15/01/2020
MISTERY
AIR DANAU GUNUNG TUJUH
MERUPAKAN AIR BAKU TERBAIK DI ASIA
Tenang dengan pemandangan alam fantastis. Begitulah sekilas tentang Danau Gunung Tujuh yang terletak di Desa Pelompek, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Seperti yang tersirat dari namanya, danau tersebut memang dikelilingi tujuh gunung.
Ada pun ketujuh gunung tersebut adalah Gunung Hulu Tebo, Gunung Hulu Sangir, Gunung Madura Besi, Gunung Lumut , Gunung Selasih, Gunung Jar Panggang, dan Gunung Tujuh.
Dari sisi geologi, Danau Gunung Tujuh merupakan kaldera, atau danau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi. Nah, Danau Gunung Tujuh ini merupakan kaldera tertinggi di Asia Tenggara. Luasnya sekitar 960 hektare, dengan ukuran panjang 4,5 kilometer serta lebar tiga kilometer. Ketinggian danau tersebut, sekitar 1,950 meter di atas permukaan laut.
Letaknya yang diatas gunung menjadikan suasananya masih asri dan alami. Panorama yang indah menyuguhkan air danau yang jernih yang mampu membuat Anda betah berlama-lama. Bahkan, tumbuhan yang hidup di kawasan inipun beragam, dengan primadona berbagai jenis anggrek alam dan bunga kantong semar. Jadi bisa berwisata sekaligus belajar.
Danau Gunung Tujuh yang terbentuk akibat letusan gunung sejak ratusan tahun lalu, juga menjadi tempat hidup beragam flora dan fauna, beberapa diantaranya adalah jenis langka dan dilindungi, sebut saja harimau Sumatera, kambing hutan, rusa, tapir, dan beruang madu, banyak ditemukan di sini, serta beragam burung langka dan endemik Kerinci.
Danau ini merupakan sumber mata air dari Sungai Batang Sangir serta Air Terjun Telun Berasap, yang mengairi ribuan hektare lahan pertanian masyarakat yang terdapat di beberapa Provinsi di Sumatera. Bukan hanya ketinggian dan keindahan alamnya yang mengagumkan, namun kejernihan air Danau Gunung Tujuh, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, air Danau Gunung Tujuh merupakan air baku terbaik di Asia Tenggara, sehingga dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Sakti Kerinci.
Misteri Lbei Sakti dan Saleh Sri Menanti
Sebagaimana dilansir Indonesia Travel, di balik keindahannya, danau ini juga punya kisah mistis yang diceritakan turun-temurun. Dikisahkan, terdapatlah dua makhluk halus yang menjaga danau tersebut yaitu Lbei Sakti dan Saleh Sri Menanti. Keduanya memeiliki pengikut yang kesemuanya berwujud harimau.
Sepasang naga
Bukan hanya itu, ada juga dikisahkan bahwa danau ini dihuni sepasang naga. Naga jantan menghuni danau dan naga betina menghuni hulu sungainya.
Misteri orang pendek
Di danau ini juga, dikabarkan hidup orang pendek kaki terbalik, yang selama ini sudah melegenda. Orang pendek yang dimaksud adalah makhluk kecil setinggi 50 cm yang bentuknya kombinasi manusia dan orang utan.
Ia tidak berekor, tapi telapak kakinya menghadap ke belakang. Beberapa penduduk mengaku pernah melihatnya, tapi makhluk itu menghilang secepat kilat.
Beberapa peneliti asing mengklaim telah bertemu dengan sosok misterius di dua gunung ini. Begitupun peneliti lokal yang bernama Iskandar Zakaria, yang mengaku sudah melihat makhluk fenomenal itu. Debby Martir, peneliti asal Inggris mengatakan pernah melihat makhluk itu sekilas.
Mereka sebagaimana dikutip TribuNews kemudian mengadakan penelitian sejak 1995. WWF juga ikut mendanai penelitian untuk menyibak misteri orang pendek.
Dia menyebutkan, orang pandak adalah sebangsa satwa langka yang sudah hidup sejak ratusan tahun lalu.
โBentuknya seperti orang utan. Bedanya hanya orang pandak lebih banyak di darat, sementara orang hutan lebih banyak hidup diatas pohon,โ beber Debby.
Dikatakannya, sejak ia melakukan penelitian pada tahun 1994 sampai tahun 1999, sudah lima kali menjumpai orang pandak di lima lokasi berbeda.
โDesember 1994, saya sudah berhasil menemukan orang pandak,โ katanya.
Lima lokasi yang menjadi tempat penemuan orang pandak adalah di Gunung Tujuh, Pesisir Selatan, Muko-muko, Pasaman, dan dikawasan Merangin.