24/12/2024
Kiai As’ad Humam adalah sosok ulama kharismatik asal Kampung Kejawan, Kotagede, Yogyakarta, yang memiliki dedikasi luar biasa dalam bidang pendidikan Al-Qur’an. Lahir pada 1933, beliau tumbuh di lingkungan keluarga yang religius, menjadikan pendidikan agama bagian penting dalam hidupnya sejak kecil. Meski berasal dari latar yang sederhana, pemikirannya mampu melampaui zamannya, hingga melahirkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang kini dikenal luas: metode Iqro’.
Perjalanan Kiai As’ad Humam dalam mengembangkan metode Iqro’ berawal dari keprihatinannya terhadap cara pembelajaran Al-Qur’an yang berlaku saat itu. Proses belajar dianggap terlalu lama dan kurang efisien, membuat banyak santri kehilangan semangat untuk menyelesaikan pembelajaran. Melihat hal ini, Kiai As’ad Humam, bersama Kelompok Belajar Al-Qur’an (KBA) yang ia dirikan, mulai mengembangkan metode baru yang lebih sistematis, sederhana, dan mudah diterapkan.
Metode Iqro’ pertama kali dirancang pada tahun 1980-an dan berhasil menyederhanakan pembelajaran Al-Qur’an menjadi enam jilid, dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah hingga kemampuan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan lancar. Kiai As’ad Humam merancang metode ini dengan pendekatan praktis, tanpa banyak teori, sehingga bisa digunakan oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Yang menarik, metode Iqro’ tidak hanya berfokus pada pembelajaran teknis membaca, tetapi juga menanamkan nilai kesabaran, kedisiplinan, dan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Pengaruhnya begitu besar hingga metode ini menyebar ke berbagai penjuru Indonesia, bahkan digunakan di luar negeri, seperti di Malaysia, Brunei, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Kiai As’ad Humam bukan hanya seorang inovator, tetapi juga seorang pendidik yang sangat peduli pada pembentukan karakter generasi muslim. Selain mengembangkan metode Iqro’, beliau juga aktif mendirikan majelis taklim dan lembaga pendidikan Islam di Yogyakarta, menjadikan kotanya sebagai pusat pembelajaran Al-Qur’an modern.
Hingga wafatnya pada tahun 1996, Kiai As’ad Humam terus dikenang sebagai pelopor pendidikan Al-Qur’an yang berjasa besar dalam mendekatkan umat Islam kepada kitab sucinya. Warisan intelektual dan spiritualnya masih hidup hingga kini, menginspirasi banyak generasi untuk terus mencintai Al-Qur’an dengan semangat belajar yang tak pernah padam.