Banyunibo (air yang terjatuh) merupakan situs air terjun terletak di Dusun Kabrokan Kulon (Barat) Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul Yogyakarta yang terbentuk dari proses alam dengan bebatuan kapur sebagai penghimpunannya. Tinggi air terjun Banyunibo sekitar 75 meter dengan sumber airnya berasal dari sebuah sumber mata air (TUK) alam terletak di Dusun Gupak Warak yang bersebelahan dengan Dusun Ka
brokan Wetan ( Timur). Pada tahun 1954 saat mendekati pemilihan umum, terdapat peristiwa yang ,menggemparkan warga di sekitar banyunibo. peristiwa yang menggemparkan warga adalah adanya orang yang tak di kenal mengambil buah jambu biji milik warga di Dusun Krebet tepatnya sebelah utara air terjun Banyunibo. Menurut legenda masyarakat sekitar orang yang tak di kenal tersebut setelah di kejar-kejar oleh warga dan terkepung di atas air terjun Banyunibo, melompat dari atas air terjun Banyunibo ke bawah kubangan air terjun Banyunibo dan hal mengejutkan terjadi ketika orang tak di kenal melompat dan berhasil mendarat ternyata dia tidak apa-apa. Orang tak di kenal itu kemudian menepi dari kubangan air terjun Banyunibo dan pasrah di tangkap oleh warga lalu di bawa ke kantor penewon / kecamartan. saat berada di kecamatan di tanya oleh penewu / ketua camat tentang asal usulnya, kemudian orang yang tak di kenal itu mengeluarkan kartu identitasnya. penewu / ketua camat bersama warga yang hadir di penewon / kantor kecamatan di buat terkejut ketika orang yang tak di kenal itu Sri Sultan Hamengkubuwono IX. setelah di ketahui, ternyata maksud Sri Sultan Hamengkubuwono IX hanya ingin mengetahui respon sekitar warga banyunibo terhadap kedatangan orang yang tak di kenal di Dusunnya. tak di sangka ternyata respon warga terhadap kedatangan orang yang tak di kenal di dusunnya cukup tanggap dan membuat Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Raja Ke Sultanan Yogyakarta Bangga kepada para warga di sekitar air terjun Banyunibo.