15/04/2016
Mendaki Gunung Rinjani
( Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat )
Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau kawah di ketinggian 2.000 mdpl.
Ada 2 rute untuk mencapai lokasi:
Desa Senaru : dari Mataram – Bayan – Senaru, ± 82 km (2,5 jam)
Desa Sembalun Lawang : dari Mataram – Selong – sambelia – Sembalun Lawang, ± 140 km (4,5 jam)
Para pendaki biasanya menyukai perjalanan melewati Sembalun, karena rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit)
Tantangan awal yang mesti ditempuh adalah padang sabana yang luas dan berbukit-bukit. Karakteristik alam ini memberikan pengalaman baru bagi petualang yang biasa mendaki pegunungan di tanah Jawa. Biasanya pegunungan di Jawa lebih banyak menyuguhkan hutan homogen dan heterogen.
Tanah tandus berdebu disertai iklim yang menyengat membuat stamina cepat terkuras. Hanya di beberapa tempat terhampar rumut ilalang yang lebat sebagai makanan lezat bagi lembu-lembu gembala. Di tempat tertentu terdapat pos khusus yang bisa digunakan berkemah dengan mata air dan wc darurat.
Sehabis padang sabana, medan perjalanan terasa semakin berat. Tanjakan terjal dengan jurang menganga mulai hadir di antara rimbunan hutan heterogen. Gunung Rinjani bisa dikatakan aman dari ancaman binatang buas. Burung, monyet yang bergelantungan dan ayam hutan yang kerap dijumpai di hutan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam, sampailah di pelawangan (punggungan gunung) Sembalun Lawang. Lokasi yang ditumbuhi cemara gunung (Casuarina junghuniana) ini merupakan pos pendakian terakhir sebelum menuju puncak.
Pelawangan Sembalun Lawang terletak persis di lereng penyangga Danau Segara Anakan. Walhasil, sembari istirahat, pendaki bisa sepuasnya menyaksikan keeksotisan danau raksasa yang terbentuk secara vulkanik akibat letusan Gunung Rinjani.
Danau segara anakan
Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan untuk berendam di kolam air panas dan mancing.
Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dini hari untuk mencari momen indah – matahari terbit di puncak Rinjani. Medan perjalanan menuju puncak berat dan cukup berbahaya. Padang pasir, kawah, dan jurang yang seolah tanpa dasar, akan memaksa berpacunya adrenalin selama 3-5 jam perjalanan. karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat petualang – ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yang indah. Anda akan melihat Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran. Biasanya angin bertiup cukup kencang.
Uploaded by - Lalu Muhammad Riady -