Institut DIAN/Interfidei

Institut DIAN/Interfidei To establish a civilized plural civic society that is rooted in the values of humanities, democracy, justice, and the integrity of all creation. Strategy

1.
(19)

Status and Function

1. The Institute doesn’t represent certain religion or faith. It is a union of diverse adherents who are devoted to their faiths.
2. The Institute engages not only with the so-called institutionalized religions that are established by the government but also with every single faith lives within the people including faiths of the tribes from the end eastern of Indonesia, Mera

uke, to the end western, Sabang.
3. The Institute is a forum that embraces and fosters any faith backgrounds, both conceptually and practically which grow from the discourse of pluralism. It also provides space for people to discuss their experiences of diversities to later take initiatives.
4. The Institute works for humanity on the grounds of justice, peace, and the integrity of creation. Developing research, alternative education that fosters constructive awareness among the people of open and objective religious attitude to pluralism, and also to researching and socializing religious pluralism.
2. Building networking as well as teamwork among groups or communities which are open to and critical of the environment locally, nationally, and internationally.
3. Provoking interfaith groups to be social movement based on peaceful, non-violent and democratic means. Activities

Interfidei extends its programs over other parts of the archipelago. In other words, the Institute doesn’t center the programs merely on Yogyakarta. The programs engage collaboration with its networking groups. The programs take form as follows:
1. Education
• Short course in a form of interfaith learning together forum.
* Study of Religions
* Study of Religions and Society
• Workshop/Training on conflict resolution, peace building, managing dynamics of pluralism, religious education based on pluralism, community building, and conflict transformation.
2. FORA/Discussion, National Seminar, and National/International Conference
3. Research
4. Publication
• Books
• Newsletter
5. Library and Documentation Development
6. Networking, Information, and Communication Advancement
7. Human Resource Development

As a part of Religion for Peace, the director of Interfidei joined the Religions for Peace Asia (ACRP) Executive Council...
22/07/2024

As a part of Religion for Peace, the director of Interfidei joined the Religions for Peace Asia (ACRP) Executive Council Meeting Held from May 28 to 30 in Kalutara Province, Sri Lanka.

The agenda of the Executive Council meeting included a report on the activities and progress of the action plan, which was approved at the 9th Governance Assembly in 2021, including the “Flagship Projects (priority implementation projects)” being promoted by the ACRP, as well as discussions regarding the hosting of the next Governance Assembly.

Keseimbangan hidup adalah ketika pengetahuan duniawi dan spiritual saling melengkapi untuk mencapai kebijaksanaan sejati...
24/06/2024

Keseimbangan hidup adalah ketika pengetahuan duniawi dan spiritual saling melengkapi untuk mencapai kebijaksanaan sejati.

Air hujan mengajarkan kita untuk menjalani hidup dengan penuh makna dan kesadaran. Dengan memahami dan menerapkan filoso...
21/06/2024

Air hujan mengajarkan kita untuk menjalani hidup dengan penuh makna dan kesadaran. Dengan memahami dan menerapkan filosofi ini, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik dan menjadi individu yang lebih bijaksana dan tangguh.

(Refleksi kunjungan peserta Social Immersion di Komunitas Banyu Bening)

Institut DIAN/Interfidei menyelenggarakan program di Manado (Sulawesi Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan) untuk perio...
20/06/2024

Institut DIAN/Interfidei menyelenggarakan program di Manado (Sulawesi Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan) untuk periode tahun 2021 hingga 2025. Program yang diselenggarakan di kedua kota tersebut berupa Lokalatih Berjenjang tentang Mengelola dan Memaknai Perbedaan di Lingkungan Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA): SMA/SMK Negeri dan Swasta di Manado dan Makassar.

Melalui program ini, para alumni Lokalatih, khususnya Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah diharapkan dapat mendorong diterbitkannya (bila belum ada) atau paling tidak mempertahankan (bila sudah ada) kebijakan yang memberi atmosfir bagi setiap civitas di sekolah untuk mempromosikan dan merawat toleransi yang pro hidup dan kehidupan damai di lingkungan sekolah, antara lain melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan lintas iman.

19/06/2024

Setiap keyakinan memiliki keindahan dan kebijaksanaan tersendiri. Membuka diri untuk memahami perbedaan adalah langkah pertama menuju wawasan yang lebih kaya dan kedamaian yang abadi.

Pada Juni 2024, Institut DIAN/Interfidei mengadakan monitoring evaluasi dari salah satu program yaitu, Lokalatih Berjenj...
19/06/2024

Pada Juni 2024, Institut DIAN/Interfidei mengadakan monitoring evaluasi dari salah satu program yaitu, Lokalatih Berjenjang tentang Mengelola dan Memaknai Perbedaan di Lingkungan Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) : SMA/SMK Negeri dan Swasta di Manado dan Makassar.

Melalui program ini, para alumni Lokalatih, khususnya Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah diharapkan dapat mendorong diterbitkannya (bila belum ada) atau paling tidak mempertahankan (bila sudah ada) kebijakan yang memberi atmosfir bagi setiap civitas di sekolah untuk mempromosikan dan merawat toleransi yang pro hidup dan kehidupan damai di lingkungan sekolah, antara lain melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan lintas iman.

Juga diharapkan bagi para guru alumni lokalatih ini, dapat menginspirasi kolega guru, pegawai, maupun peserta didik mereka untuk mempromosikan toleransi, baik melalui proses belajar-mengajar di kelas maupun interaksi di sekolah atau antar sekolah serta keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang membuka ruang perjumpaan, dialog dan kerjasama lintas iman, baik di sekolah maupun di masyarakat.

Banyak agama saat ini menyuarakan pemulihan ekosistem melalui mimbar-mimbar keagamaan dan edukasi dari program-program y...
18/06/2024

Banyak agama saat ini menyuarakan pemulihan ekosistem melalui mimbar-mimbar keagamaan dan edukasi dari program-program yang mereka bentuk, namun saat berhadapan dengan tawaran pemerintah atas pengelolaan tambang batu bara mengapa pihak keagamaan masih memilih untuk berunding? Mengapa masih membutuhkan waktu untuk memikirkan untung rugi pihak agama atas tawaran ini?

Pada dasarnya ormas agama dan para pemimpin agama tidak memiliki kerugian saat menolak tawaran ini dan keuntungan yang didapat juga tidak sebanding dengan dampak yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Maka dari itu, bumi hancur bukan karena pengaruh agama, tetapi karena kurangnya pengaruh agama dalam kepengurusan lingkungan dan penerapannya dalam ekosistem bumi.

Seluruh mitra organisasi JISRA Indonesia akan selenggarakan talkshow tentang Ecofeminism dan Kebebasan Beragama dan Berk...
15/05/2024

Seluruh mitra organisasi JISRA Indonesia akan selenggarakan talkshow tentang Ecofeminism dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Talkshow ini akan diadakan dalam rangkaian Global Conference on Women's Rights in Islam di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

03/05/2024

Partisipasi anak muda dalam hubungan lintas iman sangat penting untuk membangun pemahaman, toleransi, dan kerukunan antaragama di masyarakat. Untuk memulai hubungan lintas iman, adalah sangat penting untuk saling berkenalan. Karena perdamaian akan terwujud jika semua pihak telah mengenal dan memahami satu sama lain.

"Perdamaian bukanlah hal yang mudah dicapai, tetapi itu mungkin jika kita berusaha dengan penuh cinta dan pengertian” (Nelson Mandela)

Dokumentasi: Kunjungan mahasiswa/i magang di Interfidei dari program studi Agama dan Budaya, IAKN Ambon

Perkembangan kejahatan Perdagangan Orang, bukan saja berkaitan dengan soal locus kejahatan, baik di tingkat Nasional, an...
02/05/2024

Perkembangan kejahatan Perdagangan Orang, bukan saja berkaitan dengan soal locus kejahatan, baik di tingkat Nasional, antara daerah pengirim (penjual) dan penerima (pemakai/pengguna), maupun di tingkat Internasional, antara Negara pengirim (penjual) dan penerima (pemakai/pengguna).Tetapi juga modus, jenis, kreativitas kejahatan Perdagangan Orang serta cara kerja jaringan mafia mereka sungguh luar biasa, yang melibatkan berbagai “kelompok”. Mulai dari keluarga, warga masyarakat umum sampai kepada “pemilik modal”, bahkan patut dicurigai pihak “oknum”pemerintah pun ada yang memiliki andil dalam memperlancar praktek kejahatan ini sampai kepada “oknum”pihak keamanan.

Semuanya berpangkal dari “tidak adanya hati nurani yang menyentuh kesadaran hidup dan kehidupan yang saling menghidupkan secara manusiawi” dengan logika serta aktivitas yang positif dan sehat. Karena itu berwujud dalam praktek tindak kejahatan kemanusiaan seperti ini. Semua itu atas nama “kebutuhan ekonomi”. Pertanyaannya, sudah serendah itukah martabat, akal budi, hati nurani seseorang, yang sama-sama manusia tetapi rela dan tega mengorbankan sesama manusia yang lain? Juga karena ketidakadilan dan ketidakbenaran hukum yang masih terjadi secara terang-benderang, yang jelas-jelas tidak berpihak kepada korban. Termasuk sampai sekarang para pelaku utama : "otak, perancang dan pemodal" belum terjamah. Karena itu, diharapkan agar a) Kerja-kerja Jaringan secara kolaboratif semakin jelas, luas, kuat dan mencapai sasaran; b) Kejahatan kemanusiaan melalui Perdagangan Orang akan semakin berkurang dan kelak mencapai “titik nol”.

Kami mengundang semua orang yang menaruh perhatian serius dan sungguh-sungguh terhadap persoalan ini untuk hadir dalam seri diskusi ini. Yang pertama akan berlangsung pada:

Selasa, 7 Mei 2024
Jam 19.00 – 21.30 WIB
Melalui zoom meeting:

Join Zoom Meeting
https://us06web.zoom.us/j/81729031849?pwd=WfMkqTxfbiZBSz2zZZnOBp3daisc6G.1

Meeting ID: 817 2903 1849
Passcode: damai

Kegiatan ini terbuka untuk umum. Tersedia juru bahasa isyarat dan penerjemah dari bahasa Indonesia ke Inggris. Konfirmasi kehadiran ke WA: +62 823-2203-8576

Salam, Tim lobby dan advokasi Z-HTN.

29/04/2024

Lantunan paritta suci dari puncak Candi Borobudur.

Sumber: .dana

26/04/2024

Pesan dari Suku Pedalaman Kalimantan mengenai hutan yang makin menghilang 🌳. Seperti layaknya orang kota yang pergi ke mal untuk mencari makan 🍚 dan barang 👟, hutanlah sumber makanan dan kehidupan bagi masyarakat Punan, namun seiring dengan berjalannya waktu keberadaan hutan semakin sedikit 🌲

Sumber:

24/04/2024

A Hanukkah menorah, or hanukkiah, is a nine-branched candelabrum lit during the eight-day Jewish holiday of Hanukkah. Eight of the nine branches hold lights (candles or oil lamps) that symbolize the eight nights of the holiday; on each night, one more light is lit than the previous night, until on the final night all eight branches are ignited. The ninth branch holds a candle, called the shamash ("helper" or "servant"), which is used to light the other eight.

The Hanukkah menorah commemorates but is distinct from, the seven-branched menorah used in the ancient Temple in Jerusalem. Along with the seven-branched menorah and the Star of David, it is among the most widely produced articles of Jewish ceremonial art.

Source:

Kasus perdagangan orang menghancurkan harkat dan martabat hidup dan kehidupan manusia. Masalah perdagangan manusia sudah...
23/04/2024

Kasus perdagangan orang menghancurkan harkat dan martabat hidup dan kehidupan manusia. Masalah perdagangan manusia sudah pantas disebut sebagai kejahatan kemanusiaan yang semakin terang benderang terjadi dan menggila”. Berdasarkan data, kata dia, sampai dengan 31 Desember 2023, ada 185 pekerja migran asal NTT yang menjadi korban perdagangan manusia. Mirisnya, pada waktu bersamaan ada sebanyak 151 kargo jenazah pekerja migran dikirim ke NTT.

19/04/2024

An Indonesian Orthodox choir is singing the hymn in the background called the Theotokion. Many of us know the English version, but here are the Indonesian words if you are curious and would like to give a try at learning an Indonesian prayer!

Sungguhlah patut dan benar
Memberkatimu, Ya Sang Theotokos
Yang selalu Terberkati dan
Sangat Termurni
Serta Bunda dari Allah Kita
Lebih Terhormat dari Kerubim
Dan Tak Terbanding
Lebih Mulianya dari para Serafim
Dan tanpa cacat cela
melahirkan Allah Sang Sabda
Sungguh Kaulah Theotokos
Engkau ku junjung tinggi

Sumber: .essence

🇮🇩 ✝️♥️✝️

16/04/2024

Senang bisa melihat keberagaman di Indonesia bisa dirayakan dengan kebahagiaan. Video ini menjadi bukti dari semangat toleransi, kerukunan, dan persaudaraan yang kuat di Timur Indonesia, di mana perbedaan agama tidak menjadi penghalang dalam menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan inklusif.

Sumber video:

Institut DIAN/Interfidei mengucapkan selamat Vaisakhi kepada semua yang merayakannya! Vaisakhi, menandai hari pertama bu...
15/04/2024

Institut DIAN/Interfidei mengucapkan selamat Vaisakhi kepada semua yang merayakannya! Vaisakhi, menandai hari pertama bulan Vaisakh, secara tradisional dirayakan setiap tahun pada tanggal 13 April dan kadang-kadang pada tanggal 14 April. Festival Vaisakhi Sikh memperingati ulang tahun kelahiran Khalsa, komunitas yang diinisiasi oleh pengikut Sikh.

Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin. Keluarga besar Intsitut DIAN/Interfidei mengucapkan selamat ...
09/04/2024

Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin.

Keluarga besar Intsitut DIAN/Interfidei mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H! Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita selama bulan suci Ramadan. Semoga kita semua diberkahi dengan kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran.

Mohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan.

08/04/2024

Kalender Bali adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh orang Hindu Bali di p**au Bali dan Lombok. Kalender Bali bisa dianggap unik sebab kalender Saka Bali adalah penanggalan "konvensi". Tidak mutlak astronomis seperti kalender Hijriyah, tetapi tidak p**a seperti kalender Jawa, tetapi 'kira-kira' ada di antara keduanya.

Kalender Saka Bali tidak sama dengan Kalender Saka dari India, tetapi kalender Saka yang sudah dimodifikasi dan diberi tambahan elemen-elemen lokal.

Kalender Saka Bali bisa dikatakan merupakan penanggalan matahir-bulan atau luni-solar. Jadi penanggalan ini berdasarkan posisi matahari dan sekaligus bulan. Dikatakan konvensi atau kompromistis, karena sepanjang perjalanan waktunya masih dibicarakan bagaimana cara perhitungannya.

sumber: .pn

03/04/2024

Tradisi berpakaian suster dalam Gereja Katolik memiliki sejarah yang panjang dan bervariasi tergantung pada ordo religius atau kongregasi tertentu yang dianut oleh suster tersebut. Banyak suster menutup kepala mereka dengan jilbab, atau topi yang sesuai dengan tradisi ordo mereka. Ini mencerminkan kerendahan hati dan pengabdian mereka kepada Tuhan.

Jadi yang menutup kepala itu bukan hanya perempuan muslim yaa 🤭

Sumber: ruth_fch

Tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga, tak pernah timbul dalam hati manusia itu telah dinyataka...
29/03/2024

Tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga, tak pernah timbul dalam hati manusia itu telah dinyatakan Allah di atas bukit Golgota. Allah yang berinkarnasi menjadi manusia telah menebus umatNya. Selamat memperingati tri hari suci.

Masyarakat adat adalah salah satu komunitas yang telah (dan terus akan) menjadi sasaran berbagai program pembangunan di ...
26/03/2024

Masyarakat adat adalah salah satu komunitas yang telah (dan terus akan) menjadi sasaran berbagai program pembangunan di Indonesia, baik dari institusi pemerintah maupun oleh lembaga nonpemerintahan. Salah satu kritik yang sering muncul ialah pendekatan pembangunan yang berbasis top-down dan bertendensi untuk menjadikannya misi peradaban—seolah-olah masyarakat adat tidak punya peradaban. Alih-alih menguatkan, pendekatan semacam ini malah mencerabut masyarakat adat dari konteks hidupnya, tak cuma aset-aset fisik tetapi juga pengetahuan adat.

Tania Murray Li dalam dua bukunya, The Will to Improve: Governmentality, Development, and the Practice of Politics (2007) dan Land’s End: Capitalist Relations on an Indigenous Frontier mengupas dengan cermat berbagai kegagalan “proyek pembangunan” kepada masyarakat adat. Dua buku itu, menjadi lampu yang menyingkap sisi paradoks dari pembangunan sekaligus palu godam yang memecahkan kejumudan anggapan bahwa pembangunan adalah selalu tentang hal baik. Keduanya mengajak kita untuk berpikir ulang: Apa yang kita maksud dengan membangun masyarakat adat? Apa yang kita bayangkan dengan memberdayakan komunitas pinggiran?

Sumber: Tulisan Andi Alfian adalah Mahasiswa Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS), Sekolah Pascasarjana UGM, angkatan 2021 di crcs.ugm.ac.id

Ajaran Tridharma menjadi corak warna tersendiri di Indonesia. Ajaran tersebut telah menempuh jalan panjang untuk dapat d...
22/03/2024

Ajaran Tridharma menjadi corak warna tersendiri di Indonesia. Ajaran tersebut telah menempuh jalan panjang untuk dapat diterima di tengah-tengah kemelut rasisme pada Orde Baru. Yang perlu digarisbawahi, Tridharma bukanlah agama Buddha. Lantas, apa itu ajaran Tridharma?

21/03/2024

“Sugra” adalah koentji. Hahaha
Beliau tau lah kalian ga sengaja. Jadi tenang aja guys. Tp klo sengaja uji nyali, paling ketempelan lah sampe waktu yg tidak bs ditentukan 😈👻

Sumber: .pn

19/03/2024

Kristen Koptik di Mesir secara umum ditandai dengan penggunaan bahasa Koptik, turunan langsung dari bahasa yang dituturkan pada masa Romawi, tetapi kini bahasa tersebut nyaris punah dan penggunaannya hanya berputar pada urusan peribadatan sebagai bahasa suci. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka kini menuturkan bahasa Arab Mesir atau bahasa Ammiyah Mesir. Semoga bisa menjawab pertanyaan, ya 🙏

Video ini sekadar untuk memberi maklumat, apalagi kebetulan saya saat ini tinggal di Mesir, jadi apa yang ada di video ini bisa dibuktikan secara langsung. Oiya, Kristen Koptik ini termasuk Kristen Ortodoks Oriental (karena Ortodoks dibagi jadi Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental).

Sumber:

18/03/2024

Hayoo, apakah kamu pernah punya prasangka tentang agama/kepercayaan lain? Coba sebutin di kolom komentar apa prasangkanya? 🤭

Sumber:

Dalam menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu biasanya selalu mempersiapkan boneka Ogoh-Ogoh, boneka raksasa yang menjadi ...
18/03/2024

Dalam menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu biasanya selalu mempersiapkan boneka Ogoh-Ogoh, boneka raksasa yang menjadi puncak perayaan sebelum momen keheningan tiba. Ogoh-Ogoh, yang tingginya mencapai 2-4 meter, memukau mata dan menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Nyepi. Ogoh-Ogoh bukan hanya sekadar representasi Bhuta Kala, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Nyepi. Tradisi ini memiliki peran penting dalam melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu, serta memahami bahwa kebahagiaan atau kehancuran seluruh dunia bergantung pada niat luhur manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia.

-ogoh

18/03/2024

Peace comes when we understand one another, regardless of our differences.

Source:

Pengalaman transendental nun di atas langit seringkali tidak bisa kita gapai dengan intelektual. Dengan humor, agama yan...
15/03/2024

Pengalaman transendental nun di atas langit seringkali tidak bisa kita gapai dengan intelektual. Dengan humor, agama yang adiluhung nan surgawi bisa menjadi sangat manusiawi dan membumingat manusiawi dan membumi.

15/03/2024

Jemaat gereja sedang menyapa sahabat muslim yang sedang mengadakan pawai menyambut ramadhan di depan gereja mereka, indahnya Toleransi ❤🇮🇩🙏😇

---

The church congregation is greeting Muslim friends who are holding a parade to welcome Ramadhan in front of their church, the beauty of tolerance ❤🇮🇩🙏😇

Source:

Address

Jalan Banteng Utama No 59 Perumahan Banteng Baru Sleman
Yogyakarta City
55581

Opening Hours

Monday 09:00 - 17:00
Tuesday 09:00 - 17:00
Wednesday 09:00 - 17:00
Thursday 09:00 - 17:00
Friday 09:00 - 17:00

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Institut DIAN/Interfidei posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Institut DIAN/Interfidei:

Videos

Share

Our Story

Status and Function 1. The Institute doesn’t represent certain religion or faith. It is a union of diverse adherents who are devoted to their faiths. 2. The Institute engages not only with the so-called institutionalized religions that are established by the government but also with every single faith lives within the people including faiths of the tribes from the end eastern of Indonesia, Merauke, to the end western, Sabang. 3. The Institute is a forum that embraces and fosters any faith backgrounds, both conceptually and practically which grow from the discourse of pluralism. It also provides space for people to discuss their experiences of diversities to later take initiatives. 4. The Institute works for humanity on the grounds of justice, peace, and the integrity of creation. Strategy 1. Developing research, alternative education that fosters constructive awareness among the people of open and objective religious attitude to pluralism, and also to researching and socializing religious pluralism. 2. Building networking as well as teamwork among groups or communities which are open to and critical of the environment locally, nationally, and internationally. 3. Provoking interfaith groups to be social movement based on peaceful, non-violent and democratic means. Activities Interfidei extends its programs over other parts of the archipelago. In other words, the Institute doesn’t center the programs merely on Yogyakarta. The programs engage collaboration with its networking groups. The programs take form as follows: 1. Education • Short course in a form of interfaith learning together forum. * Study of Religions * Study of Religions and Society • Workshop/Training on conflict resolution, peace building, managing dynamics of pluralism, religious education based on pluralism, community building, and conflict transformation. 2. FORA/Discussion, National Seminar, and National/International Conference 3. Research 4. Publication • Books • Newsletter 5. Library and Documentation Development 6. Networking, Information, and Communication Advancement 7. Human Resource Development