Halim ananda

Halim ananda nama FB Halim Ananda
nama penulis RainaHR
(1)

Semangat nulis untuk anak anak,, mencari dollar dengan tulisan meskipun banyak typo di usahakan yang terbaik 🤣
29/04/2024

Semangat nulis untuk anak anak,, mencari dollar dengan tulisan meskipun banyak typo di usahakan yang terbaik 🤣

Bab 1 Khairunnisa Zahara iya itu nama ku, aku yang baru saja berumur 22 tahun dan sebentar lagi masuk 23 tahun. Aku meng...
26/01/2024

Bab 1

Khairunnisa Zahara iya itu nama ku, aku yang baru saja berumur 22 tahun dan sebentar lagi masuk 23 tahun. Aku mengenal mas Ervin saat bekerja di perusahaan mbak Rara istri dari mas Keenan Abang tiri ku.

Mas Ervin tidak sekantor dengan ku dia bekerja di kantor abang nya mbak Rara yang bernama mas Reno. Dia bekerja sebagai karyawan di kantor mas Reno. Dan yang dia tahu aku juga seorang karyawan di perusahaan mbak Rara.

Perkenalkan ku saat itu hanya sekedar teman cerita karena bersama sama bekerja di perusahaan besar. Lama kelamaan kami makin dekat.

Mas Ervin melamar ku dengan alasan bisa menjadi suami yang baik buat ku.

Dengan senang hati aku menerima lamaran mas Ervin karena bagi ku mas Ervin sangat baik juga perhatian pada ku.

Mama juga merestui hubungan ku dengan mas Ervin karena selama mengenal mas Ervin dia sangat baik dengan mama ku. Kabar pernikahan ku telah sampai di telinga mas Keenan dan juga mbak Rara. Mereka turut hadir di acara pernikahan ku. Mas Ervin hanya meminta acara sederhana dengan alasan uang untuk acara pernikahan bisa di gunakan untuk membeli rumah yang tidak terlalu besar.

Aku menyetujui keinginan mas Ervin karena ada benarnya juga jika menggunakan uang yang kami kumpulkan bersama untuk membeli rumah yang tidak begitu besar dari pada mengontrak rumah.

Karena aku juga menyukai mas Ervin aku gak masalah jika biaya pernikahan di bagi dua karena permintaan mas Ervin agar lebih hemat jika di bagi dua dan sisa nya bisa di pergunakan untuk keperluan lain.

Maklum lah aku baru pertama kali mengenal lelaki yang perhatian pada ku jadi tidak ada pikiran bahwa mas Ervin ini memanfaatkan aku.

Di umur 23 tahun ini aku tidak pernah berpacaran atau pun mengenal lelaki karena aku sibuk Bekerja di perusahaan mbak Rara. Aku giat bekerja dan mengejar target perusahaan agar aku bisa lebih berpengalaman di kantor atau pun di lapangan. Mbak rara juga membantu ku untuk memberi kan pelajaran bagaimana menangani sebuah proyek juga mengecek semua Maslah yang terkait proyek itu.

Mbak Rara wanita super bagi ku di saat memiliki anak 2 orang mbak Rara masih sangat cantik juga pintar dalam mengelola perusahaan nya. Aku ingin seperti mba Rara. Mbak Rara adalah panutan ku dalam bekerja.

"Nissa, mas ingin kamu tetap bekerja walaupun kita sudah menikah ya?" Ucap Mas Ervin saat 2 bulan pernikahan kami.

"Iya mas aku memang tetap bekerja mas lumayan jika aku bekerja lagian di rumah pun aku gak melakukan apa apa" ucap ku pada mas Ervin.

"Hm bagus lah" ucap mas Ervin.

"Mas ini sudah 2 bulan sejak kita menikah tapi mas gak pernah memberikan aku uang belanja" ucap ku Malam itu.

"Hm uang kamu kan masih ada Nissa untuk makan kita, uang mas sejak dulu mas berikan ke mama mas karena mas memiliki 2 orang adik perempuan yang masih sekolah dan juga kuliah Nissa" ucap Arvin.

"Lho koq gitu mas?" Tanya ku.

"Iya Nissa kasihan mama sudah janda dan tidak bekerja hanya mas yang bisa membantu mama mas" ucap Ervin.

"Tapi mas kita dalam berumah tangga ini suami yang wajib memberikan nafkah pada istri mas, dan jika pun aku bekerja itu hanya sekedar membantu jika ada kekurangan nya mas bukan full aku yang bertanggung jawab atas rumah tangga kita " jelas ku pada Ervin.

"Tolong lah di mengerti Nissa, aku ada tanggung jawab lain Nissa yaitu orang tua ku jadi aku harap kamu mengerti dan jika kamu menyayangi mas gunakan lah uang mu untuk keperluan kita" ucap Ervin.

"Hm baik lah, tapi jika adik mas yang kuliah itu sudah tamat kuliah minta lah dia bekerja membantu mama mas jadi mas bisa memberi kan nafkah untuk ku" ucap ku pada mas Ervin.

Aku tidak mau dianggap melawan suami karena aku juga menyayangi nya. Aku menikah dengan nya karena aku menyukai nya jadi aku harus terima apa pun keinginan nya.

Selama menjalani pernikahan dengan mas Ervin hanya aku yang bertanggung jawab penuh atas rumah tangga ku, mas Ervin seperti tidak mau tahu dengan urusan makanan dan juga pembayaran listrik juga wifi di rumah.

Setiap bulan hanya aku sendiri yang menanggung beban keluarga. Aku tetap jalani rumah tangga ku karena pikir ku dalam waktu dekat ini adik mas Ervin akan tamat kuliah jadi aku bisa menerima nafkah dari mas Ervin secara dia suami ku.

Aku beruntung karena tidak menyewa rumah jika harus menyewa rumah pasti aku juga yang akan membayar uang untuk membayar sewa rumah kami.

Mas Ervin tidak mau tahu urusan rumah tangga nya bagi nya pulang kerja sudah ada makanan untuk di makan dan pakaian nya sudah di cui dan rapi. Terkadang uang minta motor nya juga minta pada ku dengan alasan uang nya habis untuk mama nya.

Aku tetap memberikan uang minyak motor mas Ervin aku tidak mau hanya masalah sepele kami bertengkar.

Tentu aku malu d**g hanya Masalah meminta uang minta bisa bertengkar jadi dengan terpaksa aku memberi kan uang untuk membeli uang minyak motor nya.

"Nissa bagi mas uang 200 ribu ya untuk pegangan jika minyak mas abis" ucap mas Ervin.

"Koq banyak mas untuk Minya motor Sampai 200 ribu?" Tanya ku.

"Iya untuk pegangan mas gak mukin d**g setiap hari mas minta sama kamu uang minyak" ucap mas Ervin dengan santai.

"100 ribu saja mas, aku sudah gak ada uang, aku baru saja bayar listrik kita" ucap ku pada mas Ervin agar dia mengerti.

"His koq pelit amat sih Nissa aku suami mu lho gak mungkin aku memegang uang 100rb di dompet ku" ucap mas Ervin.

"Iya tapi aku lagi gak ada uang mas, ini juga untuk minyak motor ku untuk berangkat kerja" ucap ku lagi.

"Cepat lah Nisa jangan mempersulit diri berikan aja uang minyak pada suami mu" ucap mama mertua ku yang kebetulan pagi itu berada di rumah untuk sarapan.

"Tapi ma ini uang untuk mengisi minyak motor ku juga, gak mungkin d**g aku kehabisan minyak motor di tengah jalan" ucap ku.

"Halah gak mungkin cuma segitu uang mu, kamu kan juga kerja gaji nya hampir sama dengan Ervin, 5 juta kan sebulan jadi karyawan perusahaan?" Tanya mama Ervin.

Karena aku malas berdebat aku memberi kan uang yang 100 ribu untuk pegangan ku. Aku tidak bisa melawan jika mas Ervin sudah bersama ibu nya. Aku kalah dalam urusan bicara karena mereka berdua sangat pintar berbicara.

Aku berangkat kerja menggunakan motor ku yang sejak dulu aku miliki. Aku juga memiliki tanggung jawab yaitu memberi kan uang makan untuk mama ku dan kadang juga di bantu mbak Wulan tapi mama tetap masih tanggung jawab ku karena dia tinggal seorang diri. Memang sih tinggal dengan mbak wulan tapi gaji mbak Wulan tidak sebanyak gaji ku. Mbak Wulan yang bekerja sebagai cleaning service tidak begitu memiliki gaji yang besar. Cukup untuk nya dan juga berbagi sedikit untuk mama.

Ayo baca kelanjutan nya di novel..fizzo..

Anak gadis🥰🥰
05/05/2023

Anak gadis🥰🥰

Address

Jalan Budi Gang Pelita No 2
Dumai
28816

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Halim ananda posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Halim ananda:

Videos

Share

Category


Other Dumai travel agencies

Show All