28/01/2024
Mandosawu Jungle Trek #2023
1 Desember 2021 lalu dalam cuaca yg buruk pertengahan musim penghujan, para personel HPI Manggarai melakukan penyusuran jalur tua yang melintasi hutan Mandosawu dari Gololusang, Ruteng menuju Cunca Rede di Manggarai Timur. (Kisahnya bisa baca d sini: https://web.facebook.com/HPIManggarai/posts/pfbid02HQ5XK1qnBhLwSAUqY9MV9ZTdTVdqsn5Mbcj56Ruk9FUGqNESjfsNnbKMCTrHrvgXl )
Kala itu penyusuran hanya sejauh 4 km dari titik start di Gololusang. Cuaca buruk menghentikan kami di Poco Gurung, perbatasan antara Manggarai dan Manggarai Timur.
Setelah tertunda selama lebih dari setahun, penyusuran ini kembali kami lakukan pada 1 Juni 2023 silam. Cuaca cerah mengawali perjalan 8 anggota HPI pada hari itu. Seperti perjalanan sebelumnya, ada banyak aktifitas yg kami lakukan selama penyusuran. Antara lain penandaan jalur, identifikasi flora-fauna, mengukur jarak dan ketinggian, serta mengidentifikasi potensi dan tantangan sepanjang trek.
Penyusuran kali ini berhasil kami lakukan hingga tuntas dengan total jarak yang ditempuh sepanjang 14,7 km, diukur dari titik awal di hulu Wae Ces, Ruteng hingga di Air Terjun Cunca Rede di Kecamatan Ranamese, Manggarai Timur dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam.
Trek lintas alam ini akan menjadi trek lintas alam terpanjang di Flores, dengan menawarkan keindahan alam serta pengalaman menjelajah yang menakjubkan. Berangkat dari ketiggian 1.690mdpl di Gololusang menuju puncak Poco Gurung yang merupakan batas kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur pada ketinggian 1825mdpl. Dari titik puncak ini, trek turunan yg perlahan melandai menuju ketinggian 835mdpl di Cunca Rede.
Selain melewati hutan primer pegunungan Mandosawu dalam kawasan TWA Ruteng dengan keanekaragaman flora dan fauna yang bisa dijumpai, trek ini melewati perkebunan kopi, persawahan, hingga perkampungan. Daya tarik yg lain adalah tradisi menyadap nira dan penyulingan arak di sekitar kampung Colol dan Nta'ur, dua kampung di sekitar Air Terjun Cunca Rede. Kami pun berkesempatan membeli 1 jerigen nira segar darui penyadap yg kami junmpai.
Semua keindahan dan pesona yang disajikan mencapai klimaksnya di hadapan kemegahan air terjun Cunca Rede yang bersembunyi dalam cekungan hutan hujan nan misterius. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 50m dengan debit air mencapai 8 m3/detik.
Dalam rencana, penyusuran kali ini juga akan menggali banyak hal terkait Air Terjun terbesar di Manggarai Timur ini. Sayangnya, lagi - lagi cuaca yang buruk saat kami tiba di Cunca Rede membuat kami harus membatasi kegiatan penyusuran sampai di sini.
Dengan tuntasnya trek ini disusuri dan direkam, maka Mandosawu Jungle Trek ini akan segera dipublikasikan kepada wisatawan peminat trekking dan expedition berbasis alam bebas dan hutan. Tentu saja berbagai informasi dan potensi terus digali, dan penyempurnaan terus dilakukan. Semoga semua potensi alam dan budaya, serta keanekaragaman hayati yg ada dalam kawasan ini terus terjaga untuk masa depan.
Bagi rekan2 agen perjalanan atau para traveler yang ingin menjelajahi jalur ini sudah bisa menghubungi [email protected]