keenam, memotong kaki depan yang disebut taio. Semua babi dikuliti dan dipotong-potong dengan cara yang sama, lalu dibagikan kepada hadirin, kerabat, dan tetangga sesuai stratanya masing-masing.
Nah!
ada yang mau nambahin tata urutannya?
Nias itu keren loh..


23/06/2017

Info terutama utk ibu2 di Jakarta dan sekitarnya

*'BAN MOBIL PECAH DITENGAH JALAN/TOLL.'*

🆘🆘🆘🆘🆘🆘🆘🆘🆘
Kiriman dari teman kalau ban mobil anda pecah ditengah jalan.
Siapa perlu bantuan segera mhn hubungi *VICTOR BAN.'*

Pengalaman luar biasa malam ini ...
Ban Mobil pecah di tengah TOL setelah jenguk kakak dan mamah yang sakit sekaligus, baru sadar ban pecah setelah mau keluar TOL, karena jalannya gak enak.

Bingung, karena kami berdua gak ada yang bisa bongkar ban, pake dongkrak aja gak pernah.
Akhirnya searching mbah google, *'BENGKEL BAN MOBIL 24 JAM.'*
Keluarlah beberapa nama dengan beberapa pilihan rating, akhirnya saya pilih *VICTOR BAN*, ratingnya 4,9.
Saya telp, langsung deal Rp 100 rb untuk ganti ban dan 30 menit dia berjanji sampai di lokasi.

Sekitar 30 menit orangnya datang bawa mobil dengan peralatan lengkap, dongkrak, con utk pembatas jalan, jumper ACCU, dll.
Dia ganti ban gak sampe 5 menit langsung beres.....amazing !!

Yang lebih luar biasanya, dia bilang begini :
'Nanti langsung transfer aja yah pak, terus dia pergi.
Saya bilang :
*'Pak, jangan pergi dulu, lihat dulu bukti transfernya, kalau saya gak bayar gimana ?'*
Akhirnya saya transfer Rp 150 rb dan tunjukan bukti transfer ke dia.

Poin utama di sini adalah :
- Ketepatan waktu datang.
- Kecepatan kerja.
- Ketulusan krja.

Jadi, untuk para pengemudi khususnya di Jakarta, dan khususnya wanita, kalau ada kendala ACCU dan kendala ban, terutama dimalam hari, silahkan hubungi :
*'VICTOR BAN.'*
HP *081210731513*

VICTOR HALAWA
(Asli orang Nias).

Inspiring sekali cerita ini, masih ada orang sederhana dengan etos kerja sangat tinggi di Jakarta.
*Tolong dicatat no HP nya siapa tau bermanfaat*
🆘🆘🆘🆘🆘🆘🆘🆘🆘

13/04/2016
10/04/2016

Ya,ahowu Tano Niha

17/03/2016
31/12/2015

Happy New Year

Baga baga
10/11/2015

Baga baga

https://www.facebook.com/RumahIntaran/photos/a.315696741784470.78056.315660968454714/880357141985091/?type=3&__mref=mess...
23/10/2015

https://www.facebook.com/RumahIntaran/photos/a.315696741784470.78056.315660968454714/880357141985091/?type=3&__mref=message_bubble

S A G U
Semua anak kecil di desa pada tahun-tahun 70-an dan 80-an sarapan bubur. Ada bubur beras, bubur kacang ijo, bubur ketan hitam dan juga bubur sagu. Beras, ketan dan kacang ijo kita masih tahu bagaimana bentuk tanamannya, tapi bagaimana dengan sagu?
Tak satupun anak yang tahu bagaimana rupanya pohon sagu dan bagaimana sagu diproduksi. Baru setelah membaca di perpustakaan sekolah dasar kami tahu bahwa sagu berasal dari pohon rumbia. Tapi bagaimana rupanya pohon rumbia? Kami juga tidak tahu karena memang tidak ada pohon rumbia di sekitar tempat tinggal kami.
Hingga kita belajar arsitektur di perguruan tinggi dan rumbia berkali-kali disebut sebagai bahan atap rumah-rumah tradisional, kita juga belum tahu seperti apa rupanya pohon rumbia. Sampai akhirnya kita telah lama berprofesi sebagai arsitek dan berkali-kali bersentuhan dengan material, baru kita mengerti apa itu rumbia, apa itu sagu, dan keterkaitan apa yang membuat mereka menjadi sedemikian penting.
Pohon rumbia adalah pohon yang sangat penting. Sedemikian pentingnya sehingga tanpa keraguan akhirnya kami menjadikan pohon ini sebagai simbol kedaulatan pangan dan papan kita. Mengapa?
Di beberapa daerah di Indonesia ternyata masyarakatnya memang mengkonsumsi sagu sebagai bahan makanan pokok. Mereka juga memanfaatkan daun rumbia sebagai material atap utama. Saat kemudian semua tergantikan oleh beras, ada sebuah keseimbangan yang terganggu. Populasi rumbia menurun karena diterabas untuk menanam tanaman lain karena fungsi-fungsinya telah tergantikan oleh yang lain.
Teringat saat masih di sekolah dasar dulu, ada satu artikel yang mengatakan anak-anak di kota tidak tahu bagaimana terjadinya telur ayam dan mengira semua adalah buatan pabrik. Ini berita yang menggelikan sekaligus mengerikan karena demikianlah adanya kita juga. Kita tidak tahu sagu, bahkan banyak diantara kita juga tidak tahu tanaman padi, tidak tahu kedelai, tidak tahu ketan dan sebagainya.
Saat kita jauh dari pengetahuan akan hal-hal paling mendasar yang menghiasi keseharian kita, saat kita tak tahu keseimbangan apa yang terjadi sebagai akibat apa yang kita konsumsi dan gunakan sehari-hari, barangkali kita semua sedang menjauhkan diri kita sendiri dari tanah yang kita pijak. Seperti menjauhkan pohon dari akarnya, menjauhkan akar dari tanahnya. Seperti menjauhkan nafas dari kehidupan kita.

Gede Kresna
Arsitek Desa.

Pemanfaatan pelepah sagu untuk material konstruksi
23/10/2015

Pemanfaatan pelepah sagu untuk material konstruksi

PT JOGLOSEMAR PRIMA MEDIA | Jalan Setia Budi No. 89 Gilingan, Banjarsari, Surakarta | Telp. 0271-717141, 0271-720496 dan 0271-741926 | Fax. 0271-741696 | website : www.joglosemar.co | email : [email protected]

Futa la'o
17/10/2015

Futa la'o

First the omo sebua and the omo hada have gone. Yes you can still see some of it.  Now the beautiful beach follows the s...
15/10/2015

First the omo sebua and the omo hada have gone. Yes you can still see some of it. Now the beautiful beach follows the same path.

A pick up full of sands cost Rp. 50.000 - 80.000. This is truly a sad story.  We are calling anyone to share their opini...
14/10/2015

A pick up full of sands cost Rp. 50.000 - 80.000. This is truly a sad story. We are calling anyone to share their opinion, to develop solution to stop this activity as soon as possible.

Nias menangis
14/10/2015

Nias menangis

Address


22865

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Nias Adventure posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Nias Adventure:

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Travel Agency?

Share