26/03/2022
Pura Bukit Gundul
Situs ini sering dinamai sebagai candi ke 10 , atau juga situs 1 Candi, dalam gugusan candi tebing Gunung Kawi.Lokasinya berada sebelum kita memasuki kompleks utama situs candi tebing Gunung Kawi (kompleks 5 Candi dan 4 Candi). Secara turun temurun kami warga banjar Penaka Tampaksiring mewarisi nama Pura Bukit Gundul untuk situs ini. Di Pura Bukit Gundul terdapat satu buah candi tebing dengan pahatan prasasti aksara Kediri Kwadrat yang telah aus terkikis waktu. Dari sedikit yang dapat terbaca itu , dalam catatan para arkeolog dan peneliti menyebutkan bahwa tulisan yang terpahat pada relung pintu semu candi tersebut terbaca sebagai "Kryan" atau "Rakryan".
Ada satu tradisi yang selalu melekat di memori kami warga banjar Penaka dan juga warga Tampaksiring tentang situs ini. Memori tentang masa sekolah dan menuntut ilmu. Setiap kali akan menghadapi ulangan umum, ujian nasional, dll, tempat ini akan ramai dikunjungi anak anak sekolah yang Ngaturang Bakti ataupun Nunas Tirta di pura ini untuk memohon kelancaran dalam menghadapi ujian. Dan seperti bukan sebuah kebetulan p**a bahwa odalan di pura ini jatuh pada hari Saraswati.
Situs candi tebing Gunung Kawi selain juga diidentikkan sebagai situs Pedharman Raja Udayana Warmadewa dan keluarganya , juga adalah tempat atau pasraman sebagai ruang untuk mempelajari, menggali dan mengkaji pengetahuan rohani pada masa Bali Kuno. Selain candi tebing (Candi Prasada Ukir) , di dinding dinding padas sungai Pakerisan juga terdapat ceruk ceruk (Candi Prasada Gua) yang oleh para peneliti dan arkeologi disinyalir sebagai asrama para pertapa dalam mengajarkan nilai nilai dan pengetahuan rohani. Hal ini diperkuat p**a dengan teks dalam prasasti Tengkulak yang menyebutkan nama "Amarawati" sebagai "Katyagan Ing Pakerisan" yang mengacu pada nama situs candi tebing Gunung Kawi ini di masa Bali Kuno.
Rahajeng Rahina Saraswati
Susanta Dwitanaya