10/02/2020
Bila Bali sudah terlalu mainstream sebagai lokasi liburanmu, kamu bisa mengalihkan rencana perjalanan ke p**au Lombok
Di Bumi 1.000 Masjid ini, kamu bisa menyambangi spot wisata menarik. Di Lombok bagian selatan, ada Pantai Kuta Mandalika, Pantai Seger, Desa Adat Sade, hingga Tanjung Aan.
Sementara bila ke timur, kamu bisa mendaki Gunung Rinjani atau cukup merasakan dinginnya Desa Sembalun. Sementara di utara, traveler dapat menyeberang ke tiga p**au kecil alias gili: Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.
Dari ketiga gili tersebut, Gili Trawangan adalah yang paling besar dan ramai, baik ramai turis asing dan domestik maupun penduduk.
Nah, jika kamu memutuskan untuk bertandang ke Gili Trawangan, berikut beberapa hal yang harus diketahui :
1. Akses ke Gili Trawangan
Untuk menuju Gili Trawangan, kamu harus terlebih dahulu datang ke Pelabuhan Bangsal. Di sini, traveler harus membeli tiket untuk menyeberang menggunakan perahu kayu dari Lombok ke tiga gili tersebut.
Jalan menuju Pelabuhan Bangsal sangatlah mudah sebab ada beberapa papan penunjuk jalan yang akan mengarahkanmu ke sana atau menggunakan panduan Google Maps.
Perjalanan dari Mataram ke Pelabuhan Bangsal memakan waktu kurang lebih satu jam dengan jalan mulus beraspal, meski di beberapa titik susah dilewati karena jalan rusak. Bila kamu memutuskan untuk melewati jalanan di Gunung Pusuk, siap-siap aja 'disambut' dengan banyak kera.
2. Penitipan motor
Begitu sampai di Pelabuhan Bangsal, traveler bisa langsung mencari penitipan kendaraan yang ada di sepanjang jalan menuju pelabuhan. Ya, kendaraan bermotor yang kamu kendarai harus dititipkan di sini lantaran kendaraan jenis ini dilarang beroperasi di ketiga gili.
Tarif penitipan pun cukup masuk akal, untuk penitipan setengah hari, kamu diminta membayar Rp 5 ribu per motor. Sementara bila sampai menginap, tarifnya Rp 10 ribu per malam.
3. Pilih boat umum atau fast boat
Setiba di sini, kamu akan dihadapkan dua pilihan akses menuju Gili Trawangan, mau pilih boat umum atau fast boat. 'Kelebihan' boat umum, tarifnya lebih murah, yaitu Rp 15 ribu per penumpang sekali jalan.
Namun, traveler harus menunggu hingga boat umum tersebut terisi penuh, baru bisa berangkat. Perjalanan dari Pelabuhan Bangsal menuju Gili Trawangan memakan waktu sekitar 25-35 menit dan melewati dua gili lainnya, yaitu Gili Meno dan Gili Air.
Sementara fast boat, meski tarifnya berkali lipat dari boat umum, namun bisa langsung segera berangkat dan lebih cepat.
4. Disambut dengan 'calo'
Sesampai di dermaga Pelabuhan Gili Trawangan, serombongan warga sekitar akan segera membantumu. Bukan untuk membawakan barang, melainkan menawarkan penginapan hingga wisata snorkeling.
Tak perlu sungkan untuk menolak tawaran mereka, bila kamu sudah memesan penginapan sebelumnya. Namun, jika tergiur dengan paket snorkeling yang ditawarkan mereka, kamu bisa kok menawar hingga mendapat harga yang paling murah.
5. Berkeliling p**au dengan jalan kaki, sewa sepeda, atau menumpang cidomo
Jamak diketahui, kendaraan bermotor dilarang beroperasi di Gili Trawangan, termasuk dua gili lainnya. Bila kamu ingin menelusuri setiap sudut di Gili Trawangan, kamu bisa mengandalkan moda transportasi yang tersedia di sana.
Untuk sewa sepeda, kamu akan dikenai tarif Rp 20 ribu-Rp 50 ribu per hari. Persewaan sepeda dapat ditemui dimana, bahkan beberapa penginapan menawarkan sewa sepeda secara gratis sebab sudah termasuk tarif menginap.
Sementara biaya keliling naik cidomo, dikenai sekitar Rp 125 ribu per sekali keliling p**au dengan kapasitas penumpang hingga 6 orang.
Cukup mahal jika traveler hanya pergi seorang diri. Namun, bila kamu merasa sanggup dan kuat, cobalah menyusuri Gili Trawangan dengan berjalan kaki. Sembari sesekali berhenti untuk mengabadikan setiap spot cantik di Gili Trawangan.
6. Listrik dan Gerai ATM
Tak perlu khawatir bila baterai ponsel dan kamera habis setiap saat, sebab listrik telah menyala selama 24 jam. Termasuk deretan ATM dari berbagai perbankan yang dapat kamu gunakan di sini. Jadi, nggak perlu bawa banyak uang tunai.
7. Harga makanan
Karena Gili Trawangan adalah lokasi wisata dan dipenuhi turis, bule p**a, hal lazim jika harga makanan dan minuman di sana cukup mahal. Untuk seporsi mi kuah dalam cup, kamu harus merogoh kocek sekitar Rp 15 ribu, pun dengan olahan mi instan lainnya.
Pun saat TribunTravel.com menikmati dua porsi nasi campur dengan lauk ayam goreng serta dua es teh, perlu mengeluarkan sekitar 60 ribu. Bila ingin murah, traveler bisa mencari warung makan yang agak terlalu masuk ke gang atau jauh dari keramaian.
Termasuk tarif jasa laundry di sana yang bisa mencapai Rp 20 ribu per kg.
8. Larangan berbikini
Di beberapa sudut di Gili Trawangan, traveler akan mudah melihat para perempuan yang mengenakan bikini alias pakaian renang two pieces. Namun, bukan berarti bebas dikenakan di mana dan ke mana saja, ya.
Sebab, ada beberapa kawasan di Gili Trawangan yang melarang penggunaan bikini, satu di antaranya di Jalan Ilis.
Alasannya, demi menghormati budaya setempat.