02/02/2024
Nasapeha
Eko Novianto
Camp Nasapeha, Binaiya, Maluku Tengah adalah tempat yang paling istimewa bagiku di pendakian Binaiya. Jika Manukupa adalah puncak paling favorit dalam pendakian Binaiya, maka Nasapeha adalah lembah yang paling aku sukai di pendakian ini. Dan di lembah inilah, kami benar-benar camping.
Di pos-pos lain, kami tidur di shelter. Malam pertama, kami melewati shelter Yhamitala, lalu menginap di shelter Aimoto. Kami melewati shelter Highcamp. Kami memilih tidak menginap di shelter yang terkenal angker dan horor itu. Kami menginap di shelter Isiali pada malam kedua. Kami bergerak meninggalkan shelter Isiali, lalu buka tenda di lembah Nasapeha ini. Summit attack setelah melewati camp Waifuku, lalu turun dan menginap di Nasapeha. Kami tak camping di Waifuku untuk menghindari badai. Maka, di lembah inilah, kami benar-benar camping.
Nasapeha mirip dengan gambaran lembah purba. Di sana, ada pohon-pohon besar, dahan berlumut dari pohon raksasa yang tumbang, rawa air tawar, tebing-tebing curam yang melindungi, dan dataran datar yang seperti disediakan untuk nge-camp yang menjadi alasan untuk memilihnya sebagai lembah favorit.
Meski terkesan seram, tapi Nasapeha sangat melindungi kami dari badai. Di malam itu, telingaku menangkap suara amukan angin di atas Nasapeha. Sambil terus mencoba nyenyak, aku terus meminta agar badai itu di atas sana saja. 'Ya Allah... biarkan anginMu di sana saja ya...'.
Berjalanlah! Agar kaki bergerak, hati tergerak, dan agar kenangan itu bersemayam indah.
Jakarta, 2 Februari 2024.