#AcehTour | Jelajahi #Hotel #GrandBayuHillHotel di kota #Takengon
#WisataAceh
#WisataGayo
#GayoTour
Hubungi kami untuk jasa #Travel seluruh #Aceh via #WhatsApp 08122222296 (Faisal)
#KulinerAceh | Rujak Acèh Garuda di #BandaAceh
Temukan Keindahan Aceh Bersama #AcehTour
#KulinerAceh | Mencoba #Soto dari #Kudus @mangatraos di Gampong Jeulingke kota #BandaAceh bersama @bandaacehcarrental dan @aceh.antaranews
@antaranewscom
Temukan Keindahan Aceh Bersama #AcehTour
#AcehTour | Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, disingkat UINAR, merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang terletak di Banda Aceh Provinsi Aceh. UIN Banda Aceh diberi nama Ar-Raniry yaitu seorang Ulama penasehat Kesultanan Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani.
Temukan Keindahan Aceh Bersama acehtour.com
#WisataAceh
#WisataBandaAceh
#ReviewHotel | Tersedia fasilitas #BodyMassage atau #PijatRefleksi di #Hotel @plumhotellading
Temukan Keindahan Aceh bersama #AcehTour
Museum Aceh termasuk yang tertua di Indonesia. Usianya saja sudah 100 tahun. Berdiri di Jalan SA Mahmudsyah, Kota Banda Aceh, museum ini dulunya hanya sebuah pavilium berbentuk Rumoh Aceh.
Museum ini berdiri dari masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pemakaiannya diresmikan Gubernur Sipil dan Militer Belanda di Aceh, Jenderal HNA Swart pada 31 Juli 1915.
Sebelum dijadikan museum, pavilium itu sempat diikutkan dalam pameran De Koloniale Tentoosteling diselenggarakan Belanda di Semarang, 13 Agustus-15 November 1914.
Pavilium dari Aceh memamerkan koleksi yang sebagian besar milik FW Stammeshaus, kurator pertama Museum Aceh. Selebihnya ada benda-benda pusaka dari pembesar Aceh, sehingga koleksinya paling lengkap.
Pavilium Aceh dinobatkan yang terbaik dalam expo tersebut dengan meraih empat medali emas, 11 perak dan tiga perunggu. Tergugah dengan prestasi itu, Stammeshaus kemudian mengusulkan agar pavilium itu dibawa pulang ke Aceh. “Kemudian dijadikan museum,” tukas Reza Pahlevi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, beberapa waktu lalu.
Pavilium itu kemudian dikembalikan ke Aceh dan diresmikan sebagai Museum Aceh. Lokasi awalnya di sisi timur Lapangan Blang Padang, Kutaraja (kini Banda Aceh).
Usai Indonesia merdeka, museum ini jadi milik Pemerintah Aceh. Pada 1969, museum ini dipindah ke sisi Jalan SA Mahmudsyah atas prakarsa Panglima Kodam I, Brigjen Teuku Hamzah Bendahara. Pengelolaannya diserahkan ke Badan Pembina Rumpun Iskandar Muda (Baperis).
Lima tahun kemudian museum ini direhabilitasi. Selain Rumoh Aceh, di atas lahan 10.800 meter persegi itu juga mulai berdiri gedung pameran tetap, gedung pertemuan, gedung pameran temporer, perpustakaan, laboratorium, gedung galery dan rumah dinas. Koleksinya juga terus ditambah.
Tahun 1975 pengelolaan museum ini diserahkan ke Depertemen Kebudayaan dan Pendidikan. Terhitung 28 Mei 1979, statusnya dinaikkan jadi Museum Negeri Aceh. Peresmiannya oleh Daod Yoesoef, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu pada 1
#ReviewBendaSeni | Beberapa koleksi karya seni di kantor #BalaiPelestarianKebudayaanAceh #WisataAceh
Temukan Keindahan Aceh bersama #AcehTour
#ReviewHotel | Hotel Lading. Salah satu #hotel
yang selamat dari bencana #TsunamiAceh tahun 2004. Hotel ini terletak dipusat kota #BandaAceh, berjarak hanya 100 meter dari #MesjidRaya #Baiturrahman.
Temukan Keindahan Aceh bersama #AcehTour