08/02/2016
Kotagede Yogyakarta
Saat menyusuri Kotagede, anda akan banyak menemukan bangunan tua yang dibangun sekitar tahun 1930 dengan berbagai macam bentuk dan arsitek yang berbeda dan unik.
Ada sekitar 170 bangunan kuno yang dibangun antara tahun 1700 sampai dengan 1930 an.
Kotagede saat ini menjadi kota yang semakin ramai kendati sudah tidak sebagai ibukota kerajaan Mataram.
Meski sudah berusia ratusan tahun dan sempat rusak akibat gempa pada 1867, Keraton tetap berdiri dengan kokoh dan terawat baik.
Selain melihat koleksi benda bersejarah, seperti keramik, senjata, foto, dan aneka jenis batik yang dilengkapi diorama proses pembuatannya, bisa juga menyaksikan pertunjukan, seperti macapat, wayang golek, wayang kulit, dan tari-tarian, dengan jadwal berbeda-beda setiap kalinya.
Bila wisatawan menyusuri wilayah Kotagede dengan jalan dan gang yang sempit maka akan mengingatkan kita pada kebudayaan Mataram pada abbad ke 16 Masehi.
Sementara itu struktur bangunan yang berada di Kotagede sedikit berbeda dengan bangunan rumah Jawa pada umumnya. Bentuk rumah yang besar dikelilingi tembok yang tebal dan tinggi merupakan ciri bangunan peninggalan sebagai bentuk pertahanan pada masa kerajaan Mataram Islam pada waktu yang lalu.
Selain melihat peninggalan pada zaman dahulu yang berupa bangunan tua, ada juga tempat lain yang dapat anda kunjungi di dalam wilayah Kotagede. Tempat-tempat ini juga banyak menyimpan sejarah yang luar biasa bila dibuka.
Tampat-tempat tersebut meliputi : Masjid Agung Kotagede, Makam Raja-Raja Mataram, Sendang Saliran, Pasar Kotagede dan Situs Watu Gilang.
Di tempat ini juga terdapat bekas reruntuhan benteng dan perkampungan yang masih mempertahankan tata kotanya seperti jaman dahulu.
Yang dapat kamu ditemukan di kawasan tertua di daerah ini.
Suasana tradisional masih sangat terasa di kota ini, misalnya terlihat di kompleks (Masjid Besar Mataram yang terasa masih seperti di lingkungan kraton, lengkap dengan pagar batu berelief mengelilingi mesjid, pelataran yang luas dengan beberapa pohon sawo kecik, serta sebuah bedug berukuran besar.
Di Kotagede juga terdapat makam raja-raja Mataram bernama komplek Pasarean Mataram dimana terdapat antara lain makam Panembahan Senopati. Namun kemudian komplek makam raja-raja Mataram selanjutnya dipindahkan ke daerah Imogiri oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo saat masa pemerintahannya.
Sendang Saliran adalah tempat yang tidak boleh Anda lewatkan saat Anda sedang berada di Kotagede. Tempat ini konon dibuat oleh Panembahan Senopati dan Ki Ageng Mataram. Sendang Saliran terbagi menjadi 2 bagian. Satu tempat untuk pengunjung laki-laki, dan satu tempat untuk pengunjung perempuan. Dulu, didalam sendang tersebut dipelihara ikan lele dan kura-kura.
"Tiada yang kekal di dunia ini" mungkin adalah kalimat yang paling cocok untuk menggambarkan Kotagede pada zaman dahulu. Namun kalimat itu berhasil dibantah tegas oleh Kota peninggalan Kerajaan Mataram ini ketika melihat betapa makmurnya kembali Kotagede di waktu sekarang.
Sebagai kota tua bekas Ibukota kerajaan, Kota Kotagede merupakan kota warisan yang amat berpotensi bagi kemakmuran masyarakatnya.
Dulunya, Kotagede merupakan ibukota kerajaan Mataram Islam yang berkuasa di hampir seluruh Pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, kerajaan Mataram Islam ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sayangnya, kerajaan ini kemudian mengalami konflik yang mengakibatkan perpecahan.
Namun penduduk yang tinggal di Kotagede sekarang ini bermata pencaharian sebagian besar sebagai pedagang merangkat sebagai pengrajin perak dan batik.
Sepanjang jalan anda akan menemukan deretan toko yang hanya menjual kerajinan perak yang sebelumnya merupakan kerajinan yang turun menurun yang sudah ada pada zaman Mataram dahulu.
Ada banyak yang hanya berupa kios kecil, dan ada beberapa yang berupa toko besar dengan area parkir yang luas.
Kerajinan perak yang dijual di Kotagede sangat beragam. Ada yang berupa cincin, kalung, gelang, dan masih banyak lagi. Selain berbelanja, Anda juga dapat melihat kegiatan para pengrajin yang sedang membuat berbagai macam kerajinan dari perak.
Menyelusuri keindahan bangunan tua bersejarah disana akan lebih menyenangkan, ditambah dengan melihat dan berbelanja kerajinan perak khas Kotagede.