09/03/2020
Bismillah
*TUKANG PARKIR NAIK HAJI*
Banyak yang berpikir kalau haji itu sudah menjadi hak mereka yang kaya, artinya hanya mereka yang berduit saja yang mampu menunaikan ibadah haji. Namun nyatanya banyak kisah-kisah pergi haji yang menginspirasi dari mulai tukang bubur, buruh tani, tukang becak, hingga kuli panggul. Hal ini membuktikan bahwa haji tidak melulu urusan uang, tapi bagaimana doa dan keyakinan dapat membuat sesuatu yang hampir tidak mungkin menjadi kenyataan.
Bardi Syafii, 53. Pria yang sehari-hari menjadi tukang parkir dan penjual koran ini berhasil menyekolahkan anaknya hingga lulus perguruan tinggi dan naik haji.
Sejak 1985, Bardi memang sudah bertekad naik haji. Ia pun mengutarakan niatnya kepada sang istri, hingga akhirnya gayung bersambut karena istrinya mendukung rencana tersebut.
Setiap hari penghasilannya disisihkan sebesar Rp.500 hingga Rp.1000. Untuk ukuran saat itu cukup besar bagi penjual kecil seperti dirinya. Namun, niatnya yang tulus membuatnya terus bertekad untuk menjalankan rukun iman Ke-5 ini.
Meski demikian, ia tidak melupakan kewajibannya sebagai orangtua untuk menghidupi dan menyekolahkan anaknya. Bahkan, kedua anaknya saat ini mampu menyelesaikan kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta dan sudah menyelesaikan jenjang S1, bahkan sudah bekerja.
Bardi mengaku, pada tahun 2005, dia sempat mengingkari janjinya dengan menggunakan uang tabungan naik haji untuk bisnis tanah. Namun bukan untung yang didapat, Bardi justru merugi karena tanah yang dibelinya bermasalah.
"Uang tabungan saya ambil 40 juta, niatnya mau diputarkan, tapi mungkin karena sudah mengingkari janji malah jatuh rugi. Janji awal kan tabungan itu untuk naik haji malah saya gunakan bisnis," tuturnya.
Dalam kondisi jatuh itu, Bardi lantas kembali membulatkan tekadnya untuk bekerja lebih keras lagi demi mengganti uang yang digunakannya. Tak hanya bekerja keras, setiap saat Bardi dan istrinya juga terus berdoa meminta kepada Allah agar diberikan kelancaran rejeki.
Akhirnya pada tahun 2010, bardi dan istrinya mendaftar haji, dan kemudian berangkat haji pada 17 Agustus 2016.
Subhanallah, tidak ada yang mustahil ketika kita melibatkan Allah didalam setiap gerak-gerik kita. Allah tidak memanggil yang mampu, karena Allah memampukan yang mau, yang rindu, dan yang yakin.
Salam Semangat Go Baitulloh
Informasi Pendaftaran *UMROH dan HAJI FURODA*
Call/ WA 081231781234 / 081559741234
Website: http://travelhajitour.com