Na'im Oke

Na'im Oke Edukasi
informasi
sejarah
random...
salam seduluran.

Setahun Yang lalu Makam para eyangLeresipunsakinh mojopahit kolo Bade jumenengipun kerajaan Demak.1.Kyai Boen. R. Ginart...
26/12/2024

Setahun Yang lalu
Makam para eyang
Leresipunsakinh mojopahit kolo Bade jumenengipun kerajaan Demak.
1.Kyai Boen. R. Ginarto
2.Kyai. Gagak Nettro.R. Suparman
3.Pangeran Lembu Peteng .R. Bandrijo
4.R. Pulastro ,.R Soedjiman
5.R.Drijo. Tumenggung .R Soetrisno
6.Kyai.Woeloe Tjoemboe
7.Kyai. Bantjet Punokawan L.Peteng.
8.Kyai . Bentjok.
Delapan nama yang tertera di prasasti pintu masuk cungkup di dalam.komplek.mkam..
Ada 8 batu nisa lama berlanggam. Hanyokrokusuman.....di baris pertama paling Utara...
Di baris ke dua ada 8 makam dengan nisan baru.. dan terpadat nama sesuai tulisan di prasasti mulia dari pamg barat.....
Makam makam sepuh berlanggam hanyokrokusuman ini agak beda Karana panjang makam tidak lebih hanya sekitar 1mtr an.. pada umumnya 2mtr atau lebih..
Estimasi taun sekitar 1600 an
Makam ini hanya 10mtr dri sungai progo.dan tepat di atas pertemuan sungai......dengan sungai Progo

Selasa pon.,28/11/2023.
15 Jumadil awal 1957
Sumber. Agus susanto

21/12/2024

Borobudur tahun 1995

🌟 Pangeran Walangsungsang: Sang Pendiri Cirebon 🌟Pangeran Walangsungsang, juga dikenal sebagai Pangeran Cakrabuana atau ...
20/12/2024

🌟 Pangeran Walangsungsang: Sang Pendiri Cirebon 🌟

Pangeran Walangsungsang, juga dikenal sebagai Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon, adalah tokoh penting dalam sejarah Cirebon. Beliau merupakan putra Prabu Siliwangi IX dan Nyi Subang Larang, serta paman dari Sunan Gunung Jati.

Setelah memeluk Islam, Walangsungsang memilih meninggalkan Kerajaan Pajajaran dan mendirikan peradaban baru di Cirebon. Bersama kedua saudaranya, Nyi Rara Santang dan Prabu Kian Santang, ia berguru kepada Syekh Nurjati, memperdalam ajaran Islam.

Sebagai pendiri Cirebon, Walangsungsang berperan besar dalam membangun pendidikan, budaya, ekonomi, hingga menyebarkan Islam. Ia juga menikah dengan Nyi Endang Geulis, putri gurunya, dan memiliki seorang putri bernama Nyi Mas Pakungwati yang kemudian menikah dengan Sunan Gunung Jati.

Jejak perjuangan Pangeran Walangsungsang menginspirasi hingga kini, menjadikan Cirebon pusat budaya dan spiritual yang kaya.

🌿 "Pangeran Walangsungsang: Sosok yang mengawali perubahan demi kejayaan Islam dan budaya di tanah Jawa." 🌿

Halo semuanya! 🌟 Anda bisa mendukung saya dengan mengirim Bintang, itu membantu saya mendapatkan uang untuk terus membua...
19/12/2024

Halo semuanya! 🌟 Anda bisa mendukung saya dengan mengirim Bintang, itu membantu saya mendapatkan uang untuk terus membuat konten yang Anda sukai.

Setiap kali Anda melihat Stars, Anda bisa mengirimi saya Stars!

ES BATU SEJARAHPertama kali masuk Indonesia pada bulan November tahun 1846, es batu ini dibawa oleh kapal besar dari Bos...
19/12/2024

ES BATU SEJARAH

Pertama kali masuk Indonesia pada bulan November tahun 1846, es batu ini dibawa oleh kapal besar dari Boston, Amerika Serikat atas pesanan Roselie en Co. Es tersebut baru dibongkar keesokan harinya.

Satu hari sebelum kapal tersebut datang, kabar tentang kedatangannya sudah termuat dalam surat kabar Kavasche Courant. Tak heran jika kabar ini tersebar ke seluruh penjuru Batavia (sekarang Jakarta) dan membuat banyak orang penasaran. Namun, dulu belum canggih seperti sekarang, karena belum ada lemari pendingin, balok-balok es ini ditutupi dengan selimut wol agar tak mencair.

Jangan dibayangkan ia bisa murah meriah seperti sekarang. Es batu hanya bisa dikonsumsi oleh orang elit Belanda yang berada di kawasan Weltevreden (Sawah Besar, Jakarta Pusat) atau Meester (Jatinegara, Jakarta Timur) saja. Orang Mengetahui fakta bahwa ia adalah sajian mewah, semua orang membicarakannya. Ada yang menyebut es sebagai obat sariawan, ada juga yang bilang batu-batu putih sejernih kristal, yang kalau dipegang bisa membuat tangan kaku. Sampai tahun 1870, es masih diimpor dari Boston.

Sumber: boombastis

Seorang pria menyembelih seekor sapi besar, menyalakan panggangan dan berkata kepada putrinya. “Putri, panggil saudara, ...
18/12/2024

Seorang pria menyembelih seekor sapi besar, menyalakan panggangan dan berkata kepada putrinya. “Putri, panggil saudara, teman, dan tetangga kita untuk makan bersama kita... Mari kita berpesta! "
Putrinya turun ke jalan dan mulai berteriak.
“Tolong bantu kami memadamkan api di rumah ayahku! ".
Setelah beberapa saat, sekelompok kecil orang keluar dan sisanya bertindak seperti mereka tidak mendengar teriakan minta tolong.
Mereka yang datang makan dan minum sampai larut malam.
Ayah yang terpegun berpaling ke putrinya dan berkata kepadanya.
“Orang-orang yang datang saya nyaris tidak mengenal mereka, beberapa saya belum pernah melihat mereka sebelumnya, jadi di mana kerabat, teman, dan tetangga kita? ".
Anak perempuan itu bilang.
“Mereka yang keluar dari rumah mereka datang untuk membantu kami memadamkan api di rumah kami dan bukan untuk pesta.
Inilah orang-orang yang pantas mendapatkan kemurahan hati dan keramahan kita."
Kesimpulan:
Mereka yang tidak membantu Anda selama perjuangan Anda, seharusnya tidak makan bersama Anda di pesta kemenangan Anda!!

Harya Baribin, Pangeran Majapahit Yang Dimakamkan di Karanganyar, KebumenRaden Saputra/Harya Baribin adalah putra ke 5 d...
17/12/2024

Harya Baribin, Pangeran Majapahit Yang Dimakamkan di Karanganyar, Kebumen
Raden Saputra/Harya Baribin adalah putra ke 5 dari Prabu Brawijaya IV dengan isteri Putri Pajang. Tahun 1468 terjadi huru hara di keraton Majapahit yang membuat Harya Baribin pergi meninggalkan keraton dan mengungsi ke barat menuju Kerajaan Galuh/Pajajaran di Ciamis, yg saat itu dipimpin oleh Prabu Niskala Wastu Kencana.
Dalam perjalanannya, sempat singgah di beberapa tempat di wilayah Kebumen, Sampailah di wilayah Kadipaten Kaleng (Puring) dan beristirahat di bawah rindang pepohonan.
Ki Ageng Kaleng ketika itu tengah lewat melintas dan kaget saat melihat kedatangan orang yang tak dikenal. Melihat penampilanya, membuatnya yakin bahwa sosok itu seorang bangsawan.
Ki Ageng Kaleng menyapa ramah. Lelaki itu kemudian ditanya, siapakah namanya, dari mana asalnya. setelah Raden Baribin memperkenalkan dirinya, Ki Ageng Kaleng pun terkejut seketika. kemudian Ki ageng Kaleng mengajaknya untuk mampir ke rumahnya. Tak lama sampailah di rumahnya.
Ki Ageng Kaleng menjamunya. Sampai kemudian Raden Putra berkata hendak melanjutkan perjalanan ke Pajajaran.
Raden Baribin pun diantar oleh Ki Ageng Kaleng sampai di desa Ayah (Kebumen Barat) dan menginap di rumah Ki Ageng Ayah. dan pagi harinya Raden Baribin melanjutkan perjalanan ke Pajajaran diantar oleh Ki Ageng Ayah sampai di Desa Kejawar (Banyumas) dan beristirahat di rumah Ki Buyut Kejawar.
Dari Kejawar Raden Baribin diantar oleh Ki Buyut Kejawar menuju ke Pasir Luhur (Purwokerto). Setelah menetap sementara di Pasir Luhur, Raden Putra meneruskan perjalanan menuju Pajajaran.
Singkat cerita, Raden Baribin sudah sampai di Pajajaran. Raden Baribin dan rombongan diterima Prabu Niskala Wastu Kancana, setelah beberapa saat tinggal di Pajajaran kemudian Raden Baribin dijodohkan dengan cucu raja Pajajaran, yairu Dyah Ayu Ratu Pamekas.
Dari pernikahan Harya Baribin dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas dikaruniai 4 anak:
1. Raden Kaduhu (menjadi Adipati Wirasaba, Banyumas)
2. Raden Banyak Sasra/Catra (Pasir Luhur, Purwokerto)
3. Raden Banyak Kumara (menjadi Adipati Kaleng, Puring)
4. Rara Ngaisah (Nyai Mranggi Kejawar)
Setelah lama tinggal di Pajajaran, Raden Baribin kemudian kembali ke timur dan menghabiskan masa hidupnya di Gunung Grenggeng (Karanganyar) yang hingga kini dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Syekh Baribin.
Di akhir kejayaan Majapahit memang banyak anghota keluarga kerajaan yang memeluk Islam, seperti Raden Patah, Arya Damar, Harya Baribin. bahkan salah satu istri Prabu Brawijaya V pun beragama Islam, yaitu Putri Campa, bibi Sunan Ampel.

Sudah merdeka, tapi sebagian generasi sekarang mudah sekali diprovokasi dengan tema kesukuan/ ras tertentu didalam catat...
16/12/2024

Sudah merdeka, tapi sebagian generasi sekarang mudah sekali diprovokasi dengan tema kesukuan/ ras tertentu didalam catatan" sejarah.. padahal nama" seperti Pangeran Diponegoro, Pattimura, Teuku Umar dll ditetapkan sbgai Pahlawan Nasional bukan sbgai Pahlawan Jawa, Maluku, Atjeh... Termasuk bahasan Maha Patih Gadjah Mada sbgai Pahlawan Nasional pun akan dikaburkan sejarahnya dgn cara diadu-domba melalui heroik kesukuan kejadian sblm terbentuknya NKRI, mereka lupa kita didlm bingkai Bhineka Tunggal Ika.. apapun yg sdh tertulis didlm sejarah masa lalu tak perlu diperdebatkan, siapa yg mau meluruskan kebenarannya sedangkan kita generasi yg hanya diwariskan peninggalan kitab"/ catatan sejarah yg ada kerajaan" & tentu saja ada perbedaan versinya masing"..
Siapa bisa menunjukan saat ini bekas kerajaan Padjadjaran & Majapahit sedangkan candi Prambanan & Borobudur masih ada wujud jejaknya pdhl bangunannya tentu lebih kecil dibandingkan 2 kerajaan besar yg tersohor kekuasaannya...

AWAS SALAH MEMBACA SEJARAH2 YANG DI BUAT BELANDA UNTUK PROPAGANDA.
DAN ANTEK2NYA MASIH ADA SAMPAI SAAT INI UNTUK MELEMAHKAN KEKUATAN NKRI.

Ini adalah perpecahan dari Bumi!Lembah Rift terletak di Pinglu, Shanxi, di Dataran Tinggi Loess, sebuah daerah pegununga...
16/12/2024

Ini adalah perpecahan dari Bumi!

Lembah Rift terletak di Pinglu, Shanxi, di Dataran Tinggi Loess, sebuah daerah pegunungan di utara-tengah Cina yang mencakup sekitar 400,000 km persegi. Itu terbentuk karena pergerakan di dalam kerak bumi dan panjangnya sekitar 10 km.

Kredit: David Attenborough

SOROTAN FB PRO

Potret Candi Dieng Tahun 1863 & Tahun 2024Peninggalan Zaman Prasejarah yang sampai saat ini masih berdiri.161 Tahun Cand...
15/12/2024

Potret Candi Dieng Tahun 1863 & Tahun 2024
Peninggalan Zaman Prasejarah yang sampai saat ini masih berdiri.
161 Tahun Candi Dieng berdiri kokoh.

Sejarah Candi Dieng 🏛️

• Sekilas tentang Candi Dieng
Nama Dieng diperkirakan berasal dari Kawi yang berarti tempat gunung. Sedangkan hyang berarti dewa sehingga Dieng diartikan sebagai gunung tempat pada dewa bersemayam.

• Sejarah dan Awal Ditemukan Candi Dieng
Di masa lalu, para brahmana membangun candi-candi di kawasan tersebut untuk melakukan pemujaan. Salah satu kompleks candi Siwa yang berada di kawasan Dieng Timur.

Diperkirakan, kompleks candi ini sudah ada sejak abad ke 7 atau awal abad ke 8 Masehi. Para raja, brahmana dan bangsawan dari Kerajaan Kalingga sering melakukan pemujaan di candi ini.

Semenjak saat itu, Dieng mulai huni dengan letaknya yang tidak jauh dari Kerajaan Kalingga berdiri yaitu di daerah Pekalongan atau Batang. Diperkirakan ada sekitar puluhan hingga 100 candi yang berada di kawasan tersebut.

Namun, karena curah hujan yang tinggi, longsor, letusan gunung dan banjir yang tersisa hanya ada delapan candi yang tersisa. 8 candi tersebut ditemukan pada awal tahun 1800 dan rekonstruksi oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1856.

Pada saat ditemukan, candi tersebut dalam keadaan rusak dan sebagian terendam air karena berada di cekungan tanah. Di Dataran tinggi Dieng, satu-satunya prasasti yang ditemukan berada di dekat Candi Arjuna.

Prasasti tersebut menyebut bahwa bangunan candi Arjuna dibuat sejak tahun 808-809 Masehi.

Sejarah candi Dieng memang penuh dengan misteri dan keunikan tersendiri. Bahkan kini candi Dieng memiliki keunikan tersendiri yang sering dijadikan sebagai tujuan wisata penghujung lokal dan mancanegara.


Pasukan Belanda menemukan atribut komunisme di pabrik teh yang di bumi hanguskan di Pekalongan, sekitar Agustus 1947📷 Na...
11/12/2024

Pasukan Belanda menemukan atribut komunisme di pabrik teh yang di bumi hanguskan di Pekalongan, sekitar Agustus 1947

📷 Nationaal Archief

Sugeng ndaluSugeng tindak dulu.
09/12/2024

Sugeng ndalu
Sugeng tindak dulu.

Dieng:Nama DiengNama Dieng berasal dari kata dalam bahasa Proto-Melayu-Polinesia, yaitu di yang berarti "tempat" dan hya...
07/12/2024

Dieng:
Nama Dieng
Nama Dieng berasal dari kata dalam bahasa Proto-Melayu-Polinesia, yaitu di yang berarti "tempat" dan hyang yang berarti "leluhur". Dengan demikian, Dieng berarti "pegunungan tempat para leluhur" atau "persemayaman para dewa".

Candi Dieng
Candi Dieng diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-7 hingga ke-9, dan merupakan salah satu candi tertua di Jawa. Candi ini ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh seorang tentara Inggris yang sedang berwisata.

Dataran tinggi Dieng
Dataran tinggi Dieng terbentuk sejak 3,6 juta tahun yang lalu hingga sekitar 2.500 tahun silam. Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif dengan beberapa kepundan kawah.

Erupsi Gunung Merapi
Diperkirakan pada abad ke-11, Gunung Merapi meletus hebat sehingga mengubur beberapa candi, termasuk Candi Sambisari di Yogyakarta.

Pertanian di Dieng
Setelah Perang Dipanagara, pengikut Pangeran Dipanagara yang kalah perang kembali menghuni Dieng. Pada abad ke-19, masyarakat Dieng banyak menanam tembakau.

Anak Rambut Gimbal
Dieng memiliki cerita legenda tentang anak-anak yang lahir dengan rambut gimbal, yang diyakini sebagai titisan Dewa. Anak-anak ini akan diikutkan dalam upacara Ruwatan Rambut Gimbal untuk keselamatan mereka.

06/12/2024

Sesuatu yang membuat kenyamanan itu ketika kita bisa menciptakan suasana dimanapun tempat kita berada.
Tempat yang di jaga kebersihanya, kecantikanya, karakter keindahannya dan rasa syukur tinggi.

Rahayu.

Kerajaan Galuh Purba: Sebuah Kerajaan di Lereng Gunung SlametDari kisah-kisah legendaris hingga catatan sejarah yang men...
02/12/2024

Kerajaan Galuh Purba: Sebuah Kerajaan di Lereng Gunung Slamet

Dari kisah-kisah legendaris hingga catatan sejarah yang menggetarkan, wilayah lereng Gunung Slamet ternyata menyimpan sebuah misteri besar: Kerajaan Galuh Purba. Sebuah kerajaan kuno yang menjadi induk bagi berbagai kerajaan di Nusantara, memberikan sorotan baru pada warisan kejayaan masa lalu.

Menurut catatan sejarawan Belanda W.J. van der Meulen, Kerajaan Galuh Purba di Lereng Gunung Slamet memiliki asal-usul yang mencengangkan. Dibentuk pada abad ke-1 Masehi oleh para pendatang dari Kutai, Kalimantan Timur, kerajaan ini memperluas pengaruhnya dari Indramayu hingga Purwodadi, mencakup sebagian besar wilayah Jawa.

Kerajaan Galuh Purba memiliki wilayah kekuasaannya yang cukup luas, meliputi Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Kedu, Kulonprogo, dan Purwodadi. Ini menunjukkan bahwa Kerajaan Galuh Purba sangat berpengaruh di wilayah Jawa.

Pendirian Kerajaan Galuh Purba

Pendirian kerajaan ini tidaklah terjadi begitu saja. Para pendatang dari Kutai memasuki Pulau Jawa melalui Cirebon, kemudian menetap di antara lereng Gunung Ciremai, Gunung Slamet, dan lembah Sungai Serayu. Di sinilah peradaban mereka berkembang pesat, dengan mereka yang menetap di Lereng Gunung Slamet membangun Kerajaan Galuh Purba, sementara yang lain mengembangkan peradaban Sunda di sekitar Gunung Ciremai.

Penurunan Kerajaan Galuh Purba

Kerajaan Galuh Purba mengalami penurunan saat Syailendra menunjukkan eksistensi wangsanya. Namun, Kerajaan Galuh Purba kemudian berpindah ke Kawali (dekat Garut) dan mengganti namanya menjadi Galuh Kawali. Pada saat yang sama, muncul juga kerajaan-kerajaan yang cukup besar, di timur ada Kerajaan Kalingga sedangkan di wilayah barat berkembang Kerajaan Tarumanegara.
Galuh Purba menjadi Kerajaan kadipaten yang sebanarnya masih kerabat. Semua menggunakan nama Galuh. DI brebes ada Kerajaan galuh rahyang dan galuh kalangon dengan ibu kota medang pangramean. Di cilacap ada Kerajaan Galuh lalean dengan ibu kota medang kamulan, di tegal ada Kerajaan galuh kumara dengan ibu kota medang kamulyan.

Informasi penting disajikan secara kronologis

Di pananjung ada kerajaan galuh tanduran dengan ibu kota bagolo. Di nanggalacah ada Kerajaan galuh pataka dengan ibu kota pataka. Di ceneam ada Kerajaan galuh nagara Tengah dengan ibu kota bojong lopang, di barunay (pabuaran) ada Kerajaan galuh imbanagara dengan ibu kota imbanagara, di bojong ada Kerajaan kalingga dengan ibu kota karangkamulyan.

Atas berbagai sebab, Kerajaan galuh purba kemudian pindah ke kawali (dekat garut) berganti menjadi Galuh Kawali. Kemudian muncul Kerajaan yang cukup besar di timur ada Kerajaan kalingga sedangkan di barat ada Kerajaan Tarumanegara yang merupakan lanjutan dari Kerajaan Salakanagara.

Perkawinan dan Dinasti Sanjaya

Namun saat purnawarman (taruma negara) lengser diganti candrawarman pamor galuh kawali Kembali menanjak. Raja Galuh kawali menyatakan kemerdekaanya dari taruma negara dan mendapat dukungan dari kalingga. Lalu Kerajaan ini mengubah Namanya menjadi Kerajaan Galuh dengan pusat pemerintahan di Banjar Pataruman. Kerajaan Galuh inilah yang kelak berkembang menjadi Kerajaan pajajaran.

Kerajaan Galuh, Kalingga, dan Tarumanegara kemudian saling kawin sehingga memunculkan dinasti Sanjaya. Hasil perkawinan itulah yang melahirkan raja-raja di tanah Jawa. Oleh karena itu, Kerajaan Galuh Purba dari lereng Gunung Slamet inilah induk dari kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Kerajaan Galuh Purba merupakan bagian dari sejarah yang menarik di Nusantara, yang memiliki berbagai kabar dan misteri yang belum terungkap hingga sekarang.

Dari kejayaan yang tak terlupakan hingga kejatuhan yang mengguncang, Kerajaan Galuh Purba tetap menjadi salah satu bagian paling menarik dari sejarah Nusantara. Dibalut dengan misteri yang belum terpecahkan, warisan mereka terus menginspirasi dan menantang pemikiran para sejarawan hingga hari ini.

Sesungguhnya, lereng Gunung Slamet menyimpan lebih dari sekadar pemandangan alam yang memesona; ia menyimpan jejak-jejak peradaban yang menakjubkan, membingkai kisah yang tak terlupakan dalam sejarah bangsa terutama bagi warga banyumas. Peradaban dan bahasa Ngapak Banyumasan juga diduga sebagai bahasa jawa asli mengingat tulisan huruf jawa juga ketika dibaca sesuai bunyi aslinya tulisannya yaitu Ha Na Ca Ra Ka...tidak dirubah menjadi Ho No Ca Ro Ko.

Merayakan tahun ke-7 saya di Facebook. Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda ...
29/11/2024

Merayakan tahun ke-7 saya di Facebook. Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda semua. 🙏🤗🎉

Address

Kertijayan Buaran Pekalongan
Pekalongan
51171

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Na'im Oke posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Na'im Oke:

Videos

Share