![Keistimewaan Umroh di Bulan Sya’ban Menggapai Rejeki, Ampunan dan Tolak BencanaKEISTIMEWAAN bulan Sya’ban sudah tidak di...](https://img3.travelagents10.com/805/688/1140786128056881.jpg)
02/01/2025
Keistimewaan Umroh di Bulan Sya’ban Menggapai Rejeki, Ampunan dan Tolak Bencana
KEISTIMEWAAN bulan Sya’ban sudah tidak diragukan lagi kemasyhurannya. Walau masih ada khilafiyah (perbedaan) mengenai amaliyah, namun bulan yang datang setelah bulan Rajab (Sahrulllah), menjadi bagian penting dalam menyongsong bulan suci Ramadan.
Mengapa bulan Sya’ban menjadi istimewa, terutama bagi hamba Allah yang memenuhi panggilanNya sebagai Dloifullah (tamu Allah)? Yang jelas, Rasulullah SAW bersabda dalam doanya: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukan kami di bulan Ramadan.” Subhanallah!!!.
Artinya, rangkaian bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadan mempunyai kaitan erat dan saling berhubungan guna memperoleh kedudukan yang mulai di hadapan Allah Yang Maha Rahman-Rahiim. Tentu, bagi dloifullah memperoleh kemabruran adalah tujuan utama dalam beribadah haji dan umroh.
Lebih dari itu, mengapai kesempurnaan dalam beribadah umroh dan haji perlu pengabdian dan pengorbanan saat berada di tanah air, yaitu berusaha memahami dan mengamalkan segala apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala laranganNya. Setidaknya, salah satu kompetensi untuk meraih gelar mabrur, yaitu orang-orang yang mampu menafkahkan hartanya dalam keadaan lapang dan sempit, mampu menahan diri dalam amarah (nafsu) serta mempunyai jiwa pemaaf terhadap manusia.
Dalam konteks bulan Sya’ban, termasuk salah satu bulan yang diagungkan dalam Islam. Khususnya, pada malam Nisfu Sya’ban (15 Sya’ban), Allah SWT turun ke langit dunia dan memberi syafaat (bantuan) bagi siapa saja yang meminta pada malam itu hingga terbit Fajar.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Jika terjadi malam nisfu Sya’ban, maka shalatlah kamu sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
“Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku mengampuninya?
Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki, sehingga Aku memberinya rezeki?
Apakah tidak ada orang yang terkena bala, sehingga Aku dapat menyelamatkannya?