25/01/2016
Petualangan Menjelajahi Tiga Gili Lombok Sendirian
Bika Saraswati - d'Traveler - Senin, 25/01/2016 11:25:00 WIB
Melewati Bukit Malimbu tempat bisa melihat Tiga Gili
Melewati Bukit Malimbu tempat bisa melihat Tiga Gili
Foto Lain
detikTravel Community -
Inilah tiga gili, alias p**au kecil paling eksotis di Lombok yakni Gili Trawangan, Meno dan Air. Lokasinya berdekatan, yang masing-masing punya pantai dan bawah laut yang menawan.
Pada awalnya perjalanan saya kali ini untuk menyinggahi p**au Lombok yang terkenal nan eksotis memang karena alasan pekerjaan. Jadwal perjalanan kemudian disusun bersama teman-teman saya menggunakan sebuah agen biro perjalanan namun saya mendapat kendala karena habisnya jadwal penerbangan akibat reschedule mendadak
Jadilah saya gagal bergabung untuk liburan bersama. Rasa penasaran dan kabar pesonanya yang tersohor akhirnya memaksa saya untuk memaksakan sebuah jadwal secara mendadak untuk nekat mengunjunginya, sendirian!
Pagi itu juga, setibanya di Jakarta setelah perjalanan dari Semarang saya langsung memutuskan reschedule tiket untuk penerbangan sore harinya ke Lombok. Rencana menginap dan bermain di Jakarta gagal. 'Yang peting bisa maen ke Gili!' begitu benak saya.
Alhamdulillah masih ada penerbangan jam 17.00 ke Lombok walaupun biaya mengubah tiket dadakan itu bikin nangis. Sambil menunggu jadwal keberangkatan , aya memutuskan menyinggahi teman di Jakarta sambil mencari informasi di internet jenis transportasi apa yang bisa saya pakai dari bandara ke tempat tujuan, harus menginap dimana sebelum ke Gili karena tidak ada penyeberangan di malam hari, dan berapa durasi waktu dari bandara ke kota Mataram.
Duh, ternyata bandara ke kota Mataram sudah pinah ke Praya dan itu lumayan jauh sekitar satu jam dan sekitar dua jam untuk ke daerah pelabuhan penyeberagan menuju Gili Trawangan. Akhirnya saya memutuskan mengambil peginapan di kota Mataram mengingat waktu sudah malam ketika saya sampai di sana nantinya. Check in penginapan sukses dan untuk sementara hati sedikit tenang karena setidaknya hidup saya akan aman begitu sampai hingga pagi harinya.
Perjalanan dengan pesawat dari Soekarno-Hatta ke Praya Lombok memakan waktu sekitar 2,5 jam. Ditambah perbedaan zona waktu membuat waktu menjadi satu jam lebih malam begitu saya sampai Bandara Praya. Pesawat mendarat sekitar jam 8 malam dan saya langsung menuju tempat lokasi Damri yang akan membawa ke kota Mataram sambil bertanya dimana saya bisa turun untuk bisa mencapai hotel. Maklum ini pertama kali dan tidak ada sanak kerabat di sini.
Agak deg degan juga karena buta lokasi ditambah sepanjang perjalanan menuju kota mataram itu hanya terlihat padang ilalang dan gelap di sepanjang jalan. Alhamdulillah ada ibu-ibu dan bapak-bapak yang baik yang menyarankan lokasi turun terdekat dan mereka ikut turun bis sambil mencarikan saya taksi menu lokasi penginapan. Alhamdulillah.
Paginya saya memutuskan mengunakan taksi untuk menuju Pelabuhan Bangsal Pemenang tempat penyeberangan. Pak Andi, bapak sopir taksi baik banget dan menyarankan saya untuk turun di beberapa lokasi dengan pemandangan yang Subhanallah indah di sepanjang perjalanan. Salah satunya yaitu Bukit Malimbu.
Dari bukit ini kita bisa melihat si tiga gili 'bersaudara', yaitu Trawangan-Meno-Air yang dari kejauhan seperti p**au kecil yang berjajar. Bukit Malimbu ini ada dua, yaitu Bukit Malimbu Satu dan Bukit Malimbu Dua karena memang ada dua kali jalan tanjakan menuju ke pelabuh Bangsal. Saya nggak bisa membedakan mana yang satu mana dan yang dua.
Bapak taksi hanya dapat mengantar sampai dengan terminal kecil sebelum pelabuhan. Itu sebenarnya hanya berjarak beberapa meter saja menuju pelabuhan namun saya kemudian mengetahui bahwa wilayah ini dijadikan potensi oleh penduduk untuk mencari nafkah dengan cara menyediakan fasilitas transportasi bernama Cidomo semacam kereta kuda atau andong yang biasa kita kenal. Tarifnya sekitar Rp 10.000 s.d Rp 20.000 ribu untuk sekali perjalanan per orang.
Ada dua alternatif jenis penyeberangan menuju Gili yaitu menggunakan perahu cepat atau menggunakan perahu penyeberangan umum bersama dengan penduduk setempat yang juga mengangkut barang-barang dagangan mereka. Bila menggunakan perahu cepat jadwal keerangkatan sudah pasti berapapun orang akan berangkat.
Penyeberangan bisa ditempuh dalam waktu 20 menit. Namun bila menggunkan penyeberangan umum kita harus sabar menunggu seluruh barang diangkut ke kapal dan menunggu penuh kapal tentunya. Kapal bisa menampung sekitar 40 orang dengan durasi penyeberangan 45 menit.
Bagaimana dengan biaya? Tentu saja lebih murah penyeberangan umum. Biaya menuju Gili Meno sebesar Rp 12.000 , Gili air Rp 14.000 dan Gili Trawangan Rp 15.000 ribu. Karena saya lebih ingin menikmati berbaur bersama penduduk setempat dan kapal umum sudah hampir penuh, maka saya putuskan mengunakan penyeberangan biar lebih berasa seru liburannya.
Dan akhirnya, setelah penyeberangan 45 menit bertemulah saya dengan Gili Trawangan! Alhamdulillah sungguh bersyukur ats semua perjalanan. Airnya sungguh biru, jernih dengan pasir putih dan warna payung dan bantal cantik yang warna-warni. Perjalanan di Gili Trawangan sangat seru saya bertemu dengan penduduk lokal yang ramah, bapak pembuat tembikar khas Lombok, dan penangkaran bayi penyu yang lucu. Selain itu, perjalanan saya kemudian berlanjut dengan snorkeling ke dua gili lainnya. Tunggu cerita selanjutnya!
Tamasya ke Lombok, dg low bugdet (konsultasikan kpd kami)
Sweelo Tours, 0878 64244665 / 0878 62694467