20/10/2024
Ke ijen mengejar sunrise ❎
Ke ijen mengejar sepi ️✅️
Mereka ber-6, wanita perkasa yang hiking ijen tanpa jaket gunung meski di Ijen dingin.
Lho kok bisa ?
Bisa d**g, karena meraka hiking tidak malam hari seperti umumnya pengunjung kawah ijen. Mereka ke kawah ijen, tidak mengejar sunrise atau blue fire, tapi mengejar sepi pengunjung...hehehe
Brgkat jam 04.30WIB habis sholat subuh dari penginapan, sampai di pos daki jam 05.30WIB. Sesampainya disana, kami prepare dan ketoilet dulu, karena pagi pagi biasanya pada setor..hehehe
Sekitar jam 06.00WIB kami mulai hiking, 1 km pertama masih sepi belum ada wisatawan yang turun. Sekitar pukul 07.00WIB, dijarak tempuh 1km kedua, sudah mulai terlihat wisatawan turun dari puncak. Kami bolak balik berhenti di waktu ini, karena debu ijen bertaburan kemana mana yang bikin nafas kita agak engap...
Jalanan Ijen saat ini memang tebal dengan debu, setiap langkah kita membuat debu ditanah bertaburan. Klo tidak hati hati, debu ini membikin kita tergelicir, tidak sakit sih, tapi malu klo dilihat orang...hehehe (bagi sebagian orang ya)
Jalan tercuram sudah kami lewati, dititik 1 km ke tiga, jalan sudah sepi, mungkin tinggal kami ajah di jalan mau ke puncak. Jalan yang datar membikin kami satset untuk mencapai puncak.
Nah benar banget, sesampainya di puncak, sepi banget, cuma beberapa mang troli dan mang pop mie yang masih standby di puncak. Puncak terlihat cerah dan kawah terlihat jelas. Sesuai dengan keinginan kami. Meskipun panas, tak apa lah,.. kami tetep berfoto. Panas tapi sejuk, ini yang bikin tidak terasa gerah saat berfoto dipuncak.
Perjalanan start jam 06.00WIB lebih tidak capek ketimbang jalan malam hari, itu yg saya rasakan. Dan menurut saya rekomendet kok hiking ijen pagi hari. Tidak ngantuk, tidak terlalu dingin, tidak terlalu capek....
Yuk ke ijen, see u ya...