04/12/2016
[ TAUHID DIBALIK TALBIYAH ] [information hajj ]
ﻭَﺍﺟْﻨُﺒْﻨِﻲ ﻭَﺑَﻨِﻲَّ ﺃَﻥْ ﻧَﻌْﺒُﺪَ ﺍﻟْﺄَﺻْﻨَﺎﻡَ ﺭَﺏِّ ﺇِﻧَّﻬُﻦَّ ﺃَﺿْﻠَﻠْﻦَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ .
“Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Rabbku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia”. [Ibrâhîm/14:35-36]. Nabi Ibrâhîm as ternyata takut jika sampai menyembah berhala-berhala, sehingga beliau berdoa agar Allah menyelamatkan beliau dan anak cucu beliau dari menyembah berhala-berhala. Apabila Nabi Ibrahim Khalilullah saja memohon agar Allah menjauhkan diri beliau dan diri anak keturunan beliau dari menyembah patung-patung, apatah lagi seharusnya orang seperti kita?
Tidak diragukan lagi, bahwa hati yang hidup tentu sangat takut terhadap kemusyrikan. Ia pasti akan sangat menjaga diri dari kemungkinan terjerumus dalam kemusyrikan dan akan senantiasa berdoa terus menerus agar Allah menyelamatkannya dari kemusyrikan.
Dengan demikian, maka hal ini akan menuntut seorang mu’min untuk berusaha memahami hakikat syirik, sebab-sebabnya, prinsip-prinsipnya dan macam-macamnya, agar ia tidak sampai terjatuh ke dalam syirik.
Itulah mengapa Hudzaifah bin al-Yaman ra berkata:
ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻳَﺴْﺄَﻟُﻮْﻥَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ، ﻭَﻛُﻨْﺖُ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻪُ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﻣَﺨَﺎﻓَﺔَ ﺃَﻥْ ﻳُﺪْﺭِﻛَﻨِﻲ . ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ . “
Orang2 bertanya kpd Rasulullah tentang kebaikan, namun aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena aku takut jika keburukan itu menimpaku”. Mengapa perlu memahami keburukan seperti yang ditanyakan oleh Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu? Sebab orang yang hanya mengetahui kebaikan saja, terkadang ketika ada keburukan datang, ia tidak mengetahui bahwa itu adalah keburukan. Sehingga mungkin ia terjerumus ke dalamnya atau paling tidak ia tidak akan mengingkarinya. (bersambung)
Raudhah Indonesia & Rizqi Tour and Travel
Open seat
umrah reguler 18 januari 2017
umrah plus turki 15 februari 2017