16/10/2024
Sejak 2017, terdapat sejumlah kasus pendaki yang meninggal di Gunung Rinjani, dengan penyebab beragam. Berikut adalah sepuluh pendaki yang tercatat meninggal:
Melanie Bohner (2024) - Tewas jatuh di Bukit Anak Dara.
LMH (2023) - Tewas terjepit di Gua Susu.
ALD (2023) - Pendaki lansia meninggal karena kelelahan.
Abdullah (2023) - Meninggal akibat kelelahan saat mendaki.
Pawadi (2023) - Tewas karena sesak napas.
BBA (2022) - WN Portugal terjatuh di puncak.
Muhammad Fuad Hasan (2021) - Jatuh ke jurang.
Muhammad Ainul Taksim (2018) - Meninggal akibat gempa.
Taufik (2017) - Ditemukan tewas di kolam air panas.
Kaifat Rafi Mubarok (2024) - Ditemukan setelah jatuh ke jurang
Untuk mengurangi risiko kecelakaan di Gunung Rinjani, langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil meliputi:
Pendidikan dan Sosialisasi: Meningkatkan pengetahuan pendaki tentang potensi bahaya, termasuk kondisi fisik dan biologi yang ada di jalur pendakian
Prencanaan dan Persiapan: Menggunakan perlengkapan yang memadai dan melakukan perencanaan matang sebelum pendakian
Pemasangan Rambu dan Peringatan: Menyediakan papan peringatan bahaya dan petunjuk jalur untuk meningkatkan kesadaran pendaki
Patroli dan Monitoring: Melakukan patroli rutin serta pemantauan kondisi jalur pendakian untuk mendeteksi bahaya lebih awal
Sistem Peringatan Dini: Mengembangkan sistem peringatan dini untuk menginformasikan pendaki tentang potensi risiko
Untuk paket trekking rinjani
WA 085955233832
Paket 3 hari 2 malam hanya 1.850.000 per orang
https://www.lomboksociety.web.id/2017/07/paket-trekking-rinjani-3-hari-2-malam_4.html?m=1
https://www.lomboksociety.web.id/2017/07/paket-trekking-rinjani-3-hari-2-malam_4.html?m=1