Walkindies Travel Jakarta

  • Home
  • Walkindies Travel Jakarta

Walkindies Travel Jakarta Corporate & Group Tours in Indonesia & Overseas
CityTour Specialist in Jakarta Jakarta (2014) is the first city for our day tours project.

Jakarta is the biggest city in Indonesia with 12 Millions inhabitants. It has a rich history which started from an ancient Hindu Kingdom era. It is a melting pot of diverse cultures of Indonesia which influenced by Asian and European insights. As the massive size of the city, some people are confused where to start your journey from. To assist the travelers to have a great holiday, we established

several day tours in Jakarta.
- The tours are run from Monday to Saturday to various places in Jakarta (the list is on the brochure)
- The tour will go on even with only 1 guest.
- The packages are designed with 2 travelling styles (WALKING or COACH) and various interest preferences (history buff, adventurous, and leisure seeker) thus the travelers are able to choose based on their preferences.
- Walking tours - small groups of max 12 people

How to book our tours? Through the website https://www.walkindies.com
or call us at +62 21 6626054

Tahukah kamu kalau nama Kebajoran itu diambil dari tempat penimbunan kayu? Ya, nama Kebajoran berasal  berasal  dari Bah...
08/11/2024

Tahukah kamu kalau nama Kebajoran itu diambil dari tempat penimbunan kayu? Ya, nama Kebajoran berasal berasal dari Bahasa Betawi yakni Kabayuran yaitu tempat penimbunan kayu bayur (pterospermum javanicum). Kayu yang tergolong kuat dan tahan dari serangan rayap dan digunakan sebagai bahan bangunan atau furnitur. Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini termasuk bagian dari Kabupaten Meester Cornelis, yang wilayahnya sampai meliputi Ciputat.

Pada tahun 1949, wilayah ini kemudian dikembangkan menjadi pemukiman yang ramah lingkungan oleh badan pengembangan kawasan yang bernama Centrale Stichting Wederopbouw (CSW). 40 tahun setelahnya, Kebajoran menjelma menjadi kawasan favorit anak-anak muda untuk berkumpul. Budaya pop indonesia saat itu juga banyak mengambil inspirasi dari tempat ini, mulai dari lagu hingga film, contohnya seperti film Catatan Si Boy yang mengangkat citra Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda, karena lokasi syutingnya berada di Melawai.

Mau tahu lebih dalam terkait tempat yang menjadi pusat berkumpulnya anak muda pada dekade 80-an hingga sekarang? Mari berpetualang di kawasan Kebayoran bersama Walk Indies di hari Sabtu, 30 November 2024 sore. Reservasi via link di profile bio Instagram atau website walkindies.com

Tahukah kamu kalau nama Kebajoran itu diambil dari tempat penimbunan kayu? Ya, nama Kebajoran berasal  berasal  dari Bah...
08/11/2024

Tahukah kamu kalau nama Kebajoran itu diambil dari tempat penimbunan kayu? Ya, nama Kebajoran berasal berasal dari Bahasa Betawi yakni Kabayuran yaitu tempat penimbunan kayu bayur (pterospermum javanicum). Kayu yang tergolong kuat dan tahan dari serangan rayap dan digunakan sebagai bahan bangunan atau furnitur. Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini termasuk bagian dari Kabupaten Meester Cornelis, yang wilayahnya sampai meliputi Ciputat.

Pada tahun 1949, wilayah ini kemudian dikembangkan menjadi pemukiman yang ramah lingkungan oleh badan pengembangan kawasan yang bernama Centrale Stichting Wederopbouw (CSW). 40 tahun setelahnya, Kebajoran menjelma menjadi kawasan favorit anak-anak muda untuk berkumpul. Budaya pop indonesia saat itu juga banyak mengambil inspirasi dari tempat ini, mulai dari lagu hingga film, contohnya seperti film Catatan Si Boy yang mengangkat citra Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda, karena lokasi syutingnya berada di Melawai.

Mau tahu lebih dalam terkait tempat yang menjadi pusat berkumpulnya anak muda pada dekade 80-an hingga sekarang? Mari berpetualang di kawasan Kebayoran bersama Walk Indies di hari Sabtu, 30 November 2024 sore. Reservasi via link di profile bio Instagram atau website walkindies.com

Tahukah kamu kalau nama Kebajoran itu diambil dari tempat penimbunan kayu? Ya, nama Kebajoran berasal  berasal  dari Bah...
08/11/2024

Tahukah kamu kalau nama Kebajoran itu diambil dari tempat penimbunan kayu? Ya, nama Kebajoran berasal  berasal  dari Bahasa Betawi yakni Kabayuran yaitu tempat penimbunan kayu bayur (pterospermum javanicum). Kayu yang tergolong kuat dan tahan dari serangan rayap dan digunakan sebagai bahan bangunan atau furnitur. Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini termasuk bagian dari Kabupaten Meester Cornelis, yang wilayahnya sampai meliputi Ciputat.

Pada tahun 1949, wilayah ini kemudian dikembangkan menjadi pemukiman yang ramah lingkungan oleh badan pengembangan kawasan yang bernama Centrale Stichting Wederopbouw (CSW). 40 tahun setelahnya, Kebajoran menjelma menjadi kawasan favorit anak-anak muda untuk berkumpul. Budaya pop indonesia saat itu juga banyak mengambil inspirasi dari tempat ini, mulai dari lagu hingga film, contohnya seperti film Catatan Si Boy yang mengangkat citra Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda, karena lokasi syutingnya berada di Melawai.

Mau tahu lebih dalam terkait tempat yang menjadi pusat berkumpulnya anak muda pada dekade 80-an hingga sekarang? Mari berpetualang di kawasan Kebayoran bersama Walk Indies di hari Sabtu, 30 November 2024 sore. Reservasi via link di profile bio Instagram atau website walkindies.com


Arca Bhairawa Buddha ditemukan di Dharmasraya tahun 1923Arca dengan berat 4 ton tersebut ditemukan dalam ekspedisi Dinas...
05/11/2024

Arca Bhairawa Buddha ditemukan di Dharmasraya tahun 1923

Arca dengan berat 4 ton tersebut ditemukan dalam ekspedisi Dinas Purbakala Hindia Belanda di bawah pimpinan F. D. K. Bosch. Dharmasraya merupakan kota kuno kerajaan Melayupura. Arca ini sendiri merupakan perwujudan dari Raja Adityawarman dalam bentuk Buddha Tantrayana dan Bhairawa. Bhairawa adalah perwujudan dewa Siwa dalam bentuk menyeramkan. 

Arca ini kemudian dipindahkan ke Kebun Binatang Fort de K**k (sekarang Bukittinggi) tahun 1935. Sebelum dua tahun kemudian, dibawa ke Museum Nasional Batavia dan menjadi koleksi terbesar museum tersebut. 

Pernahkah kamu mengamati arca ini mulai dari sirascakra (lingkaran orang suci), mahkota yang memiliki pahatan Buddha Akshobhya, gigi bertaring, tangan yang memegang belati dan mangkuk, pahatan kain yang dipakai sampai ke alas teratai dengan tengkorak-tengkorak simbol tantra? 

Kita akan menjumpai arca ini di Museum Nasional dan gedung bersejarah lainnya di daerah Harmoni dalam perjalanan "Hermes & the Elephant" tanggal 24 November 2024 pagi. Registrasi via link di profile bio atau di website www.walkindies.com

Pernahkah kamu mengunjungi rumah klasik bernuansa Eropa milik pelukis legendaris di Cikini?Pemilik rumah itu adalah Rade...
30/10/2024

Pernahkah kamu mengunjungi rumah klasik bernuansa Eropa milik pelukis legendaris di Cikini?

Pemilik rumah itu adalah Raden Saleh, seorang pelukis Hindia Belanda  beretnis Arab-Jawa yang menjadi pionir seni modern Indonesia. Beberapa lukisan terkenalnya adalah"Penangkapan Diponegoro", "Berburu Singa" dan “Potret Herman Willem Daendles”. Pada tahun 1852, pembangunan rumah tersebut dilakukan dengan rancangan yang dibuat oleh Raden Saleh Rumah ini pun didirikan diatas tanah milik istrinya. Pelukis legendaris ini akhirnya menempati rumah klasik ini sebagai tempat tinggal pribadinya sampai tahun 1862 sebelum ia pindah ke Bogor sampai akhir hayatnya.

Rumah ini pun dijual kepada Sayid Abdullah bin Alwi Alatas. Ia adalah kakek dari mantan Menteri Luar Negeri, Ali Alatas. Kemudian 30 tahun setelahnya, pada tahun 1897, rumah ini kembali dijual kepada Dominee Cornelis de Graaf dan istrinya, Ny. Adriana J. deGraaf yang sedang membutuhkan tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan. Rumah ini menjadi Koningin Emma Ziekenhuis (Rumah Sakit Ratu Emma). Nama rumah sakit ini berasal dari nama  Ratu Emma, sosok yang membantu dana   Pasangan de Graaf untuk memberli rumah ini. Saat ini rumah sakit ini lebih dikenal sebagai Rumah Sakit PGI Cikini.

Ingin tau lebih jauh mengenai rumah yang sempat dimiliki oleh Raden Saleh? Mari jelajahi kawasan bersejarah di kawasan Salemba bersama WALK INDIES di hari Minggu, tanggal 10 November dan 8 Desember pagi. Reservasi via link di profile bio Instagram atau website walkindies.com

Tahukah kamu bahwa situs Sangiran adalah Warisan Dunia UNESCO?Tahun 1934, seorang geolog dari Jerman, GHR von Koenigswal...
30/10/2024

Tahukah kamu bahwa situs Sangiran adalah Warisan Dunia UNESCO?

Tahun 1934, seorang geolog dari Jerman, GHR von Koenigswald memulai eksplorasi di Sangiran untuk menemukan kerangka manusia purba.

Sangiran menjadi lokasi ekskavasi berdasarkan peta buatan L.J.C van Es, seorang geolog dalam program pemetaan oleh Jawatan Geologi Hindia. Masyarakat setempat pun melaporkan adanya tulang-tulang raksasa.

Setelah 3 tahun akhirnya ditemukan fosil atap tengkorak dari manusia purba perempuan yang diperkirakan berumur 1,5 juta tahun lalu. Sempat disangka sebagai “Pithecantropus erectus”. Namun disadari bahwa ini adalah “homo sapien”. Temuan ini disebut S-2 (Sangiran 2).

Penemuan ini menginspirasi eksplorasi di kawasan Sangiran. Telah ditemukan lebih dari 100 “homo erectus” di sini, sekitar 50 persen dari penemuan “homo erectus” di seluruh dunia. Penelitian di Sangiran masih berlanjut sampai sekarang.

Yuk mari berpetualang ke Surakarta, Tanah Para Raja menelusuri situs-situs bersejarah termasuk ke Sangiran. Petualangan akan dilaksanakan tanggal 29 Nov - 1 Desember. Keterangan lebih lanjut dapat dibaca di website www.walkindies.com

Perjalanan ini didukung oleh partner lokal, Soerakarta Walking Tour

Berikut adalah jadwal event seru Walk Indies di bulan November 2024Pendaftaran untuk tour Hermes & the Elephant akan dib...
27/10/2024

Berikut adalah jadwal event seru Walk Indies di bulan November 2024

Pendaftaran untuk tour Hermes & the Elephant akan dibuka awal November 2024

Untuk detail itinerary & reservasi dari tiap program, dapat dicek dari link on bio atau di website www.walkindies.com

Jika Teman-teman tertarik untuk private tour, dapat melihat program private tour di link yang sama.

Tak kenal maka tak sayang, semakin kenal Jakarta semoga semakin cinta Jakarta :)

Semoga bisa segera berpetualang bersama Teman-teman! Keep walking your adventure!

Berikut adalah jadwal event seru Walk Indies di bulan November 2024Pendaftaran untuk tour Hermes & the Elephant akan dib...
27/10/2024

Berikut adalah jadwal event seru Walk Indies di bulan November 2024

Pendaftaran untuk tour Hermes & the Elephant akan dibuka awal November 2024

Untuk detail itinerary & reservasi dari tiap program, dapat dicek dari link on bio atau di website www.walkindies.com

Jika Teman-teman tertarik untuk private tour, dapat melihat program private tour di link yang sama.

Tak kenal maka tak sayang, semakin kenal Jakarta semoga semakin cinta Jakarta :)

Semoga bisa segera berpetualang bersama Teman-teman! Keep walking your adventure!

Arca Ganesha Berdiri “pulang kampung” setelah 181 tahun di negeri Belanda. Arca ini dibawa ke Belanda tahun 1843 untuk d...
23/10/2024

Arca Ganesha Berdiri “pulang kampung” setelah 181 tahun di negeri Belanda.

Arca ini dibawa ke Belanda tahun 1843 untuk disumbangkan oleh penemunya kepada Direktur Lembaga Arkeologi Universitas Leiden. Sebelumnya, arca ini ditemukan pada di kaki gunung saat pendakian Gunung Semeru yang dilakukan oleh Residen Pasuruan, Johan Frederik Walraven van Nes di tahun 1836. Penemuan ini diberitakan di koran Javasche Courant di 10 September 1836. berdasarkan laporan ekspedisi Van Nes. Bagaimana kisah pengembaraan sang Ganesha di negara nun jauh di sana dan proses repatriasinya di tahun 2024? Akan dibahas di petualangan "Hermes & the Elephant" di bulan Oktober dan November 2024. Pendaftaran via website www.walkindies.com. Yuk kembali ke Museum Nasional !

***rbudaya

Tahukah kamu bahwa ada orang Belanda yang telah memerdekakan budaknya dan menjadi cikal bakal kota Depok?Orang Belanda i...
20/10/2024

Tahukah kamu bahwa ada orang Belanda yang telah memerdekakan budaknya dan menjadi cikal bakal kota Depok?

Orang Belanda itu bernama Cornelis Chastelein, seorang tuan tanah asal Belanda yang juga mantan petinggi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Di akhir abad ke 17, tuan tanah kaya ini membeli tanah sekitar 30 km ke arah selatan dari kota Batavia. Tanah ini kelak bernama Depok. Kemudian ia juga membawa budak-budak yang beberapa di antaranya berasal dari Maluku, Sunda, Bali, dan Mardjikers untuk bekerja di perkebunan tanahnya.

Sebagai tuan tanah, Cornelis sangat memperhatikan kesejahteraan budak-budaknya tersebut dan telah mempersiapkan surat wasiat. Saat ia meninggal dunia, ia telah mewasiatkan untuk memerdekakan seluruh budaknya dengan syarat untuk menjadi pemeluk Protestan sesuai peraturan VOC. Akhirnya, sebanyak 120 dari 150 budak menuruti ajakan tersebut dan dimerdekakan. Mereka kemudian mengadopsi 12 nama marga, yaitu Jonathan, Soedira, Laurens, Bacas, Loen, Isakh, Samuel, Leander, Joseph, Tholense, Jacob dan Zadokh yang menjadi cikal bakal awal warga kota Depok. Aset tanah yang dimilikinya pun dihibahkan kepada mereka dan keturunannya.

Pada tanggal 28 Juni 1914, warga Depok Lama membangun Tugu Cornelis Chastelein di Gementee Depok (kantor pemerintahan Depok) untuk memperingati 200 tahun meninggalnya Chastelein dan juga jasanya dalam pembebasan kaum budak.

Ingin lebih tahu lebih jauh mengenai sejarah peninggalan Cornelis Chastelein? Mari jelajahi kawasan bersejarah di kawasan Depok bersama WALK INDIES di hari Sabtu tanggal 26 Oktober pagi. Reservasi via link di profile bio Instagram atau website walkindies.com

Pada tahun 1863 di bantaran sungai Ciaruteun, anak sungai Cisadane, ditemukan sebuah batu besar dengan ukiran aksara hur...
17/10/2024

Pada tahun 1863 di bantaran sungai Ciaruteun, anak sungai Cisadane, ditemukan sebuah batu besar dengan ukiran aksara huruf pallawa. Batu tersebut kelak kita kenal sebagai Prasasti Ciaruteun. Penemuan ini membuka wawasan Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Perkumpulan Ilmu Pengetahuan Hindia Belanda) tentang keberadaan Kerajaan Tarumanegara pada abad 4 sampai 7 Masehi. Dalam prasasti tersebut juga terdapat telapak kaki Purnawarman, raja Tarumanegara yang ditulis sebagai raja yang gagah berani dan merupakan penjelamaan dewa Wisnu.

Tidak jauh dari lokasi tersebut, ada situs c***r budaya sejarah yang berupa perbukitan yang dihuni oleh manusia masa logam awal. Di sini ditemukan alat-alat dan benda-benda yang digunakan oleh manusia purba pada masa prasejarah, lalu artefak berupa alat pertanian yang digunakan untuk mendukung kegiatan agraris. Bukit ini juga menjadi saksi sejarah perang dunia kedua dengan ditemukannya parit-parit yang digunakan Belanda sebagai pertahanan militer saat pertempuran melawan tentara Jepang. Di sekitar museum tersebut juga terdapat Monumen Peringatan Tjianten di Leuwiliang untuk memperingati pasukan Jepang yang gugur saat menghadapi tentara Sekutu.

Ratusan tahun yang lalu, daerah Kabupaten Bogor ini banyak dikuasai oleh tuan tanah dari keluarga Van Motman sebagai tanah partikelir. Dalam perjalanan ini kita juga akan mengunjungi Landhuis dari keluarga Van Motman di Dramaga. Landhuis ini dibangun pada akhir abad ke-19, sekitar tahun 1880-an, sebagai rumah bagi seorang pejabat Belanda, yaitu Gerrit Willen Casimir Van Motman. Landhuis ini adalah tempat peristirahatan yang strategis karena lokasinya yang dekat dengan alam dan tanah perkebunan keluarga. Kemudian kita juga berkunjung ke Mausoleum Van Motman sebagai tempat peristi

Tahukah kamu arti nama Pekojan pada salah satu kelurahan di Jakarta Barat? Nama Pekojan sendiri berasal dari kata 'Khoja...
14/10/2024

Tahukah kamu arti nama Pekojan pada salah satu kelurahan di Jakarta Barat? Nama Pekojan sendiri berasal dari kata 'Khoja' atau 'Kaja' dalam bahasa India yakni daerah di India yang penduduknya beragama Islam. Sebagian besar orang Pekojan bekerja sebagai pedagang dan telah tinggal jauh sebelum datangnya orang Arab pada abad 18.

Selain tempat tinggal, mereka juga membangun beberapa masjid, salah satunya Masjid Al-Anshor di kawasan luar tembok Batavia sisi Barat. Berdasarkan laporan di arsip kolonial bertahun 1648, masjid ini sudah berdiri. Hal ini diperkuat dengan laporan dari seorang pendeta yang mengunjungi orang Kristen di luar tembok kota.

Masjid ini dibangun di atas tanah wakaf dari warga setempat, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan ibadah masyarakat di kawasan Pekojan yang padat penduduk. Seiring berjalannya waktu, Masjid Al-Anshor juga menjadi tempat untuk berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, termasuk pengajian, pelatihan, dan program pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, masih ada beberapa masjid bersejarah lainnya yang bisa kamu kunjungi di daerah Pekojan ini.

Mari berpetualang bersama untuk menjelajah Pekojan dan kanal-kanalnya di awal bulan November, tanggal 03 November 2024.

RSVP via link in bio atau website www.walkindies.com

Tahukah kamu arti dari kata "De Nieuwe Poort" yang mengelilingi daerah-daerah di tembok kota Batavia sisi Selatan?      ...
10/10/2024

Tahukah kamu arti dari kata "De Nieuwe Poort" yang mengelilingi daerah-daerah di tembok kota Batavia sisi Selatan?

Gugur bungaku 🪷 di taman bakti di haribaan pertiwi. Harum semerbak menambahkan sari Tanah air jaya sakti” – Ismail Marzu...
10/10/2024

Gugur bungaku 🪷 di taman bakti di haribaan pertiwi. Harum semerbak menambahkan sari Tanah air jaya sakti” – Ismail Marzuki

Kami ingin mengajak Teman-teman untuk napak tilas di dua kompleks pemakaman di mana terdapat tokoh tokoh dan pahlawan nasional bangsa kita.

Bermula di TPU Karet Bivak , TPU kedua terbesar di Jakarta di mana terdapat makam dari 48.000 orang, di mana di sana beristirahat dengan tenang, Chairil Anwar, penyair angkatan 45, Pramudya Ananta Tur, penulis tetralogi Buru, Muhammad Husni Thamrin, tokoh pahlawan asal Betawi yang sering kita kunjungi museumnya di rute Salemba, dan tidak ketinggalan Ismail Marzuki, komponis besar Indonesia.

Kemudian kita akan berpetualang dengan Commuter Line melewati Stasiun Manggarai, konektor jalur Barat dan Timur Jakarta dimana nama tersebut berasal dari daerah di Timur Indonesia.

Tour akan berakhir di Makam Pahlawan yang dirancang oleh Friedrich Silaban, arsitek dari Masjid Istiqlal dan Monas. Kita akan napak tilas ke makam dari Presiden dan Ibu Negara, dan melanjutkan napak tilas dari kunjungan ke rumah Jenderal di Menteng ke makam dari para Pahlawan Revolusi dan tokoh besar bangsa lainnya.

“Hanya Bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi Bangsa yang besar” – B**g Karno

Mari berjalan bersama kami napas tilas ke makam para Pahlawan!

Naar de Vorstenlanden we gaan. Mari kita berpetualang ke Tanah Para Raja di akhir bulan November ini. Menjelajahi Soerak...
03/10/2024

Naar de Vorstenlanden we gaan. Mari kita berpetualang ke Tanah Para Raja di akhir bulan November ini. Menjelajahi Soerakarta, situs UNESCO Sangiran, Tjolomadoe, candi-candi di kaki Gunung Lawu,dan tempat bersejarah lainnya. Daftar via link di profile bio atau di website www.walkindies.com

Perjalanan ini didukung oleh partner lokal, Soerakarta Walking Tour.

Seberapa rindukah kamu untuk berkunjung ke Museum Nasional? Kami di WALK INDIES juga sangat antusias untuk kembali berku...
02/10/2024

Seberapa rindukah kamu untuk berkunjung ke Museum Nasional? Kami di WALK INDIES juga sangat antusias untuk kembali berkunjung ke Museum Gajah =)

Dalam perjalanan "Hermes & The Elephant" kita akan berpetualang di pagi hari menyusuri Harmonie dari Museum Nasional menuju ke Gedung Arsip Nasional melewati bekas hotel yang di atas dan bangunan c***r budaya menarik lainnya. Di museum terbesar di Indonesia, Teman-teman akan diajak mempelajari arca-arca era Hindu Budha secara lebih detail. Berkeliling di distrik ini sambil disambut oleh Patung Hermes dan Gajah yang sebenarnya memiliki saudara kembar terpisah di seberang lautan.

Tandai kalendermu untuk menjelajahi daerah Harmoni bersama kami di Minggu 27 Oktober 2024. Daftarkan diri anda melalui link di Instagram profile bio atau dari website www.walkindies.com. Sampai jumpa di Museum Gajah!

Address


Opening Hours

Monday 08:30 - 16:30
Tuesday 08:30 - 16:30
Wednesday 08:30 - 16:30
Thursday 08:30 - 16:30
Friday 08:30 - 16:30

Telephone

+6287786568348

Website

http://linktr.ee/walkindies

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Walkindies Travel Jakarta posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Walkindies Travel Jakarta:

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Opening Hours
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Travel Agency?

Share