Pawai Lampion di Singkawang
Kerajinan Keramik
Industri kerajinan keramik, Industri ini terpusat berada di Desa Sakok Kecamatan Singkawang Selatan, merupakan kerajinan yang dikerjakan olah masyarakat Tionghoa (Cina), sebagai kerjainan warisan leluhur yang dikerjakan secara turun temurun serta mempunyai nilai seni artistik yang tinggi.
Terdapat berbagai motif antik yang dihasilkan dari produk kerajinan keramik ini dari yang bermotif tumbuh-tumbuhan seperti “motif bunga mawar, motif bunga jampa, motif bunga meihoa” hingga ke motif “naga, motif delapan Dewa, naga sembilan, dan lain-lain yang kesemuanya mencirikan tradisi masyarakat Tionghoa (Cina).
Dalam pengerjaannyapun sepenuhnya masih menggunakan cara-cara tradisional dengan pemanggangan menggunakan alat yang disebut “Tungku Naga”.
Konon tungku naga ini merupakan satu-satunya yang masih digunakan dari seluruh proses pengerjaan pembuatan keramik jenis ini yang terdapat diseluruh dunia.
Tradisi Budaya Masyarakat Melayu
Dalam tradisi masyarakat Melayu upacara budaya biasanya dikaitkan dengan peristiwa besar keagamaan seperti perayaan 1 Muharram merupakan hari besar Tahun Baru Islam, Maulid Nabi Muhammad SAW, yang merupakan peringatan atas lahirnya Nabi Muhammad dan peringatan Isra’ Mi’raj.
Untuk menyemarakkan peringatan hari besar keagamaan tersebut dilakukan bermacam kegiatan budaya seperti Festival Bedug, Zikir Nazam, Pawai Ta’rub dan lain-lain atraksi yang berkaitan dengan budaya yang bernuansa Islami.
Di samping upacara budaya tersebut masih terdapat juga kesenian masyarakat Melayu yang memang sudah ada sejak lama dan masih dilestarikan hingga sekarang seperti permainan musik “tanjidor” dan serakalan,bela diri pencak silat dan beberapa terian Melayu, Musik dan atraksi budaya jenis ini masih sering dimainkan seperti pada upacara perkawinan dan upacara-upacara besar lainnya.
Budaya Etnis Dayak
Di dalam kehidupan masyarakat suku Dayak di seluruh Kalimantan Barat dikenal apa yang dinamakan upacara “Naik Dango” yang merupakan upacara adat tahunan masyarakat dayak sebagai ungkapan rasa syukur kepada maha pencipta, yang telah memberikan segala anugrah dan karunia berupa berhasilnya panen dari berbagai hasil pertanian.
Ungkapan rasa syukur itu diwujudkan dalam berbagai bentuk upacara adat yang rangkaian keseluruhan upacaranya disebut “Naik Dango”, sayangnya waktu pelaksanaan masih berubah-ubah.
Budaya Etnik China
radisi Budaya masyarakat Tionghoa (Cina) ini juga dirayakan bersamaan dengan perayaan hari besar “Tahun Baru Imlek” yang merupakan hari besar menurut penanggalan Cina.
Terdapat beberapa atraksi budaya yang unik dan bisa dinikmati setiap tahunnya pada perayaan Imlek seperti :
Festival Permainan Naga - Barongsai, Atraksi “Tatung” pada perayaan “Cap Go Meh”, Pawai Lampion, Wayang Gantung bercerita tentang kehidupan dengan latar belakang masa lalu maupun masa sekarang dan Musik 8 dewa.
Cap Go Meh secara harfiah berarti hari ke 15 salah satu budaya masyarakat Tionghoa yang merupakan hasil alkuturasi dengan budaya masyarakat lokal. Saat ini perayaan Cap Go Meh berupa parade Tatung atau Louya pada hari ke 14 turun ke jalan-jalan seputar kota Singkawang yang bermakna melakukan pembersihan kampung.
Puncak perayaan Cap Go Meh pada hari ke 15 tahun baru Imlek dimana ratusan tatung atau louya dari seputar Singkawang melakukan parade sepanjang jalan utama. Selama parade tatung atau louya menunjukkan kemampuannya dengan berbagai atraksi yang memukau berdiri diatas senjata tajam, wajah maupun badan yang kebal ditusuk dengan senjata tajam sehingga nuansa magis sangat terasa pada perayaan Cap Go Meh.
Masih dalam rangkaian tahun baru Imlek dilaksanakan pada malam hari Lampion dengan berbagai ukuran, seni budaya masyarakat Tionghoa ikut memeriahkan parade ini seperti Naga, Barongsai, serta miniatur vihara yang menerangi kota Singkawang.
Parade mengelilingi jalan-jalan utama kota Singkawang.
Gunung Roban
Gunung Roban
Taman Teratai Indah
Tidak sampai 10 menit dari kota, kita dapat mengajak keluarga untuk menikmati pemandangan gunung yang berjejer menghiasi kota Singkawang, dengan nuansa 'Air' kita dapat bersenda gurau di danau buatan sembari mengengkol 'bebek air', berenang bersama keluarga dikolam renang dan menikmati sajian makanan dan minuman di restoran atau danau.
Taman Rekreasi Hang Moy
Disamping sebagai bahan baku PDAM, Hang Mui di Singkawang Utara ini menjadi lokasi wisata yang lumayan. Banyak dikunjungi oleh warga, khususnya pada siang hari, untuk mandi atau sekadar duduk-dukuk di lokasi ini.
Taman Chidayu
Berdampingan dengan taman Bougenville, Chidayu memiliki karakteristik khas dengan tempat pemancingan, pepohonan buah-buahan, taman bunga dan taman bermain anak-anak, kesejukan hembusan angin dapat kita nikmati sembari melihat sunset di ufuk barat dan hidangan cafe chidayu
Taman Bukit Bougenville
Merupakan taman bunga yang terletak disebelah selatan tepatnya di Desa Sijangkung dan berjarak ±6 km dari kota Singkawang, posisinya terletak di kaki bukit berlatar belakang Gunung Pasi dan dikelilingi area hutan dan perkebunan. Taman ini memiliki luas 1,5 Ha, walaupun bunga bougenville yang menjadi tampilan utama, namun terdapat pula beragam bunga-bunga lainnya dan penataan taman yang asri untuk dapat dinikmati keluarga dan muda-mudi.
Fasilitas yang disediakan untuk pengunjung relatif telah memberikan kesan 'kenyamanan" untuk dinikmati, mulai dari sarana publik seperti tempat parkir, musholla, pondok-pondok tempat bersantai, rest room, cafetaria, kolam renang mini untuk anak-anak hingga hutan homogen yang dinamakan "Area Super Sejuk" dan dapat digunakan untuk area fotografi pengantin, alam dan sebagainya.
Dilengkapi keramahan yang menyapa Anda dari tiap ruang hingga sajian menu sesuai keinginan Anda. Datang dan biarkan mata serta jiwa Anda menikmati indahnya panorama alam di Taman Bukit Bougenville.
Gunung Raya Pasi
Cagar Alam Raya Pasi berada di sekitar Kota Singkawang. Secara geografis terletak pada 108o59' - 109o07'40" BT dan 0o48'30" - 0o52'20" LU. Kawasan seluas 3742 hektar ini ditunjuk sebagai kawasan konservasi sejak tahun 1990. Fungsi penting keberadaan Cagar Alam Raya Pasi selain sebagai kawasan perlindungan, juga mempunyai fungsi hidrologis guna memenuhi kebutuhan air bagi penduduk kota Singkawang dan sekitarnya.
Terdapat beberapa jenis tumbuhan unik dan langka seperti Bunga Bangkai (Amorphopalus sp), Bunga Bintang (Rhizanthes zepelii) dan Bunga Rafflesia (Rafflesia tuanmudae) serta tipe ekosistem hutan hujan pegunungan yang memiliki keanekaragaman jenis flora dan fauna yang tinggi. Cagar Alam Raya Pasi tentunya memiliki fungsi perlindungan yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan flora dan fauna tersebut.
Sebagai kawasan yang terletak di sekitar kota yang relatif mudah untuk dikunjungi, serta memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar maka Cagar Alam Raya Pasi sangat berprospek apabila dikembangkan sebagai Hutan Wisata Alam. Lokasi dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat selama setengah jam ke Pajintan, diteruskan dengan berjalan kaki selama satu jam.
Gunung Poteng, bagian dari Cagar Alam Raya Pasi, terlihat seperti jari jempol manusia yang menandakan suatu pengakuan. Jaraknya 4 km sebelah timur kota Singkawang dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Terdapat kolam renang peninggalan bersejarah Belanda dengan airnya yang jernih dan bersih. dapat dicapai dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum untuk sampai ke objek wisata ini.