Geopark Harau

24/07/2022

BUKIT BATU MANDA MENYIMPAN POTENSI GEOPARK

Acara pertemuan penggiat geopark Se Sumatera Barat yang dipusatkan di destinasi wisata Bukit Batu Manda Joronh Belubus, Nagari Sei Tanang Kec
Guguk Kab. 50 Kota di gelar dengan berbagai macam kegiatan diantaranya Storytelling tentang sejarah penamaan Bukit Batu Manda, perkenalan Geopark, School Goes To Geopark dan diskusi.

Dalam pertemuan tersebut selain dihadiri oleh penggiat geopark juga di hadiri Kabid
Pariwisata Kab.50 Kota, siswa SMAN 1 Payakumbuh dan siswa SMPN 3 Kec.Guguk, disamping itu juga hadir Asesor Geowisata Ridwan dan sekaligua sebagai narasumber dalam acara tersebut.

Sebagai tuan rumah wali nagari Sei Talang Dian David menyambut baik kegiatan tersebut disamping sebagai ajang silaturahmi juga sebagai upaya promosi destinasi bukit batu manda, pada kesempatan yang sama Kabid Pariwisata Kab.50 Kota memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut dan diharapkan akan menjadi motivasi bagi pengelola objek wisata bukit batu manda.

Pada acara pengenalan geopark dan kegiatan School Goes To Geopark yang disampaikan oleh Ridwan menjelaskan tetang Geopark, Keunikan dan manfaat Geopark dengan harapan pembekalan yang disampaikan dapat memberikan pemahaman dan keinginan untuk menjaga dan mempromosikan kawasan geopark khususnya Bukit Batu Manda ( Bumi Terjaga Masyarakat Sejahtera ).

17/07/2022

21/06/2022

Harau view 👀👀

18/04/2022

Salah satu keindahan Geopark Harau geosite Kapur IX jorong tj.jajaran nagari Galugua.
Aia tjun Sosa,Bukik Bosa.

11/03/2022

https://www.arosukapost.com/geopark-harau-menjadi-wisata-unggulan-terakhir-disambangi-tim-visitasi-dtwu-sumbar/

25/02/2022

Gempa Pasaman Barat

01/02/2022

Setuju dengan gerakan :

Dukung Nagari Koto Bangun Kapur IX 50Kota Jadi Pemenang dalam lomba Promosi Desa Wisata Nusantara Kemendes PDTT 2022

https://desawisata.page.link/UqgNrmbHsxK4qaWW6

31/01/2022

Allah titip di lima puluh kota, untuk kita semua.

Salam goepark👌

28/01/2022

Pacu Jawi
Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota,
Di Payobasung, 24 sd. 25 Januari 2022
31 Januari dan 1 Februari 2022

PORWI LUHAK 50

23/01/2022

Goa Ukir Sialang Kapur IX, Harau Geopark👌

15/01/2022

Unik dan indah destinasi Nagari Sialang, Harau Geopark Aspiring

12/01/2022

Sarasah Bunta
Nagari Tarantang
Kec. Harau
Lima Puluh Kota

11/01/2022

Bunga Kantung Semar, Biodiversity Harau Geopark

07/01/2022

Misteri fosil biota laut di dinding Sungai Bawah Tanah (Goa Teratai) Pandam Gadang Kec. Gunuang Omeh Kab. Limapuluh Kota.

Geopark Silokek

https://www.kompasiana.com/fidelilham/5aa0fb2fcf01b40c735d65b4/misteri-fosil-makhluk-laut-di-dinding-goa-gunuangomeh-sumbar

Kerang Laut, Teratai Hingga Batu Mirip Karang  Setiap wilayah di dunia tidak jauh dari sejarah yang menghinggapi, cerita mistis atau fakta menari

07/01/2022

Nagari Kototinggi yang terletak di deretan Bukit Barisan itu secara administrasi masuk dalam wilayah Kecamatan Gunuang Omeh.

Sebagian Rumah Gadang yang ada di Kampuang Sarugo tersebut juga dijadikan sebagai tempat penginapan untuk wisatawan.

Dan uniknya, rata-rata Rumah Gadang di Kampuang Sarugo memiliki 5 gonjong. “Itu mencerminkan Rukun Islam.

Kampuang Sarugo diresmikan pada akhir Agustus 2019. “Akhir pekan dan libur panjang, Kampuang Sarugo akan ramai dikunjungi wisatawan. Ada yang sekedar menikmati agrowisata Jeruk Siam Gunuang Omeh (JESIGO) dan bermain di sungai Lubuak Liwuang.

Wisatawan juga bisa bermalam di Kampuang Sarugo, meski belum semua Rumah Gadang dijadikan homestay.

Perjalanan ke Sarugo harus menempuh akses jalanan berliku sejauh 50 kilometer dari Payakumbuh menuju Gunuang Omeh, atau 1,5 jam berkendara dengan roda dua atau empat. Para tamu akan disambut terbuka oleh penduduk kampung yang sangat ramah. Suasana pedesaan yang asri di tambah semilir angin dari bebukitan, mendatangkan nuansa damai yang tak ditemukan di tempat lain.

05/01/2022

Sarasah Donat
Nagari Tarantang
Kec. Harau
Kab. Lima Puluh Kota

04/01/2022

Padang Mangateh.
New Zealand Limapuluh Kota.

Keindahan rumput hijau, bersatu dengan langit biru yang luas, ditemani sensasi udara nan sejuk ala kaki Gunung Sago, membawa para pengujung BPTU - HPT Padang Mengatas seakan berada di tengah Padang Savana - New Zealand.

Orang bilang disini seperti di New Zealand jadi kami sebut disini dengan bukit New Zealand, banyak pengunjung yang datang mulai dari anak - anak SD hingga Mahasiswa, dan sampai saat ini masih gratis, kedepan kami harapkan Balai ini bisa ditetapkan sebagai salah satu tempat wisata edukasi Geopark Harau kab.Limapuluh Kota.

Sempat menjadi pusat pembelajaran peternakan dari negara tetangga dan pusat pembibitan terbesar di Asia Tenggara, fungsi utama Balai ini adalah mendukung peningkatan populasi dan produktivitas daging sapi nasional dengan menghasilkan bibit yang berkualitas.

Tidak hanya menghasilkan bibit yang berkualitas, kedepan, BPTU-HPT ini diharapkan bisa menjadi wisata edukasi yang sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian, yakni harus maju, mandiri dan modern, tentu dengan sentuhan teknologi didalamnya.
Jenis sapi yang banyak dikembangkan di Balai ini, selain sapi limousin dan simmental, disini juga ada sapi lokal yakni sapi pesisir asli tanah minang.

Sumber narasi; https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=4785

03/01/2022

02/01/2022

02/01/2022

Lubuak Batang
Nagari Koto Bangun
Kec. Kapur IX
Lima Puluh Kota

02/01/2022

Goa Langkuk Kolam
Nagari Galugua
Kec. Kapur IX
Kab. Lima Puluh Kota
Sumbar

01/01/2022

Mitologi
Lembah Harau

Jika dikaitkan dengan bahasa lokal Harau berarti ‘parau’ atau bersuara serak. Konon katanya pada zaman dahulu penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu( salah satu bukit di harau) sering terkenan bencana banjir dan longsor sehingga menyebapkan kepanikan. Mereka sering berteriak-teriak histeris sehingga lama-lama suara mereka menjadi parau.

Sedangkan legenda lain yang populer di masyarakat setempat mengenai terbentuknya Harau adalah legenda Puti Sari Banilai. Di masa lalu, berlayarlah Maulana Kari, Raja Hindustan bersama permaisuri Sari Banun untuk merayakan pertunangan anaknya Sari Banilai dengan Bujang Juaro. Sebelum berlayar, dua anak manusia ini bersumpah jika Sari Banilai mengingkari janji pertunangan, dia disumpah menjadi batu. Sebaliknya, jika Bujang Juaro yang ingkar janji, maka dia disumpah menjadi ular naga.

Kapal yang membawa Maulana Kari, Sari Banun, dan Sari Banilai terbawa arus dan terjepit di antara dua bukit besar. Agar tidak hanyut, Maulana Kari menambatkan sebuah batu yang kelak dikenal dengan Batu Tambatan Kapal. Kapal layar ini selamat. Rajo Darah Putiah yang berkuasa di kawasan Lembah Harau waktu itu mengizinkan keluarga Maulana Kari menetap. Sedangkan di negri lainnya Raja Hindustan ini sudah pasrah tidak mungkin kembali. Karena tidak mengetahui sumpah putrinya, dia berinisiatif menikahkan Sari Banilai dengan Rambun Pade, pemuda Harau. Dari pernikahan tersebut lahirlah seorang anak yang sangat disayang oleh Maulana Kari dan Sari Banun.

Suatu hari, mainan si anak jatuh ke dalam laut dan dia memanggil ibunya untuk mengambil mainan. Sari Banilai melompat ke laut untuk mengambil dan dia terhanyut karena ombak sedang besar. Sari Banilai terseret hingga terjepit di antara dua batu besar lalu berdoa agar air segera surut. Sari Banilai yang teringat sumpahnya khawatir dia bakal dikutuk menjadi batu. Sambil berdoa kepada Tuhan, dia minta dibawakan perlengkapan rumah tangga dan diletakkan di samping batu yang menjepitnya. Lambat laun kaki Sari Banilai membeku dan menjadi batu. Begitupun bagian tubuh yang lain. Batu yang berbentuk seorang ibu sedang menggendong anak di salah satu bagian di Lembah Harau itu diyakini sebagai Sari Banilai yang termakan sumpahnya. Cerita yang masih hidup di tengah masyarakat Lembah Harau itu dikenal sebagai Randai Sari Banilai dan kemudian menjadi salah satu kesenian tradisional masyarakat Lembah Harau.

01/01/2022