07/05/2015
Selamat siang, wah rupanya semakin siang, sdr2 di sini makin bersemangat...
Puji Tuhan b*k sekali rupanya yg menyimak “Belajar Bersama”, mengingat tinggal sedikit lagi materi yg kan di share, lebih baik kita selesaikan saja ya topic pembahasan "Belajar Bersama" kita tentang "BUNDA MARIA"…setuju kan….mari kita lanjutkan….
DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA
Jika dicermati, ada beberapa motif devosi kepada Bunda Maria, yaitu :
• Terdorong untuk membaktikan diri secara menyeluruh demi pengabdian kepada Allah.
• Membuat kita mengikuti jejak Kristus dan meneladan kerendahan-Nya.
• Membuahkan kesadaran panggilan dan tugas kehidupan seperti Maria.
• Merupakan sarana unggul untuk menjaga kemuliaan Allah yang lebih besar.
• Mengantar kita pada kesatuan dengan Tuhan secara singkat menyenangkan.
• Memberi kita kebebasan mendalam yang merupakan dambaan sebagai anak-anak Allah (bdk.Rm.8:21).
• Mendapatkan rahmat agung bagi sesama kita.
• Merupakan sarana ketekunan yang mengagumkan
PENYIMPANGAN DEVOSI
Saking banyaknya umat yang berdevosi kepada Bunda Maria, akhirnya muncul improvisasi yang pada akhirnya berujung pada penyimpangan-penyimpangan devosi yang sesungguhnya. Bahkan kadang umat tidak mengetahui bahwa itu salah, karena mungkin sudah terbiasa dengan apa yang telah dilakukannya.
Ada beberapa hal penting yang harus dihindari dalam berdevosi kepada Bunda Maria, yaitu :
[1] Melebih-lebihkan peran Ilahi dalam karya penyelamatan.
Ada pendapat ekstrim bahwa "Allah tidak perlu kerja-sama manusiawi. Manusia tidak punya peran apa-apa. Sehingga tidak seorang manusia pun, termasuk Maria, bisa layak dihormati. Karena, penghormatan seperti itu akan mengurangi kemuliaan yang hanya ditujukan kepada Allah". Akibat dari ekstrim ini muncul apa yang kita sebut "MARIOPHOBIA".
[2] Melebih-lebihkan peran manusiawi dalam karya penyelamatan sampai melalaikan peran Ilahi.
Argumen ini menegaskan bahwa Allah membutuhkan sarana untuk menghadirkan diri. Dan sarana paling nyata adalah Yesus Putra-Nya yang lahir dari rahim Maria. Dampaknya, peranan Maria yg begitu dilebih2kan dan pada akhirnya menggeser peran Ilahi...
Akibat yang muncul dari ekstrim ini, orang berkeyakinan bahwa sarana saja sudah cukup. Hormati Maria saja ("Mariocentricisme").
Gereja menganjurkan agar setiap anggota membangun penghormatan yang benar dan sehat terhadap Bunda Maria. Keibuan Maria dalam kehidupan gereja sungguh-sungguh memberi inspirasi pelayanan bagi gereja.
Devosi kepada Bunda Maria pada akhirnya merupakan devosi kepada Kristus, karena anugerah rahmat-Nya sudah jaya dalam diri Maria.
Berdasarkan iman dan ketaatannya pada Sabda Allah, Maria merupakan model yang istimewa bagi gereja dan anggotanya. Maria adalah seorang murid yang luar biasa.
Penampakan, visiun, dan peristiwa-peristiwa luar biasa lainnya yang dihubungkan langsung maupun tidak langsung dengan Maria, boleh dipercaya; boleh tidak dipercaya. Tidak satu pun boleh dipandang essential bagi iman Katolik, entah itu disetujui oleh gereja atau tidak.
Hal penting lainnya, Penampakan, visiun, dan peristiwa-peristiwa luar biasa lainnya yang dihubungkan langsung maupun tidak langsung dengan Maria "TIDAK BOLEH DIPANDANG DAN DITEMPATKAN SEJAJAR DENGAN INJIL" melainkan harus dinilai dalam terang iman Gereja dan hendaknya tidak bertentangan dengan Kitab Suci
Salam Sejahtera, semoga bermanfaat...
Christo et Ecclesiae
JOJBSO