Kampung Kopi Payungi

11/05/2023

Payungi mBranding bantu branding usahamu

30/06/2022

09/06/2022

Halo
Akhirnya masuk ke tahap interview nih setelah tahap pendafataran selesai. Selain interview, kita juga akan ada Bincang Santai mengenai Perempuan dan Seni bersama para narasumber hebat.

Seperti biasa, kegiatan ini akan diadakan di hari Sabtu, 11 Juni 2022 di Gedung Pesantren Wirausaha Payungi.

Buat yang sudah mendaftar, jangan lupa datang ya! See you...

13/04/2022

https://www.facebook.com/100070064478031/posts/276412474704233/

Kota & Kolaborasi

Ada hal menarik analisis Simon Sinek tentang how great leaders inspire action? Why, how, what? pada fase tertentu, kita semakin tidak membeli produk tapi membeli brand. Ada sejenis privilege saat kita dapat membeli barang bermerek, dan ini menarik jika produknya adalah konsumsi kita sehari-hari artinya bukan barang mewah. Ada banyak perusahan kalah bertarung padahal punya segudang fasilitas baik modal, SDM dan pangsa pasar. Ternyata fakta membuktikan ada yang gagal karena seolah 3 hal di atas adalah jawaban.

Simon memberi pengaruh positif pada kerewalanan, hukum sebaran inovasi dan kemampuan untuk membangun inisiatif secara kolektif. Di sini saya tertarik untuk membahas ruang komunitas yang sebenarnya tidak butuh hal-hal yang selama ini sering dianggap penting untuk membangun keberlanjutan. Mengapa inovasi penting? Bagaimana inovasi membangun jiwa atau ruang cantik performance komunitas? Bagaimana inovasi mempengaruhi militansi kerelawanan?

Kunci kolaborasi ada pada kesetaraan dan saling percaya. Bahwa energi komunitas juga sama dengan energi anggaran. Bahkan sumber daya manusia adalah modal utama perubahan sosial dari pada uang. Kota butuh SDM yang punya inovasi hasil dari proses literasi panjang.

Madrasah kader penggerak #11 akan mengundang Julian Gressando (TPPI Kota Metro) untuk berdiskusi tentang Kota & Kolaborasi. Kota yang harus mampu menciptakan branding di level nasional dan jalannya adalah kolaborasi. Silahkan hadir Rabu jam 16.00-18.00 WIB di Kampung Kopi Payungi.

13/04/2022

Menuju Tubaba

"Ketika orang masih buang sampah sembarangan, berarti dia warga tulang bawang barat, belum warga Tubaba." Ujar Umar Ahmad

Tubaba beruntung punya Bupati yang mengerti tentang falsafah, nilai, prinsip, seni dan kebudayaan. Nenemo (Nemen, Nedes dan Nerimo) dengan kata lain bekerja keras, tahan banting dan ikhlas. Ditambah prinsip sederhana, setara dan lestari menjadi pegangan bersama menuju Tubaba.

Menuju Tubaba adalah isi dari nilai dan prinsip di atas. Kalau kita hadir di Tubaba ada daya magis antara arsitektur yang memadukan air, batu dan kayu. Dipadukan dengan alam yang hijau Tubaba siap pulang ke masa depan.

Ini bukan mimpi atau ambisius Bupati, tapi ini adalah penggalian makna untuk apa pembangunan itu dilakukan. Islamic Center, Uluan Nughik, Las Sengok, Patung 4 Marga, Rumah Badui, Festival Bambu, Sekolah Seni Tubaba, Tubaba Cerdas, cukup menggambarkan kabupaten ini hidup dan terus menggerakkan sendi kehidupan.

Menuju Tubaba adalah nilai yang terus digaungkan. Menuju Tubaba berarti siap membuka diri, kabupaten ini sudah melepaskan paling pintu masuk, artinya siap menerima segala hal baik dan menjadi kabupaten muda yang ramah pada peradaban baik, dari sisi manapun. Menuju Tubaba adalah kemauan diri untuk merawat yang baik.

Bangunan arsitektur Tubaba mendapat sentuhan dari dan ditangan dinginnya Tubaba terus menarik perhatian. "Kenapa saya banyak menaruh batu di Tubaba? Karena batu bisa dilihat orang ratusan bahkan ribuan tahun."ujar Umar Ahmad.

Madrasah Kader Penggerak #12 akan mengundang Bupati Tubaba Umar Ahmad untuk berbincang tentang Menuju Tubaba & Ekonomi Kreatif Kamis 14 April 2022 jam 16.00-18.00 WIB di Kampung Kopi Payungi.
tubaba


bercerita

27/03/2022