Untuk bisa optimal menggunakannya, Anda perlu “buku manual” yang bernama Neuro-Linguistic Programming (NLP) NLP (Neuro-Linguistic Programming) saat ini merupakan suatu bidang baru yang amat digandrungi oleh berbagai pihak tidak saja di Indonesia. Mulai dari eksekutif papan atas, pengusaha, psikolog, dokter, olahragawan, dosen, bintang film bahkan sampai politisi. Beberapa sumber menyatakan mempela
jari NLP mirip dengan mempelajari manual otak manusia, terkadang disebut sebagai people skill technology, atau disebut juga psychology of excellence. Intinya adalah mengetahui bagaimana cara kerja otak agar seseorang bisa menjadi tuan atasnya, bukan menjadi budaknya. Sedangkan para pengagas NLP sendiri merumuskan NLP sebagai The study of subjective experience. Neuro berhubungan dengan otak / pikiran, bagaimana kita mengorganisasikan kehidupan
mental kita. Linguistic adalah mengenai bahasa, bagaimana kita menggunakan bahasa untuk mencipta makna dan pengaruhnya pada kehidupan kita. Programming adalah mengenai urutan proses mental yang berpengaruh atas perilaku dalam mencapai tujuan tertentu, dan bagaimana melakukan modifikasi atas proses mental itu. Sejarah dimulai ketika seorang ahli Mathematika / Computer Programming (Dr. Richard Bandler) dan seorang Profesor Linguistik (Dr. John Grinder) mempelajari keahlian sejumlah pakar dan terapis yang teramat sukses di bidangnya. Metode yang dipergunakan untuk mempelajari keahlian ini disebut sebagai modelling (ilmu memodel). Tokoh-tokoh awal yang dimodel adalah : Fritz Perls (Gestalt Psychotherapist), Virginia Satir
(Family Therapist), Gregory Bateson (Anthropologist, cybernetics) dan Milton Erickson (Hypnotherapist). Setelah bertahun-tahun memodel, mereka berdua berhasil mengembangkan teknik-teknik mental yang yang sangat berguna dalam dunia perubahan perilaku. NLP lantas dipopulerkan oleh Anthony Robbins hingga meluas di USA dan seluruh dunia, belakangan Anthony Robbins membuat merek sendiri, yakni NAC (Neuro Associations Conditioning). Barisan pelopor NLP lantas mulai mengibarkan sayapnya merambah dataran aplikasi di luar terapi. Ilmu memodel ini dikembangluaskan untuk memodel berbagai keunggulan manusia; antara lain untuk memodel keunggulan dari orang yang berprestasi unggul di bidang komunikator, olahraga / atlit, leadership, sales, pengajar, bisnisman, karyawan, penyanyi, meditasi, dan berbagai orang sukses lainnya. Modelling dalam NLP memungkinkan untuk mempelajari dan menduplikasi keahlian seseorang. Aplikasi modelling ini sungguh tak terbatas, nyaris bisa dikatakan: “Bila ada seseorang pernah melakukan sesuatu hal, maka dengan modeling kita juga dapat menduplikasi agar bisa melakukannya juga”. Melalui NLP kita bisa melakukan suatu perilaku unggul manusia dan memetakannya dalam suatu pola-pola inti tertentu. Pola-pola inilah yang kemudian disusun ulang dengan urutan dan kombinasi tertentu akan menjadi model of excellence yang dengan mudah untuk diduplikasikan kepada orang lain. Beberapa nama besar yang tercatat menggunakan ilmu NLP dalam meraih kesuksesannya adalah : Michael
Gorbachev, Bill Clinton, Andre Agassi, Lady Di, dan Nelson Mandela. Ronodirdjo, merupakan sosok kunci di Indonesia yang membuat NLP dan Hypnosis dikenal meluas setelah ia membuka keran informasi secara publik dan gratis melalui portal, web maupun blog yang dikembangkannya. Saat ini banyak orang mengikuti langkah Ronny F. Ronodirdjo untuk menyediakan informasi secara publik dan gratis mengenai NLP dan Hypnosis di Indonesia.