18/06/2016
MYTHS AND LOGOS LAKE TOBA
MEDAN – BALIGE – BAKKARA - MEDAN
Mithos dan Logos Danau Toba
Pada zamannya di suatu desa di Sumatera Utara hidup seorang petani dan dia
disebut Si Toba dia hidup sendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Dan
dia hidup dari keseburan dan indahnya alam disana.
Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ke sungai
yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan
didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan
hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.
Pada suatu sore, Si Toba pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup
lama ia memancing tak seekor iakan pun didapatnya. Kejadian yang seperti
itu,tidak pernah dialami sebelumnya. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah
saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada yang memakan umpan
pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing. Tetapi
ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang
langsung menarik pancing itu jauh ketengah sungai. Hatinya yang tadi sudah kesal
berubah menjadi gembira, Karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya
itu adalah ikan yang besar.
Setelah beberapa lama dia biarkan pancingnya ditarik ke sana kemari, barulah
pancing itu disentakkannya, dan tampaklah seekor ikan besar tergantung dan
menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya
ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas
dari mulut ikan itu. Pada saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan
tersebut memandangnya dengan penuh arti. Kemudian, setelah ikan itu
diletakkannya ke satu tempat dia pun masuk ke dalam sungai untuk mandi.
Perasaannya gembira sekali karena belum pernah dia mendapat ikan sebesar itu.
Dia tersenyum sambil membayangkan betapa enaknya nanti daging ikan itu kalau
sudah dipanggang. Ketika meninggalkan sungai untuk p**ang kerumahnya hari sudah
mulai senja.
Setibanya di rumah, lelaki itu langsung membawa ikan besar hasil pancingannya
itu ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk memanggang ikan itu,
ternyata kayu bakar di dapur rumahnya sudah habis. Dia segera keluar untuk
mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa
beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas rumah dan langsung menuju
dapur.
Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu
sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tampak terhampar
beberapa keping uang emas. Karena terkejut dan heran mengalami keadaan yang aneh
itu, dia meninggalkan dapur dan masuk kekamar.
Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap karena
didalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan rambut yang panjang terurai.
Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap cermin yang
tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian perempuan itu tiba-tiba
membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang tegak kebingungan di mulut
pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang
berdiri dihadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat wanita
secantik itu meskipun dahulu dia sudah jauh mengembara ke berbagai negeri. Dan
pendek cerita Si Toba akhirnya menikah dengan Wanita tersebut yang merupakan
jelmaan ikan mas tersebut dengan syarat yang diberikan oleh wanita itu “jika
nanti kita punya anak kamu jangan sekali-sekali menyebut anakmu dengan sebutan
dasar anak ikan”, hingga akhirnya mereka dikaruniakan seorang anak yang mereka
beri nama Si Samosir. Akan tetepi Si samosir sangat dimanjakan oleh ibunya.
Suatu hari Samosir disuruh ibunya untuk mengantar Makanan Untuk Bapaknya, dan
didalam perjalanan Makanan tersebut dimakan oleh si Samosir. Setibanya diladang
makanan tersebut tinggal sedikit dan diberikannya ke bapaknya, dengan sangat
laparnya dan ingin cepat makan Si Toba membuka makananya, dan dilihatnya nasi
sudah tinggal sedikit si Toba sangat marah, apa lagi si Samosir mengaku bahwa
dia yang memakan makanan tersebut. Dengan sangat marah dan emosi si Toba lupa
janjinya kepada istrinya, di memarahi anaknya dengan kata-kata “ Dasar anak
Ikan”, sambil menangis, anak itu berlari p**ang menemui ibunya di rumah. Kepada
ibunya dia mengadukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang
diucapkan ayahnya kepadanya di ceritakan p**a. Mendengar cerita anaknya itu, si
ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan
kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh anaknya
agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah
mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu.
Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-
lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
Ketika tampak oleh sang ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu
yang dipanjatnya di atas bukit , dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu
jauh letaknya dari rumah mereka itu. Ketika dia tiba di tepi sungai itu kilat
menyambar disertai bunyi guruh yang megelegar. Sesaat kemudian dia melompat ke
dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang
sama, sungai itu pun banjir besar dan turun p**a hujan yang sangat lebat.
Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap kemana-mana dan
tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir. Pak Toba tak bisa menyelamatkan
dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelamaan, genangan air itu
semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang di kemudian hari
dinamakan orang Danau Toba. Sedang Pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama
Pulau Samosir.
Kalau dilihat dari cerita legenda tersebut, dimana sumber air yang datang
tersebut merupakan akibat kemarahan alam terhadap manusia, dimana kita tidak
bersyukur dan tidak menjaga apa yang telah alam berikan kepada kita. Dimana
dulunya Danau Toba itu merupakan suatu Gunung yang disebut gunung Toba. Dimana
gunung toba ini marah dan memuntahkan isin perutnya 3 kali dengan waktu yang
berbeda-beda.
Akan tetapi sebenarnya menurut penelitian bahwa gunung toba itu marah dan
memuntahkan isi perutnya ada 4 kali tapi yang ke 4 belum bisa dipastikan pusat
muntahannya (letusanya).
Dimana muntahan pertama itu lah yang terjadi pada ± 800.000 tahun yang lalu. Dan
dinding gunung (Caldera) tersebut bisa kita lihat Mulai dari parapat sampai ke
Porsea. Dan pada muntahan pertama ini belum terjadi danau. (inilah disebut
Letusan Sibaganding)
Pada ± 400.000 tahun gunung toba kembali memuntahankan isinya dan dinding
gunungnya (Caldera) bisa kita lihat di Haranggaol, disini juga belum terjadi
danau. (inilah disebut letusan Haranggaol)
Hingga ± 75.000 terjadilah muntahan yang ketiga dan dinding gunungnya (Caldera)
adalah didaerah Bakkara. (Inilah disebut Letusan Sibandang). Dan setelah letusan
ketiga ini tergabunglah semua lubang yang diakibatkan ketiga letusan tersebut
menjadi suatu area lembah yang sangat luas. Dalam kurun beberapa waktu (sekitar
6 tahun) debu letusan yang ketiga menutupi kawasan bumi yang sangat luas, yang
secara perlahan turun dan menumpuk dibeberapa tempat, salah satu contoh Pulau
samosir sekarang merupakan lapisan bumi yang dari dalam akibat letusan naik
keatas dan ditutupi oleh debu letusan tersebut dan menjadikan daratan yang
disebut Samosir, sehingga akhirnya sumber-sumber air dari dalam tanah terbuka
dan mengisi lembah tersebut secara perlahan-lahan dan akhirnya seperti sekarang
ini yang kita lihat, begitu indahnya danau toba dengan segala misterinya.
Jika dilihat dari dinding gunung (caldera) terutama yang di Parapat
(sibaganding) dulunya daerah gunung toba tersebut sebenarnya daerah pantai, kita
dapat melihat bahwa dinding batu tersebut merupakan batu-batuan yang terbentu
dari dasar laut, dimana akibat pergeseran plat bumi (lempengan) yang saling
mendorong sehingga batu-batuan tersebut ikut terdorong dan naik keatas. Jadi
kalau kita lihat batu-batuan yang ada di sibaganding kira-kira umurnya sudah
menjapai ratusan juta tahun yang lalu.
Kita dapat melakukan atau mengikuti lintasan dinding gunung toba atau mengetahui
luas caldera gunung toba tersebut sambil berwisata memandanga danau toba yang
merupakan Caldera Gunung Toba, dimana kita bisa mengetahui umur bebatuan, umur
debu yang sudah beku, pusat-pusat muntahan gunung toba, sambil berwisata Geo
kita juga wisata Budaya , wisata kuliner yang bearenaka ragam.