Bumi Panggung merupakan lembaga desa budaya yang dibentuk oleh pemerintah Desa Panggungharjo, Sewon,
Ada yang sering dapat bisikan-bisikan manis Luurr?
Kayak ungkapan yang ini nih...
Hati - hati lho ya kalau udah dapat kata-kata manis, ujung-ujungnya cuma basa-basi doang..
Yang paling repot? Ujung-ujungnya pinjam uang tapi ndak dibalikin...
Hadoooo...
Cieee.. ciee...
Ternyata belum lama ini ada yang habis dapet juara nih Luuurr...
Dengan menampilkan cerita baru, yakni Labuh Nagara Darma Nayaka, paguyuban yang merupakan gabungan dari pelaku seni jathilan se-Panggungharjo ini berhasil menyabet gelar juara 3 dalam acara Festival Jathilan pada Kamis (24/8) lalu.
Cerita yang dibawakan oleh paguyuban jathilan tingkat kalurahan Panggungharjo, Turangga Mudha Budaya Panggungharjo, ini sendiri terinspirasi dari kisah penyerbuan laskar Pangeran Diponegoro dalam pertempuran 26 Mei 1928, di batas barat Kesultanan Yogyakarta, Cengkawak. Labuh nagara sendiri berarti membela negara, darma yakni kewajiban, dan nayaka berarti prajurit. Yang bermakna kewajiban prajurit dalam membela negara.
Yuhuuuu.. Sedulur Budaya...
Lama nih Mimin gak update peribahasa - peribahasa Jawa.. Sepurane yak Luuurr..
Barangkali Sedulur Budaya ada yang pernah ngalamin peribahasa kayak gini?
Pertanyaannya adalah...
Dulur - dulur ini ikut yang ngeplok i atau ikut yang dikeplok i nih?
Huekekeke.. Komen di bawah ya Luurr !!
Pria kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 9 Mei 1975 yang merupakan lulusan ISI Yogyakarta di jurusan Kriya Seni ini sangat mencintai seni batik. Dengan slogannya yang khas "ngaji kitab batik", Nurohmad membuat karya - karya batiknya menjadi elegan dan unik.
Sebut saja shadow batik, sebuah pertunjukan mewarna kain berpola batik yang semula putih atau hitam polos menjadi berwarna warni indah, dilengkapi dengan sorot lampu remang - remang menambah estetika pertunjukan ini kian menarik untuk ditonton.
Pria nyentrik ini juga mengenalkan teknik pembuatan canting cap menggunakan bahan baku limbah kertas. Kegiatannya sendiri dapat ditemui setiap hari Minggu pada program AFC (Art for Children) di Taman Budaya Yogyakarta.
Belum lama terbentuk, tim karawitan Panggungharjo yang terdiri dari muda mudi pecinta seni karawitan dari berbagai padukuhan ini sudah turut memeriahkan Gaung Gamelan yang merupakan penanda dibukanya gelaran Yogyakarta Gamelan Festival ke-28. Tim karawitan Panggungharjo menjadi salah satu dari 28 kelompok yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
Dengan balutan seragam pengrawit desa budaya dan berteduh dari teriknya matahari dengan caping warna warni, kelompok yang berjumlah 15 orang ini hadir untuk nabuh serempak di Stadion Kridosono pada Minggu (20/8) lalu. Tim karawitan Panggungharjo sendiri dalam gelaran tersebut membunyikan perangkat gamelan Kyi Cipta Laras milik Pemerintah Kalurahan Panggungharjo.
YGF 28 yang mengusung tema 'Gamelan Beyond Sound' ini tak main - main rupanya, 700 pengrawit (penabuh gamelan) dihadirkan dalam pembukaan festival tersebut lho Luurr !!! Wiihh kereen..
Sebagai pematung (proyek-proyek) monumen, prestasinya terbilang tinggi. Bisa dikatakan merupakan salah satu pematung monumen berskala internasional yang dimiliki negeri ini. Dengan bermodal kemampuan teknik realis yang mumpuni, ia menjadi salah satu murid dan generasi penerus yang berhasil pasca pematung besar Edhi Sunarso (alm.).
Secara umum, kegairahan Dunadi terhadap seni patung personalnya dipenuhi dalam tiga tema besar. Pertama adalah karya-karya yang bertema “Tradisi dan Kemanusiaan”. Tema kedua adalah “Kritik Sosial dan Alam”. Tema ketiga yakni “Introspeksi Ranah Privat”.
Pindah ke bagian selatan Kalurahan Panggungharjo Luurr...
Disana kita bisa menemukan satu padukuhan yang kental dengan berbagai potensi budayanya. Yups, namanya Padukuhan Cabeyan.
Sebuah kisah pelarian dari peperangan menjadi cerita dari Sang Cikal Bakal kampung ini lho Luuur... Ceritanya epik, keren, wanguunn pokokmen... Sebuah tanaman lokal menjadi tanda kesetiaan. Cabe Jawa, bukan cabai lho ya...
Nah, cerita tentang kisah hidup Nyai Cabe ini bakal diangkat di Gelar Potensi Kalurahan Budaya 2022 di tanggal 8 November 2022 dengan judul "Cabe Pratandha Satya".
Warga Cabeyan WAJIB nonton kalau inih.. 🤗🤗
Tanaman dan hewan endemik di dunia terancam punah, akibat perubahan iklim, perilaku manusia, atau revolusi hijau !!??
Jagongan Selapanan Sambang Kampung #9
TANAMAN DAN HEWAN ENDEMIK: Apa yang Bisa Dilakukan untuk Memulihkan Alam
🗓️ Sabtu, 29 Oktober 2022
🕣 19.00 WIB
🏠 Padukuhan Geneng, Panggungharjo, Sewon, Bantul
📡 Live On YouTube :
- Kalurahan Panggungharjo
- TV Desa
Tau PASTY kan? Itu lho Luuurr.. Yang pasar hewan itu tuh...
Nah, di selatan pasar itu ada satu kampung yang bernama Dongkelan. Di sebuah komplek makam yang lumayan luas di padukuhan ini, nanti Sedulur Budaya bisa menemukan sebuah makam kuno yang dipercaya sebagai pendiri kampung tersebut.
Kisahnya hidupnya cukup menarik disimak lho Luurr... Bahkan pernah kok dijadikan sebuah pertunjukan dengan judul "Tombak Wolu ing Astana" saat Gelar Potensi Desa Budaya Tahun 2018 lalu.
Barangkali dari Sedulur Budaya ada yang dari Padukuhan Dongkelan? Mana coba angkat tangannya.. Muehehe.. 😁😁
Pernah dengar ungkapan Jawa ini Luurr? Mungkin sekarang sudah jarang ya ada yang bilang begitu.
Ungkapan yang termasuk golongan saloka ini artinya "orang yang dipercaya menjaga sesuatu tetapi malah merusaknya".
Pasti ada kan dari teman para Sedulur yang kayak gini? Hayooo ngaku...
Kalau istilah kerennya sekarang apa Lur? Hehe...
Whaini.. Banyak di sekitar kita kalau ini...
Banyak omong tapi ndak ada kenyataannya alias liciiinnn....
Mirip-mirip dengan lagunya Jogja Hip Hop Foundation - JHF's kan?
Wit gedhang awoh pakel... Omong gampang nglakoni angel...
Ngeeell angeeelll...
Ngobrolin pandemi covid, tentunya pepatah Jawa ini ada benarnya lho Luurr...
Kalau kita ndak hati-hati ya bisa jadi kita kena wabah itu, ya ndak?
Kemarin kita diminta hati-hati ketemu orang, hati-hati berjabat tangan, hati-hati dengan hatimu... Eaaaakkkk...
Dua tahun sudah paguyuban yang digawangi oleh mayoritas tiyang sepuh ini berhenti di tempat.
Pandemi Covid-19 memaksa para pelestari seni budaya asli Jawa ini untuk duduk diam di rumah dan hanya mengenang masa kejayaan mereka. Mungkin ada yang bersedih membayangkan ketika mereka tidak lagi bisa unjuk kebolehan di atas panggung.
Namun, mulai 2022 ini Pengelola Desa Budaya Bumi Panggung kembali menggandeng beliau - beliau agar kembali tegap membusungkan dada untuk terus bersemangArt melestarikan kesenian tradisi yang hampir hilang ini. Tetap bergelora di jiwa !!! Lestarikan seni budaya untuk menjaga identitas bangsa !!!
Tumben kan postingane Ngatemin mengharukan?
😎😁😎
Haisyaaahhh...
Mesti Sedulur Budaya guwethiiinngg (kezel) kalau ketemu hal kayak gini. Pas udah kompak-kompaknya, udah bagus-bagusnya, udah keren-kerennya gitu, eh ada yang nimbrung dengan segala mode jahat dan kepentingannya.
Hati-hati luurr kalau ada kayak gini, biasanya sih menimbulkan perpecahan gitu. Ada yang pernah ngalamin? Ada? Ada? 😎😎
Selamaaatt !!!!
Satu lagi sanggar seni rupa yang telah resmi mempunyai Nomor Induk Kesenian dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul ꦣꦶꦤꦱ꧀ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ ꧌ꦏꦸꦤ꧀ꦝꦏꦧꦸꦢꦪꦤ꧍ . Sanggar Kalam yang dipimpin oleh Ucin Sanggar Kalam dan bergerak di bidang kaligrafi ini telah menerima NIK-nya pada 9 Oktober 2022 kemarin.
Serah terima NIK tersebut diwakili oleh perwakilan anggota dari Pengelola Desa Budaya "Bumi Panggung" Kalurahan Panggungharjo serta pendamping desa budaya dari Dinas Kebudayaan DIY yang diterima langsung oleh ketua Sanggar Kalam.
Ada lagi yang mau dibuatkan NIK Luuur?? Hayookkk...
😁✌️
Blusukan yok Luuurr...
Bicara tentang situs di Panggungharjo, tak hanya Panggung Krapyak aja lho yang ada ndek sini. Coba Sedulur Budaya "mblusuk" di selatan Kampus . Pastinya bakal nemu satu situs lagi yang konon katanya sudah ada sejak era abad ke-9 Luurr !!! Menurut www.jogjacagar.jogjaprov.go.id lho...
Situs ini sendiri mempunyai komponen hias berbentuk patung manusia bersayap yang duduk diatas kura-kura dan kepala ular. Weeehh gokiiill ya Luur ?!!
Sedulur Budaya...
Sudah tau d**g tentang jemparingan? Masak belum tau lho...
Ndek sini, di Panggungharjo, juga ada Luurr paguyuban jemparingan, malah udah eksis ikut lomba kemana-mana. Ndak sepuh-sepuh aja kok yang ikutan, malah justru banyak remaja dan anak-anaknya. Mau ikut gabung? Hayok weeeess...
Selamaaatt !!!!
Kagem Batik Dongaji yang udah resmi punya Nomor Induk Kesenian dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul ꦣꦶꦤꦱ꧀ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ ꧌ꦏꦸꦤ꧀ꦝꦏꦧꦸꦢꦪꦤ꧍ . Huehehe...
Serah terima Nomor Induk Kesenian ini diwakili oleh perwakilan anggota dari Pengelola Desa Budaya "Bumi Panggung" Kalurahan Panggungharjo dan diterima langsung oleh ketua sanggar yaitu Kanjeng Bopo Nurohmad pada 9 Oktober 2022 kemarin.
Mau tau Omah Kreatif Dongaji ini punya produk apa saja?
Ha yo stay terus no di akun kami... 😘😘
Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un...
Desa Budaya Panggungharjo kembali berduka...
Kini Desa Budaya Panggungharjo telah kehilangan satu lagi pengelola desa budaya Bumi Panggung angkatan pertama...
Sugeng tindak Bapak Bambang Yuli Adi Sinarto...
Namamu akan selalu dikenang di Desa Budaya Panggungharjo...
Al Fatihah...
Sugeng Ambal Warsa Kalurahan Ingkang Kita Tresnani, Kalurahan Panggungharjo...
Selalu Teguh untuk Tangguh, selalu Berbudaya untuk Berdaya
Semoga senantiasa sejahtera dan selalu bertradisi juara
Panggungharjo
Bantul
55188
Be the first to know and let us send you an email when Bumi Panggung posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.
Send a message to Bumi Panggung:
Bumi Panggung merupakan sebuah lembaga pengelola desa budaya di bawah naungan Pemerintah Desa Panggungharjo yang bertugas untuk menginventarisir, mengelola serta mengordinir seluruh kebudayaan yang ada di Desa Panggungharjo.
Bumi Panggung sendiri merupakan sebuah konsep kelembagaan budaya yang diambil berdasarkan dari akronim Budhaya Minangka Paugeran Ingkang Adiluhung (Budaya sebagai tatanan yang luhur).
Hingga saat ini ada kurang lebihnya 500an lebih potensi budaya yang dikelola oleh lembaga pengelola desa budaya Bumi Panggung. Ada apa saja? Mari berkunjung ke desa kami...
Komunitas Wonderfulpreneur Indonesia
Banguntapan
Amma Travel Cabang Bantul Yogyakarta
Ruko Pondok Permai Taman Tirta
Paket Wisata Jogja - Jogjatravelok
Jalan Wates
