Perduli Pariwisata Tretes

Perduli Pariwisata Tretes Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Perduli Pariwisata Tretes, Tretes Taman Wisata Pasuruan, Pasuruan.

gerakan perduli akan pariwisata yang ada di tretes yang punya image sebelumnya adalah KOTA WISATA BIRAHI".....
ini perlu kesadaran tingkat tinggi antara pemerintah, masyarakat dan pelaku wisata yang ada di tretes
tuk itu ayo dulur-dulurku semua di manapun njenengan berada kita punya kepedulian terhadap pariwisata tretes khususnya....dan alam raya ini pada umumnya, ini akan kita nikmati hasilnya tuk anak cucu kita 10 tahun mendatang......

22/08/2022

Kalo pengen d panggil bosss gampang saja......
Naik motor boncengan jalan² ke tretes sama pasangan dan harus pake helm......
Pasti akan di panggil bosss......

Bossss villa bossss🤭😄

Riwayat singkat GOA JEPANGSetahun menjelang kemerdekaan Indonesia dalam rangka menghadapi masa Sekutu, penjajah Jepang y...
07/05/2022

Riwayat singkat GOA JEPANG

Setahun menjelang kemerdekaan Indonesia dalam rangka menghadapi masa Sekutu, penjajah Jepang yang berada di Tretes mempekerjakan banyak warga sekitar (romusa) untuk membuat GOA perlindungan bawah tanah.

GOA itu begitu panjang dan bercabang serta beberapa ruangan terdapat di dalamnya merupakan tempat perlindungan bagi tentara Jepang guna menghadapi tentara Sekutu pada waktu itu.

Menurut pak Kinayah (tukang kayu meninggal tahun 1991 di usia 82 tahun) salah seorang penduduk yang turut terlibat dalam proses pembuatan goa tersebut menyampaikan bahwa "proses pembuatan goa tersebut menggunakan dinamit & di gali, terowongan goa di buat bercabang 4 dan dari mulut goa kurang lebih 20 meter terdapat cabang ke arah selatan, ke arah barat sampai ke air terjun bo glundung (palembon), ke arah utara pintu masuk hotel , ke arah timur jl. Pesanggrahan (dung biru).

Lama pembuatan diperkirakan memakan waktu satu tahun. Di dalam goa terdapat segerombolan kelelawar dan burung sriti yang berkembang biak, menurut informasi warga tretes GOA tersebut belum sempat dipergunakan karena Jepang kalah perang dengan di Bom Atom nya HIROSHIMA & NAGASAKI.

Goa Jepang adalah saksi bisu perjuangan warga tretes yg turut serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sumber :

18/07/2021

Amazing Tretes

12/04/2021

Mesakne pak pengguna jalan kalo jalannya njal gronjal.....gak adakah upaya dr pemerintah tuk mbenakne jalan sepanjang tretes sampe prigen khusus wes liyane kari......
Jalur wisata jalan e kok ra penak?

Pernyataan dr salah satu tmn luar tretes

Kalo ada pernyataan gini kita sebagai warga tretes harus gmn?

07/10/2019

Kuy Ramaikan gaes sobat Ambyar stay tune on 17 oktober 2019 bersama the goodfather of broken heart "didi kempot" @ Ngopibarengpintulangit

Profile dan potensi wisata tretes
16/09/2019

Profile dan potensi wisata tretes

Tretes Adalah Sebuah Desa,Di Lereng Gunung Arjuna,Welirang,TretesMulai Beranjak Menjadi Sebuah Kota,Yang Menyimpan Destinasi Wisata Alam,Di tambah Kultur Bud...

Ramaikan gaessss..... Jgn lupa catet tgl nya.... See u....
21/06/2019

Ramaikan gaessss.....
Jgn lupa catet tgl nya....
See u....

04/02/2019

Mimin mohon mas**an tuk kemajuan pariwisata tretes dr semua tmn² terutama dr pak diano (dulu pernah menjabat sebagi kepala kelurahan prigen sekarang beliau camat sukorejo).... Yang sukses membuat ikon sukorejo smart......sukorejo dgn berbagai produk unggulannya mulai dr matoa, batik khas yg jg menjuarai d tinggkat nasional...dgn produk yg beragam menjadikan pendukung pariwisata di sukorejo dan kabupaten pasuruan

Sekali lagi kita wrg tretes berharap banyak ada mas**an positif tuk perkembangan pariwisata tretes...🔜🔜🔜

Ternyata Kata "Pariwisata" Dicetuskan Pertamakali di Tretes Lho...Anak Belanda naik kuda di Tretes tahun 1930Adalah Letn...
02/02/2019

Ternyata Kata "Pariwisata" Dicetuskan Pertamakali di Tretes Lho...

Anak Belanda naik kuda di Tretes tahun 1930
Adalah Letnan Jendral Djatikusumo yang kala itu menjabat Menteri PDPTP (Perhubungan, Pos, Telekomunikasi & Pariwisata) yang memperkenalkan pertama kalinya kata "Pariwisata" sebagai pengganti kata "Tourisme" dalam kesempatan Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes, Jawa Timur, pada tanggal 12-14 Juni 1958. Sebelumnya dalam sebuah musyawarah yang diadakan di gedung pemuda Surabaya, Presiden Soekarno dalam amanatnya yang disampaikan kepada peserta musyawarah menanyakan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayan Prijono, perkataan Indonesia apakah yang paling tepat untuk menggantikan kata Tourisme. Dalam jawabannya kepada Presiden Ir. Soekarno Prijono memberi penjelasan, bahwa sebagai pengganti kata Tourisme dapat digunakan kata dharmawisata untuk perjalanan antar kota (dalam negeri), sedangkan untuk perjalanan antar benua (luar negeri) tepat digunakan kata pariwisata. Pada waktu itulah diresmikan pengganti kata tourisme menjadi kata pariwisata oleh Presiden Ir. Soekarno dan atas dasar itu p**a pada tahun 1960 dibentuk Dewan Pariwisata Indonesia (Depari).

Kata Pariwisata sendiri berasal dari bahasa Sansakerta yaitu "Pari" yang artinya: banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap. Dan "Wisata" yang bermakna: pergi (to go, kata kerja), bepergian (to travel, kata kerja); dapat juga berarti ‘perjalanan’ (travel, kata benda), sehingga Pariwisata sendiri bisa dimaknai sebagai beberapa perjalanan yang dilakukan secara bersambung/ berantai dari satu tempat ke tempat berikutnya dan diakhiri di tempat keberangkatan (=tour, perjalanan keliling). Sedangkan Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan adalah segala seuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Pengertian tersebut meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata, sebelum dan selama dalam perjalanan dan kembali ke tempat asal, pengusahaan daya tarik atau atraksi wisata (pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah, pagelaran seni budaya). Usaha dan sarana wisata berupa: usaha jasa, biro perjalanan, pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan pariwisata.

Air terjun Kakek Bodo jaman Belanda
Sejak jaman Belanda tretes memang sudah terkenal sebagai tempat tujuan wisata utama. Pada masa kolonial di Tretes sudah dibangun hotel dan kolam renang diantaranya Bad Hotel (sekarang jadi Inna Hotel), Van Vloten (Tretes Raya Hotel), dan Nimfend Bath (sekarang Pines Garden Hotel). Selain itu Belanda juga banyak membangun villa sebagai tempat peristirahatan untuk para perwira Kompeni yang lebih dikenal dengan nama Loji. Untuk memperlancar arus barang dan manusia, Belanda juga membangun infrastruktur berupa jalan raya antara Tretes-Pandaan mulai 1910. Tahun 1921 jalan raya Tretes-Pandaan sudah beraspal. Sebelum tahun 1921, jalan aspal hanya sampai di pertigaan Prigen (Petigaan Seno/ Lim Seeng The) yang dulu dikenal sebagai Tembungan. Lim Seen The (Pendiri Pabrik Rokok Sampoerna) membangun villa-nya yang terletak di pertigaan Prigen antara 1883-1923. Sebagai dataran tinggi yang memiliki pemandangan eksotis, menjadikan kawasan Tretes tahun 1900-an merupakan wilayah favorit keluarga Belanda untuk berwisata. (diolah dari berbagai sumber)

[Asal Mula Tretes] -------------------------------------------------------------Tretes merupakan sebuah desa yang terlet...
31/01/2019

[Asal Mula Tretes]
-------------------------------------------------------------
Tretes merupakan sebuah desa yang terletak tepat dibawah kaki pegunungan Welirang, tempat yang sejuk dan dikelilingi dengan panorama alam yang mempesona. Orang dari berbagai daerah mengenal Tretes sebagai salah satu Kawasan Wisata Kabupaten Pasuruan atau tempat rekreasi keluarga sekaligus tempat istirahat di akhir pekan. Disamping kesejukan dan keindahan alamnya, Tretes memiliki sebuah cerita yang selama ini hanya diketahui oleh beberapa sesepuh Tretes saja yaitu legenda asal mula terjadinya Tretes.

Diawali dengan berakhirnya perang Diponegoro yang berlangsung antar tahun 1825-1830 ketika itu Pangeran Diponegoro dapat dikalahkan oleh kompeni Belanda/VOC dengan cara yang sangat licik lewat tipu muslihat perundingan gencatan senjata dengan syarat-syarat yang dipaksakan dan akhirnya VOC berhasil melucuti pas**an Pangeran Diponegoro.

Dengan cara demikian maka Kompeni Belanda kemudian menangkap pangeran Diponegoro beserta Panglimanya yaitu Kyai Mojo dan Sentot Prawiradirja. Atas adanya penangkapan- penangkapan terhadap orang-orang yang terlibat dalam pas**an Diponegoro tersebut, maka banyak sisa-sisa lascar menyelamatkan diri ketempat lain, baik kearah timur maupun barat.

Berangkat dari bumi Mataram mereka berkelompok namun kemudian satu per satu mereka mendiami daerah yang dilaluinya. Daerah tersebut sepi dan tersamar, sehingga dalam menempuh perjalanan tersebut jumlah mereka semakin jauh semakin berkurang. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengelabuhi kompeni belanda sehingga tidak mengetahui bahwa mereka adalah bagian lascar Diponegoro.

Ditempat yang baru mereka menyamar sebagai petani walaupun tidak jarang diantara mereka yang membuka perguruan-perguruan agama/Kanurangan bagi rakyat disekitarnya. Mereka pada umumnya masih menginginkan dapat melawan Kompeni Belanda kembali.

Diantara yang menyelamatkan diri tersebut terdapat satu kelompok yang menuju kelereng gunung welirang. Mereka terpecah sejak dari kawasan pacet sampai kawasan lawang.kelompok itu terdiri Buyut Kalia, Buyut Andan Bumi, Buyut Radiman ( Klosot ), Buyut Suradi, Buyut Cendono dan Buyut Syeh Jenar.

Walaupun hidup terpencar, mereka tetap mempertahankan tali silatur rahmi diantara mereka. Bahkan mereka sering berkumpul bersama ditempat Buyut Kalia, tempat yang aman dan sejuk. Karena pemukiman Buyut Kalia kaya akan air, pada setiap tempat terdapat tetesan air, kemudian disebutlah kawasan ini dengan nama " TRETES ". Dan kenyataannya sampai sekarang pun masih dapat kita saksikan dibeberapa tempat airnya selalu nretes ( menetes ).

Buyut Kaliah merupakan orang yang memiliki tingkat kadigdayan tinggi,memiliki tingkat batin dan akhlak yang mulia disertai p**a dengan watak yang rendah hati. Selain itu, jika sosialnya juga menonjol yaitu s**a dan selalu siap menolong sesama yang memang perlu dibantu. Dari sikap tersebut, mulai kawasan Tretes disinggahi oleh para pendatang. Lama kelamaan kawasan tersebut menjadi sebuah pendukuhan kecil.

Penduduk pendatang mulai hidup berdampingan bersama buyut Kaliyah dan semasa hidupnya beliau juga pernah berpesan kepada siapapun yang bermukim di tretes agar kelak mereka menjaga alam dan lingkungan serta melestarikannya, maka alam akan memberikan kebahagiaan , kesejahteraan dan kesentosaan. Selain hal itu pesan beliau yang tidak kalah penting adalah bagi siapa saja yang selalu menurut atas nasehatnya tersebut maka dalam penghidupannya walaupun tidak kaya tetapi tidak akan kekurangan .

Kehidupa di Tretes terus berkembang seiring dengan berjalannya sang waktu.Para pendatang mulai berdatangan dan terbentuklah menjadi sebuah dusun kecil. Mereka mulai bercocok tanam dan tanaman andalan masa itu adalah kopi. Kopi dari tretes sangat terkenal sehingga mampu menarik perhatian pemerintah Hindia Belanda. Kopi - kopi pilihan terbaik dibeli oleh pemerintah hindia belanda dengan cara kontrak ( diberi uang muka ) untuk eksport ke Netherland, sedangkan yang berkualitas rendah di jual sendiri oleh warga menuju ke pasar Pandaan atau Bangil. Karena belum adanya alat transportasi pada saat itu, maka pengangkutan ke pandaan dengan cara dipukul dan jalan kaki, demikan p**a pengangkutan ke Bangil dengan TREM atau jalan kaki.

Pembangunan tretes kemudian dilanjutkan oleh Canggah sobowono yaitu generasi ke empat dari Buyut kaliyah. Pada masa itu terjadilah musibah yang menimpa tanaman kopi tretes. Kopi yang biasanya berbuah lebat, menjadi rusak ( tidak berbuah ) dan buahnya rontok. Keadaan yang demikian mengundang perhatian Pemerintah Belanda, sehingga mengirimkan seorang petugas " Kontrolir " dari Belanda tersebut untuk melihat mengapa sampai terjadi demikian. Pada saat itu tuan kontrolir itu hanya mengatakan bahwa jika keadaannya demikian, maka sulit bagi Pemerintah Belanda menberi uang muka ( Kontrak ) kepada petani.

Mendengar demikian warga menjadi cemas karena kopi adalah tiang kehidupan pada saat itu. Maka akhirnya para tokoh warga dengan diprakarsai Canggah Sobowono berupaya bagaimana cara mengatasi hal tersebut. Mereka sangat prihatin karena pada saat itu tidak ada prasarana yang memadai, maka keprihatinan mereka disalurkan lewat ikhtiar memohon petunjuk dan karunia Allah SWT agar tanaman kopinya kembali memberi hasil yang melimpah.

Para petani pemilik kebun, menunggu kebun-kebun kopi selama 30 hari tanpa meninggalkan gubug. Kecuali jika ada hal-hal yang mendesak. Mereka tirakat, berdoa dan memohon dengan cara-cara mereka masing-masing agar Allah SWT memberikan rakhmatnya.

Karena ketekunan dengan dilandasi keyakinan yang teguh maka Allah SWT memberikan rizkinya tanaman kopi yang semula bunganya rontok menjadi berbunga dan buahnya lebat. Kemudian bupati Bangil selaku wakil pemerintahan belanda mengadakan peninjauan, lalu dijanjikan akan melaporkan ke Batavia agar uang yang sebelumnya ditahan dapat dicairkan kembali.

Beberapa waktu berselang datanglah Kontrolir dari Batavia dan mengadakan kontrak pembelian kopi-kopi petani. Warga tretes menjadi bergairah kembali karena kemakmuran sudah didepan mata. Suasana gembira tersebut dirasakan p**a oleh seorang kakek yang bermukim dikawasan air terjun sabrangan yang bernama kakek Triman, yang memiliki kebun kopi dikawasan kali sabrangan dan termasuk daerah yang sangat subur. Kakek Triman merupakan orang yang baik hati dan s**a menolong, dalam membantu perjuangan rakyat baliau sempat bekerja pada seorang juragan Belanda kalah itu dan menjadi informan bagi para pejuang.

Karena kebaikannya Kakek Triman banyak mendapatkan berkah rizki selain dari penghasilan ladang kopinya juga pemberian dari para pengunjung air terjun. Oleh karena kakek Triman adalah orang pertama yang mendiami kawasan air terjun sabrangan juga banyak berjasa bagi masyarakat tretes sehingga untuk mengenang jasa beliau masyarakat menamakan air terjun sabrangan dengan nama panggilan beliau yaitu Kakek Bodo serta makam beliau pun ditempatkan disebelah utara air terjun.

Kembali kecarita, kakek Triman menaruh uangnya kedalam kaleng bekas ( gembreng), demikian p**a dengan hamper semua warga berlaku demikian sebab pada saat itu belum menemukan cara lain dalam menyimpan uang. Dari hal ini diketahui oleh para pengunjung sehingga timbullah kesan seolah-olah orang Tretes kaya-kaya, sampai-sampai uangnya ditaruh digembreng.

Dan sampailah kabar tersebut ke telinga bandol kecu, pimpinan rampok dari lereng gunung penanggungan sebelah timur yang sudah dikenal dan ditakuti. Bandol kecu lalu berniat merampok ke Tretes, maka pada suatu hari dikirimlah layang (surat) ke Tretes oleh seseorang yang memberikan bahwa suatu saat nanti bandol kecu akan datang merampok Tretes.

Canggah sabowono selaku dusun Tretes, memberikan perintah pemadaman penerangan pada saat para perampok akan datang. Malam ketika gerombolan perampok akan datang, canggah sobowono melakukan pengintaian diwatu ungga'an. Dalam suasana gelap ditambah kekuatan supranatural yang dimiliki Canggah Sobowono, akhirnya gerombolan perampok kebingungan tanpa tau arah.

Mereka berteriak-teriak, " endi dalane, endi dalane ( mana jalannya,mana jalannya )?"

Maka dijawab oleh warga ," ngidul - ngidul, terus ngidul (ke selatan terus ke selatan)".

Para perampok mengira suara ini adalah suara rekan mereka karena para warga mengikuti dari belakang mereka. Lalu gerombolan perampok menyusuri jalan setapak sampai Putuk Cirik dan masih terus ke selatan keluar dari perbatasan Dusun Tretes bagian selatan yaitu Lawang Slorok.
Mereka tidak sadar bahwa mereka semakin menjauh Dusun Tretes, sehingga sampailah mereka di Coban Glundung (ghede) dan kemudian tidak diketahui ke mana mereka pergi. Ada yang mengadakan mereka lenyap oleh ilmu Kanurangan Canggah Sobowono, ada juga yang bilang mereka terperosok menuju jurang.

Esoknya, warga Tretes berkumpul bersama-sama nengungkapkan rasa syukur dan merasa senang karena terbebas dari perampok. Beberapa hari kemudian warga Tretes mengadakan selamatan sekedarnya.warga Tretes bagian utara (Lingkungan palembon)mengadakan selamatan di sekiran watu unga'andi mana gerombolan perampok pertama masuk dusun. Warga Tretes bagian ghede sebelah timur di bawah pohon bendho tempat gerombolan perampok hilang meninggalkan Tretes.

Tahun berikutnya ketika akan diadakan lagi selamatan, ternyata tempat tersebut sangat kotor karena kebetulan sedang musim buah bendho. Maka dialihkan agak ke timur disekitar Sumber Kejar yaitu dibawah pohon bulu. Keadaan disana pun sangat kotor oleh buah bulu, maka Canggah Sabowono menuding kearah barat sambil berujar," Ratakanlah tempat itu dan Tanami pohon beringin agar teduh. Dari situ pemandangannya indah, dapat melihat coban gedhe agar perasaan penduduk tentram, aman, sehat,dan sentosa."

Yang ditunjuk oleh Canggah Sobowono adalah tempat sekarang ini, yaitu Dhong Ghede masyarakat menyebutnya dan dipergunakan selalu saat perayaan acara selamatan desa (sedekah desa) tanggal10 besar ( bulan jawa ) pada hari jumat pahing,dan selanjutnya menjadi ketetapan selamatan desa akan selalu dilaksanakan setiap hari jumat pahing dengan mengambil tempat yang diberi nama Pesanggrahan.

Tahun-tahun berikutnya sesudah 3 generasi dari Canggah Sobowono yaitu Mbah Dul ( Buyut dari Canggah Sobowono ) berinisiatif mengadakan acara hiburan pada acara selamatan desa agar lebih marak dan meriah mengingat tempatnya lebih luas dan bersih sekaligus untuk menyenangkan warga. Maka didatangkanlah seperangkat gamelan dan sepasang sinden / Ledek.

Namun yang terjadi ialah sebelum gamelan tersebut dibunyikan, banyak yang berteriak-teriak karena kedatangan seekor ular ditempat gamelan yang kemudian ular tersebut ditangkap oleh Mbah Dul dan dilepaskan ditebing sebelah barat Pesanggrahan. Selanjutnya acara hiburan dibatalkan, semua gamelan disisihkan dan asahan diatur, kemudian selamatan pun dilaksanakan. Kemudian Mbah Dul berpesan untuk acara selamatan desa selanjutnya dan seterusnya tidak diperkenankan mengadakan keramaian.

Sejak kejadian tersebut, kesederhanaan lebih merupakan jiwa dari sedekah desa di Tretes. Bentuk asahan( nasi tumpeng, jajan pasar, buah dan hasil alam lainnya ) lebih didasarkan atas niat, keikhlasan dan kemampun. Jadi tidak mengadakan karena begitulah yang dikehendaki oleh para leluhur Tretes.

Sampai saat ini Tretes terus berkembang dan tempat-tempat sakral tersebut dan kegiatan-kegiatan adat leluhur tetap dilestarikan oleh para warga sebagai bentuk syukur dan penghormatan bagi leluhur. Tretes terletak disebelah selatan Pasuruan dengan jarak tempuh sekitar 30 KM. tretes merupakan tempat peristirahatan dan rekreasi yang menyuguhkan indahnya alam serta beberapa tempat wisata seperti air terjun Kakek Bodo, Air Terjun Putuk Truno, Pujasera Wana Wisata Pecalukan, Wisata Tanam Bunga dan Bunga Hias Ledug serta Wisata Naik Kuda. Tanpa jasa dan pengorbanan para leluhur Tretes mungkin tak kan pernah bisa menjadi seperti sekarang.
----------------------------------------------------------------
Sumber : FansPage Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan
___

Photo : pertigaan tretes

Merakyat kembali.... Saksikan dan ikutilah Festival Gendewa Tretes 2018 pada Minggu, 28 Oktober 2018 dengan Run Down Aca...
23/09/2018

Merakyat kembali....

Saksikan dan ikutilah Festival Gendewa Tretes 2018 pada Minggu, 28 Oktober 2018 dengan Run Down Acara :

1. Bazar UMKM yang dibuka Pukul 07.00 – 22.00 WIB bertempat di Lapangan HPA Limas Tretes

2. Lomba Mewarnai Anak-anak yang diikuti Siswa- siswi PAUD dan TK. Bertempat di Lapangan HPA Limas Tretes Pukul 07.00 – 10.00 WIB

3. Parade Pecut yang diikuti Pelaku seni dan budaya dengan Start Inna Hotel Finish Lapangan HPA Limas Tretes Pukul 08.00 – 11.00 WIB

4. Parade Musik Gendewa yang diikuti Grub Band All Genre. Bertempat di Lapangan HPA Limas Tretes Pukul 13.00 – 22.00 WIB

5. Gerak Jalan Tradisional Gendewa yang diikuti seluruh lapisan masyarakat. Start - Finish Lapangan HPA Limas tretes Pukul 12.00 - Selesai.

Coming soon....."GENDEWA" dalam rangkaian hari jadi kabupaten Pasuruan 1089......
21/09/2018

Coming soon....."GENDEWA" dalam rangkaian hari jadi kabupaten Pasuruan 1089......

Salah satu usaha me rebranding kota wisata tretes, kaos khas tretes "djangan shop" akan mengangkat tema tretes, sedikit ...
14/10/2017

Salah satu usaha me rebranding kota wisata tretes, kaos khas tretes "djangan shop" akan mengangkat tema tretes, sedikit nakal, nyentil dan nyentrik, dengan harga yang bersahabat... media partner "KIM Tretes Taman Wisata"

08/10/2017

Uasyyyiiikkk kali ya kalo di tretes kita semua bisa bersinergi mengoptimalkan pariwisata tretes, aku kok punya impian di tretes ada local guide yang akan memandu wisatawan yang berkunjung ke tretes, ada tourism information, ayo mensuarakan pada dunia agar tretes bisa jadi tujuan wisata bagi keluarga yang aman dan menyenangkan "tretes surga yang di rindukan"....

11/08/2017

Kota wisata prigen yg asri.....

Address

Tretes Taman Wisata Pasuruan
Pasuruan
67157

Telephone

085749558165

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Perduli Pariwisata Tretes posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share