13/09/2015
Pantai Lenggoksono adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia dan masuk wilayah Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur[1]. Untuk mencapai pantai ini dari Kota Malang kita bisa menempuh dari Kecamatan Dampit menuju Kecamatan Tirtoyudo, lalu berbelok ke kanan di pertigaan Tangsi, Desa Tirtoyudo. Dari pertigaan ini posisi Pantai Lenggoksono masih sekitar 30 kilometer. Kondisi jalan dari Tangsi Tirtoyudo menuju Lenggoksono Purwodadi sangat mulus beraspal, hanya ruas jalan sangat sempit. Sepanjang 30 kilometer itu jalanan berkelok-kelok. Jalanan belokan tajam disertai menanjak dan menurun yang curam. Bahkan terdapat jurang curam di sisi kanan dan kiri jalan. Sekitar lima kilometer menjelang masuk Desa Purwodadi kondisi jalan mulai rusak, namun sejumlah jalan ada yang sudah dicor hingga ke bibir pantai. Sepanjang perjalanan kita bisa menyaksikan perkebunan cengkeh dengan pohonnya yang tinggi sampai 15 meter. Hal itu tidak mengherankan karena Desa Purwodadi merupakan sentra produsen cengkeh terbesar di Malang Raya.
Selain menyimpan potensi ikan beragam jenis seperti lobster, cumi-cumi, layur, cakalang, dan layar pemandangan pantai ini cukup menyejukkan mata. Memiliki hamparan pasir putih seluas satu kilometer melingkar dengan dikelilingi dua tebing yang cukup menghijau karena tumbuhan rindang. Bagi penghobi memancing, Pantai Lenggoksono menawarkan banyak tantangan. Selain tempatnya yang nyaman, ikannya juga banyak. Pantai Lenggoksono sebenarnya memiliki pemandangan yang indah dengan deburan ombaknya yang seperti berkejar-kejaran. Banyak batu-batu kecil tersebar di sepanjang tepi pantai. Sayangnya pantai ini kurang terawat karena masih ada sampah yang bertebaran di tepi pantai. Pantai Lenggoksono tidak hanya menawarkan potensi ikan, tetapi juga menjadi wilayah konservasi lobster mutiara, lobster pasir, dan lobster batu. Kebetulan di bawah Pulau Gadung yang masuk wilayah Pantai Lenggoksono terdapat goa lobster. Di goa bawah laut inilah sarang lobster yang oleh masyarakat dan nelayan selalu dijaga dan diawasi dari nelayan nakal yang akan menangkap dengan potasium. Sehingga sampai saat ini goa yang menjadi tempat bertelur lobster itu masih sangat bagus dan terjaga dengan baik. Di pantai ini pun ditunjuk oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan sebagai wilayah ekowisata.
Tidak begitu jauh dari Pantai Lenggoksono, tepatnya di Teluk Kletekan terdapat sebuah air terjun yang berada di bibir pantai yang menjorok ke tengah laut. Untuk menuju air terjun yang oleh para nelayan disebut dengan Banyu Anjlok itu, wisatawan harus menempuh jalur laut. Kita bisa menyewa perahu jungkung nelayan untuk mengantarkan ke tempat itu. Tetapi kita harus ekstra hati-hati ketika mengarungi teluk menuju Banyu Anjlok ini karena ombaknya yang cukup besar. Perjalanan ke Banyu Anjlok membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Keindahan air terjun Banyu Anjlok di Teluk Kletekan ini mungkin tidak ada duanya di Malang Raya. Air terjun Banyu Anjlok berasal dari sumber air yang berasal dari bukit, lalu mengaliri tebing batu karang setinggi tujuh meter. Air menggerojok tidak dalam satu titik, tetapi menyebar selebar batu karang sehingga terlihat begitu indah. Airnya jernih, bersih dan sangat dingin. Kita bisa berenang atau mandi di air terjun ini.
Bila Anda masih memiliki waktu bisa melanjutkan ke Pantai Bolu-bolu. Pantai ini seperti pantai tidak berpenghuni, maklum sangat jarang orang yang datang ke pantai ini. Meski indah sekali, tetapi untuk menuju ke pantai ini memang harus menyeberang laut, tidak semua orang berani kecuali para nelayan. Pantai ini dipenuhi pasir sangat putih yang berbeda dengan pantai lain. Ombaknya juga sangat tenang, bahkan air begitu bening sehingga karang-karang bisa terlihat dari permukaan air. Bebatuan karang yang berada di pinggir pantai tersusun demikian rancak dan terstruktur.