KKTB Kembali Teror dan Tembaki Warga Sipil di Papua
Hari: Kamis, 24 Juni 2021
Pelaku: Kelompok Kriminal Teroris Bersenjata (KKTB) / TPN-PB / OPM
Korban:
1. Suardi (meninggal dunia)
2. Sudarto (meninggal dunia)
3. Idin (meninggal dunia)
4. Saiful (meninggal dunia)
5. Obaja Nang (luka berat)
6. Masih ada 4 orang lagi yang disandera
KKTB dengan kejam menembaki warga sipil di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua. Sebanyak 4 orang meninggal dunia karena ditembaki secara membabi buta oleh KKTB, 1 orang luka berat akibat tembakan peluru tajam, dan masih ada 4 orang warga sipil yang disandera. Para korban berprofesi sebagai tukang bangunan yang sedang mengerjakan proyek pembangunan di Kabupaten Yahukimo.
JANGAN TAKUT KULIAH DILUAR PAPUA
Fredy Kromsian Mahasiswa Papua Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR Surabaya Menceritakan pengalaman nya selama berkuliah di jawa timur
Elminus D Mom: Anak Saya jadi Korban Kebiadaban KKTB
Tak Hanya Teror dan Merusak Tanah Papua,KKTB malah tanpa henti membunuh masyarakat asli papua,bahkan seorang anak sekolah ditembaki dengan brutal tanpa henti,perbuatan keji KKTB kepada masyarakat papua jelas Sebuah Pelanggaran HAM berat yang tidak bisa diampuni.
Sampai Kapanpun Papua Adalah Bagian Dari NKRI
Speechless, ngeliat mantan Tokoh Organisasi Papua Merdeka si Bapak Nickolas Messet yang dengan tegas menyerukan Papua adalah bagian dari Republik Indonesia sampai ke dunia internasional.
Saya terdiam, tercengang dan juga bangga ngeliat orang yang jelas-jelas dulunya melawan negaranya sendiri, tapi sekarang dia sudah sadar dan kembali lagi ke pangkuan Sang Saka Merah Putih. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga udah ngakuin dengan jelas status Papua yang merupakan bagian dari Republik Indonesia.
Pengakuan Delison Talenggeng Mantan anggota OPM Lani Jaya, setelah kembali ke NKRI dan mendukung TNI Polri.
Saya Capek menjadi OPM
Susah cari makan
Hanya bisa tinggal di gunung
Tidak bisa masuk kota
Hanya bisa membuat keresahan dimasyarakat
Sekarang saya sudah lepaskan OPM, Saya Senang kembali Ke NKRI.
PANGLIMA PERANG OPM: REPUBLIK INDONESIA SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA
Awal mula aku lihat video ini di internet bener-bener bikin speechles. Jujur saya bangga sebagai warga negara Indonesia, jiwa nasionalisme saya ikut bangkit dan bergejolak saat melihat Panglima OPM itu kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Setelah sekian lama memberontak, melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum, hingga aksi teror yang kerap mereka lakukan ke masyarakat sipil asli Papua membuat mereka dilabeli TERORIS. Tapi itu hanya masa lalu, nyatanya jiwa Merah Putih tetap ada di lubuk hatinya yang terdalam. Hingga akhirnya Tithus Murib Kwalik si Panglima OPM itu pun menyatakan diri kembali ke NKRI dan mau membangun tanah Papua. Ayo semua yang masih bergabung di kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) di Papua sana, segera kembali ke pangkuan ibu pertiwi seperti layaknya Panglima kalian.
REPUBLIK INDONESIA
SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA
NKRI ADALAH BANGSA KAMI
KAMI KEMBALI KE TANAH AIR
Pernyataan panglima OPM kodab III Thitus Murib Kwalik
NKRI adalah bangsa kami
kami kembali ke tanah NKRI
Penuh haru, Panglima Tinggi OPM dengan penuh semangat yang membara-bara menyatakan sikap untuk kembali ke pelukan NKRI, dalam pernyataannya Ia mengajak semua kelompok KKTB (Kelompok Kriminal Teroris Bersenjata) menyerahkan diri dan memberikan semua senjata kepada aparat keamanan TNI-Polri karena merasa sudah dibohongi oleh para pendahulu-pendahulu OPM sebagai alat politik.
KKTB Enggak Ada Mentalnya
Yassalaaaam baru liat ini video. . .
Gayanya nantangin perang sama TNI sama Polri. Tapi baru dikejar drone satu biji aja udah kabur ngaciiiir, gimana mau perang beneran coba wkwkw
Kalo emang gentle mah enggak usah kabur kali bro, buktiin dong kalo kalian emang BANG JAGO. Jangan cuma nyiksa, perkosa, nembakin, dan bunuhin warga sipil asli Papua aja. Malu ah, jadi keliatan banget kan kalo kalian SE-CEMEN itu wkwkw
HEADLINE NEWS
Pengakuan Herman Mofu, Mantan KKTB Pimpinan Goliath Tabuni Yang Kembali Ke NKRI
Herman Mofu, seorang mantan kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) pimpinan Goliath Tabuni yang sekarang kembali ke pelukan Republik Indonesia. Ini menjadi bukti nyata jiwa nasionalisme yang masih ada di lubuk hati seluruh warga negara Indonesia. Herman Mofu diketahui dengan penuh kesadaran kembali ke Indonesia, ke pelukan keluarganya dan ke pemerintah. Ia juga mengajak seluruh warga Papua, khususnya anggota KKTB yang berada di hutan/pegunungan/pesisir kota untuk kembali ke Ibu Pertiwi. "Saya menghimbau kepada seluruh teman-teman, adek-adek, saudara-saudara saya, teman-teman saya yang masih bergeriliya yang ada di seputaran lembah dan kota mari kita satukan pikiran dan pendapat, untuk membangun daerah, bangsa dan negara.
92% Masyarakat Di Papua Pro Ke Pemerintah Untuk Tindak Aksi Terorisme KKTB
Fakta! Sebanyak 92% masyarakat Papua mendukung penuh pemerintah untuk menindak tegas kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) di Tanah Papua. Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan bahwa data itu didapat dari BIN (Badan Intelijen Negara). Tapi ada 8% sisanya yang mendukung kelompok SEPARATIS dan TERORISME KKTB. Ada 3 kelompok menurut Mahfud MD yaitu Kelompok Politik, Kelompok Penyusup, dan Kelompok KKB.
NKRI adalah bangsa kami
Kami kembali ke tanah NKRI
Penuh haru, Panglima Tinggi OPM dengan penuh semangat yang membara-bara menyatakan sikap untuk kembali ke pelukan NKRI, dalam pernyataannya Ia mengajak semua kelompok KKTB (Kelompok Kriminal Teroris Bersenjata) menyerahkan diri dan memberikan semua senjata kepada aparat keamanan TNI-Polri karena merasa sudah dibohongi oleh para pendahulu-pendahulu OPM sebagai alat politik.
Jangan Biarkan Pemangku Kepentingan Politik Membuat Pertumpahan Di Timur Indonesia
Tidak ada Bangsa Papua, yang ada adalah Suku Papua Bangsanya Indonesia.
Persepsi yang sangat salah Papua adalah Suku Melanesia.
Melanesia adalan Julukan kata lainnya adalah Kepulauan Hitam, kata Kepulauan Hitam merujuk kepada penduduk Kepulauan tertentu yang Berkulit Hitam, Jadi julukan Melanesia tidak semata - mata tertuju kepada pulau Papua,
Afrika Melanesia, Amerika latin Melanesia,Penduduk Asli Australia Melanesia, India kuno MelanesiaIndonesia juga ada Melanesia Ras nya Melanesia Bangsanya Indonesia, Jadi jelas Melanesia bukan Bangsa Papua tapi ras dan bangsanya jelas bangsa Indonesia.
Jangan salahkan saya bicara papua sedangkan orang Australia seperti Veronica Koman boleh bicara tentang Papua sedangkan saya asli orang indonesiua berkulit hitam tidak boleh bicara tentang papua.
Perlu kita sadari Bersama upaya suatu Wilayah lepas dari Negara Induk adalah Upaya Politik upaya yang dilakukan dan diperjuang kan oleh orang yang memangku Kepentingan Poltik tanpa memikirkan dampak negatifnya.
Yang mereka pikirkan hanya bagaimana Ambisi Politiknya tercapai.
Tidak pernah dalam sejarah dimana suatu wilayah yang berupaya Melepaskan Diri dari Negeri Induknya Luput dari pertumpahan darah ini yang kita sama sama tidak mau.
Para Provokator dan yang memiliki Kepentingan Politik hanya bisa Menghasut dan Memprovokasi, ketika Masyarakat bangkit Memberontak terjadi Tragedi Pertumpahan Darah, Patra Provokator hanya bisa Ongkang Kaki yang mereka liat hanya kepentingan mereka demi sebuah Posisi dan Jabatan Politik nya dan bisa dengan bangga mengunakan Jas dan Berdasi.
Pernah kah kalian berfikir bagaimana warga yang menjadi korban atas ambisi segelintir orang ini …?
Keuntungan politik adalah keuntungan pemangku politik tapi Penderitaanya,Tragedinya diingat ,dirasakan dan dialami Warga Masyarakat yang tidak berdosa.
Untuk itu saya mengajak saudara setanah air,Mari kita bicara NKRI, Janga
KEPALA SUKU ILAGA: TANAH PAPUA ADALAH NKRI
Jembatan Murib, Kepala Suku Ilaga di Kabupaten Puncak menegaskan bahwa Tanah Papua Adalah Bagian Dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pria asli Suku Dani itu mengatakan sampai kapanpun Papua akan tetap Indonesia.
MENENGOK KE TAHUN 2020
TAKUT DENGAN TEROR KKTB, KEPALA MAJELIS GEREJA KIMBELI UNGKAP KERESAHAN WARGANYA
Pada tahun lalu, tepatnya 2020. Kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) melakukan aksi teror dan mengancam keselamatan ratusan jiwa warga sipil yang berada di beberapa wilayah di Papua. Bak iblis yang terus menghantui warga Papua, KKTB melakukan aksi penembakan ke pemukiman warga yang berada di Kampung Opitawak, Desa Banti 1, Desa Banti 2, dan Kampung Kimbeli.
Kurang lebih sebanyak 900 jiwa mengungsi karena ketakutan, banyak dari mereka yang tak lagi bisa makan karena tidak memiliki keberanian untuk mencari makanan ke pasar. Kepala Majelis Gereja Kimbeli Bapak Natan Magai mengungkapkan keresahannya, "Banyak di sini yang janda, anak-anak yatim piatu juga ada. Mereka (OPM) melakukan penembakan, terdengar dari depan dan belakang kampung. Kami harus mengungsi ke Timika karena ketakutan menjadi korban pembantaian KKTB."
#MenolakLupa
Keji dan biadab! Dua orang guru honorer bernama Oktovianus Rayo dan Yonathan Renden tewas ditembak membabi buta oleh kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) di Distrik Beoga, Papua, hari Kamis (8/4/2021).
Pakar Terorisme: KKB Sangat Pantas Disebut Sebagai Teroris
Al Chaedar Abdurrahman, seorang pakar terorisme menyebutkan bahwa pemberian label "teroris" kepada OPM (Organisasi Papua Merdeka) atau KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) sudah sangat pantas. Kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB) yang saat ini dilabeli pemerintah Indonesia, mereka secara gencar menjadikan warga sipil sebagai korban aksi teror dan kejahatan. Dimana hal ini merupakan sebuah ciri khas dari terorisme.
Al Chaedar menambahkan jika seharusnya pemberian label teroris ini dilakukan sejak tahun 2017, saat KKTB membantai kaum sipil di beberapa wilayah di Papua. Apa yang dilakukan pemerintah adalah hal yang sangat tepat menurut Al Chaedar, dimana hal ini akan membuat siapapun tidak akan bisa mendukung aksi KKTB di tanah Papua. "Apa yang dilakukan OPM atau KKB itu sebenarnya tidak boleh didukung oleh siapapun, baik komunitas, individu, negara, atau dunia sekalipun. Karena apa yang selama ini mereka lakukan di Papua itu adalah tindakan terorisme yang sebenarnya tidak boleh didukung," ungkap Al Chaedar Abdurrahman.
KAMI MASYARAKAT PAPUA INGIN HIDUP AMAN & DAMAI
Telius Wonda, tokoh agama Kabupaten Puncak Jaya mengungkapkan keinginan masyarakat Papua yang ingin hidup aman dan damai. Bapa Telius biasa ia disapa, berharap aparat keamanan terus hadir di Tanah Papua untuk menjaga masyarakat. Pria asli kelahiran Kabupaten Puncak Jaya itu juga mendukung penuh pemerintah dalam penegakan hukum terhadap KKTB di wilayah Papua.
Soliditas TNI-Polri Menjaga Tanah Papua Dalam Satgas Nemangkawi
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus hadir untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, tak terkecuali untuk masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Tanah Papua, Korps Bhayangkara membentuk Satuan Tugas Operasi Nemangkawi.
Dibawah Kepemimpinan Kepala Operasi Nemangkawi Brigadir Jenderal Polisi Roycke Harry Langie, S.I.K., M.H., Ops Nemangkawi mengemban tugas menjaga kamtibmas papua dari gangguan kelompok kriminal teroris bersenjata atau KKTB.
Operasi yang dimulai sejak tahun 2018 ini terdiri dari beberapa satuan tugas yang diawaki oleh prajurit-prajurit Bhayangkara yang berkompeten, antara lain Yakni Satgas Intelijen, Satgas Binmas, Satgas Humas, Satgas Gakkum, Satgas Tindak, Satgas Siber, dan Satgas Bantuan.
Kepala Operasi Nemangkawi memimpin langsung rapat penentuan target operasi sesuai dengan situasi dan kondisi Papua terkini dan diikuti oleh seluruh Kasatgas.
Sinergitas TNI Polri juga terus terjalin, dimana Satgas Operasi Nemangkawi Polri terus bekerja sama dan berdampingan dengan Satgas Operasi Nemangkawi TNI , Satgas Nanggala , dan Satgas Pinang Sirih demi memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat di Papua.
Dalam mengemban tugas menjaga keamanan dan ketertiban dari gangguan dan aksi teror kelompok kriminal teroris bersenjata, Satgas Ops Nemangkawi juga dibekali dengan alutsista yang mumpuni demi mencapai hasil yang dituju. Mengingat medan operasi yang sulit dijangkau, mulai dari hutan belantara, perbukitan, hingga daerah pegunungan.
Kepala Operasi Nemangkawi juga terjun langsung memimpin pasukan hingga ke pedalaman Papua, mulai dari wilayah Intan Jaya, Nduga, hingga ke Distrik Ilaga guna menjamin situasi Papua tetap aman dan kondusif.
Satuan Tugas Operasi Nemangkawi yang mulai berdiri sejak tahun 2018 ini terus menunjukan prestasinya dalam penegakkan hukum terhadap kelo
Gugusan pulau yang saling membentang dari sudut barat hingga sudut timur
Kami terlahir berbeda dari setiap bagianmu
Ragam budaya yang menjadi satu itulah Indonesia-ku
Teruslah jaya dan menjadi bangsa terbaik, terhebat
Selalu berikan ke ramah tamah-mu pada semua
SA PAPUA SA INDONESIA
#MenolakLupa
Momen tegang seorang pilot asal Amerika Serikat bernama Alex Luferchek yang disandera dan disiksa kelompok kriminal teroris bersenjata (KKTB). Pesawat perintis milik Mission Aviation Fellowship (MAF) itu juga dibakar oleh KKTB di Intan Jaya, Papua, 6 Januari 2021.