Di jantung Kota Jakarta yang sibuk, Gedung Chartered berdiri tegak sebagai saksi bisu dari sejarah panjang Batavia, yang dulu dikenal sebagai pusat perdagangan dunia pada masa kolonial. Gedung ini pertama kali dibangun pada abad ke-19, tepatnya sekitar tahun 1820, oleh Chartered Bank of India, Australia, and China — bank yang memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi dan perbankan di Asia Tenggara pada waktu itu. Arsitekturnya yang megah, bergaya neoklasik, mencerminkan pengaruh Eropa yang kuat di masa kolonial.
Gedung ini bukan hanya sebuah bangunan, tetapi sebuah ikon yang menyimpan jejak perjalanan Batavia sebagai kota perdagangan yang berkembang pesat di bawah kekuasaan Belanda. Seiring berjalannya waktu, Gedung Chartered telah melalui berbagai perubahan, namun tetap mempertahankan pesona dan keanggunannya, meskipun kini menjadi bagian dari kawasan kota tua yang penuh dengan cerita sejarah.
Ingin tau lebih jauh mengenai gedung bank ini? Mari jelajahi kawasan bersejarah di kawasan Salemba bersama WALK INDIES di hari Minggu, tanggal 1 Desember dan 22 Desember pagi. Reservasi via link di profile bio Instagram atau website walkindies.com
#gedungchartered #bataviahistory #culturalheritage #jakartaoldtown #colonialarchitecture #historiclandmarks #jakartahistory #queenoftheeast #walkingtoursejarah
Di jantung Kota Jakarta yang sibuk, Gedung Chartered berdiri tegak sebagai saksi bisu dari sejarah panjang Batavia, yang dulu dikenal sebagai pusat perdagangan dunia pada masa kolonial. Gedung ini pertama kali dibangun pada abad ke-19, tepatnya sekitar tahun 1820, oleh Chartered Bank of India, Australia, and China — bank yang memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi dan perbankan di Asia Tenggara pada waktu itu. Arsitekturnya yang megah, bergaya neoklasik, mencerminkan pengaruh Eropa yang kuat di masa kolonial.
Gedung ini bukan hanya sebuah bangunan, tetapi sebuah ikon yang menyimpan jejak perjalanan Batavia sebagai kota perdagangan yang berkembang pesat di bawah kekuasaan Belanda. Seiring berjalannya waktu, Gedung Chartered telah melalui berbagai perubahan, namun tetap mempertahankan pesona dan keanggunannya, meskipun kini menjadi bagian dari kawasan kota tua yang penuh dengan cerita sejarah.
Ingin tau lebih jauh mengenai gedung bank ini? Mari jelajahi kawasan bersejarah di kawasan Kota Tua bersama WALK INDIES di hari Minggu, tanggal 1 Desember dan 22 Desember pagi. Reservasi via link di profile bio Instagram atau website walkindies.com
.
.
#gedungchartered #bataviahistory #culturalheritage #jakartaoldtown #colonialarchitecture #historiclandmarks #jakartahistory #queenoftheeast #walkingtoursejarah
Tembok kota Batavia dibangun di pertengahan abad 17 setelah penyerangan pasukan Mataram.
Tembok ini memiliki dua lapis dengan keliling sekitar dua km persegi dengan empat Bastion sebagai tempat pertahanan meriam.
Tembok Kota tersebut memperkuat perbatasan yang sudah terlebih dahulu dibangun kanal-kanal. Namun tembok tersebut tidak bertahan selamanya, diperintahkan dihancurkan oleh Daendels di awal abad 19 dan bahan bakunya dipakai untuk membangun kota baru di Lapangan Banteng yang bernama Weltevreden.
Namun ternyata masih ada sedikit sisa-sisa tembok kota sisi Timur yang belum runtuh, tersembunyi di balik gudang dan perumahan warga. Tembok itu tersisakan karena dahulu tembok itu menjadi penopang untuk empat Gudang Timur yang disebut Gudang Gandum. Teman-teman bisa melihat di tembok ada lobang untuk kuda-kuda dari salah satu gudang Timur yang sudah hancur.
Pernahkah kamu melihatnya Tembok Batavia dan Gudang Timur?
Walk Indies akan mengajak teman-teman berpetualang ke sana hari Minggu 25 Agustus 2024 pagi dalam program "Queen of the East" Walking Tour.
Reservasi via link on profile bio atau website Walk Indies
#kotatua #walkingtour #sejarah #heritage #tembok #reruntuhan #cagarbudaya #arkeologi #turjalankaki #walkingtourjakarta
Di bulan November 1808, pasukan Hindia Belanda diperintahkan oleh Gubenur Jendral Herman Willem Daendels untuk menyerang dan menghancurkan Keraton Surosowan, tempat kediaman Raja-raja Banten (dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bantam) karena tidak kooperatif dengan Belanda dan mereka membunuh utusan yang dikirim Daendels sebelumnya. Sultan Banten pun bersama keluarganya akhirnya ditahan di Benteng Speelwijk sebelum diasingkan. Sejak itu sejarah panjang Kesultanan Banten diakhiri dan dimasukkan ke dalam wilayah kontrol Hindia Belanda.
Namun Kesultanan Banten yang telah dihancurkan oleh Daendels, masih memiliki peninggalan-peninggalannya dikawasan Banten Lama, seperti Benteng dan Keraton Surosowan, Benteng Speelwijk, Keraton Kaibon (yang artinya keibuan, yang sempat ditinggali oleh ibu suri Sultan). Wilayah ini memiliki situs arkeologi yang kaya untuk dipelajari sejarahnya.
Selain mengunjungi Banten Lama, Teman-teman akan diajak untuk mengunjungi Museum Multatuli di Rangkasbitung di lokasi yang dulunya adalah kantor wedana Lebak. Eduard Douwes Dekker atau nama penanya Multatuli menulis buku “Max Havelaar” yang revolusioner yang membuka wajah buruk kolonialisme di Hindia kepada orang di Eropa yang kelak berakibat kepada kebangkitan nasionalisme Indonesia.
Kita akan berpetulang seharian bersama-sama ke Museum Multatuli dan Banten Lama dengan kendaraan bus dari Jakarta dalam tour “Multatuli & the Sultanate of Bantam”.Tandai kalendermu untuk menjelajah bersama kami. Dapatkan detail lebih lanjut dan daftarkan diri anda melalui link in bio kami atau website www.walkindies.com
#multatuli #tour #indonesianheritage #history #pariwisata #bustour #wisatasejarah
“ Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”. Itulah bunyi dari pembukaan UUD RI Alinea 1.
17-Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia dari penjajahan berabad-abad. Di bulan yang penting ini kami ingin mengajak Teman-teman untuk napak tilas di tempat-tempat yang memiliki arti historis untuk bangsa Indonesia, tempat terjadi peristiwa menuju detik-detik kemerdekaan Indonesia.
Jalan Pegangsaan Timur 56, tempat dibacakan teks proklamasi yang sekarang menjadi Tugu Proklamasi menjadi lokasi yang penting untuk dikenang sebagai awal pendirian Republik. Walaupun rumah bersejarah tersebut telah dibongkar atas perintah Bung Karno, namun kita masih dapat melihat sedikit fondasi dari rumah tersebut.
Malam sebelumnya, di Rumah Laksamana Maeda, Bung Karno, Bung Hatta, dan Ahmad Soebardjo melakukan pertemuan terakhir untuk merumuskan naskah proklamasi setelah pulang dari Rengasdengklok. Laksamana Maeda yang simpati pada perjuangan memberikan izin untuk pemakaian rumahnya untuk jam-jam menuju kemerdekaan. Gedung yang sekarang menjadi museum menggambarkan timeline yang terjadi malam itu, kegetiran, dialog-dialog, perbaikan rencana, dan kebulatan tekad untuk menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari belenggu.
Mari kita berjalan menyusuri kisah-kisah dari tokoh-tokoh yang bersama-sama membuat keputusan untuk memerdekaan negara baru atas nama Bangsa Indonesia di hari Sabtu, 10 Agustus 2024 pagi.
#merdeka #dirgahayu #walkingtourjakarta #walkingtoursejarah #wisatasejarah #proklamasi
Halo #SobatDigital
Mencoba tantangan jelajahi Indonesia pakai QRIS! Berani gak, Sobat?
Kalau jalan bareng teman-teman, kan sudah biasa. Tapi, gimana kalau Sobat ditantang berpetualang sambil #BeriMakna memperluas akseptasi pembayaran digital ke seluruh penjuru Nusantara? Menarik, kan
Bank Indonesia menyelenggarakan kompetisi QRIS Jelajah Indonesia “Jelajah Indonesia Makin Praktis Pakai QRIS” yang diadakan di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia, yuk ikutan! dan selesaikan misinya untuk dapat hadiah total puluhan juta Rupiah!
Pendaftaran berlangsung hingga tanggal 30 Juni 2024 lho, yuk ikut gabung dalam kompetisi ini! Syarat dan ketentuan bisa diakses melalui https://qrisjelajah.id
#AyoPakaiQRIS #QRISJelajahIndonesia #AyoKeFEKDIxKKI
The history of Jakarta’s Chinatown dates back to the Dutch East India Company’s rule (VOC) over the archipelago. During the time, the Company designated a specific area for the Chinese community to reside, keeping them outside the city walls of Batavia (the city’s old name during Dutch occupation) after a racial riot in 1740.
We will visit various sites that bear witness to the existence of the old Chinese community, showcasing a culture that remains robust to this day. Explore the oldest Chinese temple in Jakarta, established in 1650, and a Peranakan “mansion” that provides insight into their way of life. The community has been an integral part of Batavia for centuries, and their culture has seamlessly integrated with Indonesian customs. We can find a lot of examples in language, architecture, and cuisine.
Therefore, let us explore the historical Chinatown with Walk Indies on Sunday morning the 23th June 2024! Tour in Bahasa Indonesia start at 08:30 am and English tour start at 09:00 am.
Reserve now via www.walkindies.com or link on our Instagram’s profile.
#chinatownjakarta #pecinanjakarta #glodok #walkingtourjakarta #walkingtour #pancoran #sejarahjakarta #historyjakarta
Di pedalaman Karyamukti, Cianjur di antara gunung-gunung dan lembah-lembah ditemukan satu gunung dengan struktur batu-batuan lava andesit besar yang tersebar dan bertumpuk-tumpuk mengarah ke atas gunung. Gunung ini sejajar lurus dengan Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Kencana.
Tempat ini merupakan situs prasejarah yang memiliki jejeran batu besar dari lereng ke puncaknya membentuk punden berundak, tempat pemujaan nenek moyang. Karena bentuk struktur ini segitiga maka disebut sebagai piramida. Batu-batu tersebut adalah batuan kristal dari lahar yang meleleh dari gunung berapi. Dipastikan bahwa struktur ini disusun oleh manusia namun belum diketahui asal batu-batuan tersebut apakah dari gunung itu sendiri ataukah dari tempat lain di bawah mendaki ke atas. Pastinya membutuhkan suatu mekanisme yang tidak sederhana untuk membuat proyek ini di masa lampau.
Umur struktur punden berundak ini masih sangat didebatkan. Gunung ini pun memiliki beberapa lapisan yang menunjukkan pembangunan di era yang berbeda-beda. Yang kita bisa lihat dengan kasat mata dengan lima terasnya, diduga berusia 3500 tahun. Ada ahli yang mengatakan umur lapisan tertuanya adalah 9.500 - 28.000 tahun, sejak zaman es periode akhir.
Masih membutuhkan penelitian dan kesepakatan di antara para ahli lebih dalam untuk membongkar misteri Gunung Padang. Namun struktur ini menunjukkan bahwa nenek moyang kita sudah memiliki teknologi yang mumpuni untuk membangun sebuah tonggak atau tanda peradaban mereka.
Mari berpetualang ke Gunung Padang dalam perjalanan yang diberi nama "The Ancient Mount of Tjiandjoer" di tanggal 20 Juli 2024. Tur ini akan berlangsung sehari penuh dan menawarkan pengalaman perjalanan mengunjungi situs presejarah dengan berkereta api di rute heritage yang dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS).
#heritage #keretaapi #megalitikum #sejarah #pundenberundak #sunda #gunungpadang #cianjur #terowongan
Tahukah kamu bahwa Captain James Cook, penjelajah benua Australia pernah mampir di Kepulauan Seribu Jakarta? Tepatnya ke Pulau Onrust untuk mereparasi kapalnya sebelum melanjutkan perjalanan menuju benua kangguru tersebut. Pulau yang tidak pernah tertidur itu (arti dalam bahasa Belanda) dahulu adalah galangan untuk kapal-kapal besar yang melewati teluk Jakarta.
Kepulauan Onrust juga dibangun sebagai benteng pertahanan awal VOC untuk menangkal kedatangan pasukan lawan yang berusaha merebut Batavia dari jalur laut. Kemudian di abad 20 dioperasikan sebagai tempat isolasi orang-orang yang diindikasi terkena wabah Leptospirosis dan pernah difungsikan sebagai tempat karantina Haji di masa Hindia Belanda. Masih banyak jejak-jejak serta bangunan yang menjadi saksi bisu pentingnya keberadaan pulau-pulau ini bagi VOC, seperti benteng Martello yang masih berdiri teguh hingga saat ini.
Selain penuh dengan penjelasan sejarah dan bangunan bernilai historis, kita juga dapat menikmati panorama alam dari tiga pulau ini yang sangat memanjakan mata kita. Dikelilingi birunya laut lepas dan debur suara ombak yang pecah membuat kita menjauhkan diri sejenak dari rutinitas kota besar.
Jangan lewatkan kesempatan berlayar menuju ke tiga pulau bersejarah dengan kapal speed boat yang nyaman bersama WALK INDIES.
Daftarkan diri anda melalui link di profile bio kami. So, secure your spot and walk your adventure!
#pulauseribu #enjoyjakarta #wonderfulindonesia #onrust #heritage #kolonial #manualjakarta #aktifitas #thingstodo #jakarta #walkingtour #cruise #boat #sejarah #islandhopping
Menyusuri Jalan Pintu Besar (dahulu : De Nieuwepoortstraat) dan Jalan Pangeran Jayakarta (dahulu : Jacatraweg) yang dahulu berada di sekeliling Tembok Kota Batavia bagian selatan. Perjalanan ini bernama De Nieuwe Poort Walking Tour - 24 Feb 2024
#walkingtourJakarta #sejarah #sejarahjakarta #stasiunkota