Merry's Tour & Travel didirikan memasuki tahun 2001 dengan menggarap pasar domestik. Usaha di sektor kepariwisataan ini dirintis oleh Misto Leo Faisal untuk menggarap wisatawan domestik. Ide mendirikan usaha ini diinspirasi oleh tingginya kunjungan wisatawan domestik (wisdom) ke Bali .
Berbeda dengan Biro Perjalanan Wisata (BPW) lain di Bali pada tahun 2001 lebih banyak menggarap pasar Eropa, Asia seperti Cina dan Jepang.
Merry's Tour lebih tertarik menyasar pasar wisdom karena sangat sedikit BPW di Bali yang fokus menyasar pasar domestik. Walaupun demikian setelah berkembang, Merry's Tour tidak puas menyasar pasar domestik saja. Beberapa tahun setelah berdiri Merry's Tour juga merambah pasar ASEAN seperti Malaysia , Singapura dan Thailand .
Pasar ASEAN dijadikan pasar alternatif sementara pasar domestik tetap menjadi pasar utama.
Suami Ni Ketut Adrini ini melihat pasar wisdom bagi Bali merupakan pasar yang cukup potensial. Tahun 2001-2005 Merry's Tour lebih banyak menyasar wisdom khususnya anak-anak sekolah. Mulai tahun 2006, Merrys Tour meningkatkan pasar dengan menyasar wisdom kelas menengah ke atas.
Diakuinya, dalam melayani pasar domestik juga menghadapi banyak kendala. Seperti anak-anak sekolah, kedatangan mereka ke Bali kerap kali tidak tepat waktu. Ini dikarenakan mereka menggunakan bus dan melalui jalur penyeberangan laut.
Kedatangan wisdom anak sekolah kerap kali terlambat ketika penyeberangan di Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk. Keterlambatan ini membuat beberapa kegiatan seperti acara makan siang yang telah dijadwalkan menjadi dibatalkan.
Kondisi ini tidak hanya merugikan BPW termasuk wisatawan domestik yang telah memesan paket. BPW mesti membebankan biaya deposit makan siang yang telah dibatalkan sebelumnya kepada wisdom.
Menurut Bapak 4 anak ini, keterlambatan kedatangan wisdom anak-anak sekolah ini juga kerapkali membatalkan beberapa tujuan tur seperti Kintamani karena keterlambatan kendatangan. Jika sudah fokus pada pasar domestik, kendala keterlambatan ini bukan menjadi halangan bagi BPW di Bali untuk menyasar pasar domestik khususnya anak-anak sekolah.
Berbeda wisdom menengah ke atas umumnya ke Bali menggunakan pesawat terbang. Terlambat 1-2 jam karena keterlambatan keberangkatan pesawat tidak terlalu mengganggu kegiatan tour.
Merry's Tour selalu memanjakan wisdom yang berlibur ke Bali dengan pelayanan terbaik. Saat memberikan pelayanan, Crew Merry's Tour mengibaratkan wisdom sebagai keluarga. Ini akan membuat wisdom merasa nyaman dan merasakan mendapatkan pelayanan lebih ketika berlibur di Bali.
Moto pengembangan Merry's Tour yaitu promosi terus-menerus dan melayani wisatawan dengan sebaik-baiknya. Dengan palayanan yang baik, wisatawan tetap menggunakan jasa Merry's Tour.
Misto Leo Faisal yang jebolan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Denpasar tahun 2007 juga melihat
kedatangan wisdom ke Bali juga mengalami pasang surut. Ketika musim ramai ( high season ) Juni-Juli, Merry's Tour lebih fokus pemberian pelayanan terbaik kepada wisatawan.
Ketika musim sepi ( low season ), Februari-Mei, Merry's Tour lebih banyak memfokuskan kegiatan promosi. Ketika kedatangan wisdom menurun lebih banyak waktu luang sehingga Merrys Tour aktif mengikuti pameran yang diselenggarakan pemerintah di luar daerah. Promosi di antaranya lebih banyak menyasar kawasan yang tidak ada penerbangan langsung ke Bali seperti Batam, Medan dan kawasan lainnya.
Faisal menambahkan, Merry's Tour juga memberikan perhatian dalam pengaturan paket tour sehingga tidak terkesan terlalu berat bagi wisatawan. Paket tour diformulasikan semenarik mungkin. Salah satu contoh Merry's Tour mengisi paket ekowisata termasuk atraksi, permainan untuk wisatawan group dengan mengambil tempat seperti di Bedugul.