28/05/2017
KASENENGIN DEWA
Mungkin tidak jarang kita dengar di masyarakat saat ini tentang Kasenengin Dewa, sering kita jumpai konon seseorang Kasenengin Ratu Gede, Kasenengin Ratu Niang, dan lain sebagainya.
Inilah salah satu fenomena yang terjadi belakangan di masyarakat, khususnya di Bali. Kenapa hal itu bisa terjadi? Dan apakah benar seperti itu adanya?
Kebanyakan yang terjadi di masyarakat ketika seseorang diberi tahu bahwa dirinya Kasenengin Dewa adalah merasa bangga, merasa senang, merasa hebat, dan tidak jarang merasa dirinya spesial, sehingga merubah prilaku orang tersebut 180 derajat.
Namun tidak jarang juga seseorang merasa takut, was-was, dan bahkan mengalami kebingungan yang luar biasa ketika diberi tahu bahwa dirinya Kasenengin Dewa.
Dari kebanyakan kasus yang berkembang saat ini, kebanyakan orang Kasenengin Ratu Gede dan Ratu Niang, walaupun tidak jarang juga Kasenengin oleh yang lain seperti Macan Gading dan berbagai jenis rencang lainnya.
Ternyata fenomena atau wacana Kasenengin Dewa tersebut kebanyakan bermula dari Balian atau seseorang yang konon katanya Ngiring, walaupun tidak semua. Kebanyakan orang tahu dirinya Kasenengin Dewa (baik itu Kasenengin Ratu Gede, Kasenengin Ratu Niang, dll) bukan dari dirinya sendiri, melainkan dari Balian atau dari seseorang yang konon katanya Ngiring.
Tidak jarang seseorang hanya menjadi korban Balian MLM atau orang yang konon katanya Ngiring tersebut. Hal itu terjadi karena Balian ataupun orang yang konon katanya Ngiring tersebut membutuhkan pengikut, atau Masih mencari pengakuan.
Modusnya adalah ketika seseorang senang, bangga dan bahkan merasa diri spesial ketika dibilang Kasenengin Dewa, maka orang tersebut akan merasa penasaran, rasa penasaran tersebut akan secara otomatis membawanya mencari kebenaran akan hal tersebut.
Proses pencarian kebenaran inilah yang dimanfaatkan oleh sang Balian atau orang yang konon katanya Ngiring tersebut dengan terus meyakinkan dan pada akhirnya orang yang dibilang Kasenengin Dewa tersebut belajar spiritual kepadanya, sehingga tidak jarang kita jumpai pada akhirnya seseorang yang konon dikatakan Kasenengin Dewa tersebut harus Ngiring, dan bahkan ada yang ikut menjadi Balian.
Sehingga sering kita jumpai di masyarakat, seseorang yang konon katanya Balian atau orang yang Ngiring mempunyai pengikut yang juga Ngiring (awalnya dibilang Kasenengin Dewa). Pergi matirta yatra ke Pura-Pura semua berpakaian serba putih atau berpakaian putih dengan selendang atau kampuh poleng.
Bagaimana cara menyikapi jika diri kita dikatakan Kasenengin Dewa?
Jika ada seseorang baik itu Balian maupun orang yang konon katanya Ngiring mengatakan diri kita Kasenengin Dewa, kita harus menanggapinya dengan positif, dalam artian tidak usah hal itu merubah diri hingga 180 derajat.
Ketika ada wacana Kasenengin Dewa, sesungguhnya tidak ada masalah dalam diri anda, bahkan itu adalah anugrah. Jadi tidak usah mengejar hal tersebut, terlebih hanya untuk sebuah pengakuan.
Jalani hidup seperti biasa, yang perlu diperkuat hanyalah sembahyang dengan iklas. Jika memang benar Kasenengin Dewa mohonkan tuntunan yang terbaik dengan tulus dan iklas. Namanya juga Kasenengin, maka tidak mungkin anda dicelakai.
Intinya biarkan mengalir sesuai dengan jalan yang seharusnya, jangan dikejar kesana kemari sehingga lupa akan tanggung jawab yang sesungguhnya, dan yakinkan dalam diri bahwa semua akan indah pada waktunya.
Salam Rahayu.