Wisata Alam Sumber Air Panas Hantakan

Wisata Alam Sumber Air Panas Hantakan Media informasi terkait Obyek Wisata Alam Sumber Air Panas Hantakan Kab. Hulu Sungai Tengah Kalimant Untuk anak-anak dibawah 12 tahun, gratis

31/12/2022

Daya Tarik Wisata, Kawasan Pariwisata, Jasa Transportasi Wisata, Jasa Perjalanan Wisata, Jasa Makanan dan Minuman, Penyediaan Akomodasi, Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi, MICE, Jasa Informasi Pariwisata, Jasa Konsultan Pariwisata, Jasa Pramuwisata, Wisata Tirta, dan Spa.

15/05/2022

Pariwisata mampu membantu meningkatkan perekonomian masyarakat
31/01/2022

Pariwisata mampu membantu meningkatkan perekonomian masyarakat

Kampung Durian, objek wisata agro yang berada diΒ Desa Datar Lebar, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu telah membantu ...

21/01/2022

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Waste4Change, Bumi Journey, dan Yayasan Puteri Indonesia mengajak ...

20/01/2022

To due list :
1. Pembersihan lokasi
2. Perbaikan jalan
3. Penataan taman
4. Penambahan fasilitas (gazebo dan tempat peristirahatan)

15/01/2022

Jumat 14 Januari 2022

Ternyata tidak perlu mahal dan mewah. Yang penting tertata rapi, bersih dan asri
15/01/2022

Ternyata tidak perlu mahal dan mewah. Yang penting tertata rapi, bersih dan asri

14/01/2022

Kalau ke Martapura wajib di coba ya πŸ‘

12/01/2022

Skema Ideal Pengelolaan Obyek Wisata :
1. Melibatkan warga sekitar Obyek
2. Kerjasama dengan Pemerintah Desa
3. Didukung oleh Pemerintah Daerah

Sasaran :
1. Meningkatnya Pendapatan Pengelola dan warga sekitar Obyek Wisata.
2. Adanya pemasukan PAD & PADes
3. Bertumbuhnya UMKM di bidang Usaha Makanan Ringan, Sentra Oleh2, Rumah Makan, Penginapan / perhotelan dll.

09/01/2022

03/01/2022

Guna pemberdayaan SDM dan PADes. Pengelolaan Obyek Wisata AIR PANAS Hantakan Obyek Wisata Air Panas Hantakan siap dikerjasamakan dengan Perintah Desa.

Kontrak jangka panjang dengan konsep saling menguntungkan.

Maju bersama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

02/01/2022

Menurut Databoks (2019), yang bersumber dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, pendapatan devisa negara Indonesia dari sektor pariwisata mencapai $17,6 Milyar pada tahun 2019. Sedangkan Migas sekitar $19,2 Milyar.
Hanya beda tipis antara ke dua sektor ini.

Dengan demikian, betapa berpotensi nya sektor pariwisata dalam perolehan devisa Negara jika dikelola dengan baik dan benar.

Nah, kebetulan HST adalah salah satu wilayah yang dianugerahi oleh Allah SWT memiliki Potensi alam yang cukup menarik. Banyak tempat yang dapat dijadikan Obyek wisata.

Pertanyaannya adalah apakah Pemerintah Daerah sudah memiliki SDM yang mampu melihat potensi ini? Kemudian apakah memiliki niat untuk mengelolanya dan mengembangkannya?

02/01/2022

MENGINTIP POTENSI SEKTOR PARIWISATA DI HST.
Oleh : Alisahbana

Pemerintah daerah, khususnya Kab. HST. Menurut penilaian saya sejak dulu kebijakannya terlalu kaku. Terlebih terhadap pembinaan dan pengembangan Destinasi Pariwisata. Padahal potensi di sektor ini di wilayah ini sangat menjanjikan. Sumber Daya Alamnya mendukung. Di beberapa wilayah, banyak lokasi yang menarik untuk di kembangkan menjadi lokasi obyek wisata.
Sayangnya, Pemda hanya dapat mengembangkan sarana dan prasarana obyek wisata jika sudah menjadi aset Pemda. Padahal kebijakan seperti ini salah besar. Salah satu contoh kesalahan yang ada, yaitu Pembebasan lokasi Obyek wisata Pagat. Masyarakat di sana sudah tidak terlibat, sehingga minat warga di sana untuk turut mempromosikan sudah sirna. Berbagai upaya dan juga banyaknya biaya yang sudah di kucurkan ke lokasi ini. Namun tetap sepi pengunjung. Padahal, sebelum di ambil alih Pemda HST, lokasi ini selalu ramai dikunjungi.
Di HST sebelumnya ada 3 lokasi obyek wisata yang menjadi andalan (Wisata Batu Benawa, Wisata Lu'uk Laga dan Wisata Sumber Air Panas). Namun karena target pemerintah hanya fokus mengejar target PAD, akhirnya ke 3 lokasi Obyek wisata ini mati suri. Hanya Retribusi yang dikejar, sementara kondisinya lokasi nya tidak diperhatikan.

Di daerah Jawa, pembinaan dan pengembangan Obyek wisata tidak mesti lokasinya milik Pemerintah. Karena pada prinsipnya, tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah, bukan hanya masalah PAD. Akan tetapi mampu mensejahterakan warganya melalui ekonomi kerakyatan juga merupakan keberhasilan.

Kalau kita amati, sektor pariwisata memiliki kekuatan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, karena memiliki dampak multi efek. Banyak para pelaku UMKM yang akan terlibat dan turut menikmati hasilnya. Di sekitar lokasi obyek wisata akan tumbuh berbagai usaha masyarakat, yaitu hasil kerajinan tangan, jajanan, hasil perkebunan dan pertanian dapat dijual dengan harga yang pantas. Sementara di sekitar lintas wisata, usaha rumah makan, sentral oleh-oleh, perhotelan akan semakin meningkat.
Jika pemerintah jeli dan peduli terhadap . Pengembangan Sektor pariwisata ini lah salah satu solusinya, yaitu memanfaatkan sumberdaya alam tanpa harus merusak kelestariannya.
Untuk kajian lebih jauh tentang cara kerjasama yang baik antara pemerintah dengan pemilik lokasi, saya rekomendasikan studi banding ke obyek wisata Ciater di Bandung. Luas lokasi obyek wisata di sana, kurang lebih 6 Ha, lahannya 100% masih milik warga bukan Pemerintah Daerah. Di sana, PAD yang masuk ke kas daerah bukan hanya dari pungutan Retribusi diloket utama (loket masuk) sebesar Rp.15.000 / orang, namun juga dari pajak-pajak lain dari pelaku UMKM yang ada di sana. Sementara para pemilik lahan, masing-masing mengelola wahana yang dibangun diatas tanahnya, melalui kerjasama dengan pihak bank. Wahana yang ada sudah diatur sedemikian rupa oleh Pemda sehingga tidak tumpang tindih sehingga menjadi satu kesatuan. Ada yang mengelola Sepeda Air, Flaying Fox, Lapangan Tenis, Kolam Renang, dll. Masing-masing wahana dikenakan tiket masuk Rp.15.000. Jadi, baik pemerintah maupun warga, memiliki penghasilan masing-masing.
Semoga yang ditempatkan di Dinas Pariwisata HST saat ini orang yang tepat. Sehingga memiliki kajian dan kejelian dalam pengembangan pariwisata di HST.
Saran penting dari saya, untuk melakukan terobosan baru, rubah kebijakan yang ada. Insya Allah, HST akan menjadi Bandung ke dua. Geliat ekonomi meningkat, alam tetap lestari.
Ingat! Penyumbang terbesar devisa dunia di posisi rengking ke 4 adalah sektor pariwisata.MENGINTIP POTENSI SEKTOR PARIWISATA DI HST.
Oleh : Alisahbana

Pemerintah daerah, khususnya Kab. HST. Menurut penilaian saya sejak dulu kebijakannya terlalu kaku. Terlebih terhadap pembinaan dan pengembangan Destinasi Pariwisata. Padahal potensi di sektor ini di wilayah ini sangat menjanjikan. Sumber Daya Alamnya mendukung. Di beberapa wilayah, banyak lokasi yang menarik untuk di kembangkan menjadi lokasi obyek wisata.
Sayangnya, Pemda hanya dapat mengembangkan sarana dan prasarana obyek wisata jika sudah menjadi aset Pemda. Padahal kebijakan seperti ini salah besar. Salah satu contoh kesalahan yang ada, yaitu Pembebasan lokasi Obyek wisata Pagat. Masyarakat di sana sudah tidak terlibat, sehingga minat warga di sana untuk turut mempromosikan sudah sirna. Berbagai upaya dan juga banyaknya biaya yang sudah di kucurkan ke lokasi ini. Namun tetap sepi pengunjung. Padahal, sebelum di ambil alih Pemda HST, lokasi ini selalu ramai dikunjungi.
Di HST sebelumnya ada 3 lokasi obyek wisata yang menjadi andalan (Wisata Batu Benawa, Wisata Lu'uk Laga dan Wisata Sumber Air Panas). Namun karena target pemerintah hanya fokus mengejar target PAD, akhirnya ke 3 lokasi Obyek wisata ini mati suri. Hanya Retribusi yang dikejar, sementara kondisinya lokasi nya tidak diperhatikan.

Di daerah Jawa, pembinaan dan pengembangan Obyek wisata tidak mesti lokasinya milik Pemerintah. Karena pada prinsipnya, tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah, bukan hanya masalah PAD. Akan tetapi mampu mensejahterakan warganya melalui ekonomi kerakyatan juga merupakan keberhasilan.

Kalau kita amati, sektor pariwisata memiliki kekuatan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, karena memiliki dampak multi efek. Banyak para pelaku UMKM yang akan terlibat dan turut menikmati hasilnya. Di sekitar lokasi obyek wisata akan tumbuh berbagai usaha masyarakat, yaitu hasil kerajinan tangan, jajanan, hasil perkebunan dan pertanian dapat dijual dengan harga yang pantas. Sementara di sekitar lintas wisata, usaha rumah makan, sentral oleh-oleh, perhotelan akan semakin meningkat.
Jika pemerintah jeli dan peduli terhadap . Pengembangan Sektor pariwisata ini lah salah satu solusinya, yaitu memanfaatkan sumberdaya alam tanpa harus merusak kelestariannya.
Untuk kajian lebih jauh tentang cara kerjasama yang baik antara pemerintah dengan pemilik lokasi, saya rekomendasikan studi banding ke obyek wisata Ciater di Bandung. Luas lokasi obyek wisata di sana, kurang lebih 6 Ha, lahannya 100% masih milik warga bukan Pemerintah Daerah. Di sana, PAD yang masuk ke kas daerah bukan hanya dari pungutan Retribusi diloket utama (loket masuk) sebesar Rp.15.000 / orang, namun juga dari pajak-pajak lain dari pelaku UMKM yang ada di sana. Sementara para pemilik lahan, masing-masing mengelola wahana yang dibangun diatas tanahnya, melalui kerjasama dengan pihak bank. Wahana yang ada sudah diatur sedemikian rupa oleh Pemda sehingga tidak tumpang tindih sehingga menjadi satu kesatuan. Ada yang mengelola Sepeda Air, Flaying Fox, Lapangan Tenis, Kolam Renang, dll. Masing-masing wahana dikenakan tiket masuk Rp.15.000. Jadi, baik pemerintah maupun warga, memiliki penghasilan masing-masing.
Semoga yang ditempatkan di Dinas Pariwisata HST saat ini orang yang tepat. Sehingga memiliki kajian dan kejelian dalam pengembangan pariwisata di HST.
Saran penting dari saya, untuk melakukan terobosan baru, rubah kebijakan yang ada. Insya Allah, HST akan menjadi Bandung ke dua. Geliat ekonomi meningkat, alam tetap lestari.
Ingat! Penyumbang terbesar devisa dunia di posisi rengking ke 4 adalah sektor pariwisata.

02/01/2022

MENGINTIP POTENSI SEKTOR PARIWISATA DI HST.
Oleh : Alisahbana

Pemerintah daerah, khususnya Kab. HST. Menurut penilaian saya sejak dulu kebijakannya terlalu kaku. Terlebih terhadap pembinaan dan pengembangan Destinasi Pariwisata. Padahal potensi di sektor ini di wilayah ini sangat menjanjikan. Sumber Daya Alamnya mendukung. Di beberapa wilayah, banyak lokasi yang menarik untuk di kembangkan menjadi lokasi obyek wisata.
Sayangnya, Pemda hanya dapat mengembangkan sarana dan prasarana obyek wisata jika sudah menjadi aset Pemda. Padahal kebijakan seperti ini salah besar. Salah satu contoh kesalahan yang ada, yaitu Pembebasan lokasi Obyek wisata Pagat. Masyarakat di sana sudah tidak terlibat, sehingga minat warga di sana untuk turut mempromosikan sudah sirna. Berbagai upaya dan juga banyaknya biaya yang sudah di kucurkan ke lokasi ini. Namun tetap sepi pengunjung. Padahal, sebelum di ambil alih Pemda HST, lokasi ini selalu ramai dikunjungi.
Di HST sebelumnya ada 3 lokasi obyek wisata yang menjadi andalan (Wisata Batu Benawa, Wisata Lu'uk Laga dan Wisata Sumber Air Panas). Namun karena target pemerintah hanya fokus mengejar target PAD, akhirnya ke 3 lokasi Obyek wisata ini mati suri. Hanya Retribusi yang dikejar, sementara kondisinya lokasi nya tidak diperhatikan.

Di daerah Jawa, pembinaan dan pengembangan Obyek wisata tidak mesti lokasinya milik Pemerintah. Karena pada prinsipnya, tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah, bukan hanya masalah PAD. Akan tetapi mampu mensejahterakan warganya melalui ekonomi kerakyatan juga merupakan keberhasilan.

Kalau kita amati, sektor pariwisata memiliki kekuatan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, karena memiliki dampak multi efek. Banyak para pelaku UMKM yang akan terlibat dan turut menikmati hasilnya. Di sekitar lokasi obyek wisata akan tumbuh berbagai usaha masyarakat, yaitu hasil kerajinan tangan, jajanan, hasil perkebunan dan pertanian dapat dijual dengan harga yang pantas. Sementara di sekitar lintas wisata, usaha rumah makan, sentral oleh-oleh, perhotelan akan semakin meningkat.
Jika pemerintah jeli dan peduli terhadap . Pengembangan Sektor pariwisata ini lah salah satu solusinya, yaitu memanfaatkan sumberdaya alam tanpa harus merusak kelestariannya.
Untuk kajian lebih jauh tentang cara kerjasama yang baik antara pemerintah dengan pemilik lokasi, saya rekomendasikan studi banding ke obyek wisata Ciater di Bandung. Luas lokasi obyek wisata di sana, kurang lebih 6 Ha, lahannya 100% masih milik warga bukan Pemerintah Daerah. Di sana, PAD yang masuk ke kas daerah bukan hanya dari pungutan Retribusi diloket utama (loket masuk) sebesar Rp.15.000 / orang, namun juga dari pajak-pajak lain dari pelaku UMKM yang ada di sana. Sementara para pemilik lahan, masing-masing mengelola wahana yang dibangun diatas tanahnya, melalui kerjasama dengan pihak bank. Wahana yang ada sudah diatur sedemikian rupa oleh Pemda sehingga tidak tumpang tindih sehingga menjadi satu kesatuan. Ada yang mengelola Sepeda Air, Flaying Fox, Lapangan Tenis, Kolam Renang, dll. Masing-masing wahana dikenakan tiket masuk Rp.15.000. Jadi, baik pemerintah maupun warga, memiliki penghasilan masing-masing.
Semoga yang ditempatkan di Dinas Pariwisata HST saat ini orang yang tepat. Sehingga memiliki kajian dan kejelian dalam pengembangan pariwisata di HST.
Saran penting dari saya, untuk melakukan terobosan baru, rubah kebijakan yang ada. Insya Allah, HST akan menjadi Bandung ke dua. Geliat ekonomi meningkat, alam tetap lestari.
Ingat! Penyumbang terbesar devisa dunia di posisi rengking ke 4 adalah sektor pariwisata.

Rasakan serunya menginap di  kamar di atas air, salah satu resort nuansa maldives di pulau Maratua Kalimantan Timur
01/01/2022

Rasakan serunya menginap di kamar di atas air, salah satu resort nuansa maldives di pulau Maratua Kalimantan Timur

Semoga ada perubahan Kebijakan dari Pemda HST πŸ™
01/01/2022

Semoga ada perubahan Kebijakan dari Pemda HST πŸ™

BARABAI, klikkalsel.com – Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang merupakan bagian dari rentetan Pegunungan Meratus, memiliki kekayaan alam dan potensi wisata yang sangat besar untuk dikembangkan, dalam bentuk yang menghasilkan dengan tetap menjaganya tanpa harus merusak. Akan tetapi, kekayaan pot...

Kreatif
23/10/2021

Kreatif

Bagi yang membuat ukiran di kayu ini, mungkin hanya sekedar hobi, tapi bagi  saya ini hasilnya luar biasanya
22/10/2021

Bagi yang membuat ukiran di kayu ini, mungkin hanya sekedar hobi, tapi bagi saya ini hasilnya luar biasanya

21/10/2021
Obyek wisata ini bukan hanya sekedar dinikmati suasana alam asri nya. Tapi juga mandi disini  dipercaya dapat mengobati ...
05/10/2021

Obyek wisata ini bukan hanya sekedar dinikmati suasana alam asri nya. Tapi juga mandi disini dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit, terutama penyakit kulit, memperlancar peredaran darah dll.

04/10/2021
Rencana Pengambangan Obyek Wisata AIR PANAS Hantakan , Obyek Wisata Air Panas Hantakan
04/10/2021

Rencana Pengambangan Obyek Wisata AIR PANAS Hantakan , Obyek Wisata Air Panas Hantakan

04/10/2021

Kolam Sumber Air Panas

04/10/2021
04/10/2021
04/10/2021
Bagi yang ingin memesan sesuatu untuk rencana kunjungan ke Obyek Wisata Alam Sumber Air Panas Hantakan, silahkan hubungi...
04/10/2021

Bagi yang ingin memesan sesuatu untuk rencana kunjungan ke Obyek Wisata Alam Sumber Air Panas Hantakan, silahkan hubungi klik tombol Whatapp

Address

Pagat
71371

Telephone

+6281255366181

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Wisata Alam Sumber Air Panas Hantakan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Wisata Alam Sumber Air Panas Hantakan:

Videos

Share

Category

Nearby travel agencies