Bali Wija Tours

Bali Wija Tours Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Bali Wija Tours, Tour Agency, Badung.

16/12/2022
Yang terbaik
23/09/2021

Yang terbaik

01/12/2017
Peduli Mangrove....
03/06/2017

Peduli Mangrove....

28/05/2017

KASENENGIN DEWA

Mungkin tidak jarang kita dengar di masyarakat saat ini tentang Kasenengin Dewa, sering kita jumpai konon seseorang Kasenengin Ratu Gede, Kasenengin Ratu Niang, dan lain sebagainya.

Inilah salah satu fenomena yang terjadi belakangan di masyarakat, khususnya di Bali. Kenapa hal itu bisa terjadi? Dan apakah benar seperti itu adanya?

Kebanyakan yang terjadi di masyarakat ketika seseorang diberi tahu bahwa dirinya Kasenengin Dewa adalah merasa bangga, merasa senang, merasa hebat, dan tidak jarang merasa dirinya spesial, sehingga merubah prilaku orang tersebut 180 derajat.

Namun tidak jarang juga seseorang merasa takut, was-was, dan bahkan mengalami kebingungan yang luar biasa ketika diberi tahu bahwa dirinya Kasenengin Dewa.

Dari kebanyakan kasus yang berkembang saat ini, kebanyakan orang Kasenengin Ratu Gede dan Ratu Niang, walaupun tidak jarang juga Kasenengin oleh yang lain seperti Macan Gading dan berbagai jenis rencang lainnya.

Ternyata fenomena atau wacana Kasenengin Dewa tersebut kebanyakan bermula dari Balian atau seseorang yang konon katanya Ngiring, walaupun tidak semua. Kebanyakan orang tahu dirinya Kasenengin Dewa (baik itu Kasenengin Ratu Gede, Kasenengin Ratu Niang, dll) bukan dari dirinya sendiri, melainkan dari Balian atau dari seseorang yang konon katanya Ngiring.

Tidak jarang seseorang hanya menjadi korban Balian MLM atau orang yang konon katanya Ngiring tersebut. Hal itu terjadi karena Balian ataupun orang yang konon katanya Ngiring tersebut membutuhkan pengikut, atau Masih mencari pengakuan.

Modusnya adalah ketika seseorang senang, bangga dan bahkan merasa diri spesial ketika dibilang Kasenengin Dewa, maka orang tersebut akan merasa penasaran, rasa penasaran tersebut akan secara otomatis membawanya mencari kebenaran akan hal tersebut.

Proses pencarian kebenaran inilah yang dimanfaatkan oleh sang Balian atau orang yang konon katanya Ngiring tersebut dengan terus meyakinkan dan pada akhirnya orang yang dibilang Kasenengin Dewa tersebut belajar spiritual kepadanya, sehingga tidak jarang kita jumpai pada akhirnya seseorang yang konon dikatakan Kasenengin Dewa tersebut harus Ngiring, dan bahkan ada yang ikut menjadi Balian.

Sehingga sering kita jumpai di masyarakat, seseorang yang konon katanya Balian atau orang yang Ngiring mempunyai pengikut yang juga Ngiring (awalnya dibilang Kasenengin Dewa). Pergi matirta yatra ke Pura-Pura semua berpakaian serba putih atau berpakaian putih dengan selendang atau kampuh poleng.

Bagaimana cara menyikapi jika diri kita dikatakan Kasenengin Dewa?

Jika ada seseorang baik itu Balian maupun orang yang konon katanya Ngiring mengatakan diri kita Kasenengin Dewa, kita harus menanggapinya dengan positif, dalam artian tidak usah hal itu merubah diri hingga 180 derajat.

Ketika ada wacana Kasenengin Dewa, sesungguhnya tidak ada masalah dalam diri anda, bahkan itu adalah anugrah. Jadi tidak usah mengejar hal tersebut, terlebih hanya untuk sebuah pengakuan.

Jalani hidup seperti biasa, yang perlu diperkuat hanyalah sembahyang dengan iklas. Jika memang benar Kasenengin Dewa mohonkan tuntunan yang terbaik dengan tulus dan iklas. Namanya juga Kasenengin, maka tidak mungkin anda dicelakai.

Intinya biarkan mengalir sesuai dengan jalan yang seharusnya, jangan dikejar kesana kemari sehingga lupa akan tanggung jawab yang sesungguhnya, dan yakinkan dalam diri bahwa semua akan indah pada waktunya.

Salam Rahayu.

22/05/2017

Perjodohan atau patemon laki-perempuan (lanang-istri) dalam dunia primbon ada beberapa cara, antara lain misalnya perjodohan berdasarka...

21/05/2017

Apakah Anda memiliki produk/jasa untuk dijual atau disewakan? Atau mungkin anda membutuhkan karyawan? Pasang iklan di kekije.com, gratis, mudah, handal, super cepat dan hanya di Bali.

20/05/2017

Sering kali muncul pertanyaan "Pak/Bu itu Pohon-nya kenapa disembahyangi atau di-ikatkan kain warna Hitam & Putih (poleng) ? Apakah ada Penunggunya ya, kok serem banget dan jadi takut lewat sana" Nah sebagai Orang Bali & tinggal di Bali, wajib hukumnya kita paham dan bisa memberikan penjelasan yang benar, agar makna gambar diatas tidak multitafsir
Kita kembali ke dasar falsafah/hakekat dari ajaran Hindu Bali adalah Tri Hita Karana, yang berasal dari kata tiga penyebab terciptanya kebahagiaan manusia. Terciptanya kebahagiaan manusia ini adalah adanya hubungan yang selaras antara Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Alam, serta sesama Manusia. Bagi pohon yang besar seperti beringin termasuk dalam kriteria hubungan Manusia dengan Alam, dimana fungsi pohon adalah sebagai penyaring udara dengan menghasilkan oksigen, sebagai penyedia makanan bagi hewan herbivora, menjaga kesuburan tanah, serta menahan laju air dan erosi, dan menjadikan lingkungan lebih nyaman
Sedangkan kain Htam-Putih (poleng) dalam merupakan simbol/expresi dari penghayatan Rwa Bhineda suatu konsep keseimbangan baik dan buruk. Jika kembali ke pertanyaan kenapa pohon besar diselimuti kain hitan putih & diberi sesajen, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut adalah bentuk penghormatan Manusia kepada Alam sekitar dengan memperhatikan dampak baik buruknya perlakuan manusia terhadap alam dengan symbol pepohonan tersebut
Apabila Alam dihancurkan dengan penebangan liar, akan mengakibatkan banjir, polusi, dan kepunahan berbagai habitat didalamnya, dan akan berdampak juga terhadap manusia itu sendiri, sehingga keseimbangan ini harus dijaga dengan bentuk penghormatan, serta diberikan symbol kain hitam putih pada pohon, dan juga pada benda benda tertentu
Demikianlah konsep dari tri hita karana yang selalu di agung agungkan masyarakat Bali dalam menghadapi perkembangan globalisasi. Mungkin saja dahulu masyarakat Bali menggampangkan jawaban dengan megatakan ada penunggunya, dan tenget (angker) dengan tujuan agar manusia tidak merusak/menebang pohon, sehingga kelestarian alam dapat terpelihara
Dirangkum dari Blog Laksana Pendit
Artwork by

Salah satu porsonel d beatlles Mick Jagger...
05/03/2017

Salah satu porsonel d beatlles Mick Jagger...

Pernikahan Mick Jagger dan Jerry Hall di Bali, thn 1990 & keris pasupatinya.

Jauh hari sebelum Julia Roberts datang ke Bali untuk syuting film Eat, Pray, Love (EPL), beberapa selebriti top dunia sudah menginjakkan kakinya di Bali. Vokalis grup rock Rolling Stones, Mick Jagger, misalnya, sudah pernah mencoba kuliner khas Bali yakni babi guling dan bebek betutu.

Sir Michael Philip Jagger atau dikenal sebagai Mick Jagger, sering datang ke Bali di era tahun 1990an. Yang paling bikin heboh, ia dan supermodel Jerry Hall telah menikah di Bali pada tanggal 21 November 1990 dalam sebuah upacara Hindu.

Pengadilan tinggi Inggris kemudian membatalkan pernikahan bintang rock Inggris ini tanggal 13 Agustus 1999, karena tidak memenuhi perundangan yang berlaku di Indonesia.

terakhir datang ke Bali pada tahun 1997, tepatnya pada 23 Oktober. Saat itu ia datang ke Puri Anyar bersama istrinya Jerry Hall dan anaknya. Saat datang, Mick Jagger dan keluarganya mengenakan pakaian adat Bali. Di Puri Anyar Kerambitan, Mick Jagger kemudian dijamu makan malam dengan menu khas Puri Anyar Kerambitan yakni babi guling, bebek betutu, dan sayur gonda.

Bintang rock yang lahir di Dartford, Kent, Inggris pada 26 Juli 1943 itu merupakan sosok yang menyukai kesederhanaan. Mick Jagger senang suasana yang alami, unik, dan tidak turistik. Mick Jagger datang ke Puri Anyar sampai tiga kali, yakni tahun 1995, 1996, dan terakhir tahun 1997.

Pada thn 1997, Mick Jagger melakukan ritual ‘pasupati’ keris miliknya di Puri Anyar Kerambitan Tabanan. Keris yang dipasupati merupakan keris pemberian konglomerat Indonesia Setiawan Djody.

"Waktu itu Mick Jagger mempasupati keris pusaka di Merajan (pura) Alit, Puri Anyar Kerambitan. Keris dipasupati oleh seorang pedanda (pendeta Hindu),” jelas salah satu anggota keluarga Puri Anyar Kerambitan, Anak Agung Ngurah Agung Bagus Erawan.

Keris yang sudah dipasupati itu, kata Agung, selanjutnya dibawa Mick Jagger kembali ke negaranya di Inggris.



www.sejarahbali.com

Sumber: Beritabali.com, foto: beritabali.com/repro

Turis tempo dulu d taman ayun....
05/03/2017

Turis tempo dulu d taman ayun....

Seorang turis merokok menyaksikan umat Hindu melaksanakan persembahyangan di Pura Taman Ayun, thn 1974.

Bali adalah pulau dengan pintu selalu terbuka, yang membuatnya senantiasa berubah dari waktu ke waktu.

Bali dikenal identik dengan kreativitas, yang membuat Bali jadi sangat menyenangkan banyak orang, karena mereka merasa selalu menikmati yang baru di sini, setiap saat ada yang tergantikan.

Tapi sebagai sebuah kosmos, mau kemana Bali dengan pergantian itu? Ke arah mana sesungguhnya pergantian itu dikehendaki oleh orang-orang Bali?

Dalam berbagai perbincangan, sering kali kita merasakan kebimbangan terhadap pilihan menuju bentuk pergantian itu. Menjadikan Bali sebagai sebuah kawasan industri mendapat tantangan keras. Banyak yang menginginkan Bali bertahan pada pola pertanian. Tapi semua orang mengakui, pertanian di Bali tak sanggup mensejahterakan rakyatnya.

Sementara yang lain berkomentar, menelantarkan pertanian sama artinya dengan meninggalkan jati diri Bali. Tak akan ada lagi kebudayan Bali jika pertanian dikucilkan.

Turisme sering dituding biang keladi perubahan Bali. Jika tak ada turisme, Bali akan bertahan. Tapi justru kemolekan budaya Bali, kecantikan peradabannya yang sering didengungkan sebagai satu-satunya eksotisme dunia, menciptakan perubahan dahsyat di Bali.

Kalau Bali tidak molek, tak ada pelancong plesir ke pulau ini. Tak akan ada yang mengubah Bali. Maka yang membuat Bali berubah adalah Bali sendiri. Adalah tanggung jawab manusia Bali terhadap perubahan sekecil apa pun yang terjadi di sini.



www.sejarahbali.com

Sumber: Gde Aryantha Soethama, Foto : gettyimages

Guide dulu vs Guide Sekarang
05/03/2017

Guide dulu vs Guide Sekarang

Seorang pemandu wisata bersama wisatawan Eropha di Pura Meduwe Karang, thn 1939 dan Guide thn 2015.

Profesi atau pemandu wisata pernah menjadi primadona di kalangan masyarakat Bali. Belakangan ini banyak menimbulkan persoalan yang cenderung menjadi dilematis, terutama perihal kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guide.

Keberadaan pemandu (tour guide), di Bali, sangat penting, sebab Bali banyak bergantung pada sektor . Disamping berpengaruh terhadap kualitas layanan pariwisata itu sendiri, kemampuan seorang guide dalam menjelaskan Bali dan obyek wisatanya juga berpengaruh terhadap citra Bali secara keseluruhan, di mata wisatawan dunia.

Bagaimanapun juga, obyek wisata yang ada di Bali kebanyakan berupa tempat, pura, dan situs yang mengandung muatan sejarah, budaya dan agama Hindu di Bali.

Belakangan ini, keberadaan guide atau pemandu wisata di Bali, banyak menimbulkan persoalan yang bisa merusak pariwisata itu sendiri atau bahkan merusak citra budaya Bali secara keseluruhan, jika tidak diperbaiki. Idealnya, seorang pemandu wisata atau guide mesti (a) menguasai bahasa asing yang fasih; sekaligus (b) menguasai sejarah, kebudayaan dan agama Hindu dengan komprehensif; dan (c) memiliki ijin operasi.

Pada kenyataannya, jumlah pemandu wisata yang memenuhi ketiga kriteria tersebut secara sempurna, konon, tidak banyak. Yang lebih banyak adalah pemandu wisata berbahasa asing dengan fasih namun memiliki pengetahuan ‘sejarah-budaya-dan-agama Hindu’ Bali, yang minimal. Lebih parahnya lagi, banyak diantara mereka yang beroperasi tanpa ijin, alias “liar”.

Pemandu wisata seperti ini, cenderung ngawur dalam menjelaskan suatu obyek wisata di Bali, sebab mereka pikir, “toh turisnya tidak tahu”.



www.sejarahbali.com

Sumber: Popbali, foto: Collectie P.F. Valois, Popbali

Nusa Dua tahun 1980....
05/03/2017

Nusa Dua tahun 1980....

Presiden Amerika Serikat ke-40 (1981–1989), Ronald Reagan dan Istri, Nancy Reagan berjalan-jalan di Pantai Nusa Dua, thn 1986.

Presiden Amerika Serikat yg mantan aktor film itu, berada di Bali dalam rangka bertemu dgn pemimpin-pemimpin ASEAN. Dua di antaranya Presiden ke-2 RI, Soeharto dan Ferdinand Marcos (Presiden Filipina), dua pemimpin penting di Asia Tenggara yang merupakan mitra utama AS di Asia dalam memerangi penyebaran ideologi komunis pada era Perang Dingin.

Kala itu, Presiden dan Ibu Soeharto menyambut kedatangan Presiden Ronald Reagan dan Istri di bandar udara Ngurah Rai. Setelah upacara penyambutan singkat, Presiden dan Ibu Soeharto langsung mengantar kedua tamu mereka ke Nusa Dua Beach Hotel, dimana mereka menginap selama berada di Bali.

Beberapa hari ini, sosial media diramaikan dengan foto2 Barack Obama, mantan presiden Amerika Serikat yang baru saja diganti Donald Trump, berwisata air di Pulau Moskito di British Virgin Islands.

Kapan Obama rekreasi ke Bali? juga mantan-mantan presiden lainnya?

Setelah tidak menjabat, memang seharusnya memperbanyak piknik.





www.sejarahbali.com

foto : Diana Walker, Getty Images

30/01/2017
Mr enggrit...
30/01/2017

Mr enggrit...

25/01/2017
Ceremony in segare tample...
23/01/2017

Ceremony in segare tample...

Uc Silver produksi kerajinan perak....
20/01/2017

Uc Silver produksi kerajinan perak....

Mr Tole and Ms Lina
19/01/2017

Mr Tole and Ms Lina

Volcano..... Bali
19/01/2017

Volcano..... Bali

With Mr Jhon and Ms Jenny
19/01/2017

With Mr Jhon and Ms Jenny

Address

Badung
80363

Telephone

+6281236269874

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Bali Wija Tours posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share

Category