07/11/2024
"𝐀𝐦𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐓𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐒𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐛𝐮"
Siti berdiri di hadapan Kaabah, merasakan setiap detik begitu berharga.
Matanya berkaca-kaca, penuh dengan rasa haru dan cinta yang mendalam. “Ibu, Insya-Allah, Saya akan tunaikan badal haji untuk ibu,” bisiknya perlahan, merasakan berat tanggungjawab yang perlu dipikul.
Sejak pemergian ibunya setahun yang lalu, dia menyimpan tekad yang membara untuk melaksanakan badal haji sebagai cara untuk memenuhi amanah terakhir ibunya.
Dia teringat wajah ibunya yang tersenyum lemah saat meminta permintaan itu. “Siti, kalau suatu hari nanti kamu ada rezeki untuk ke sini, laksanakanlah haji untuk ibu. Ibu tidak sempat menunaikannya,” suara lembut ibunya masih terngiang-ngiang di telinganya.
Kenangan itu menyentuh hati Siti, menambah rasa pilu yang mendalam dalam jiwanya. Setiap kali dia teringatkan ibunya, rasa rindu itu akan datang menerpa.
Siti menundukkan kepala, berdoa dengan sepenuh jiwa, “Ya Allah, terimalah badal haji yang akan dilakukan untuk ibu. Tempatkanlah ibu di kalangan orang-orang yang beriman dan beramal soleh.”
Ketika melafazkan talbiah, dia merasakan kehadiran ibunya seolah-olah berdiri di sampingnya, membimbing setiap langkah yang diambil.
Dia tahu, perjalanan ini bukan sekadar untuk dirinya sendiri, tetapi untuk memenuhi harapan dan impian ibunya.
Di setiap langkah tawaf dan sa’i, Siti menahan air mata, teringatkan pengorbanan ibunya dalam membesarkannya, memberikan segala-galanya tanpa mengharapkan balasan. “Ini untukmu, ibu. Semoga Allah menerima ibadah ini sebagai ganjaran untukmu di sana,” bisiknya perlahan, dalam nada yang penuh kasih.
Saat mengelilingi Kaabah, setiap langkahnya menjadi lambang cinta dan penghargaan kepada ibunya.
Dia mengenangkan bagaimana ibunya selalu berdoa untuknya, sentiasa mengajarnya tentang pentingnya beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan penuh khusyuk, dia memanjatkan doa-doa untuk kebahagiaan dan keselamatan ibunya di alam yang kekal.
Saat melangkah pergi, Siti teringatkan pesan ibunya yang selalu mengingatkan tentang pentingnya berdoa. “Anakku, jangan lupakan doa untuk ibu. Di mana pun kita berada, ingatlah bahawa kasih sayang dan doa tidak pernah terputus.”
Kini, dengan semangat yang diperbaharui, Siti bertekad untuk terus berbakti dan mengamalkan segala ajaran ibunya.
Dia berharap agar setiap langkah yang diambilnya selepas ini akan menjadi satu ibadah, dan setiap amal yang dilakukannya akan memberikan manfaat kepada dirinya dan juga kepada ibunya di sana.
Jika anda juga ingin menunaikan badal haji bagi insan tersayang yang telah pergi, jangan ragu untuk melakukannya. Setiap ibadah ini adalah cara terbaik untuk menunjukkan kasih sayang dan penghargaan.
Hubungi kami di http://wasap.my/60165267001/BadalUntukInsanTersayang dan kami akan membantu anda merealisasikan amanah ini dengan penuh keikhlasan.
www.wasap.my/60165267001/BadalUntukInsanTersayang
www.wasap.my/60165267001/BadalUntukInsanTersayang
www.wasap.my/60165267001/BadalUntukInsanTersayang