
12/02/2025
๐ฅ๐ฎ๐ต๐ฎ๐ท๐ฒ๐ป๐ด ๐ฅ๐ฎ๐ต๐ถ๐ป๐ฎ ๐ฃ๐ฎ๐ด๐ฒ๐ฟ๐๐ฒ๐๐ถ
๐๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐ฅ๐ฎ๐๐ฎ ๐ฃ๐ฎ๐ด๐ฒ๐ฟ๐๐ฒ๐๐ถ adalah salah satu hari suci dalam agama Hindu di Bali yang dirayakan setiap ๐๐ข๐ฃ๐ถ ๐๐ญ๐ช๐ธ๐ฐ๐ฏ ๐๐ถ๐ฌ๐ถ ๐๐ช๐ฏ๐ต๐ข dalam kalender Bali. Kata ๐ฃ๐ฎ๐ด๐ฒ๐ฟ๐๐ฒ๐๐ถ berasal dari dua kata, yaitu ๐ฝ๐ฎ๐ด๐ฒ๐ฟ yang berarti pagar, dan ๐๐ฒ๐๐ถ yang berarti besi. Secara filosofis, hari ini memiliki makna sebagai ๐ฅ๐๐๐๐ง ๐๐๐ง๐ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ ๐ช๐๐ฉ ๐จ๐๐ฅ๐๐ง๐ฉ๐ ๐๐๐จ๐, agar manusia dapat menjaga diri dari pengaruh buruk dan tetap teguh dalam kebaikan serta kebijaksanaan.
Perayaan Pagerwesi memiliki hubungan erat dengan ๐๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐ฅ๐ฎ๐๐ฎ ๐ฆ๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐๐๐ฎ๐๐ถ, yang jatuh empat hari sebelumnya. Jika Hari Saraswati adalah hari turunnya ilmu pengetahuan, maka Pagerwesi adalah hari untuk ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ถ๐ข๐ต ๐ช๐ญ๐ฎ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ถ๐ตย agar tidak hilang atau disalahgunakan. Pada hari ini, umat Hindu memuja ๐ฆ๐ฎ๐ป๐ด๐ต๐๐ฎ๐ป๐ด ๐ฃ๐ฟ๐ฎ๐บ๐ฒ๐๐๐ถ ๐๐๐ฟ๐, manifestasi Tuhan sebagai guru sejati yang memberikan pencerahan dan kebijaksanaan. Upacara dilakukan di rumah, merajan (tempat suci keluarga), dan pura dengan sesajen dan doa, memohon perlindungan dan kekuatan spiritual.
Selain sebagai bentuk perlindungan diri, Pagerwesi juga menjadi pengingat bagi umat Hindu untuk selalu ๐ข๐๐ข๐ฅ๐๐ง๐ ๐ช๐๐ฉ ๐จ๐ฅ๐๐ง๐๐ฉ๐ช๐๐ก๐๐ฉ๐๐จ, ๐ข๐๐ข๐๐ก๐๐๐๐ง๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐ฃ๐๐๐ฃ, ๐๐๐ฃ ๐ข๐๐ฃ๐๐๐๐๐ ๐๐ฃ ๐๐ก๐ข๐ช ๐จ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐๐๐ค๐ข๐๐ฃ ๐๐๐๐ช๐ฅ. ๐โจ
Foto: Pura Petilan Pengrebongan.
Dok: Dinas Pariwisata Denpasar
๐ฟ๐โจ